Anda di halaman 1dari 21

BAB III

METEDOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang di gunakan dalam penelitan ini adalah penelitian


korelasional dengan pendekatan Cross Sectional. Penelitian korelasional adalah
penelitian yang mengkaji hubungan antar variabel, dimana peneliti dapat
mencari, menjelaksan suatu hubungan, memperkirakan, dan menguji berdasarkan
teori yang ada (Nursalam, 2016).

Pendekatan Cross Sectional merupakan rancangan penelitian dengan


melakukan pengukuran atau pengamatan pada saat bersamaan, atau melakukan
pemeriksaan status paparan dan status penyakit pada titik yang sama (Hidayat,
2017).

Dalam penelitian ini mengkaji hubungan motivasi dengan kepatuhan diet


pada penderita diabetes mellitus.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Ruang Penyakit Dalam RSUD Sayang


Kabupaten Cianjur

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei sampai Juni 2024

C. Variabel Penelitian
Variabel adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu
kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain. Definisi lain
merupakan bahwa varibael adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat,
atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu
konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2018). Variabel adalah perilaku atau
karakteristik yang memberikan nilai beda terhadap sesuatu (benda, manusia dan
lain-lain) (Soeparto, Putra & Haryanto dalam Nursalam, 2016).

Variabel dalam penelitan ini terdiri dari dua, yaitu:

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel


lain, apabila variabel independen berubah maka dapat menyebabkan variabel
lain berubah (Kemenkes RI, 2018). Variabel ini juga dikenal dengan nama
variabel bebas, artinya bebas dalam mempengaruhi variabel lain (Hidayat,
2017). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah motivasi Klien dalam Diet
Diabetes Mellitus.

2. Variabel Tak Bebas (Dependent Variabel)

Variabel tak bebas adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel


independen, artinya variabel dependen berubah karena disebabkan oleh
perubahan pada variabel independen (Kemenkes RI, 2016). Variabel tak bebas
dalam penelitian ini yaitu Kepatuhan Diet Pada Penderita Diabtes Mellitus.

D. Definisi Konseptual dan Definisi Opersional

1. Definisi Konseptual

Definisi konseptual berisi kerangka konsep yang merupakan abstraksi


yang tidak dapat langsung diamati atau diukur, hanya dapat diamati atau
diukur melalui variabel (Notoatmodjo, 2018).

Motivasi adalah keadaan dalam pribadi sesorng yang mendorong


keinginan individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu
tujuan (Marquis & Huston, 2010 dalam Aziz & Aminah, 2018).

Diet dibetes mellitus adalah tatalaksana diet yang diberikan kepada


penderita diabetes oleh dokter yang merawatnya dengan menggunakan prinsip
3J, yang artinya jumlah, jadwal, dan jenis (Moore dan Kumala, 2018).
Menurut Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI), kepatuhan berasalah
dari kata patuh. Patuh berarti suka menurut perintah, taat kepada perintah atau
aturan dan berdisiplin. Kepatuhan berarti bersifat patuh, ketaatan, tunduk,
patuh pada ajaran dan aturan (Delianty, 2015).

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional


berdasarkan karakterisktik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
fenomena. Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang
dijadikan ukuran dalam penelitian. Sedangkan cara pengukuran merupakan
cara dimana variabel dapat di ukur dan ditentukan karakteristiknya (Hidayat,
2017).

Definisi operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada table 3.1
berikut ini:

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Motivasi Klien Dalam Diet


Diabetes Mellitus Dengan Kepatuhan Diet Pada Penderita
Diabetes Mellitus

Cara
No. Variabel Definisi Operasional Ukur Hasil Ukur Skala

1. Motivasi Segala sesuatu yang Kuesioner 1. Tinggi: jika Ordinal


klien dalam mendorong/ T>Me
diet Diabetes menggerkan sebagai 2. Sedang: jika
Mellitus suatu perangsang dari Me< T
dalam maupun luar ≤ Me
responden untuk 3. Rendah:
melakukan diet jika T≤ Me
dengan indikator
motivasi meliputi: T = Jumlah
1. Kebutuhan jawaban
2. Dorongan responden
3. Insentif
2. Kepatuhan Kepatuhan dalam Kuesioner 1. Patuh, Jika Nominal
Diet Pada menjalankan semua pasien
Penderita perintah dan melakukan
Diabetes meninggalkan semua diet
Mellitus yang dilarang dalam sepenuhnya
program diet. 2. Tidak
Kepauhan pasien Patuh, Jika
dalam: pasien tidak
1. Jenis Makanan melakukan
2. Jumlah Kalori diet
3. Jadwal Makan sepenuhnya

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah subjek (misalnya manusia; klien) yang memenuhi


kriteria yang telah ditetapkan (Nursalam, 2016). Populasi adalah keseluruhan
objek penelitian atatu objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2018). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap
Penyakit Dalam RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karkteristik yang dimiliki oleh
populasi yang secara nyata diteliti dan di tarik kesimpulannya (Kemenkes,
2018). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh penderita Diabetes
Mellittus di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Sayang Kabupaten
Cianjur Tahun 2023.

a. Kriteria Inklusi

1) Penderita yang terkena Diabetes Mellitus yang bersedia menjadi


responden

2) Penderita yang terkena Diabetes Mellitus usia dewasa – lansia (18-60


tahun).

3) Penderita yang terkena Diabetes Mellitus yang tidak memiliki


komplikasi berat.
b. Kriteria Eksklusi

1) Pasien di luar wlayah atau lingkungan yang menderita Diabetes


Mellitus

2) Pasien DM dalam keadaan sakit (Stroke, buta, dan penyakit lainnya


yang menganggu responden dalam membaca dan menulis).

3. Ukuran Sampel

Ukuran sampel dalam penelitian ini akan menggunakan rumus Slovin


dengan tingkat keliruan 5% atau (0,05) (Budhian, 2020) sebagai berikut :

Ν
n= 2
1+ Νe

Keterangan :

n : Ukuran sampel

N : Ukuran Populasi

e : Tingkat kekeliruan (0,05)

4. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah proses menyeleksi cara pengambilan sampel


dengan mengambil semua anggota populasi menjadi sampel. Cara ini
dilakukan bila populasinya relative kecil, seperti kurang dari tiga puluh maka
diambil seluruhnya untuk dijadikan sampel peneltian (Hidayat, 2017). Istilah
lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populsinya
dijadikan sampel (Budhiana, 2019).
F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan


proses pengumpulan karakteritik subjek yang diperlukan dalam suatu penelitin
(Nursalam, 2016).

1. Jenis Data

a) Data Primer

Data primer adalah jenis data yang pengambilan datanya dihimpun


langsung oleh peneliti (Budhiana, 2019).

Data primer dalam penelitian ini merupakan data yang diperoleh


secara langsung dari jawaban responden melalui penyebaran kuesioner
yang meliputi karakteristik responden, motivasi klien dalam diet diabetes
mellitus dan kepatuhan pada penderita diet dabetes mellitus.

b) Data Sekunder

Menurut Budiarto, data sekunder merupakan suatu cara


pengumpulan data yang diinginkan, diperoleh dari orang lain atau tempat
lain dan bukan dilakukan oleh peneliti sendiri (Putri, 2017). Data sekunder
adalah jenis data yang pengambilan datanya diperoleh melalui tangan
kedua (Budhiana, 2019).

Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari RSUD Sayang


Kabupaten Cianjur, jurnal penelitan, buku dan internet.

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara yang dilakukan peneliti


dalam mengumpulkan data yang akan dilakukan penelitian (Hidayat, 2017).
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan memberikan
beberpa pertanyaan dengan menggunakan alat yaitu kuesioner.

Kuesioner atau angket merupakan cara pengumpulan data melalui


pemberian angket atau kuesinoer dengan beberapa pertanyaan kepada
responden (Hidayat, 2017). Metode pengumpulan data dengan kuesioner ini
dilakukan dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-
formulir, dianjurkan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk
mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban dan sebagainya (Notoatmodjo,
2018).

G. Instrumen Penelitian

Menurut Arikunto (2014), instrument penelitian adalah alat bantu yang


dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar
kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya (Budhiana, 2019).

Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yaitu
kuesioner tertutup. Kuesioner ini berisi pertanyaan tertutup dengan menggunakan
skala likert dan skala guttman.

Skala likert merupakan skala yang digunakan untuk mengukur sikap,


pendapat, atau persepsi seseorang tentang gejala atau masalah yang ada di
masyarakat atau dialaminya (Hidayat, 2017). Skala likert mempunyai tingkatan
dari positif sampai negatif, seperti sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Pada umumnya dibuat bentuk dalam bentuk checklist dengan
interprestasi nilai interval dari 1-5 (Nursalam, 016). Pada penelitian ini variabel
yang menggunakan skala likert adalah variabel motivasi.

Tabel 3.2 Katagori Skala Likert

No. Jawaban Positif Nilai Jawaban Negatif Nilai


1 Sangat Setuju 4 Sangat Setuju 1
2 Setuju 3 Setuju 2
3 Tidak Setuju 2 Tidak Seuju 3
4 Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 4
Sumber: Hidayat, 2017

Sedangkan dalam penelitian ini, skala yang digunakan untuk mengukur


kepatuhan adalah skala Guttman. Skala Guttman merupakan skala yang berifat
tegas dan kosisten dengan memberikan jawaban yang tegas seperti jawaban dan
pertanyaan-pertanyaan: ya dan tidak, positif-negatif, setuju dan tidak setuju,
benar dan salah. Skala Guttman pada umumnya dibuat seperti checklist dengan
interpretasi penilaian apabila skor benar nilainya 1 dan apabila salah nilainya 0
(Hidayat, 2017), bentuk jawaban untuk variabel kepatuhan dapat dilihat pada
skala guttman tabel berikut:

Tabel 3.3 Nilai Skala Guttman

Bentuk Pertanyaan
Positif Negatif
Ya 1 Ya 0
Tidak 0 Tidak 1
Sumber: Hidayat, 2017

H. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indek yang menunjukan alat ukur itu benar-benar
mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2018). Dalam penelitian ini, uji
validitas yang digunakan yaitu uji korelasi Pearson Product Moment dengan
rumus sebagai berikut (Budhiana, 2019);

n ( ∑ XY ) −( ∑ X )( ∑ Y )
r=

√[ ]
2
n
(∑ ² )−(∑ x ) │n (∑ 2)−(∑ Y ) ²
X Y

Keterangan :

r = Koefesien korelasi

∑X = Jumlah skor item

∑γ = Jumlah skor total

n = Jumlah responden

Untuk mempermudah perhitungan, uji validitas dilkukan dengan


menggunakan software SPSS 25.0 for windows. Pengambilan kesimpulannya
dinyatakan valid jika nilai p-value pearson moment <0,05 (Arikunto, 2010
dalam Susana, 2019).
Hasil uji validitas terhadap 15 pertanyaan pada kuesioner motivasi klien
dalam diet diabetes mellitus menyatakan bahwa seluruh item pertanyan
memiliki nilai P-value <0,05 sehingga semua item pertanyaan dinyatakan
valid. Sedangkan, hasil uji validitas terhadap 13 pertanyaan pada kuesioner
kepatuhan pada penderita diabetes mellitus menyatakan bahwa seluruh item
pertanyaan memiliki nilai P-value <0,05 sehingga semua item pertanyaan
dinyatakan valid. Selengkapnya hasil uji validitas dapat dilihat pada lampiran
7.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila


fakta atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu
yang berlainan (Nursalam, 2016). Menurut Notoatmodjo (2018), reliabilitas
ialah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat
dipercaya atau dapat diandalkan.

Uji reliiabilitas dalam penelitian ini yaitu menggunkan Alpha


Crombach adapun rumusnya yaitu sebagai berikut:

[ ][ ∑σ
]
2
k
rıı= 1− 2 b
k−1 Vt

Keterangan:

rıı = Reliabilitas instrument

k = Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑ σ ²b = Jumlah varian butir/item

²
V1 = Varian total

Uji reliabilitas pada penelitian ini mengacu kepada aturan Guilford.


Indeks reliabilitas menurut aturan Guilford (Guilford’s empirical rule) dapat
dilihat pada Tabel 3.4 berikut ini:
Tabel 3.4 Indeks Reliabilitas Menurut Aturan Guilford

(Guilford’s Empirical Rute)

Indeks Reliabilitas
00,00-0,19 Reliabilitas sangat lemah
0,20-0,39 Reliabilitas lemah
0,40-0,69 Reliabilitas cukup kuat
0,70-0,89 Reliabilitas kuat
0,90-1,00 Reliabilitas sangat kuat
Sumber: Budhiana, 2019

Instrumen dikatakan reliabel jika memiliki minimal reliabilitas cukup


kuat (0,40-0,69). Berdasarkan hasil uji reliabilitas diperoleh bahwa koefisien
Cronbach Alpha pada variabel motivasi klein dalam diet diabetes mellitus
adalah 0,891 sedangkan pada variabel kepatuhan diet pada penderita diabetes
mellitus adalah 0,798 sehingga kedua variabel memiliiki reliabilitas yang kuat.

I. Pengolahan dan Teknik Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hidayat (2017), data yang telah dikumpulkan kemudian


dilakukan pengolahan dan meliputi:

a. Editing

Upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau


dikumpulkan. Tahan editing dilakukan saat peneliti menerima kembali
kuesioner yang telah diisi oleh responden. Peneliti memeriksa
kelengkapan data yang terdapat dalam kuesioner, apabila belum lengkap
maka kuesioner dikembalikan kepada responden untuk dilengkapi. Dalam
penelitian ini terdapat beberapa responden yang terlewatkan beberapa item
sehingga belum terisi namun peneliti langsung meminta responden
tersebut untuk melengkapinya, sehingga semua kuesioner terisi lengkap.
b. Coding

Memberikan kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri atas


beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting bila pengolahan dan
analis data menggunakan komputer. Biasanya dalam pemberian kode
dibuat juga daftar kode dan artinya dalm satu buku (code book) untuk
memudahkan kembali melihat likasi dan arti suatu kode dari suatu
variabel. Pada penelitian ini katagori yang diberi kode yaitu data
karaktteristik responden anatar lain, jenis, umur, pendidikan, pekerjaan,
dan sumber informasi. Jenis kelamin dibagi menjadi dua katagori yaitu 1
untuk laki-laki dan 2 untuk perempuan. Umur dibagi menjadi tiga katagori
yaitu 1 untuk 18-40 Tahun, 2 untuk 41-60 Tahun, dan 3 untuk >60 Tahun.
Pendidikan dibagi menjadi lima katagori yaitu 1 untuk tidak sekolah, 2
untuk SD/MI/Paket A, 3 untuk SMP/MTs/Paket B, 4 untuk
SMA/SMK/MA/ Paket C dan 5 untuk perguruan tinggi. Pekerjan dibagi
menjadi dua katagori yaitu 1 untuk bekerja dan 2 untuk tidak bekerja.
Sumber informasi dibagi menjadi tiga katagori yaitu 1 untuk Tenaga
Kesehatan (Dokter,Perawat,Ahli Gizi,Kader Kesehatan), 2 untuk media
elektronik dan 3 untuk buku bacaan.

c. Scoring

Tahap ini meliputi nilai masing-masing pertanyaan dan penjumlahan


hasil scoring dari semua pertanyaan. Untuk mengetahui nilai yang dijawab
pada item pertanyaan responden di skor sesuuai dengan jawaban
responden. Pada penelitian ini peneliti merubah jawaban variabel motivasi
klien dalam diet diabetes mellitus diberi skor 1 unttuk sangat tidak setuju
(STS), 2 untuk tidak setuju (TS), 3 untuk setuju (S), dan 4 untuk sangat
setuju (SS) dan berlaku sebaliknya untuk pertanyaan negative. Sedangkan
untuk varabel kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus diberi skor 1
untuk yang menjawab “YA” dan 0 untuk yang menjawab “TIDAK” dan
berlaku sebaliknya untuk pertanyaan negatif.
d. Data Entry Prosessing

Kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke dalam master


tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi frrekuensi
sederhana. Proses entry data pada penelitian ini, peneliti membuat master
tabel di Microsoft Office Excel 2013 kemudian untuk kepentingan analisis
data peneliti menggunakan SPSS 26.0 for windows.

e. Cleaning

Cleaning adalah kegiatan pengecekan kembali data yang sudah


dientry apakah ada kesalahan atau tidak. Dalam penelitian ini tidak ada
kesalahan dalam menginput data.

2. Teknik Analis Data

Analisis data merupakan bagian penting dari suatu penelitian, dimana


tujuan dari analisis data ini adalah agar diperoleh suatu kesimpulan masalah
yang akan diteliti. Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan
software program SPSS versi 25.0.

Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode


sebagai berikut:

a. Analisis Gambaran Karakteristik Responden

Analisis gambaran karakteristik responden dalam penelitian ini


dilakukan dengan menggunakan distribusi frekuensi dan persentase pada
tiap-tiap karakteristik respnden yang meliputi jenis kelamin, umur,
pendidikan, pekerjaan dan sumber nformasi. Untuk selanjutnya hasil
distribusi frekuensi dan persentase tersebut diinterprestasikan.
Secara umum analisis gambaran karakteristik responden dilakukan
dengan rumus sebagai berikut:

α
P= x 100 %
b

Keterangan:

P = Persentase jumlah responden kategori tertentu

a = Jumlah responden kategori tertentu

b = Jumlah seluruh responden

b. Analisis Univariat

Analisis bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan


karakteristik setiap variabel. Pada umumnya pada penelitian ini hanya
menghasilkan distribusi frekuensi dan perentase dar setiap varibel
(Notoatmodjo, 2018).

Untuk mengukur motivasi, alat ukur yang digunakan adalah angket


atau kuesioner yang diberikan kepada responden menggunakan pertnyaan
tertutup menurut skala likert dengn empat pilihan jawaban yaitu “Sangat
Setuju”, “Setuju”, “Tidak Setuju”, dan “Sangat Tidak Setuju”. Sedangkan
untuk kepatuhan memkai skala Guttman dengan dua pilihan jawaban yaitu
“Ya” dan “Tidak”.

1) Variabel Motivasi

Untuk mengukur tingkat motivasi alat ukur yang digunakan adalah


angket atatu kuesioner yang diberikan kepada responden. Analisis
univariat untuk variabel motivasi dilakukan dengan membagi variabel
menjadi 3 katagori berdasarkan nilai kuartil.
Langkah-langkah analisis data univariat variabel motivasi antara
lain sebagai berikut :

a) Menetapkan jumlah skor maksimal (tertinggi) atau Xmax, yang


diperoleh dari nilai terendah skor.

Xmax = (Xmax x Xmin)

b) Menetapkan jumlah skor minimal (terendah) atau Xmin, yang


diperoleh dari nilai terendah skor.

Xmin = (Xmax x Xmin)

c) Menetukan rentang skor, yang diperoleh dari skor tertinggi dikurangi


skor terendah.

R = (Xmax - Xmin)

Dimana :

R = Range data

Xmax = Skor Tertinggi

Xmin = Skor Terendah

d) Menetukan banyaknya kelas, dimana dalam variabel ini banyaknya


kelas ada tiga (tinggi, sedang, rendah).

e) Menetukan nilai kuartil dengan perhitungan sebagai berikut:

1) K3 = 3/4*X+skor minimal

2) K2 = 2/4*X=skor minimal

3) K1 = 1/4*X+skor minimal

Keterangan :

X = Nilai X maksimal – X minimal


f) Pembuatan kriteria atau hasil ukur:

1) Tinggi, jika pertanyaann dapat dijawab dengan benar bernilai T >


me

2) Sedang, jika pertanyaan dapat dijawab benar me < T ≤ me

3) Rendah, jika pertanyaan dapat dijawab benar T ≤ me

2) Variabel Kepatuhan

a) Menghitung jumlah dari total jawaban/ skor yang diperoleh responden


atau nilai T.

b) Melakukan pengkriteriaan dengan memasukan hasil nilai responden


yang diperoleh atau nilai T ke dalam kriteria T. Berikut kriteria hasil
ukur :

1) Patuh, jika responden melakukan diet sepenuhnya.

2) Tidak patuh, jika responden tidak melakukan diet sepenuhnya.

c. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan atau


pengaruh dari variabel-variabel yang diamati. Analisa yang digunakan
adalah analisa data bivariate yang dilakukan terhadap dua variabel yang
diduga berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2018).

Metode analis statistic yang digunakan dalam penelitian ni


berdasarkan skala pengukuran yang digunakan adalah uji Chi Kuadrat (X²).
Uji ini dapat digunkan untuk mengestimasi atau mengevaluasi frekuensi
yang diselidiki atau hasil observasi untuk dianalisa apakah terdpat hubungan
atau perbedaan yang signifikan atau tidak, yang menggunakan data nominal
atau diskrit (Hidayat, 2017).
Rumus yang digunakan untuk menghitung Chi Square, yaitu
(Budhiana, 2019):

κ l
( Θij −Εij ) ²
X =∑ ∑
2

i=1 j=1 Εij

Dimana:

Oij = frekuensi data yang diobservasi pada baris ke-i dan kolom
ke-j

Eij = frekuensi harapan pada baris ke-i dan kolom ke-j

r = jumlah baris

l = jumlah kolom

Tolak Ho jikan p-value <0,05 artinya ada hubungan antara variabel


independen dan dependen. Terima Ho jika p-value >0,05 artinya tidak da
hubungan antara variabel independen dan dependen. Pengujian dat
dilakukan dengan menggunakan software SPSS 25.0 for windows.

J. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian menurut (Arikunto, 2014) ang dilakukan oleh penulis


dalam penelitian anatar lain melalui tiga tahapan yaitu:

1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan


lengkap mengenai masalah yang hendak diteliti tahap ini diawali untuk
menetukan permasalahan atau fokus penelitian yang meliputi:

Langkah 1 : Penelitian menetukan atau memilih masalah, melalui studi


pendahuluan mengenai motivasi klien dalam diet diabetes
mellitus dengan kepatuhan diet diabetes mellitus. Kemudian
peneliti menyusun ke dalam latar belakang.
Langkah 2 : Peneliti merumuskan masalah berdasarkan latar belakang
yang telah dibuat.

Langkah 3 : Peneliti menetukan tujuan penelitian berdasarkan rumusan


masalah yang telah dibuat, dimana tujuan penelitian yaitu
mengenai gamabaran motivasi klien dalam diet diabetes
mellitus dengan kepatuhan diet pada penderita diabetes
mellitus dan mengetahui hubungan motivasi klien dalam diet
diabetes mellitus dengan kepatuhan diet pada penderita
diabetes mellitus.

Langkah 4 : Peneliti menetukan manfaat peneliti berdasarkan tujuan,


dmana manfaat peneliti yaitu terdiri dari untuk peneliti
sendiri, lahan penelitian dan institusi pendidikan.

Langkah 5 : Peneliti menetukan kerangka pemeikiran berdsarkan latar


belakang, tujuan, dan manfaat penelitian yang telah dibuat.

Langkah 6 : Peneliti menyusun hipotesis berdasarkan latar belakang yang


telah dibuat. Hipotesis dalam penelitian in terdiri dari Ho
berarti tidak ada hubungan dan H₁ berariti ada hubungan.

Langkah 7 : Peneliti menetukan tinjauan pustaka dari berbagai sumber


yang terdiri dari buku dan literatur lain seperti artikel, jurnal
penelitian dan tulisan yang ada di internet.

Langkah 8 : Peneliti menentukan jenis penelitian berdasarkan maslah


yang akan diteliti. Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah
penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional.

Langkah 9 : Peneliti menetukan lokasi dan waktu peneltian berdasarkan


latar belakang dan sttudi pendahuluan yang telah dibuat.
Lokasi penelitian di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
RSUD Sayang Kabupaten Cianjur.
Langkah 10 : Peneliti menetukan variabel berdasarkan judul penelitian.
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas
(motivasi klien dalam diet diabetes meliitus) dan variabel
terikat (kepatuhan diet pada penderita diabetes mellitus).

Langkah 11 : Peneliti menetukan definisi konseptual dn operasional


berdasarkan latar belakang, dan tinjauan pustaka. Definisi
operasional untuk variabel motivasi klien dalam diet diabetes
mellitus dan variabel kepatuhan pada penderita diabetes
mellitus berkala ordinal dan nominal.

Langkah 12 : Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh penderita


Diabetes Mellitus di Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam
RSUD Sayang Kabupaten Cianjur dan sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai penderitan Diabetes Mellitus di
Ruang Rawat Inap Penyakit Dalam RSUD Sayang
Kabupaten Cianjur.

Langkah 13 : Peneliti menyusun teknik pengumpulan data berdasarkan


masalah yang di teliti. Teknik pengumpulan data terdiri dari
data (jawaban kuesioner) dan data sekunder (buku, internet,
jurnal, dan RSUD Sayang Kabupaten Cianjur).

Langkah 14 : Peneliti menetukan instrument penelitian berdasarkan


masalah yang akan diteliti. Instrument dlam penelitian ini
yaitu kuesioner.

2. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data sesuai dengan fokus dan
tujuan penelitian. Pengumpulan data atau informasi melalui keusioner tahap
pelaksanaan. Pengumpulan data atau informasi melalui kuesioner tahap
pelaksanaan meliputi:

a. Langkah 1 : Menganalisa data

b. Langkah 2 : Menarik kesimpulan

3. Tahap Pelaporan

Kegiatatan ini merupakan kegiatan akhir dalam penyususnan yang


kemudian diikuti dengan pencetakan dan pengadaan laporan untuk
dikomunikasikan pada pihak lain. Langkah dalam tahap pelaporan berupa
menyusun laporan.

K. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian, seseeorang peneliti harus memperhatikan


aspek etika. Kaidah dasar etika penelitian (Hidayat dalam Melinda, 2018).

1. Prinsip Manfaat

Dengan prinsip pada aspek manfaat, maka segala bentuk penelitian


yang dilaksanakan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan
manusia. Prinsip ini dapat ditegakan dengan membebaskan, tidak memberikan
atau menimbulkan kekerasan pada manusia, tidak menjadikan manusia untuk
diekspoitasi. Demikian pula penelitian ini secara khusus ditunjukan kepada
RSUD Sayang Kabupaten Cianjur sebagai bahan masukan dan pertimbangan
yang terkait motivasi klien dalam diet diabetes mellitus dan kepatuhan diet
pada penderita diabetes mellitus, selain itu kepada Institusi pendidikan
STIKes Sukabumi diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan sebagai
data dasar sumber referensi dan sumber bacaan bagi para mahasiswa.

2. Prinsip Menghormati Manusia


Manusia memiliki hak dan merupakan mahluk yang mulia yang harus
dihormati, karena manusia berhak untuk menentukan pilihan antara mau dan
tidak untuk diikutsertakan menjadi subjek penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti mengajukan kepada pasien untuk menjadi responden dalam penelitian
ini dan keputusan setuju atau tidak menjadi responden, sepenuhnya adalah hak
pasien sehingga peneliti tidak memaksakan kepada pasien untuk menjadi
responden dalam penelitian ini.

3. Prinsip Keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjungjung tinggi keadilan manusia


dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak
menjaga privasi manusia, dan tidak berhak dalam perlakuan terhadap manusia.
Setiap pasien DM di Ruang Rawat Inap RSUD Sayang Kabupaten Cianjur
memiliki peluang yang sama untuk menjadi responden, maka dari pada itu
peneliti melakukan pemilihan sampel penelitian dengan teknik pengambilan
responden berdasarkan total sampling, sehingga semua pasien DM dalam hal
ini responden memiliki hak yang sama untuk menjadi responden dan
diperlukan dengan sama.

4. Informed Consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan


responden penelitian dengn memberikan lembar persetujuan. Informed
consent tersebut diberikan ebelum penelitian dilakukan dengan memberikan
lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed consent adalah
agar subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya.
Dalam penelitian ini, jika subjek bersedia, maka mereka harus
menandatangani lembar persetujuan. Sebelum peneliti memberikan kuesioner
penelitian, hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah dengan mengajukan
surat informed consent kepada responden sehingga sebelum responden
mengisi kuesioner responden telah setuju dengan menandatangani surat
tersebut.
5. Anonymity (Tanpa Nama)

Masalah etika ini memberikan jaminan dalam pengunaan subjek


penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden
pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
Dalam pengisian kuesioner peneliti tidak menganjurkan kepada responden
untuk mencantumkan nama pada kuesionernya dan peneliti juga tidk
mencantumkan nama pada hasil peneltian yang disajikan, hal ini ditunjukan
untuk menjaga kerahasiaan responden.

6. Kerahasiaan (Confidentiality)

Maslah ini merupakan etika dengan memberikan jaminan kerahasian


hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaanya oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. Kuesioner yang
telah terii oleh jawaban responden tidak serta merta dipublikasikan, hanya
peneliti dan kelompok- kelompok tertentu yang dapat melihatnya salah
satunya adalah pembimbing akademik.

Anda mungkin juga menyukai