Makalah Kelompok 6 Civic Education
Makalah Kelompok 6 Civic Education
OTONOMI DAERAH
KELOMPOK 6
AHMAD SYARIF ANSHARI : 23126086
ANNISA NOR ADILA : 23125959
MUHAMMAD SHALEH : 23126060
NURFITRIANI : 23126125
WARDATUL LATIFAH : 23126050
FAKULTAS TARBIYAH
2023
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji yang begitu besar kami panjatkan bagi Allah SWT. Tuhan
Semesta Alam yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Dalam proses
penyusunan makalah ini tentunya tidak luput dari bebagai hambatan-hambatan,
namun Alhamdulillah hal itu dapat dilewati dengan dukungan materi dari berbagai
pihak dan akhirnya kami bisa menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih telah membantu dengannya kami
dapat terselesaikannya tugas ini. Kami sebagai penulis menyadari bahwa akan
jauhnya daripada kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun sangat kami harapkan dari para pembaca untuk sebuah perbaikan
pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
membuka wawasan bagi kami dan para pembaca serta khalayak umum.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................6
A. Kesimpulan....................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Otonomi daerah memiliki makna yang strategis dalam kchidupan
berbangsa dan bemegara karena akan mampu mendorong demokratisasi, dalam
arti memberi runag gerak kepada masyarakat di daerah untuk mengembangkan
partsipasi, prakarsa dan kreativitanya dalam menata dan membangun dacrah,
dengan mengacu pada persatuan dan kesatuan bangsa. Otonomi daerah dapat
meningkackan efisiensi dan efcktifitas manajemen mengenai
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan?
2. Apa dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan?
3. Apa esensi dan urgensi Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan?
C. Tujuan Penulisan
1. Dapat mengetahui konsep Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan.
2. Dapat mengetahui dan memahami dinamika dan tantangannya.
3. Dapat mengetahui esensi dan urgensi Pancasila sebagai dasar
pengembangan ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara tentang otonomi berarti berbicara tentang suatu spektrum yang luas,
dimana hampir semua bangsa di dunia ini menghendaki adanya otonomi, yaitu
hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri tanpa adanya campur
tangan dan intervensi pihak lain, yang mengakibatkan ketergantungan.
Keempat, dari segi manajemen sebagai salah satu unsur administrasi, suatu
pelimpahan wewenang dan kewajiban memberikan pertanggungjawaban bagi
penunaian suatu tugas sebagai hal yang wajar.
Dari berbagai pemikiran di atas dapat dirumuskan bahwa motivasi dan urgensi
pemberian otonomi daerah adalah; Pertama, karena kebhinnekaan kehidupan
masyarakat. Kedua, pengakuan dan penghormatan atas sendi-sendi kehidupan
berbangsa, bernegara, berpemerintahan dan bermasyarakat. Ketiga,
pendayagunaan pengelolaan potensi daerah kehidupan. Keempat, pemerataaan
kemampuan daerah dengan memperhatikan kondisi daerah yang berbeda dan
tetap berada dalam satu wawasan nusantara. Berdasarkan uraian tersebut dapat
disimpulkan bahwa urgensi dan motivasi pemberian otonomi kepada daerah
meliputi : pertama, upaya peningkatan efesiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pemerintahan. Kedua, upaya melancarkan pelaksanaan
pembangunan. Ketiga, meningkatkan peran masyarakat dalam proses
demokratisasi pemerintahan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Otonomi secara sempit diartikan sebagai “mandiri”, sedangkan dalam arti luas
adalah “berdaya”. Jadi otonomi daerah yang dimaksud di sini adalah pemberian
kewenangan pemerintahan kepada pemerintah daerah untuk secara mandiri atau
berdaya membuat keputusan mengenai kepentingan daerahnya sendiri. Inti dari
pelaksanaan otonomi daerah adalah terdapatnya keleluasaan pemerintah daerah
(discretionary power) untuk menyelenggarakan pemerintah sendiri atas dasar
prakarsa, kreativitas dan peranserta aktif masyarakat dalam rangka
mengembangkan dan memajukan daerahnya. Otonomi daerah sebagai salah satu
konsep desentralisasi pemerintahan pada hakikatnya ditujukan untuk memenuhi
kepentingan bangsa secara keseluruhan, yaitu upaya untuk lebih mendekati
tujuan-tujuan penyelenggaraan pemerintahan untuk mewujudkan cita-cita
masyarakat yang lebih baik, serta suatu masyarakat yang lebih adil dan makmur.
Tujuan pemberian otonomi kepada daerah adalah untuk memungkinkan daerah
yang bersangkutan mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri, untuk
meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintah dalam
rangka pelayanan terhadap masyarakat dan pelaksanaan pembangunan. Urgensi
dan motivasi pemberian otonomi kepada daerah meliputi : pertama, upaya
peningkatan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan. Kedua,
upaya melancarkan pelaksanaan pembangunan. Ketiga, meningkatkan peran
masyarakat dalam proses demokratisasi pemerintahan.
B. Saran
Sebagai seorang mahasiswa hendaknya kita belajar dengan sungguh-
sungguh dan implementasikan ilmu itu dengan nilai-nilai Pancasila, agar
terwujudnya negara yang sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
Amran Muslimin, 2002, Otonomi Daerah dan Daerah Otonom, Bina Cipta, Jakarta.
Arif Nasution, 2000, Demokrasi dan Problema Otonomi Daerah, Mandar Maju,
Bandung.
A. Asri Harahap, 2000, Pembagian Kekuasaan Pusat dan Daerah; Pengalaman Masa Lalu
dan Idaman Masa Depan, Mandar Maju, Bandung.
Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, 2001, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara,
Jakarta.
Jakarta.