Sifat : Penting
Lampiran : 4 Halaman
Hal : Undangan
Kepada Yth.
1. Vivaldi Emri – Himapeka Waradipa Unilak (Pusat Koordinasi Nasional)
2. Koordinator Pusat Koordinasi Wilayah (PKW) Se- Jawa Tengah
3. Ketua Umum Mapala Tingkat Perguruan Tinggi Se- Jawa Tengah
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Salam Lestari !!!
Tembusan : NB :
1. Pusat Koordinasi Nasional (PKN) 1. Iuran Wajib Rp. 50.000,- / Mapala
2. Pusat Koordinasi Wilayah (PKW) Se- Jawa Tengah
2. Retribusi Konsumsi Rp. 20.000,- /orang
Term of Reference
I. Latar Belakang
Pembangunan besar-besaran sedang terjadi di Jawa Tengah. Berbagai kawasan
industri baik di Pesisir Utara maupun Pesisir Selatan Jawa Tengah sedang dibangun.
Pemerintah pun juga sedang mempersiapkan skema yang dapat mempermudah investor
untuk berinvestasi di sana. Akibatnya, alih fungsi lahan yang menyebabkan berbagai
bencana ekologis marak terjadi di Jawa Tengah. Selain alih fungsi lahan untuk keperluan
investor, kerusakan lingkungan hidup di Jawa Tengah juga disumbang oleh adanya
berbagai Proyek Strategis Nasional (PSN), seperti pembangunan Bendungan Jragung dan
Bendungan Bener yang mendapatkan protes dari warga karena desa mereka akan
ditambang guna memenuhi kebutuhan material pembangunan bendungan.
Pembangunan-pembangunan tadi kian memperparah dampak dari krisis iklim yang
semakin intens kita rasakan. Salah satu kelompok yang paling rentan dalam menghadapi
krisis iklim adalah mereka generasi muda. Kerusakan lingkungan yang saat ini mereka
hadapi merupakan akumulasi dari berbagai kegiatan yang merusak lingkungan yang
dilakukan oleh generasi sebelum mereka. Dan begitu pun seterusnya.
Namun, Bappenas dan BPS memperkirakan Indonesia akan mengalami bonus
demografi pada tahun 2045. Bonus demografi sendiri merupakan kondisi dimana
penduduk yang berusia produktif lebih banyak dibanding dengan penduduk usia tidak
produktif. Bappenas dan BPS memprediksi jumlah penduduk Indonesia akan mencapai
318, 96 juta jiwa pada 2045. Dari jumlah tersebut, penduduk usia produktif (15-64 tahun)
diperkirakan mencapai 207,99 juta jiwa. Sedangkan menurut BKKBN, saat ini Jawa
Tengah sudah memasuki masa keemasan bonus demografi.
Dengan demikian, mengingat pentingnya kontribusi Mapala dalam mengupayakan
dan menyuarakan keadilan ekologi, serta tindak lanjut dari forum Temu Wicara Kenal
Medan (TWKM) ke- XXXIII yang telah dilaksanakan di Takengon, Aceh dengan
menyepakati Isu “Krisis Iklim” sebagai rencana aksi dan Isu Nasional. Maka Pusat
Koordinasi Daerah (PKD) Mapala Tingkat perguruan Tinggi Se- Jawa Tengah beritikad
III. Tujuan
1. Melahirkan mahasiswa/i Pencinta Alam yang memiliki keberpihakan yang jelas dan
tegas sebagai pembela, penyelamat dan pelestari lingkungan hidup sekaligus sebagai
juru kampanye yang mampu menyuarakan keadilan ekologis dan keadilan antar
generasi guna terwujudnya keberlanjutan kehidupan.
IV. Penutup
Demikian kerangka acuan ini kami sampaikan sebagai bahan acuan awal untuk
kegiatan. Harapannya, kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga mampu
memperoleh tujuan yang telah ditetapkan.