Bahan Ajar Business Marketing
Bahan Ajar Business Marketing
Bahan Ajar Business Marketing
PENDAHULUAN
Pemasaran Industrial 1
Marketing didefinisikan :
Proses perencanaan dan pelaksanaan konsep harga, promosi, dan distribusi
gagasan-gagasan/ide-ide suatu barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran
yang dapat memuaskan baik kebutuhan/tujuan individu maupun organisasi.
Sedangkan Business Marketing didefinisikan menurut American Marketing
Association adalah :
“ Suatu proses perencanaan dan pelaksanaan konsep harga, promotion, dan
distribusi dari produk/barang-barang dan jasa-jasa bisnis untuk memuaskan
kebutuhan/ tujuan-tujuan baik pembeli bisnis maupun penjualnya”.
Hub. Antara pembeli dan Hubungan antara pembeli dan Hub. Jk pendek antara pembeli
penjual ( waktu ) penjual bersifat jk panjang dan penjual
Hub. Secara hukum Ikatan bisnis berdasarkan Ikatan kontrak pada transaksi
kontrak tertentu
Produk, dalam pemasaran bisnis merupakan dasar untuk dijadikan produk lain atau
merupakan alat untuk memproses produk lain terutama untuk barang modal ( capital
equipment ). Produk juga dapat dijadikan komoditas untuk dijual kembali atau
sebagai objek transaksi bisnis bagi perusahaan yang bergerak dalam perdagangan.
Ada beberapa jenis/bentuk yang termasuk barang/jasa untuk pemasaran bisnis
termasuk bahan baku ( raw materials ), suku cadang ( spare part ), alat tulis kantor
( supplies), peralatan ringan ( light equipment ) dan peralatan berat ( heavy
equipment ). Sedangkan servis/jasa merupakan barang yang tidak Nampak/tidak
berwujud dan dapat bersifat penunjang operasi perusahaan atau bisnis utama seperti
konsultan keuangan, pemasaran, hokum.
Pemasaran Industrial 3
Strategi produk dalam bisnis market adalah bagaimana perusahaan mendapatkan/
memperoleh informasi tentang produk apa yang dibutuhkan oleh konsumen
bisnisnya serta memberikan informasi produk yang dibutuhkan oleh konsumen
bisnis. Kegiatan ini banyak dilakukan dalam kegiatan penjualan tatap muka atau
personal selling.
Produk sebagai komoditas bisnis dapat diklasifikasin sebagai barang/peralatan
modal ( capital equipment ), Bahan baku ( raw materials ), suku cadang ( spare part ),
perlengkapan kantor ( supplies ), dan jasa ( jasa keuangan mis. Bank, konsultan, ahli
hokum ).
Harga, Harga untuk produk bisnis juga berbeda dengan haraga untuk produk
konsumen. Terutama penetapannya disepakati sebelum transaksi ( dengan system
kontrak ) sedangkan untuk produk konsumen biasanya ditetapkan pada saat transaksi.
Untuk pasar bisnis termasuk dalam proses tender/lelang, negosiasi, pesanan paket
berjangka ( blanket orders ) dan lainnya sebelum transaksi penjualan. Mengingat
pembeliannya dalam jumlah yang banyak dan berlangganan, cara pemberian diskon
dan cara pembayaran tertentu yang disepakati ( terms of payment ) sering dilakukan.
Untuk barang-barang modal ( product equipment ) karena harganya sangat mahal atau
perlu dana yang besar makan system kredit/cicilan dan leasing banyak dipergunakan.
Pemasaran Industrial 4
Distribusi ( place ), distribusi produk bisnis berbeda dengan produk konsumen,
dimana prosuk bisnis disalurkan untuk jumlah pembeli bisnis yang sedikit
dibandingkan dengan produk konsumen tetapi pembeliannya dalam jumlah besar.
Selain itu keberadaan pembeli bisnis biasanya terkonsentrasi secara geografis,
sehingga distibusi lebih cenderung pandek ( short channel ) dan langsung. Lain halnya
untuk produk konsumen pembeliaanya sedikit sedangkan jumlah pembelinya banyak
dan secara geografis tersebar sehingga memerlukan system distribusi yang kompleks
dan berjenjang dari mulai produsen sampai dengan konsumen akhir.
Derived demand adalah permintaan yang muncul sebagai akibat permintaan barang
lain, misalnya, permintaan produk suatu perusahaan ban mobil akan tergantung dari
permintaan akan mobil, apabila permintaan mobil tinggi/banyak maka permintaan
Pemasaran Industrial 5
akan ban mobil juga meningkat. Jadi perkiraan permintaan padaderived demand
tergantung permintaan barang lain yang komplementer terhadap barang tersebut.
Faktor lingkungan lain selain ekonomi yaitu, politik, budaya, teknologi, dan
hokum/peraturan.
Faktor politik akan berpengaruh terhadap kegiatan bisnis terutama ketika terjadi
kerusuhan politik akan menyebabkan iklim bisnis menurun akhirnya pasokan produk
juga menurun. Atau hubungan bilateral yang memburuk dengan Negara pemasok
barang-barang bisnis termasuk bahan baku atau peralatan untuk memproduksi suatu
produk dari Negara maju, bisa menyebabkan terganggunya proses produksi produk
bisnis.
Faktor teknologi, sangat erat hubungan dengan teknik produksi yang dipergunakan
oleh pelanggan bisnis ( business customer ), dimana pemasar bisnis harus
menyesuaikan bahkan bila perlu juga mendorong penggunaan teknologi baru dengan
menggunakan barang peralatan dari pemasar bisnis. Atau kalau pemasok bahan baku,
Pemasaran Industrial 6
maka kualitas dan jumlah bahan baku harus menyesuaikan dengan teknologi yang
dipergunakan pelangan bisnis.
Enviromental factors :
Politik
Ekonomi
budaya
Strategic Areas :
Teknologi
Produk
Sumber daya Perusahaan
Promosi
Planning elements :
Tujuan Perusahaan
Distribusi
Perencanaan Bisnis
Hukum/pera Sumber:
Harga dan program
Modern Business
Marketing, Thomas L. Pelayanan konsumen
Power.West Publishing
Company,1998turan
Pemasaran Industrial 7
Soal Latihan
Pemasaran Industrial 8
Case 1. Industrial Marketing
Derived demand and the unique nature of price elasticity impact business in
several ways. PT. Karet Kuring is manufacturer of rubber parts that are used by
several business including automobile, small appliance, and powered law equipment.
PT. Karet Kuring has found that (1) the demand for its finished products has been
somewhat irregular, (2) it has encountered shortages and prices changes in its sources,
and (3) prices of raw materials have changed form time to time. These factors have
made it difficult for the company to operate in consistent manner over time.
The demand for automobile at the retail level is quite cyclical, generally
following the pattern of the overall economy. The demand for component parts by
automobile manufacturs follows this pattern, with manufacturers lagging behind
major shifts in the markets by a few weeks to adjust their products levels. Demand for
lawn equipment at the retail level is extremly seasonal, with peak demand over the
summer months. Demand for component parts by equipment manufacturers follow
this trend. Although it is adjusted somewhat to spread manufacturing over a longer
period of time. The demand for appliances is very stable, with little variation based on
season or level of economic activity.
PT. Karet Kuring utilizes two basic types of raw materials that in some cases
can be substitute. In most cases, however, changing the raw materials input causes a
costly changcover in capital equipment. The company’s capital equipment (which is
fully depreciated) is in good working condition and is expected to last for several
more years before replacement.
Pemasaran Industrial 9
BAB II
PERILAKU PEMBELIAN BISNIS
- Problem recognition : adalah suatu proses kesadaran akan adanya suatu kebutuhan
yang perlu dipenuhi. Kebutuhan tersebut muncul karena adanya suatu kejadian
Pemasaran Industrial 10
didalam perusahaan misalnya mesin produksi yang ada rusak rusak atau tidak dapat
beroperasi, kehabisan bahan baku, mengembangkan produk atau mengganti produk
yang ada dan lain-lain.
Execution and Timinhg of Orders : Tahap terakhir dari proses pembelian adalah
pembelian produk yang dibutuhkan tersebut. Proses ini juga meliputi cara/penentuan
pengiriman produk, dan cara pembayaran.
Pemasaran Industrial 11
Performance Evaluation : T ahap terakhir dari suatu proses pembelian produk
adalah mengevaluasi apakah produk yang sudah dimiliki dapat berfungsi atau
memenuhi kebutuhan perusahaan. Hal ini meliputi dua dimensi produk/ jasa
berfungsi dan yang kedua bagaimana kinerja pemasok apakah sesuai dengan yang
dijanjukan dalam hal ketepatan waktu pengiriman, kesesuaian mutu, dan konsistensi
pengiriman, jumlah dan harga.
Tahapan Proses Pembelian dan pertimbangan apa yang dilakukan baik pembeli dan
penjual dapat dirangkum sebagai berikut :
Pemasaran Industrial 12
Identification or Determination of possible Presence in market place.
source of supply vendor Ongoing contact with
company.
Pembeli bisnis dalam melakukan pembelian pada umumnya akan dihadapkan pada
tiga situasi pembelian yaitu New Task, Modified Rebuy, dan Straight Rebuy.
New Task terjadi apabila perusahaan yang akan melakukan pembeliansama sekali
belum memiliki pengalaman dalam membeli produk, dan produk yang akan dibeli
memilik ikategori seperti beresiko tinggi ( kalau gagal atau salah ), pembeliannya
jarang dilakukan, dan pilihannya terbatas.
Pemasaran Industrial 13
Modified Rebuy, situasi dimana perusahaan sebagai pembeli, pernah/sering
melakukan pembelian produk, sehingga sangat hafal betul dengan situasi pembelian
hanya pembelian saat ini ingin melakukan perubahan baik dalam jumlah, kualitas atau
cara pembayaran.
Secara umum dapat dirangkum dalam table di bawah ini dengan status pemasoknya
(supplier status ) :
Modified
Encourage organization to sample
rebuy
alternative offerings.
Rexamine and respond to customer
needs.
Pada umumnya motif pembelian bisnis dibagi kedalam dua kategori yaitu motif
ekonomi dan motif non ekonomi.
Sedangkan motif Non Ekonomi, meliputi prestise, keamanan karir, perkawanan dan
lain-lain.
Prestise menyangkut aspek kebanggaan dan gengsi apabila membeli suatu produk
misalnya produk yang memiliki brand/merk yang memiliki reputasi yang baik dan
terkenal.Keamanan karir ( career security ), menyangkut aspek keamanan bagi bagian
pembelian apabila membeli suatu produk terutama apabila barang yang sudah dibeli
tidak berfungsi, maka ada konsekuensi kinerjajelek danpada akhirnya karirnya
terancam.Perkawanan, adalah pembelian didasarkan pada kekerabatan atau membeli
cenderung kepada pemasok dengan kategori teman. Mungkin apabila pada teman ada
jaminan kualitas walaupun ada bahaya timbulnya kolusi atau kesepakatan yang
illegal.
Produk yg
dibutuhkan
Kualitas Keam.Karir
Pasokan Perkawanan
C. Service Lain-lain
Keputusan
akhir
pembelian
Sumber: Modern Business Marketing, Thomas L. Power.West Publishing
Company,1998
Pemasaran Industrial 16
2.4 Struktur Pembeli Bisnis
Dalam memahami prilaku pembelian bisnis, penting juga memahami siapa saja yang
menentukan keputusan pembelian, untuk itu perlu dipahami struktur organisasi
pembeli bisnis. Struktur menggambarkan hirarkhi pengambilankeputusan, pembagian
tugas dan koordinasi antar fungsi dalam suatu oganisasi.
DIREKTURM
A
Pada struktur organisasi ini bagian pembelian berada satu level dengan fungsi lain
seperti Produksi, Keuangan, dan Marketing maka pengaruh pengambilan keputusan
satu derajat dengan dengan fungsi lain atau ikut menentukan, tapi keputusan akhir ada
pada Direktur.
DIREKTUR
Pemasaran Industrial 17
Pembelian
Pada struktur organisasi ini bagian pembelian Nampak berada di bawah fungsi lain
seperti produksi, keuangan, dan marketing, berarti berada pada khirarki ke dua, yang
berarti keputusan pembelian tergantung level diatasnya. Pemasar bisnis perlu
mempertimbangkan fungsi lain dalam penawaran selain Bagian Pembelian.
Direktur
Pada struktur di atas Nampak bahwa otoritas pembelian diserahkan kepada cabang-
cabang dilokasi masing-masing. Oleh karena itu penawaran bagi pemasar bisnis dapat
dilakukan pada tingkat cabang/wilayah/daerah atau tidakperlu ke tingkat pusat.
Sebaliknya, system otorisasi terpusat dalam hal pembelian maka penawaran harus
dilakukan ke pusat organisasi atau kantor pusat, seperti yang digambarlkan berikut ini
:
Pemasaran Industrial 18
Pembelian secara sentralisasi
Direktur
pembelian
Pemasaran Industrial 19
surat keputusan legal dari atasan untuk suatu jabatan. Sebagai contoh manajer
pembelian memiliki kekuasaan untuk membuat keputusan pembelian.
Coercive power, kekuasaan yang dapat memaksa orang lain berbuat sesuai dengan
kehendaknya walaupun tidak ada otoritas resmi terutama dalam hal ini adalah
keputusan pembelian. Misalnya seorang pegawai yang dapat memaksa bagian
pembelian untuk membeli komponen ang dia butuhkan, jikalau tidak dilakukan proses
produksi akan terganggu. Keadaan ini harus dipahami oleh pemasar bisnis.
Reward Power, ini berlawanan dengan coercive power, dimana seseorang dapat
mempengaruhi orang lain karena beliau dianggap akan menentukan penghargaan baik
financial maupun non finansial.
Resolusi konflik dapat dilakukan dengan cara- cara antara lain berkompromi ( take
and give ), menghindar sementara (sampai situasi baik dan masalah dapat selesai
dengan sendirinya), koalisi ( bergabung ), atau bertindak akomodatif dengan prinsip
cari aman. Alternatif pilihan solusi tergantung pada situasi karena pilihan kompromi
misalnya belum tentu dapat menyelesaikan masalah atau lebih dari alternative lain.
Dalam pembelian bisnis juga ada beberapa pihak secara individual turut serta atau
berpartisipasi dalam proses pembelian bisnis yaitu ;
Pemasaran Industrial 20
Deciders, adalah orang yang mengambil keputusan akhir tentang apa yang akan dibeli
dan siapa pemasoknya.
Users, adalah individu yang pada akhirnya yang akan menggunakan/memakai produk.
Soal latihan
If you were a business marketer, how might you approach a firm going
through each of the purchasing steps?
Explain the basic process of the Sheth model of buying behavior. How can it
assist you to identify important variable and consideration that occur in the
purchasing process?
Pemasaran Industrial 21
Case 2. Industrial Marketing
PT. Dirgantara
PT. Dirgantara is a supplier of spare parts, primarily to the aircraft industry. It has
been in business for twenty-three years, having started form a small operation begun
by its founder, Sulaeman. Today, it has sales of over five milion dollars and operates
out of single plant location in the state of West Java. Sulaeman background is
enginering and the success of the firm has been largely attributed to the innovative
methods used in production, which have allowed the company to compete with
unique solution to its customer’s problems at competitive price. The firm is privately
held, with Sulaeman and his immmidiate family owning all of the outstanding shares.
The company’s operation is devided into several funcition areas. The financial
component is controlled by Udin, who is an old friend and confident of Sulaeman.
This area plays an active role in cost analysis and bid preparation for potential
business. The enginering component is directed by Sulaeman and has production
reporting directly to it. Marketing is done trough a small field sales forces controlled
by Ujang, Sulaeman’s younger brother. Purchasing is done trough the
engineering/production area, which is overseen by the owner.
Pemasaran Industrial 22
BAB III
METODAPEMBELIAN BISNIS
Pengurangan biaya, karena mereka dapat memanfaatkan kapasitas baik mesin maupun
sumberdaya manusia yang belum terpakai penuh.
Pengendalian lingkungan, berhubungan dengan kepastian pasokan, dimana kalau
mereka membuat sendiri, mereka dapat memastikan pasokan baik jumlah maupun
kualitasnya.
Pemasaran Industrial 23
3.2 Mengapa perusahaan cenderung membeli dari luar
Pemasaran Industrial 24
Biaya produksi Penawaran harga pemasok, strategi
biaya rendah (low cost strategy ),
spesialisasi pemasok.
Ada tiga tahap ang dapat disarankan bagoi pemasok dalam hal ini pemasar bisnis
dalam melakukan pendekatan terhadap perusahaan dalam situasi membuat sendiri
atau membeli.
Pertama, jelaskan berapa biaya atau kebutuhan modaluntuk membuat sendiri. Hal ini
termasuk membuat rangkuman biaya-biaya yang relevan, informasi dapat diperolah
Pemasaran Industrial 25
dari bagian produksi dan akuntansi perusahaan pemasok sendiri, apabila
memungkinkan dapat dari perusahaan.
Kedua, Bandingkan biaya membuat sendiri dengan apabila membeli dari pemasok.
Kondisi ini akan menyebabkan tiga kemungkinan ;
Ketiga, buat strategi pemasaran berdasarkan tiga keadaan tersebut di atas. Apabila
biaya membuat lebih rendah daripada membeli, maka strategi yang dipakai adalah
pendekatan bukan biaya ( non cost ), termasuk resiko yang mungkin timbul kalau
membuat sendiri misalnya gagal atau cacat mutu, tekankan tentang
keahlia/keapakaran kiat karena pengalaman ( experience curve ) serta pengalaman
dalam memasok produk. Serta kemungkinan perusahaan pembeli dapat lebih
berkonsenterasi pada produk yang sedang ditangani.
Apabila, Apabila biaya membuat sendiri kurang lebih sama dengan membeli, maka
alasan bukan biaya ( non cost approach ) akan lebih efektif terutama untuk
membujuk poembeli.
Apabila biaya membuat sendiri lebih besar daripada membeli, pemasar akan lebih
mudah lagi mempengaruhi dan membujuk pembeli, maka pendekatan biaya dan non
biaya akan lebih efektif lagi, seperti penekanan pada aspek kualitas produk,
konsistensi pengiriman, dan ketepatan waktu perngiriman ( on time delivery ).
Sedangkan motif ekonomi, termasuk didalamnya harga yang wajar, mutu produk,
kepastian pasokan, dan pelayanan konsumen (customer service ).
Ada juga perusahaan yang menambahkan katagori harga sebagai dasar evaluasi.
Untuk memudahkan pemahaman berikut ini simulasi cara penilaian ;
Pemasaran Industrial 27
Metoda dengan Menggunakan Kategori dlm Memilih Pemasok
Pemasok A 2 3 2 2,33
Pemasok B 1 2 3 2,00
Pemasok C 2 1 1 1,33
Dari contoh table simulasi di atas nampak bahwa pemasok ( vendor ) C terbaik
dipilih.
Dari table di atas Nampak bahwa pemasok/supplier yang paling baik untuk dipilih
adalah C, karena keunggulannya dari ketepatan waktu delivery atau
penyampaian/penghantaran barang tepat waktu dibandingkan pemasok yang lain,
demikian juga dilihat dari pengalaman memasok dimasa yang lalu.
Metoda dengan bobot ini pada dasarnya sama dengan metoda dengan menggunakan
katagori, hanya aspek-aspek yang dievaluasi masing-masing diberikan bobot sesuai
dengan tingkat kepentingan atau urgensinya ( The degree of importance ), Dan juga
memungkinkan untuk menggunakan skala yang lebih luas dari nol sampai dengan
Pemasaran Industrial 28
seratus. Dengan adanya bobot juga memungkinkan pilihan pemasok mana yang
terbaik untuk dipilih menjadi lebih efektif dan objektif mengingat aspek terpenting
memiliki derajat penilaian yangt berbeda dengan yang lainnya.
Pemasok 60 1 90 2 240 X
A
Pemasok 70 1 70 2 210
B
Pemasok 70 1 75 2 220 x
C
Skala :
2% = 90
6% = 80
10% = 75
Pemasaran Industrial 29
Order Timing (persentase ketepatan waktu penerimaan pesanan )
95% = 90
85% = 80
75% = 75
Dari penjelasan tabel di atas nampak bahwa yang paling baik atau memenuhi syarat
adalah C, pemasok A kurang baik ditolak karena kualitas produk yang di tolak 15 %
terkena aturan non compensatory ( level kinerja minimum yang harus dipenuhi oleh
pemasok ). Tetapi dalam aturan compensatory,dimana yang dipilih adalah pemasok
yang memiliki total skor yang paling tinggi sebagai kompensasi terhadap bagian
/elemen yang rendah dalam hal ini seperti kualitas produk.
2. Tknologi, 20 %
Pemasaran Industrial 30
Ada empat kriteria yang dapat dijadikan pedoman yang meliputi criteria manajerial,
financial, dan semuanya dapt ditabulasikan sebagai berikut ;
Kapasitas operasi Current and scheduled plant loadings; delivery record with
current orders.
Hubungan antara metoda pembelian dan tugas pembelian (buying task) dapat
dirangkum dalam table di bawah ini :
Pemasaran Industrial 31
Blanket order and release
Fixed-price bids
Cost-plus bids
Blanket order and release, system pemesanan dengan berjangka waktu dan jumlah
tertentu misalnya setiap tiga bulan, tetapi pasokan/pengiriman barang/produk sesuai
kesepakatan misalnya satu bulan sekali dengan jumlah tertentu sesuai kebutuhan.
Dalam aspek tugas pembelian keadaan ini dikatagorikan pembelian ulang langsung
(straight rebuy ). Kriteria pembelian ini adalah pembeliannya sering bahkan rutin,
Pemasaran Industrial 32
perusahaan sudah mengetahui betul akan kualitas dan harga, dan produknya tidak
terlalu beresiko ( merugikan kalau ada kesalahan pembelian ).
Tender terbuka adalah suatu bentuk tender dimana para pemasok dapat menawarkan
suatu produk dengan harga tertentu, dan mereka harus bersaing satu sama lain harga
terendah dengan spesifikasi barang yang sudah ditentukan akan memenangkan tender
ini atau akan dipilih sebagai pemasok oleh perusahaan atu instansi pemerintah.
Tender tertutup, adala suatu bentuk tender, dimana dilakukan dengan cara pengajuan
usulan atau proposal untuk suatu proyek pengadaan barang atau membangun
konstruksi gedung dll. dari para pemasok dilakukan secara tertutup. Kemudian
dibuka segelnya dan disaksikan peserta tender yang lain, mana harga yang paling
ekonomis untuk dipilih sebagai pelaksana proyek.
Fixed price contract, adalah suatu kompetitif tender dimana pemenangnya adalah
pemasok yang menawarkan paling murah dengan pembelian dalam suatu jangka
waktu tertentu dan dengan harga yang tetap ( tidak berubah ).
Cost plus bids, terjadi ketika pembeli setelah menentukan pemenang tender, bersedia
membeli dengan mengganti seluruh biaya yang telah dikeluarkan pemasok dan
ditambah dengan keuntungan tertentu baik dalam bentuk persentase dari seluruh biaya
yang telah dikeluarkan atau ditambah sejumlah uang tertentu ( diatas biaya pokok ).
Keempat bentuk kompetitif tender tersebut dilihat dari aspek tugas pembelian (buying
task ) adalah termasuk kategori modified rebuy.
Kontrak untuk sesuatu yang baru pertama kali dilakukan dan merupakan bentuk
pembelian baru (new task purcahse ), akan sangat hati-hati dalam mengambil
Pemasaran Industrial 33
keputusan karena kondisinya pembeli masih belum hafal betul barang/produk yang
akan dibeli, frekuensi pembelian jarang terjadi/sekali-kali, dan sangat beresiko apabila
salah/gagaldalam mengambil keputusan. Oleh karena itu diperlukan negotiated
contract dan cost-plus contracts.
Soal latihan
2. In dealing with a firm is in make-or-buy situation, you discover that it can actually
produce an item for less than you proposed price. What possible advantages can
you offer in such situation?
3. Many time, when a firm is purchasing a low-risk item, it will utilize a purchasing
system that makes it difficult for potential suppliers to approach it. How would
you develop a strategy to approach a firm that is currently using a blanket order
system and appears to be satisfied with is current suppliers?
4. Knowledge of the methods used by a buyer to selected vendors can allow the
business marketer to positively influence the outcome of the buyer’s decision. If
Pemasaran Industrial 34
you were a business marketer selling routine supplies to a buyer, what vendor
selected methods would the buyer probably be using? How would you present you
firm and product in view of this?
Pemasaran Industrial 35
Case 3 Industrial Marketing
PT. SAMA HEULA Corporation purchases several routine items from three
sellers and has done so for many years. The items include industrial cleaners,
lubricants amd chemicals that are used in the company’s production process.
Lubricants are used both in the production process and as part of the final item that
the company produces. The items have been considered a straight rebuy type of
purchase, and the firm has taken little action in the past to evaluate additional sources
of supply.
Your firm, PT UDA., is capable of supplying the last two items, although
previous attempts at contacting and gaining the interest of PT. SAMA HEULA have
not proven successful. From previous contacts, it appears that PT. SAMA HEULA
uses a form of a categorical method of vendor analysis and that its present suppliers
appear to be doing an adequate job based on the company’s criteria. Your firm has
proven very successful as a source of supply for these items to many companies.
Besides offering a competitive price, you have been able to offer company consistent,
on-time deliveries. Your product quality has been questioned by some buyer however.
Your firm has also dealt directly with governmental purchasers and has supplied firms
dealing with such purchasers.
From information that you have been able to gather, it appears that your
product stacks up against the competition in the following categories
(1=excellent;2=acceptable;3=bellow an acceptable level;)
Competitor
Imgarten A B C
Price 1 1 1 2
Delivery consistency 1 2 2 1
Product quality 2 1 2 1
Secara umum bentuk pasar bisnis dapat dikelompokkan kedalam empat kelompok
yaitu komersial, produsen, institusi, pemerintah baik pusat maupun
kotamadya/kabupaten.
Produsen atau manufaktur, adalah suatu badan usaha atau bisnis yang bergerak dalam
membuat atau memproduksi barang dimana mereka melakukan pembelian untuk
memenuhi kebutuhan produksinya atau membuat barang lain yang memiliki nilai
ekonomis yang lebih tinggi. Misalnya produsen sepatu, otomotif, elektronik,makanan,
minuman dll.
Pemasaran Industrial 37
Institusi, adalah lembaga yang non profit yang beroperasi untuk menjalankan fungsi
sosial, misalnya rumah sakit, yayasan pendidikan, palang merah, musium dll. Institusi
bervariasi dlihat dari sumber perolehan danannya ada beroperasi secara
partikelir/swasta adsa jugayang diberi dana oleh pemerintah ( menjadi pelayanan
public ). Mereka membeli produk untuk memenuhi panggilan tugasnya dalam
melayani masyarakat yang membutuhkan.
Pemerintah, adalah suatu lembaga yang berfungsi untuk melayani masyarakat umum
atau menjalani pelayanan public ( public service ). Pemerintah melakukan pembelian
dalam rangka melaksanakan pelayanan publik sesuai dengan peraturan yang berlaku
atau ditetapkan oleh undang-undang. Pemerintah terdiri dari pemerintah pusat,
pemerintah kota ( kotamadya ) serta kabupaten.Dalam melakukan pembelian
pemerintah memiliki prosedur dan tatacara tersendiri yang cukup rumit. Proses
pembelian pemerintah akan melalui proses prakualifikasi dan proses pascakualifikasi.
1. Pengumuman prakualifikasi
Pemasaran Industrial 38
5. Penetapan hasil prakualifikasi
10. Penjelasan
Proses ini biasanya untuk pembelian pada jumlah tertentu misalnya diatas atau sama
dengan nilai Rp 100.000.000,- sehingga perlu dilakukan tender atau lelang.
Bentuk pelanggan atau konsumen bisnis dapat di rangkum dalam tabel di bawah ini ;
Pemasaran Industrial 39
PELANGGAN BISNIS
Jasa/Service
Segmentasi pasar adalah upaya membagi-bagi pasar yang heterogen dari sisi
konsumen baik secara demografi, psikografi, maupun geografi menjadi relatif
homogen sehingga dapat dimasuki oleh upaya pemasaran yang ada. Segmentasi pasar
menjadi penting dan strategis terutama untuk menentukan target pasar yang dituju
agar lebih fokus dan dapat membangun positioning produk (diingat dibenak
konsumen ).
Pemasaran Industrial 40
Setiap segmen harus memilki karakteristik yang sama terutama dalam
kebutuhannya
Setiap segmen harus dapat diukur atau terukur dalam hal metoda
pembeliannya, besarnya dan pertumbuhan pasarnya dari segmen yang sedang
cdilakukan segmentasi
Setiap segmen harus dapat dilayani oleh salah satu saluran distribusi kita
Pemasar harus mengetahui potensi keuntungannya baik saat ini maupun yang
akan dating.
Segmentasi pasar untuk produk bisnis dapat dilakukan dengan pendekatan makro dan
mikro serta pendekatan sarang ( nested approach ). Untuk lebih jelas tentang kedua
pendekatan tersebut dapat dilihat skema dibawah ini ;
Pemasaran Industrial 41
Dalam segmentasi pasar dilakukan dengan dua tahap yaitu segmentasi
berdasarkan vaariabel makro dan variabel mikro.
Segmen makro dan mikro akandapat ditentukan perusahaan mana yang layak
menjadi target pasar kita dengan memperhatikan pedoman dan criteria di atas.
demographic
Operating variables
Purchasing approach
Situational factors
Personal characteristic
Pemasaran Industrial 42
Pendekatan sarang atau the Nested Approach diawali dengan scanning secara
demografi terutama dari populasi pembeli bisnis ada berapa yang potential bagi
pemasar bisnis. Pemahaman tentang industri bisnisnya amat penting dan
memberikan gambaran yang komprehensif tentang situasi pasar bisnis. Faktor
ukuran bisnis ( business size ) dapat mengidentifikasi kebutuhan pasar dilihat dari
kapasitas produksi pasa bisnis. Selain itu juga lokasi pembeli bisnis akan penting
untuk pembagian tugas para tenaga penjual.
Pemasaran Industrial 43
kapabilitas memasok barang/produk. Sedangkan bagi risk taker mereka lebih
mementingkan kepastian dan kapabilitas pasokan untuk menjamin produksinya.
Soal Latihan
Pemasaran Industrial 44
Case 4 Revan Chemical Company
The prior president of the company who also was the company’s founder was
trained as a chemist and did much to develop several of the company’s products early
in his career. Unfortunately, there was not an equivalent effort placed on managing
the products in the market place once they were developed. The current president,
who is the son of the founder, wants to remedy this situation immediately.
Management has only recently begun to evaluate the company’s products and markets
in a systematic manner.
Pemasaran Industrial 45
BAB V
STRATEGI PRODUK DAN JASA BISNIS
Produk dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang ditawarkan untuk diperhatikan,
dimiliki, dan dikonsumsi untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Produk dapat berupa barang, jasa,organisasi, tempat dan orang bahkan ide
(Kotler,2005 ).
Produk meliputi beberapa tingkatan ( level of product ) yaitu, Basis produk, aktual
produk, dan augmented produk.
Basis produk adalah manfaat utama ( core benefit ) dari suatu produk dan merupakan
jati diri produk tersebut. Sebagai contoh sepatu untuk alas kaki, mobil sebagai alat
transportasi dll.
Pemasaran Industrial 46
Aktual produk, meliputi basis produk dan ditambah dengan rancangan produk, tingkat
kualitas, merk/ brand, feature yang menggambarkan suatu produk seutuhnya.
Sedangkan augmented produk adalah tambahan sebagai pelengkap darisuatu produk
yang ditawarkan seperti, pelayanan purna jual, garansi dan pelayanan pemasangan
atau instalasi, serta system penghataran produk sampai ketangan konsumen.
Ketersediaan keuangan
Kapasitas produksi
Fasilitas logistic
Pemasaran Industrial 48
5.3 Hubungan antara Basic, Actual, dan Augmented produk
Installation
Installation
Packaging
k/kemasan
Styling
Quality
Delivery and
Credit
Dari gambar diatas nampak bahwa konsep produk dengan tingkatan produk
merupakan suatu kesatuan yang terintegrasi.
Pemasaran Industrial 49
5.4 Strategi Pemasaran Untuk Bisnis Jasa
Pemasaran Industrial 50
Komponen Bisnis Jasa
Citra perusahaan Citra perusahaan yang menimbulkan Air Asia “ to make people fly
daya tarik bagi konsumen “-pemimpin pasar penerbangan
murah.
Kualitas teknis Whether the service provides the A clean building.
appropriate rechnical attributes; what A new marketing strategy from
the user receive-the material content a consultant.
of the service. Good transported from point A
to point B.
Kualitas fungsional How the service is rendered; this Appearance and behavior of a
dimension fosuses on the way in flight attendant.
which the service is provided. Presentation of a consultant’s
report.
How rapidly an office machine
is repaired.
Pemasaran Industrial 51
Pertimbangan harga
Penetapan harga dari suatu layanan bisnis merupakan hal yang lebih sulit
dibandingkan penetapan harga untuk barang. Untuk itu diperlukan keputusan dini
berapa harga yang seharusnya disesuaikan dengan manfaat dari jasa yang telah
diberikan.
Pertimbangan distribusi
Perimbangan promosi
Penyaji jasa ( service provider ) harus mumpuni dan memilki keahlian sesuai dengan
bidangnya, sehingga mampu memberikan pelayanan yang meyakinkan dan
memberikan kepastian pelayanan. Karena sifat bisnis jasa adalah tidak dapat
dipisahkan antara proses produksi/pelayanan dengan konsumsi. Selain itu unsure
orang ( people ) merupak faktor kunci dalam keberhasilan bisnis layanan.
Pertimbangan proses
Karena jasa bersifat tidak berwujud maka untuk meyakinkan kosumen bisnis,
aspek keberwujudan menjadi penting dan strategis. Keberadaan wujud fisik dimana
Pemasaran Industrial 52
pelayanan akan dilakukan memberikan tingkat kepercayaan. Sebagai contoh jasa
pendidikan akan banyak terlihat berkualitas dilihat dari bangunan gedung,kelas,
laboratorium dll.
Kualitas pelayanan menurut Zitham dan Bittner dapat diukur dengan lima elemen
seperti :
Tangible
Segala sesuatu yang dapat konsumen lihat dan rasakan seperti fasilitas fisik,
peralatan personalia.
Reliability
Pemasaran Industrial 53
Adalah kemampuan untuk mealkukan kinerja terbaiknya sesuai dengan yang
dijanjikan, sedemikian rupa sehingga tidak terjadi “over promise under
deliver”
Responsiveness
Assurance
Adalah wawasan dan sikap sopan dari karyawan sedemikian rupa sehingga
menimbulkan kepercayaanbagi pelanggan.
Empathy
Soal Latihan
2. What are relative advantages and disadvantages to using the Boston CGM and
wind and claycamp portfolio models? In what type of situation would each be
preferable?
3. What are the major overall objectives in each stage of the business product
lifecycle? What actions would be appropriate to take in the product are?
4. What are the major considerations that must be made that are different for
business products than for services? How do they impact the delivery and
promotion of a service?
Pemasaran Industrial 54
5. How do customers expectations affect the customer’s relatives level of
satisfactions with a service? What type of danger do such expectations represent
in developing service improvement to reinforce and support each stage ?
Pemasaran Industrial 55
Case 7
Although the consumer end of the market has been going well, the business
market has been much more difficult to reach. Unlike consumer, business cellular
buyers have differing needs and are much harder to reach through advertising.
Indosial has used sales force of fourteen people who have been allowed to call on any
business customer that they believe to be a viable prospect across the three major
cities that the company covers. Recently, information has been acquires that there are
three major business market segment for cellular telephone:
1. Executive. Highly paid individuals who could benefit from using the time
spent driving in a car to conduct business. The needs of this segment are seen
as being very similar across companies.
2. Salespeople. Filed sales people who need to have update information
provided to them by their home office over the course of day. In addition
salespeople can use the service to contact customer and make and change
appointments as need arises. This market is seen as being similar across
companies, although its exact procedures and how the equipment might be
used could provide to be different.
3. Service personnel/trades people. Service personal, i.e repair and maintenance
service, plus trades people, such us plumber and electricians. These people
could use the cellular to be update regarding which calls.
Pemasaran Industrial 56
BAB VI
SALURAN DISTRIBUSI DAN STRATEGI BISNIS
Pemasaran Industrial 57
Selain itu saluran distribusi melaksanakan fungsi seperti produk menjadi manfaat
karena waktu, tempat dan setelah dimiliki ( utility of time, place, and possession ).
Bentuk saluran distribusi sebagai perantara ada dua jenis yaitu Distributor
industry ( industrialdistributor ) dan Representatif produsen
( Manufacturer’s Representative ).
Keberadaan saluran distribusi terutama distributor industry amat penting dan strategis
termasuk dalam hal-hal sebagi berikut ;
Presence in the market ( hadir dipasar ) perusahaan menjadi eksis dengan adanya
perantara ini. Distributor industri juga akan melakukan kegiatan promosi untuk
menjual barangnya, termasuk melakukan peragaan produk kita sehingga dapat
meningkatkan penjualan selain produk perusahaan menjadi eksis.
Service, repair, and Part support, Melaksanakan service perbaikan dan penyediaan
suku cadang.
Pemasaran Industrial 59
1. Mendefinisikan tujuan ( pembentukan saluran distribusi) yang ingin
dicapai sesuai dengan visi dan misinya
Pemasaran Industrial 60
Struktur Saluran Distribusi Bisnis
Manufacturer’s
Representatives
Industrial Industrial
Distributor Distributor
Business Customer
Soal latihan
2. How can you define customer service? In what ways ca customer service be
measured?
4. If you were to ship a number of products that were high in dollar density from
Phoenix, Arizona, to New York, What modes would you consider using, and
why? Which would you not consoder?
Pemasaran Industrial 61
Case 6. Distribusi fisik
Asiyah machine tool, inc. is a company that has for many years supplied the
automobile industry with latch mechanism for automobiles. Because Indonesia
automobile sales have not been growing over the past few years, Asiyah is looking at
new application for latch mechanisms similar to those that it has been manufacturing.
The new products that it is considering will be improved versions of products
currently on the market supplied by two competitors. Historically, when dealing with
the automobile companies, Asiyah has used a direct channel of distribution, utilizing
between five and seven company sales people to call on the different divisions of the
Indonesia automobile companies. This has been a simple and satisfactory channel
system in the past.
The new products that are being considered will require a more complex channel,
however. That is an area that this company does not have any expertise in and one
that will require yours assistance. The products will be sold to approximately 400 end
users spread throughout the United States. The products will require minimal service
and technical support for the final customer, although they will have to be stocked
near customers locations, as their purchase will not be planned to any great extent.
Ypsilanti fells that it can handle a maximum of forty customers. Therefore, a channel
structure with intermediaries will have to be decided upon and channel members
recruited.
Pemasaran Industrial 62
BAB VII
STRATEGI HARGA
7.1 PENDAHULUAN
Harga sebagai salah-satu unsur bauran pemasaran, Setelah strategi produk giliran
selanjutnya adalah strategi harga. Harga amat penting danstrategis bagiperusahaan
karena dalam harg aterkandung laba/profit yang merupakan salah satu tujuan
perusahaan.
Penetapan harga secara logis tidak mudah karena secara internal terdapat perbedaan
persfektip antara bagian keuangan dengan bagian pemasaran; juga secara eksternal
harga yang ditetapkan untuk berbagai rantai saluran pemasaran dari hulu ke hilir
berbeda-beda.
Manajemen harga adalah salah-satu dari wilayah tugas dan keputusan yang harus
dibuat oleh para pemasar bisnis atau B2B ( Business to Business marketing ).
Pemasaran Industrial 63
Sekalipun sulit, manajemen harga bisa dibuat mudah dengan cara: memahami tujuan-
tujuan dan taktik-taktik harga, struktur-struktur pasar yang berpengaruh terhadap
harga, metode-metode yang digunakan untuk menghitung tingkat-tingkat harga.
Persepsi pemasar versus pelanggan adalah ; Pemasar menawarkan product (P-1) tetapi
yang dibutuhkan oleh konsumen adalah consumer value (C-1).
Profit
Price Costs
Pemasaran Industrial 64
Volume
Harga merupakan bagian tersulit dari bauran pemasaran karena:
(1) reaksi konsumen terhadap tingkat harga sulit diukur tanpa menguji-nya di pasar,
dan
(3) disamping itu, istilah “harga” adalah istilah yang secara bersama-sama menjadi
perhatian orang akuntansi dan orang pemasaran yang kadang-kadang
membingungkan dalam ajang proses pengambilan keputusan.
Bagaimanapun, aspek harga penting baik bagi perusahaan yang strategi harganya
penetratif (low cost leadership strategy lead to low price) maupun perusahaan yang
memilih value-based strategy (differentition strategy-premium price).
• Harga, volume, costs, dan profitabilitas satu sama lain saling berhubungan.
• Untuk mendapatkan harga yang tepat perlu riset pasar, belajar dari produk-
produk lain yang sedang beredar di pasar, perlu learning by doing, learning
by experience, dan learning by trying.
Pemasaran Industrial 65
• Kecuali biaya tetap (fixed costs), biaya variable (variable costs) perilakunya
berubah secara langsung/selaras dengan tingkat volume produksi/penjualan
sehingga semakin tinggi volume produksi yang terjual maka semakin rendah
biaya produksi/harga pokok penjualan per unit dari suatu produk yang pada
akhirnya berdampak kepada semakin tinggi-nya tingkat laba dari produk.
• Iklim ekonomi.
• Perilaku konsumen.
1. Survival Pricing:
Yang membedakan diantara keduanya adalah: (1) tingkat konsentrasi pasar. Dalam
industri kimia situasi-nya oligopoli dimana persaingan harga bersifat menghancurkan
semuanya dan menetapkan harga diatas pesaing menjadi tidak feasible. Sehingga
yang lebih baik adalah setara dengan pesaing.
Pemasaran Industrial 67
Sedangkan dalam industri konstruksi yang struktur pasarnya fragmented, beberapa
pemasar mungkin dapat menaikan atau menurunkan harganya, tergantung dari
tujuan-tujuannya masing-masing, dan masih bisa survive dalam pasar yang
fragmentaris.
Selain harga, Competitor knowledge perlu dimiliki oleh setiap pemasar B2B:
• Ditinjau dari reaksi-nya terhadap aksi harga dari para pesaingnya, terdapat 4
jenis yaitu: (1) laid-back competitor -dia yang tidak bereaksi cepat terhadap
aksi pesaing; (2) selective competitor -dia yang bereaksi kepada aksi-aksi dari
pesaing tertentu tetapi tidak kepada yang lainnya; (3) tiger competitor -yang
bereaksi cepat dan kuat terhadap serangan-serangan ke wilayahnya; (4)
stochastic competitor -dia adalah kompetitor yang paling berbahaya yang pola
perilaku-nya sukar untuk diprediksi.
Untuk membuat keputusan harga yang logis, pemasar bisnis/ B2B harus faham betul
dengan stuktur-struktur pasar dan bagaimana pengaruhnya terhadap langkah-langkah
aksi yang perlu diambilnya.
Berikut ini adalah 4 struktur pasar yang perlu diketahui oleh pemasarbisnis yaitu: (1)
oligopoli; (2) monopoli; (3) monopolistic competition; dan (4) pure competition.
Pemasaran Industrial 68
1. Pasar bisnis Oligopoli
• Terdapat dua jenis oligopoli yaitu: (1) pure oligoply yang para pemasarnya
menawarkan produk yang homogen; (2) differentiated oligopoli yang produknya
ditujuan untuk kebutuhan pasar yang secara dasar sama tetapi secara tehnis berbeda-
beda.
• Terjadi persaingan harga yang minimal, dalam arti, jika satu pemasar
menurunkan harga maka yang lainnya segera menurunkan harga sehingga tidak ada
yang beruntung. Demikian juga, tidak begitu berguna menaikkan harga karena
konsumen B2B faham betul dengan banyak-nya pemasar lainnya yang tersedia dan
melihat produknya sama dan serupa. Akan tetapi, dengan meningkatnya oligopli
differensiasi maka terjadi peningkatan perbedaan harga antar para pemasar.
Serupa dengan oligopoli, para pemasar berusaha dan berhasil menciptakan perbedaan
perseptif dalam benak fikiran konsumen berkenaan dengan nilai dari produk mereka.
Ini dilakukan dalam berbagai dimensi yang berbeda, meliputi- benefits, mutu,
consumer service, dan sistim pemasokan. Hal ini memungkinkan beberapa pemasar
menentukan harga yang lebih tinggi karena konsumen melihatnya memang memiliki
kelebihan-kelebihan tertentu.
Didalam pasar terdapat banyak pemasar dan banyak pembeli sehingga harga dari
masing-masing pemasar tidak mempengaruhi harga yang berlaku di pasar.
Dalam dunia pemasaran B2B sulit ditemukan. Yang agak mendekati adalah pemasar
ATK atau peralatan murah yang jenerik. Tetapi kemudian pasarnya tidak betul-betul
pure competition karena para dealer dan distributor mungkin leluasa untuk
menentukan harga
Beberapa pemasar, karena tujuan harganya yang maksimisasi laba atau penjualan
mungkin menaikkan/menurunkan harganya dibanding harga pasaran tetapi secara
keseluruhan tidak mengganggu keseimbangan pasar.
Metode pertama yang dilakukan pemasar B2B yang posisi-nya price leader untuk
melemahkan persaingan harga dengan memperbaiki superioritas produknya,
reputasinya, dan beriklan secara besar-besaran.
Kebanyakan pemasar B2B beroperasi dalam pasar oligopoli menduduki posisi price
leader, atau suatu perusahaan yang mendominasi struktur harga dari suatu pasar
tertentu.
price leader umumnya perusahaan yang menguasai pangsa pasar yang besar dan
memiliki basis konsumen setia. Mereka biasanya unggul dalam desain produk atau
Pemasaran Industrial 70
benefit-benefit yang dipersepsi baik oleh konsumen, sehingga relatif mudah baginya
untuk mendikte harga.
Metode lainnya adalah cost leadership dimana pemasar membangun basis biaya
yang lebih rendah daripada pesaingnya. Dengan cara itu dia bisa menawarkan baik
itu produk yang sebanding dengan harga yang lebih rendah maupun produk yang
lebih baik tetapi pada harga yang sama atau agak sedikit lebih mahal. Cost leader
juga dapat menetapkan harga pada suatu tingkat yang sama sesuai pesaing tetapi
menghasilkan laba yang lebih besar.
Ini dapat dilakukan melalui penentuan langkah-langkah aksi yang logis dan
mengestimasi reaksi-reaksi kompetitif yang paling mungkin.
Pemasaran Industrial 71
Jika perusahaan menetapkan harga tinggi kemungkinan dia akan disaingi oleh
pesaingnya. Dengan kemungkinan-kemungkinan tersebut lebih baik dia menghindari
taktik demikian
Jika pemasar memilih harga medium maka yakin para pesaingnya akan menetapkan
harga yang kurang lebih sama. Itu tidak membuatnya punya daya saing harga tetapi
situasi tersebut bisa berjalan.
Jika yang dipilih harga rendah maka pemasar memiliki daya saing yang bagus
asalkan pesaing memilih tingkat harga medium yang kemungkinan terjadinya 45%.
Jika, sebaliknya, pesaing memilih harga rendah yang probabilitasnya 50% maka
pemasar tadi tidak akan punya daya saing dan hanya akan menurunkan revenue dari
setiap unit produk yang dijualnya. Dalam situasi tersebut, terdapat 2 outcome yang
diidamkan-satu dari harga medium yang akan ditanggapi oleh pesaingnya dengan
me-matching-kan, dan yang lainnya dari harga murah, yang diharapkan tidak akan
ditanggapi dengan tindakan yang sesuai oleh para pesaingnya. Pada poin ini,
penetapan harga yang dilakukan pemasar kemungkinannya berada diantara dua
pilihan ini.
Sebelum keputusan harga dibuat, pemasar B2B harus dapat mengestimasi tingkat
permintaan yang ada pada suatu harga tertentu.
Pemasaran Industrial 72
• Menganalisa variabel-variabel biaya yang ditanggung konsumen seperti biaya
pemilikan, harga yang harus dibayar, ongkos kirim, installasi, dan biaya-biaya
penanganan pesanan.
Untuk mengetahui nilai yang konsumen berikan terhadap sesuatu produk, harga
barang substitusi, dan biaya-biaya penyediaan produk, prosedur riset pasar dapat
digunakan.
Riset pasar berupa focus group, concept tests, dan survey dapat digunakan untuk
mendapatkan estimasi harga secara kasar.
Untung, terdapat riset pasar yang memungkinkan yaitu price elasticity measurement
system, yaitu metode yang memungkinkan pemasar menentukan elastisitas harga dan
selanjutnya dapat menentukan harga terbaik yang bisa dibebankan.
Berikut ini adalah 4 metode yang bisa digunakan dalam mengidentifikasi harga-
harga yang bisa diterima di pasar:
Pemasaran Industrial 73
Conjoint analysis -konsumen disodori se-set kombinasi-kombinasi produk dengan
harga yang berbeda-beda dan dengan faktor-faktor lainnya. Dengan mengevaluasi
berbagai kombinasi yang disodorkan pada konsumen, metode ini bisa mengisolasi
pengaruh harga dengan sendirinya.
Uji pasar -dapat digunakan untuk menentukan harga yang konsumen bersedia untuk
membayar dalam situasi nyata, sekalipun penggunaannya lebih terbatas dalam pasar
B2B ketimbang dalam pasar B2C. Pengaruh-pengaruh harga yang berbeda dapat
diukur secara simultan dalam uji-uji pasar yang berbeda.
Konsep ini secara implisit meliput nilai ekonomi bagi konsumen dan pengaruh dari
derived demand.
Konsep elastisitas harga penting dalam membantu pemasar B2B dalam memutuskan
apakah menaikkan atau menurunkan harga.
Jika kurve permintaan condong horizontal dan merata maka permintaannya lebih
elastis;
Jika kurve permintaan condong ke tegak dan vertikal maka permintaannya lebih
inelastis.
Elastisitas adalah indikator tentang sejauh mana pengaruh perubahan harga terhadap
total revenue perusahaan. Pengurangan harga cenderung mengurangi revenue jika
Pemasaran Industrial 74
permintaannya inelastis dan menaikkan revenue jika permintaannya elastis.
Sebaliknya, menaikkan harga akan menaikkan revenue lebih tinggi lagi jika
permintaannya inelastis tetapi menurunkan lebih rendah lagi revenue bilamana
permintaannya elastis.
Meningkatnya revenue tidak serta merta menaikkan laba. Pemasar B2B mungkin
mengurangi harga karena permintaannya kelihatannya elastis dan menaikkan
permintaan. Kenaikan permintaan karena pemotongan harga mendorong peningkatan
volume produksi dan revenue yang yang lebih tinggi. Akan tetapi karena keterbatan
kapasitas, kelangkaan bahan baku, atau kelangkaan buruh, maka biaya produksi dan
distribusi untuk menghasilkan volume ekstra tersebut menjadi lebih tinggi yang
berakibat pada pengurangan laba.
(2) produk dimaksud adalah kategori kebutuhan pokok-Jika “ya” maka d-nya lebih
elastis;
(3) harga produk dimaksud cukup besar nilai rupiahnya dilihat dari anggaran belanja
konsumen-jika “ya” maka d-nya lebih elastis.
(4) rentang waktu-permintaan cenderung menjadi lebih elastis dari waktu ke waktu.
Dalam pasar B2B kurve permintaan mungkin elastis padaawalnya dimana penurunan
harga meningkatkan kuantitas yang diminta dan meningkatkan revenue yang lebih
tinggi. Akan tetapi, pada beberapa titik tertentu pada kurve, yang disebut titik “K”
(lihat gambar berikut), pengurangah harga selanjutnya menghasilkan peningkatan
kuantitas yang diminta yang kurang berarti.
Pemasaran Industrial 75
Implementasi elastisitas harga
Jika hal ini terjadi semua itu harus dipertimbangkan dalam kerangka pengambilan
keputusan.
Sumber asal permintaan produk B2B berpengaruh pada keputusan harga. Jika terdapat
suatu struktur pasar pembelian dimana permintaan produk B2B didasarkan pada
produk lainnya (derived demand) maka elastisitas harga-nya menjadi agak berkurang
dari semestinya. Keputusan menetapkan harga pada level yang tinggi yang didasarkan
atas derived demand harus diingatkan bahwa sekalipun hal itu akan terbukti sukses
dalam jangka pendek tetapi hal itu akan mendorong pembeli untuk mencari alternatif
sumber pasokan dimasa datang.
Sensitivitas harga bisa berbeda diantara konsumen B2B yang mendorong pemasar
B2B mensegmentasi pasarnya.
Pemasaran Industrial 76
Bisa terjadi bahwa pasar secara keseluruhan yang dikuasai oleh pemasar B2B relatif
elastis; namun jika pasarnya disegmentasi maka bisa saja Segmen A sangat inelastis,
Segmen B cukup elastis, dan segmen C sangat elastis.
Harga untuk S-A tinggi; S-C sangat rendah sekali; dan S-B harganya diantara S-A dan
S-C.
Diskriminasi harga tersebut bisa dibenarkan asalkan bisa dibuktikan dengan adanya
perbedaan tingkat biaya yang berkaitan dengan setiap segmen pasar tersebut. Jika
tidak ini akan melanggar aturan yang berlaku.
Seandainya pemasar B2b ingin menghasilkan laba dari suatu produknya dan
keputusan harganya tidak berdasarkan faktor-faktor lainnya, maka harga yang
diinginkan akan berada pada rentang >P1<P4:
• Dua pendekatan harga dalam pemasaran B2B yaitu: Cost-plus pricing dan
Demand-based pricing.
Pada kasus-kasus tertentu, harga bisa jadi jauh lebih tinggi dari logisnya metode cost-
plus pricing yang disebut dengan a favorable price-quality relationship dimana
Pemasaran Industrial 77
asumsinya tidak ada kriteria lainnya, harga suatu produk dianggap paralel dengan
kualitasnya sehingga bisa mendukung harga yang lebih tinggi.
Hubungan positif harga dengan kualitas ini terjadi dalam situasi-situasi berikut ini:
• Perbedaan mutu sulit untuk dinilai tanpa pengalaman dengan produk yang lama;
• Resiko yang tinggi jika salah pilih dan mendapatkan produk yang kualitasnya
jelek;
• Pembelian produk tersebut merupakan bagian yang kecil dari anggaran belanja
konsumen atau persentasi-nya kecil dari suatu sistem dimana produk tersebut
merupakan suatu komponennya.
• Biaya tetap -biaya-biaya yang tidak berubah dengan terjadinya produksi, biaya-
biaya tersebut tidak berubah sejalan dengan perubahan volume produksi. Biaya
pabrik, biaya asset tetap, gaji, penyusutan, beban pinjaman, dan asuransi adalah
contoh biaya tetap.
• Biaya variabel -biaya yang berubah secara langsung sesuai dengan jumlah volume
produksi. Contohnya adalah bahan langsung-bahan baku, produk-produk semi-
tuntas, dan bahan-bahan lainnya yang diperlukan dalam menghasilkan suatu
produk. Contoh lainnya adalah tenaga kerja langsung, adalah jumlah jam kerja
buruh yang digunakan. Disamping itu ada juga yang disebut variabel overhead
costs yang berubah sesuai dengan perubahan yang terjadi dalam produksi,
contohnya: fungsi-fungsi back office, aktivitas lini produksi, dan tugas-tugas
manejemen.
• Biaya inkremental -biaya-biaya yang terjadi sebagai akibat dari suatu keputusan
tertentu yang berhubungan dengan produk yang sedang dipertimbangkan. Konsep
Pemasaran Industrial 78
biaya inkremental seringkali digunakan sebagai alat bantu dalam proses
pengambilan keputusan. Jika biaya inkremental suatu proyek dianggap terlalu
tinggi maka pemasar tidak akan mendapatkan ROI yang layak, maka biasanya
ditolak. Sebaliknya bilamana biaya-biaya inkrementalnya bisa diterima maka
pemasar akan mempertimbangkan proyek tersebut dan bahkan memulai proyek
tersebut.
• Biaya marginal -biaya memproduksi satu lagi tambahan produk. Ini adalah biaya
produksi dari volume produksi berikutnya. Biaya marginal mengasumsikan bahwa
perusahaan sudah memiliki fasilitas produksi yang diperlukan untuk terlibat dalam
produksi. Maka dari itu, biaya-biaya tetap telah dianggarkan dan fasilitas pabrik
siap produksi. Karena hanya biaya-biaya variabel yang berubah sesuai dengan
perubahan yang terjadi dalam kuantitas yang diproduksi maka biaya-biaya tetap
tidak dipertimbangkan dalam analisa biaya marginal;
Sistim akuntansi biaya: Internal costing systems versus Absorption costing system:
Pemasaran Industrial 79
Pengaruh inflasi terhadap biaya
Inflasi dapat menciptakan kenaikan biaya yang harus dipertimbangkan dan dialihkan
kepada konsumen jika tingkat laba relatif ingin dipertahankan. Tetapi hal ini tidak
mudah untuk diselesaikan, sebagaimana, kenaikan harga input terjadi secara
berangsur-angsur, tetapi kenaikan tersebut harus tercermin sebagai pembebanan harga
yang konstan dalam se-set periode waktu. Hal ini bisa menjadi persoalan serius jika
terjadi pada masa inflasi. Menetapkan harga terlalu tinggi untuk memproteksi dari
inflasi berresiko kehilangan bisnis bagi pemasar dan biaya yang tidak perlu bagi
konsumen untuk agar mereka tetap setia. Menetapkan harga yang terlalu rendah
beresiko bagi pemasar berupa laba yang rendah. Pendekatan yang seimbang dapat
dilakukan dengan cara harga-harga di-set sedemikian rupa yang memungkinkan
perubahan-perubahan terjadi jika tingkat inflasi menuntut demikian. Metode yang
dilakukan dalam pendekatan ini meliputi: cost plus contracts, harga yang berlaku saat
pengiriman, eskalasi via indeks, dan menegosiasikan kembali bilamana terjadi
kondisi-kondisi yang ekstrim. Sekalipun metode-metode ini mungkin tampaknya
menguntungkan pemasar, tetapi juga dapat memberi manfaat kepada pembeli, karena
dia juga terlindungi dari kenaikan harga yang tidak perlu dimasa yang akan datang.
• Lelang tender resmi paling sering ditemui ketika menjual kepada pemerintah
dan badan-badan publik lainnya atau menjual bahan-bahan yang non-standar
atau produk yang dibuat berdasarkan spesifikasi (spek).
Pemasaran Industrial 80
• Apakah nilai rupiah pembeliannya cukup besar yang bisa menutup biaya-biaya
yang diperlukan untuk memenangkan tender?
• Apakah spek barang atau jasa-nya presisi, dan apakah biaya produksi barang
atau jasa tersebut dapat diestimasi secara akurat?
• Berapa waktu yang tersedia untuk mempersiapkan dokumen tender dan untuk
dipertimbangkan oleh konsumen?
Pemasaran Industrial 81
7.7. METODE-METODE PENETAPAN HARGA
• Markup pricing
• Markup on cost -rumusnya: Harga jual = biaya per unit + markup (%) dari
biaya.
• Markup on sales price -rumusnya: Harga jual = biaya per unit + markup (%)
dari harga jual. Atau, Harga jual = biaya per unit / (1 – % return yang
diinginkan dari penjualan)
• Rumusnya:
• Break-even pricing
• Peak-load pricing
Pemasaran Industrial 82
• Contohnya, industri jasa telekomunikasi, karena tidak mungkin secara
ekonomi baginya memasok jasa telekomunikasi dengan kapasitas yang
memenuhi 100% permintaan konsumen. Dia menaikkan tarifnya pada 5 hari
kerja, dan menurunkan tarifnya pada akhir pekan.64
• Biasanya diterapkan dalam kondisi ekonomi resesi dan persaingan harga yang
sengit yang motto-nya “lebih baik fasilitas mesin-mesin tetap beroperasi
daripada tidak beroperasi sama sekali.
Price skimming
• Penetapan harga perdana yang relatif tinggi untuk suatu produk baru
dibandingkan produk-produk saingannya.
Penetration pricing
• Merupakan kebalikan dari skimming pricing yang menjual dengan harga jual
perdana yang rendah selama dalam tahap intro
Pemasaran Industrial 83
menghasilkan produk yang berteknologi rendah yang dapat dengan cepat dan
mudah ditiru oleh para pesaingnya.
• Pemasar yang menghasilkan berbagai macam produk dengan lini produk yang
berbeda mengadopsi strategi produk yang mempertimbangkan hubungan antar
produknya ketimbang melihatnya secara sendiri-sendiri.
• Tujuan utama dari product-line pricing adalah untuk menetapkan se-set harga
yang dapat memaksimumkan laba dari lini-lini produk tersebut.
• Metode ini banyak digunakan dalam industri ritel ketimbang dalam pemasaran
B2B
• Konsep ini berdalil bahwa biaya produksi akan mengalami penurunan begitu
volume mengalami peningkatan, bukan karena dampak dari skala ekonomi
melainkan karena para pekerja dan mesin belajar dengan perjalanan waktu dan
pengalaman bagaimana memproduksi secara lebih efisien.
• Dalam pemasaran B2B, penetapan harga geografis juga menjadi bagian dari
proses pengambilan keputusan dimana para konsumen biasanya berdomisili
jauh dari lokasi pemasar. Penetapan harga geografis memiliki dampak yang
besar pada kemampuan pemasar dalam melakukan penetrasi pasar terutama
bagi konsumen yang jaraknya jauh dari pemasar.
Pemasaran Industrial 84
• Terdapat 3 jenis harga goegrafis yaitu: (1) free on board (FOB) pricing; (2)
zone pricing; dan(3) uniform delivered pricing.
FOB Pricing
Zone pricing
• Metode ini biasa digunakan bilamana biaya pengiriman relatif tidak begitu
signifikan dalam hubungannya dengan nilai produk.
• Quantity discounts
Pemasaran Industrial 85
• Potongan harga yang diberikan kepada konsumen B2B karena dia membeli
dalam jumlah yang besar.
Cash discounts
Seasonal discounts
• Potongan yang diberikan kepada konsumen yang membeli barang atau jasa
diluar musim.
• Leasing adalah kebalikan dari buying, adalah cara lain dari penetapan harga
dari suatu produk secara sedemikian rupa sehingga produk menjadi lebih
menarik bagi konsumen.
• Bilamana leasing adalah persetujuan kontrak antara pemilik (lessor) dan suatu
organisasi (lessee) untuk menggunakan properti oleh lessee maka pembelian
berarti hak menggunakan dan hak memiliki.
Jenis-jenis leasing:
• Lanjutan…
Pemasaran Industrial 86
• (2) Operating lease -tipe leasing dimana trasfer kepemilikan dari properti
tidak terjadi pada akhir jadwal pembayaran. Pemeliharaan dari peralatan yang
di-leasing-kan biasanya masuk dalam persetujuan operating lease. Operating
lease memiliki syarat-syarat finansial dan pemeliharaan peralatan. Disamping
itu, operating lease tidak bisa sepenuhnya diamortisasi, dan begitu cicilan
pembayaran tuntas tidak terjadi transfer kepemilikan.
• Lanjutan…
• (3) Capital lease -berbeda dari sale/leaseback dan operating lease, dia tidak
menyediakan maintenance service, dia tidak bisa dibatalkan, dan bisa
diamortisasi secara penuh. Biasanya, pengguna mendapatkan peralatan mesin
dari pabrikannya dan menegosiasikan harga jualnya sebelum menghubungi
perusahaan leasing untu mengadakan capital lease. Konsumen B2B yang
menggunakan leasing ini bernegosiasi dengan parikannya untuk mendapatkan
harga terbaik. Lebih lanjut, konsumen yang menggunakan capital lease karena
kebutuhannya untuk menggunakan peralatan tersebut seumur masa guna-nya.
Manfaat-manfaat leasing:
• Lanjutan…
• Leasing membebaskan konsumen B2B dari tekanan arus kas sehingga dia bisa
memusatkan dirinya pada peluang-peluang investasi yang mendatangkan rate-
of-return yang lebih tinggi.
Pemasaran Industrial 87
• Jumlah dokumentasi dan waktu yang dibutuhkan untuk mengajukan usul,
proses, dan mendapatkan peralatan dengan leasing jauh lebih singkat dari pada
melakukan pembelian yang konvensional.
Strategi harga yang efektif yang akan dijalankan oleh pemasar B2B dibatasi oleh
sejumlah aturan dan ketentuan undang-undang yang berlaku. Oleh karena itu para
pemasar B2B sebaiknya menghindari praktek-praktek penetapan harga yang bisa
mendatangkan masalah hukum seperti-price fixing, delivered pricing, parallel
pricing, price discrimination, dan predatory pricing.
Price fixing
• Mengajak para pesaing untuk ber-kolusi menetapkan harga pada suatu tingkat
diatas titik ekuilibrium persaingan yang suatu pasar terbuka mungkin tetapkan.
Delivered pricing
• Atau base-point pricing -penetapan harga yang diambil dari suatu lokasi yang
dijadikan base-point sehingga seluruh konsumen dalam suatu wilayah
geografis tertentu atau tempat tertentu dibebani harga yang sama, tidak
mempertimbangkan adanya perbedaan biaya pengiriman yang sebenarnya.
Pemasaran Industrial 88
Parallel pricing
Price discrimination
• Praktek selling komoditi yang sama kepada konsumen yang berbeda pada
harga yang berlainan yang tidak didasarkan pada perbedaan-perbedaan dari
segi biaya.
Predatory pricing
• Menurukan harga pada suatu tingkaat atau dibawah biaya dengan secara
eksplisit bermaksud mematikan para pesaingnya.
Berikut ini adalah data yang berguna untuk memonitor program harga
perusahaan dan menentukan efektivitasnya:
• Jumlah konsumen yang hilang dan tertarik karena program harga pemasar.
Pemasaran Industrial 89
Soal latihan
2. Suatu perusahaan yang baru memasuki pasar bisnis meyakini bahwa struktur
persaingannya monopolistis . Apa yang harus diantisipasi dalam penetapan
harga? Bagaimana reaksi pesaing yang dapat diperkirakan apabila harga yang
ditawarkan lebih rendah ?
4. Suatu pasar telah ditentukan adalah harganya inelastic dan juga pendapatannya
inelastic.Asumsikan bahwa keadaan ekonomi sedang menurun . Tindakan
penetapan harga yang bagaimana yang paling memungkinkan ?
5. Dalam proses memulai suatu bisnis B2B, biaya sudahditentukan baik biaya
variabel, biaya tetap maupun biaya tidak langsung ( overhead cost ). Apa yang
dapat disarankan dalam menggunakan harga marjinal dengan mengabaikan aspek
bisya ?
6. Alternatif biaya apa yang bias diaplikasikan untuk suatu produk yang baru
dipasarkan ? dalam keadaan bagaimana kita harus memilih alternative tersebut ?
Dapatkah expected cost membantu dalam membuat keputusan penetapan harga ?
Pemasaran Industrial 90
Case 9
Information Service
Information Service Inc. (ISI) is a relativity young firm that has been in business
seven years. It offers a range of information-processing service that involve software
designed to perform various task. The software is designed primarily for the insurance
market, concentrating on policy file management and automated billing system.
Recently, a new service has been developed that allows an company to develop a
master file on potential and current insured. The system allows for complete account
management, including target marketing and file creation through direct mailings and
telemarketing. It also allows the insurance agent to access the file from remote
location by the use of a modem. The system incorporate updating, billing, and,
mailing system all in one package rather than in separate but integrated software
components used in other system.
An analysis of the cost structure of this service indicates that development costs are
expected to run $800,000 over a two-year period. After the launch the service, there
will be on going fixed cost for ISI $400,000 per year, which represent the cost of
serving accounts and updating costumer’s software, which is to be part of the initial
agreement. The direct of variable costs of inputting the software into the customer’s
system, training, and selling are estimate to be $1.250 per system sold.
Preliminary market research indicates that are at least 700 potential customer for this
service. Past experience indicates that of these, 20 percent represent viable customer,
of which one half are likely to buy within the first four years of the new service’s life.
Market research also indicates that customer are likely to see $1,799 as a reasonable
price to pay. Figures above that amount were met increased buyer resistance.
This service represent a unique offering by ISI, with in immediate competition, and
thus represent an opportunity for the company to penetrate this market if its pricing is
acceptable. It also creates an opportunity to gain firm awareness in this and other
business.
Pemasaran Industrial 91