Anda di halaman 1dari 3

RESUME K3 PERTEMUAN 12 : PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

(P3K)

Layaalin Mutmainah (5301421020)

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja yang selanjutnya disebut dengan P3K di
tempat kerja adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada
pekerja dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di
tempat kerja.

P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya pertolongan serta perawatan untuk
sementara agar korban kecelakaan keadaannya bisa lebih baik sebelum mendapat pertolongan
yang lebih sempurna dari dokter atau paramedic.

Pertolongan pertama dengan sedikit tindakan dengan peralatan sederhana akan banyak
manfaatnya dalam mencegah keparahan, mengurangi penderitaan dan bahkan menyelamatkan
nyawa korban. Beberapa kecelakaan yang terjadi seperti luka dan perdarahan, patah tulang, luka
bakar, pajanan bahan kimia, gangguan pernafasan, peredaran darah dan kesadaran, sengatan
listrik, kekurangan oksigen, pajanan suhu ekstrim, dan adanya gas beracun.

Ketentuan mengenai P3K di tempat kerja diatur melalui Permenaker Nomor 15 Tahun 2008
tentang, di dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa Pengurus / Pengusaha wajib
melaksanakan P3K di tempat kerja dengan menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di
tempat kerja.

Undang undang yang mewajibkan setiap perusahaan harus menyediakan P3K antara lain:
Pasal 2 ayat (1) dan (2) Permenakertrans No.Per.15/Men/VIII/2008 menyebutkan bahwa
“Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja” serta “Pengurus
wajib melaksanakan P3K di tempat kerja”. Hal ini menunjukkan kewajiban bagi pihak
perusahaan/tempat kerja untuk melaksanakan P3K sekaligus menyediakan petugas P3K dan
fasilitas P3K di tempat kerja untuk memberikan perlindungan kepada pekerja saat kecelakaan
terjadi.

Tujuan P3K yakni :

1. Menyelamatkan jiwa korban


2. Meringankan penderitaan korban serta mencegah bahaya lanjut akibat kecelakaan
3. Mempertahankan daya tahan korban sampai pertolongan lebih baik diberikan
4. Membawa korban pada tim medis terdekat

Ada beberapa prosedur agar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bisa dilakukan dengan
baik :

1. Lihat dan Perhatikan Kondisi Lingkungan Sekitar


2. Lihat dan Periksa Tingkat Kesadaran Korban
3. Lihat Kondisinya dan Berikan Bantuan Pernafasan
4. Lihat dan Periksa Luka Korban

Biasanya box P3K diisi dengan barang-barang seperti perban, kain kasa gulung dan steril, peniti,
sarung tangan lateks dan non lateks, pinset, gunting, larutan povidone-iodine untuk disinfektan
luka, tisu pembersih bebas alcohol, cairan untuk membersihkan benda asing pada luka (seperti
larutan garam atau air steril), krim atau salep antiseptic, salep luka bakar, plester luka, obat
pereda gatal akibat gigitan serangga atau alergi, obat penghilang sakit perut atau obat diare, obat
maag, obat antinyeri dan peredam demam (seperti paracetamol), obat flu dan batuk, dan obat
tetes mata.

Kesalahan dalam Tindakan P3K Menurut Christopher P. Holstege, M.D. yang sering kita
lakukan adalah :

1. Menoreh bekas luka gigitan hewan berbisa.


2. Mengoles mentega pada luka bakar.
3. Menghentikan pendarahan dengan membuat ikatan yang bisa dikencangkan dan
dilonggarkan (torniquet) diatas luka yang mengalami pendarahan.
4. Memberikan terapi panas pada kondisi keseleo, otot tegang, atau patah tulang.
5. Memindahak korban tabrakan dari dalam mobil ke tempat lain.
6. Mengucek mata ketika ada benda masuk ke mata.
7. Menggunakan air panas untuk menolong mereka yang sangat kedinginan atau tubuhnya
mulai membeku. Bahkan pada kondisi dimana jari jari sudah mulai membeku, terkadang
langsung direndam pada air panas.
8. Mengosok tubuh dengan alkohol untuk mengurangi demam.

Tata cara pertolongan pertama sebelum penderita ditangani adalah:

1. Segera bertindak dengan mematikan aliran listrik. Cabut steker,atau matikan


sekring/MCB pusat. Kemudian minta seseorang untuk mencari bantuan,memanggil
ambulans,atau pertolongan lain.
2. Jauhkan penderita dari sumber listrik. Untuk dapat memegang penderita tanpa kesetrum
anda memerlukan benda yang tidak bisa mengantarkan listrik. Gunakan misalnya, sarung
tangan karet yang kering (air juga dapat mengantarkan listrik), atau tongkat sapu. Setelah
itu, segera pindahkan korban ke tempat aman serta bersirkulasi udara lancar. Baringkan
korban lalu evaluasi kesadaran penderita apakah sadar atau tidak, serta periksa denyut
nadi dan pernapasannya.
3. Periksa denyut nadi di lehernya. Jika tidak ada tanda-tanda setelah 5 detik, tekan dadanya
sebanyak 5 kali dengan kedua telapak tangan Anda –telapak tangan kiri berada di atas
dada dan yang lain di atas punggung tangan kiri. Pastikan posisi tangan Anda berada satu
garis dengan putingnya. Periksa lagi. Jika tetap tidak ada. Ulangi.
4. Untuk pernapasan buatan, mungkin karena pertimbangan tertentu, bisa tidak dilakukan
lewat mulut. Pembuatan nafas buatan boleh disalurkan lewat hidung korban. Kalau
setelah dilakukan pernapasan buatan, ternyata paru-paru juga tidak mengembang, periksa
mulut, hidung, dan kerongkongan. Mungkin ada sesuatu yang menghambat aliran udara
untuk masuk. Bila penderita masih bernapas dengan normal baringkan dengan posisi sisi
mantap. Yaitu miringkan penderita ke sisi kanan, tangan kiri penderita letakkan di pipi
kanan. Hal ini dilakukan supaya penderita bisa bernapas spontan (tidak tertutup oleh
lidah). Untuk pembuatan nafas buatan ada tekniknya.
•Pertama, telentangkan korban, lalu tekuk kepalanya ke belakang.
•Kemudian, anda buka mulut, tarik napas kuat-kuat, baru tutup mulut.
•Kemudian tiupkan udara ke mulut korban sekuat-kuatnya sampai rongga paru-paru
terangkat.
•Ketika melakukannya, jangan lupa tekan hidung korban supaya udara yang anda tiupkan
tidak keluar. Sebisa mungkin, segera lakukan pernapasan buatan ketika korban tersengat.
Tiga sampai empat kali pernapasan buatan awalan akan sangat membantu korban. Jika
korban adalah anak kecil, dibutuhkan lebih banyak lagi pernapasan buatan, sampai 20
kali dalam semenit.
5. Bila mengalami luka bakar, segera berikan pertolongan pertama Tutupi titik luka bakar
yang terjadi akibat masuk dan keluarnya arus listrik pada tubuh karena bisa mempercepat
pengurangan cairan dalam tubuh. Gunakan kain, perban atau benda apapun yang bersifat
tidak mengantarkan panas. Kemudian segera dilarikan ke dokter. Bila korban mengalami
muntah, upayakan untuk dikeluarkan. Agar lubang tenggorokannya tidak tertutup, tarik
rahangnya ke depan.
6. Letakkan kain atau pakaian yang kering dan tidak berbulu pada permukaan luka.
Untuk memulihkan fungsi jantung, urut rusuk korban. Bagi orang dewasa, dibutuhkan
pengurutan rusuk sampai 60 kali dalam satu menit. Sedang untuk anak-anak lebih banyak
lagi, sampai 90 dalam semenit. Dan yang perlu diperhatikan ketika mengurut, hindari
menekan rusuk terlalu keras. Karena bisa berakibat fatal menyebabkan rusaknya rusuk
korban. Setelah diberikan pertolongan pertama, segera bawa untuk mendapat pertolongan
medis lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai