Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

GETARAN DAN GELOMBANG

Dosen Pembimbing;

Ibu, juliana Nirahua S.Pd,. M.Pd

Disusun Oleh;

YUFITA RANANMASE

(202240065)

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN MATEMATIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

UNIVERSITAS PATIMURA AMBON

TAAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia
yang telah Allah berikan sehingga penulisan makalah ini berjalan denganlancar tanpa ada
halangan yang berarti dari awal hingga akhir penyelesaian.

Ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam
penyusunan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas mata
kuliah“ Fisika Dasar ”. Penulis sangat menyadari jika Makalah ini masih banyak kekurangan.
Untuk itu dibutuhkan kritik dansaran untuk perbaikan selanjutnya
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................. 1


2.1 Rumus Masalah ................................................................................................ 1
3.1 Tujuan Makalah ................................................................................................ 1
4.1 Manfaat Penulisan Makalah ............................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

3.1 Resonansi Dalam Rangkaian Listrik ................................................................... 2


3.2 Fenomena Transien ........................................................................................... 2

BAB III PENUTUP ...................................................................................................... 3

3.3 Kesimpulan ....................................................................................................... 3


3.4 Saran ................................................................................................................. 3

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................iv


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Osilasi harmonik sederhana (OHS) adalah osilasi yang terjadi dalam suatu sistem yang
hanya dipengaruhi oleh gaya-gaya konservatif yang ada padanya. Contoh sistem pegas-
massa, osilasi yang terjadi hanya dipengaruhi oleh gaya elastis yang timbul pada pegas ketika
ia disimpangkan dari keadaan setimbangnya. Pada OHS ini, beban yang dilekatkan pada
pegas akan berosilasi tanpa henti tepat pada frekuensi alamiahnya.
Jenis osilasi yang akan dibahas dalam makalah ini adalah osilasi yang terjadi pada
suatu sistem karena adanya gaya luar yang menyebabkannya. Sebagai contoh seorang anak
yang sedang main ayunan lama kelamaan ayunannya akan berhenti. Dalam kasus yang
dikatakan ayunan anak lebih dominan disebabkan oleh gaya dorongan sang ibu. Dengan kata
lain sistem (dalam hal ini anak itu) dipaksa berosilasi oleh gaya luar yang menggeraknya.
Osilasi semacam ini disebut osilasi terpaksa.
Sistem yang mengalami osilasi terpaksa mempunyai karakteristik yang sama, maka
dalam pembahasan makalah ini akan dijelaskan secara rinci tentang osilasi terpaksa ini.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
a. Bagaimana resonansi pada rangkaian listrik ?
b. Bagaimanakah fenomena transien itu ?

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui resonansi pada rangkaian listrik
b. Untuk mengetahui fenomena transien

1.4 Manfaat Penulisan Makalah


Manfaat dari penulisan makalah ini adalah :
a. Agar dapat mengetahui resonansi pada rangkaian listrik
b. Agar dapat mengetahui fenomena transien
BAB II

PEMBAHASAN

3.4 Resonansi Dalam Rangkaian Listrik

Fenomena resonansi juga sangat penting dalam rangkaian listrik. Contoh rangkaian
resonansi ditunjukkan pada Gambar 3.9. Terdiri dari induktor L, kapasitor C dan sebuah
resistor R yang dihubungkan secara seri, yang digerakkan dengan tegangan bolak-balik (AC),
V (t) = V0 cos ωt. Karena ada resistansi di dalam rangkaian kita berhadapan dengan osilasi
paksa dengan redaman. Menerapkan Hukum Kirchoff ke sirkuit memberikan persamaan :

Gambar 3.9 Sirkuit resonansi LCR yang digerakkan oleh tegangan bolak-balik V0 cos ωt

V L +V R +V C =V ( t )
dI dq q
L +R + =V 0 cos ωt
dt dt c
d 2 q dq q
L 2 +R + =V 0 cosωt ........................................(3.33)
dt dt c

Membandingkan persamaan 3.33 dengan persamaan 3.9 berikut

Kita melihat bahwa tegangan bolak-balik, V 0 cos ωt, memainkan peran sebagai
penggerak F0 cos ωt, dan bahwa m, b dan k untuk sistem mekanis digantikan oleh L, R dan
1 / C untuk sistem kelistrikan. Penggantian yang sesuai dalam Persamaan (2.4) dan
(2.21) diberikan
Sesuai dengan hasil awal kami (2.30). Demikian pula dari solusi, Persamaan (3.5)
dan (3.18), dari Persamaan (3.9), maka solusi dari Persamaan (3.33) adalah

Dimana

Dimana kita telah menggunakan ω 2O=1/C Arus yang mengalir dalam rangkaian diberikan
oleh

Amplitudo arus maksimum disirkuit akan terjadi bila ω 2=ω 20 , i, e difrekuensi resonansi
V0
dan memiliki nilai
R

Aplikasi penting resonansi listrik ditemukan di penerima radio. Persamaan (3.36)


menunjukkan bagaimana muatannya bervariasi seiring waktu dalam rangkaian
resonansi.Tegangan alternating resultan VC di kapasitor sama dengan q / C. Karenanya,
menggantikan Persamaan (3.35) dan (3.36) untuk q (t), kita dapatkan
Dimana

Saat Resonansi ω=ω 0 kita mempunyai

Dimana

V0
LC
V C(ω) =
[ (ω
0
2
2 2
− ω ) + ( Rω / L ) ]
2 1 /2

V0
LC
= 1/ 2
[ ( Rω0 / L )2]
V0
LC
¿
Rω0 / L
V0 L
¿
LC Rω0
V0
¿
Rω0 C

Kami melihat bahwa rangkaian resonansi telah memperkuat tegangan AC yang


diterapkan ke sirkuit dengan nilai Q dari rangkaian. Nilai khas Q mungkin 200. Lagipula,
rangkaiannya telah selektif dalam memperkuat frekuensi yang dekat dengan resonansi
frekuensi rangkaian. Hal ini membuat sirkuit ideal untuk memilih stasiun radio dan
memperkuat sinyal radio yang berosilasi. Gambar 3.10 menunjukkan diagram skematik
tahap masukan dari penerima radio yang menggunakan sirkuit resonansi LCR. Variabelnya
Kapasitor pada Gambar 3.10 memungkinkan sirkuit disetel ke stasiun radio yang berbeda.

Gambar 3.10 Diagram skematik dari tahap masukan penerima radio yang berisi LCR sirkuit resonansi.
Sirkuit ini menguatkan sinyal radio yang masuk dengan faktor yang sama dengan faktor kualitas Q dari
rangkaian. Selain itu, ia memperkuat sinyal melalui rentang sempit frekuensi yang sekali lagi ditentukan oleh
nilai Q

3.5 Fenomena Transien

Diskusi kita sejauh ini telah menekankan bahwa frekuensi osilasi yang dipaksakan berisolasi
sama dengan frekuensi ω dari gaya penggerak yang digunakan. Seperti yang ditunjukkan. Pada
awal bab ini, ini bukan keseluruhan cerita.

Saat Gaya penggerak pertama diterapkan dan sistem terganggu dari posisi ekuilibriumnya
sistem akan cenderung terombang-ambing pada frekuensi osilasi bebasnya. Untuk Kasus
redaman ringan, ini pada dasarnya adalah frekuensi alami ωo.

Selama ini periode awal kita memiliki jumlah dua osilasi frekuensi ω dan ωo,
masing-masing. Namun, seperti dalam kasus osilasi bebas teredam (lihat Bagian 2.2.1), osilasi
frekuensi ωo mati. Tingkat di mana mereka melakukan ini tergantung pada tingkat redaman.
Sistem kemudian dibiarkan berosilasi pada frekuensi gaya yang diterapkan dan ini adalah
kondisi stabil.
Perilaku awal dari osilator, sebelum menetap ke keadaan stabil, disebut sebagai tanggapan
transien. Kita bisa melihat ini secara matematis sebagai berikut. Persamaan untuk osilasi
teredam paksa adalah

Dimana

d 2 x b dx k
=m + + =F
dt 2 m dt m
d2 x dx
¿m 2 +γ + ω0 x = F 0 cos ωt
dt dt
d2 x dx F
¿ 2 +γ + ω 2 x = 0 cos ωt
dt dt 0 m

Jika x1 adalah solusi dari persamaan ini maka

Persamaan untuk osilasi bebas teredam adalah

Jika x2 adalah solusi dari persamaan ini maka

Karena itu
dan jadi (x1 + x2) juga merupakan solusi dari Persamaan (3.10). Jika untuk x 1 dan x2 dalam
Persamaan (3.10) dan (2.5) kita mengambil solusi yang diberikan oleh Persamaan (3.5) dan
(2.7), masing-masing, kita dapatkan sebagai solusi umum Persamaan (3.1

Diketahui bahwa :

x 1 = A (ω ) cos ( ωt − δ )
t
x 2 = B exp ( −γ
2 [
) cos ω 2 − γ 2
0 ]
Maka :

Gambar 3.11 Contoh respons transien osilator paksa. Akhirnya osilasi menetap sampai kondisi stabil.

Untuk kasus redaman ringan. Amplitudo A (ω) dan sudut fasa δ keduanya fungsi frekuensi
penggerak ω, lihat Persamaan (3.13-3.15), dan konstanta B dan φ ditentukan oleh kondisi
awal, seperti biasa. Contoh osilasi paksa yang dimulai pada waktu t = 0 ditunjukkan pada
Gambar 3.11. Setelah Respon awal transien, sistem menetap sampai kondisi stabil. Efek
analog terjadi di sirkuit AC Bila tegangan AC pertama kali diaplikasikan ke sirkuit akan
menjadi respon sementara Hal ini dapat menghasilkan tegangan tinggi dan arus yang
berbahaya, yang membutuhkan ketentuan khusus dalam desain teknik.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan materi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :
a. Rangkaian resonansi terdiri dari induktor L, kapasitor C dan sebuah resistor R yang
dihubungkan secara seri, yang digerakkan dengan tegangan bolak-balik (AC), V (t) =
V0 cos ωt.
b. Perilaku awal dari osilator, sebelum menetap ke keadaan stabil, disebut sebagai
tanggapan transien. Setelah Respon awal transien, sistem menetap sampai kondisi
stabil. Efek analog terjadi di sirkuit AC Bila tegangan AC pertama kali diaplikasikan
ke sirkuit akan menjadi respon sementara Hal ini dapat menghasilkan tegangan tinggi
dan arus yang berbahaya, yang membutuhkan ketentuan khusus dalam desain teknik.
3.2 Saran
Tak ada satu pun karya atau sesuatu hal yang dibuat oleh manusia itu akan
sempurna, begitu pun pada penyusunan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan di
dalamnya. Oleh karena itu, di harapkan kritik dan saran dari pembaca serta sebaiknya
pembaca juga mencari sumber bacaan lain untuk melengkapi dan menambah pemahaman
pembaca terhadap materi yang dijabarkan dalam makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA

King, George C. 2009. Vibrations and Waves. Manchester : Scholl Of Physics and Astronomy.

Anda mungkin juga menyukai