ResumeK3 Pertemuan12 Layaalin.M PTE
ResumeK3 Pertemuan12 Layaalin.M PTE
(P3K)
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di tempat kerja yang selanjutnya disebut dengan P3K di
tempat kerja adalah upaya memberikan pertolongan pertama secara cepat dan tepat kepada
pekerja dan/atau orang lain yang berada di tempat kerja, yang mengalami sakit atau cidera di
tempat kerja.
P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) adalah upaya pertolongan serta perawatan untuk
sementara agar korban kecelakaan keadaannya bisa lebih baik sebelum mendapat pertolongan
yang lebih sempurna dari dokter atau paramedic.
Pertolongan pertama dengan sedikit tindakan dengan peralatan sederhana akan banyak
manfaatnya dalam mencegah keparahan, mengurangi penderitaan dan bahkan menyelamatkan
nyawa korban. Beberapa kecelakaan yang terjadi seperti luka dan perdarahan, patah tulang, luka
bakar, pajanan bahan kimia, gangguan pernafasan, peredaran darah dan kesadaran, sengatan
listrik, kekurangan oksigen, pajanan suhu ekstrim, dan adanya gas beracun.
Ketentuan mengenai P3K di tempat kerja diatur melalui Permenaker Nomor 15 Tahun 2008
tentang, di dalam peraturan tersebut ditegaskan bahwa Pengurus / Pengusaha wajib
melaksanakan P3K di tempat kerja dengan menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di
tempat kerja.
Undang undang yang mewajibkan setiap perusahaan harus menyediakan P3K antara lain:
Pasal 2 ayat (1) dan (2) Permenakertrans No.Per.15/Men/VIII/2008 menyebutkan bahwa
“Pengusaha wajib menyediakan petugas P3K dan fasilitas P3K di tempat kerja” serta “Pengurus
wajib melaksanakan P3K di tempat kerja”. Hal ini menunjukkan kewajiban bagi pihak
perusahaan/tempat kerja untuk melaksanakan P3K sekaligus menyediakan petugas P3K dan
fasilitas P3K di tempat kerja untuk memberikan perlindungan kepada pekerja saat kecelakaan
terjadi.
Ada beberapa prosedur agar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) bisa dilakukan dengan
baik :
Biasanya box P3K diisi dengan barang-barang seperti perban, kain kasa gulung dan steril, peniti,
sarung tangan lateks dan non lateks, pinset, gunting, larutan povidone-iodine untuk disinfektan
luka, tisu pembersih bebas alcohol, cairan untuk membersihkan benda asing pada luka (seperti
larutan garam atau air steril), krim atau salep antiseptic, salep luka bakar, plester luka, obat
pereda gatal akibat gigitan serangga atau alergi, obat penghilang sakit perut atau obat diare, obat
maag, obat antinyeri dan peredam demam (seperti paracetamol), obat flu dan batuk, dan obat
tetes mata.
Kesalahan dalam Tindakan P3K Menurut Christopher P. Holstege, M.D. yang sering kita
lakukan adalah :