Anda di halaman 1dari 59

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Swt. yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan buku kumpulan puisi yang berjudul
Lentera Kalbu.
Penyusunan buku ini merupakan apresiasi terhadap literasi
terutama puisi. Buku kumpulan puisi ini menjadi media
dokumentasi dan publikasi ilmiah terhadap sebuah karya buku.
Buku ini merupakan bukti ungkapan pikiran dan kalbu siswa dalam
tertuang dalam tulisan, sebagai bukti bahwa mereka sudah
membuka dunia dan mengukir karya. Kami menyadari dalam
penyusunan buku ini masih banyak kekurangan, untuk itu kami
menerima kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan penyusunan buku berikutnya.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang sudah
mendukung dan memberikan waktu sehingga buku kumpulan puisi
ini bisa terselesaikan. Semoga Allah Swt. membalas kebaikan dan
ketulusan semua pihak dengan melimpahkan rahmat dan karunia-
Nya.
Surakarta, 4 September 2023

Penulis
LENTERA PERJUANGAN
Febtriningsih
Ku duduk termenung di sudut teras
Angin berembus dengan perlahan-lahan
Hingga menembus kulit ariku
Terasa dingin menusuk tulang belulangku
Sosok wanita yang pantang menyerah
Di sela-sela rutinitasnya
Dia gunakan untuk menulis
Menulis dan menulis
Menulis sesuatu yang berguna tuk mengukir pikiran
Pikiran dalam karya yang tak pernah padam
Walau penghambat selalu hadir menghantui
Tapi dia tetap berjuang tuk menggapai asa hati
Walau kondisi kadang tak menentu
Melihat kenyataan tidak mendukung
Waktu bagai kilat berjalan begitu cepat
Dia terus melaju dengan kekuatan yang ada
JEMAWAMU MEMBAWA CELAKA
Betta Setyowati
Buat apa kau jemawa
Harta berlimpah tak mungkin terus kaubawa
Buat apa kau jemawa
Wajah elokmu pasti kan menua
Buat apa kau jemawa

Kalau pandaimu tak berguna


Buat apa kau jemawa
Kalau ibadah pun sering kaulupa
Buat apa kau jemawa
Pangkat dan jabatan pasti kan purna

Ingatlah bahwa kau masih manusia


Banyak kurang dan sering alpa
Tak mungkin kau jadi sempurna
Hanya karena kau berlebih dari yang lainnya

Jangan sampai jemawa merasuk di dada


Tiada guna kaulakukannya
Kan hilangkan berkah dari Sang Kuasa
Jemawamu kan membawa celaka
LENTERA
Arvin Nandana Kurniawan
Oh, Guru…
Engkaulah yang mengajariku arti perjuangan
Engkau mengajariku pantang menyerah
Guru…
Engkau adalah orang yang berjuang membuat kami pintar
Engkau yang membuka jendela dunia untuk kami
Guru…
Perjuanganmu akan kukenang selalu
Perjuanganmu akan kulanjutkan…
Akan kuwujudkan harapanmu
Akan kubuka pintu dunia
Akan kuterangi hidupku
Lenteramu yang selalu membayangiku
Tuk meraih asaku
SAYANG
Airin Arifa Maharani
Ibu…
Kaupertaruhkan nyawa untuk diriku
Kaulahirkan aku ke dunia
Kau wanita hebat…
Kauterjang lautan yang luas
Kau sangat kuat dalam menghadapi aral melintang
Kau sumber ketulusan dan kebaikan untuk diriku
Tiada keluhan dalam menjalankan tugasmu… Ibu
Walau pekerjaan menjulang tinggi di hadapanmu
Ibu… maafkan aku
Maafkan aku telah membebanimu… Ibu
Kau wanita yang sabar
Walau kadang sikapku yang membuat dirimu jengkel
Ibu… kau sangat menyayangiku
Terima kasih, Ibu, atas kasih sayang dan kesabaranmu
GURUKU
Qurinay Yuki Kristalia
Guru…
Engkau telah mendidik ratusan bahkan ribuan murid
Engkau pelita saat gelap, kau merekat
Engkau bimbing dan mengajarkan banyak ilmu kepada kami
Engkau berikan ilmu yang bermanfaat…
Guru…
Terima kasih atas jasa-jasamu selama ini
Akan kukerjakan tugas-tugas yang kauberikan
Akan kami amalkan ilmu yang kauberikan…
Akan kami terapkan ilmumu dalam kehidupan sehari-hari
Terima kasih, guruku…
AYAH
Afifa Nur Azizah
Ayah… engkau adalah pelindungku
Engkau adalah Ayah terhebatku
Ayah… kaulah sayap bagiku
Kau tak pernah letih dalam mencari nafkah untukku
Engkau tak pernah menampak letih dan lelahmu
Ayah… kaulah tawaku
Kaulah yang membuatku tertawa setiap hari
Kaulah yang menghiburku di saat sedih
Ayah… engkau adalah matahariku
Kau selalu menyempatkan waktumu untukku
Kau selalu mengantarku ke sekolah tepat waktu
Ayah… kaulah Ayah terhebat yang pernah ada
I LOVE YOU
Savira Dinda Putri
Ibuku…
Engkau sebagai pelitaku
Engkau tak pernah lelah untuk merawatku
Ibuku selalu menyayangi dengan tulus
Dia berusaha untuk selalu membahagiakan aku
Separuh nyawaku ada di hidup ibuku
Engkau sebagai penerang di saat gelap
Ibuku adalah pemimpinku
Beliau yang selalu membimbingku
Maafkan aku, Ibu…
Jika aku selalu membuatmu marah
Tanpa dirimu aku tak sekuat ini
Engkau berjuang untuk melahirkan dan mendidikku
Semua perjuanganmu tak akan kulupakan
Terima kasih, Bu…
Aku akan selalu menyayangimu
GURUKU, PELITAKU
Alhusnah Cahanyani
Guruku sang pahlawan bangsa
Hatimu bersih menjadi menjadi pelita
Engkau pahlawan berhati baik

Sabarmu seluas samudra


Ilmu kauberikan demi masa depan
Masalah selalu kauatasi dengan tenang

Engkau membuka pikiranku


Engkau menerangi hidupku yang gelap
Terima kasih, guruku
Jasamu akan kukenang selamanya
GELORA PERJUANGAN
Naufal Daffa Rabbani
Wahai pahlawanku
Kau telah berjuang untuk kemerdekaan
Kau telah mempertaruhkan hartamu
Kau telah mempertaruhkan jiwamu
Wahai pahlawanku
Satu per satu kau berguguran di medan perang
Kaukobarkan perjuangan untuk semua yang ada
Kauteriakkan pada semua rakyat
Wahai pahlawanku
Akan kulanjutkan cita-citamu
Akan kuwujudkan dengan semangat yang bergelora
Asamu selalu kupegang
Wahai pahlawanku
Terima kasih atas pengorbananmu
Jasa kalian akan kukenang selalu
BAKTIKU, UNTUKMU
Melodi Fabiola Moza Zakania
Ayah… Ibu…
Karenamu ku terlahir di dunia
Tak pernah terbayangkan
Besarnya perjuanganmu

Ayah… Ibu…
Tanpa lelah kau merawatku
Dari aku yang tak berdaya
Hingga kini kuberanjak dewasa

Ayah… Ibu…
Kan kubalas jasamu
Dengan baktiku padamu
Meski itu tak pernah cukup
Membalas besarnya jasamu
JASAMU, DI HATIKU
Deviana Ayu Kusuma Wardani
Guruku adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Hujan, panas, banjir kauhadapi
Demi membagikan ilmu pada kami

Walau kami buatmu marah


Maafmu tak pernah kering
Kau tetap mendidik kami
Demi terangnya masa depan kami

Terima kasih, guruku


Atas ilmu yang kauberikan
Atas kasih sayang yang tak pernah terkikis
Jasamu akan selalu di hatiku
CAHAYA
Keyren Chayara Putri
Ibu…
Adalah seorang wanita yang hebat
Dikau mengandungku 9 bulan
Dikau pertaruhkan nyawamu untuk hidupku
Dikau merawatku hingga tumbuh besar
Dikau telah pintarkan diriku
Ibu…
Engkau sabar dalam menghadapi masalah
Engkau selalu menjadi cahayaku…
Aku bangga padamu, Ibu…
Kauhadapi angin besar yang menghadang
Kauarungi samudra yang luas…
Kau wanita yang hebat, Ibu…
Ibu… terima kasih atas pengorbananmu
Ibu… terima kasih untuk perjuanganmu
MALAIKAT
Agustina Stella Narwastu
Duhai Ibu…
Kau perisai hidupku
Kau tak pernah letih dalam mendidikku
Kau telah merawatku hingga besar
Duhai Ibu…
Kau malaikatku
Kaulahirkanku penuh dengan perjuangan
Kau selalu membimbingku dengan kesabaran
Kaubawa aku ke dunia yang indah ini
Kautunjukkan kebaikan yang ada
Terima kasih malaikatku atas kebaikan yang kau berikan
BIDADARIKU
Septiana Nur Anggraeni
Ibu… engkaulah bidadariku
Engkau adalah surgaku
Engkau sumber kesejukkan dalam kalbu
Engkau pembimbing dalam hidupku
Ibu… engkau sumber rezekiku
Terima kasih, Ibu, sudah melahirkanku ke dunia
Sudah merawat dan mendidikku
Sudah membesarkanku
Sudah menciptakan surga di depan mata
Dengan berbakti padamu, surga kan kuraih
Ibu… kan kugapai surga abadi
Bidadari cantik akan selalu ada
Selalu mendampingi di mana saja berada
Bidadari cantik selalu menunjukkan jalan yang lurus
Menuju kehidupan yang abadi
MASA KECILKU
Manda Intan Sajiwo
Waktu SD…
Aku selalu diantar orang tuaku
Aku belajar dengan giat
Aku selalu mendengarkan saat Guru mengajar
Aku harus bangun pagi tuk pergi ke sekolah
Tidak ada kata letih dalam belajar
Kunimba ilmu dengan baik
Kuharapkan mendapat nilai yang sempurna
Kuusahakan tidak menjadi anak nakal
Saat SMP…
Rumahku agak jauh
Aku selalu diantar dan dijemput
Aku mempunyai banyak teman
Aku senang, teman-temanku semua baik
PAHLAWAN
Aulia Oktaviani Nastiti
Kau berjuang tiada henti
Rela berkorban demi negeri ini
Perjuangkan kemerdekaan bangsa
Melawan penjajah yang rakus serakah
Tak nyenyak tidur kau rela
Tak kenyang makan kau sudah biasa
Optimis selalu tuk bisa merdeka
Terus bergerak demi bangsa dan negara
Doa dan harapanku untukmu
Semoga kau selalu dalam lindungan-Nya
Tebarkan semangat pantang menyerah
Kepalkan tangan tak kenal lelah
TERIMA KASIH, PAHLAWANKU
Bisma Ageng Prayitno
Para pahlawan yang telah gugur
Terus maju tak pernah mundur
Berdarah-darah di medan tempur
Kini mereka pun telah tidur
Di Bumi Pertiwi mereka bersemayam
Dalam ketenangan mereka terdiam
Derap semangat masih terasa hingga kini
Jasa dan perjuanganmu sangat berarti
Terima kasih, pahlawanku
Kau merdekakan bangsa ini
Jasamu kami kenang sampai nanti
Takkan pernah hilang dari hati
PERJUANGANKU
Aqila Putri Marmara
Hari demi hari aku belajar
Tak peduli waktu dan tempat akan kukejar
Sampai kuraih ilmu dan prestasi dalam genggaman
Kuingin capai sempurna hingga tujuan
Teman di sekelilingku selalu mendukung
Saling memberi motivasi dan berpikir maju
Pecahkan masalah bantu-membantu
Mereka anugerah dalam hidupku
Terima kasih, Tuhan…
Atas ilmu yang kauberikan padaku
Takkan lalai ku mengingat-Mu
Dalam doa dan salatku
OH, GURUKU
Balqies Erniesha Sevtiaclara
Oh, guruku…
Terima kasih kau sudah sabar
Menghadapi tingkah laku kami
Terima kasih, kau tak lelah
Membimbing dan menuntun kami
Oh, guruku…
Ku ingin ucap beribu maaf padamu
Sering kami merepotkanmu
Sering kami bersikap tak sopan padamu
Namun, kau selalu membalas dengan senyum
Oh, guruku…
Jasamu memberi ilmu
Takkan terbayar oleh apa pun
Allah yang kelak membalas budimu
SEMUA INI KARENAMU
Indah Wuri Siswanti
Terima kasih atas perjuanganmu
Terima kasih atas jasa-jasamu
Kaupertaruhkan jiwa ragamu
Tuk masa depan anak cucumu
Kami kan selalu menghormatimu
Kami kan selalu mengenangmu
Tanpamu, negeri ini takkan ada
Tanpamu, kami belum merdeka
Pahlawanku…
Kami bisa belajar karenamu
Kami bisa berkarya karenamu
Semua cerita jaya negeri ini karenamu
AYAH
Kefa Almira Yulianti
Ayahku pekerja keras
Banting tulang demi keluarga
Pergi pagi pulang pagi
Mencari nafkah meraih rezeki
Ayahku membuatku bahagia
Tempat bersandar kala bimbang
Selalu ada maaf kala ku salah dan alpa
Menghiburku kala sedang lara
Terima kasihku tak terkira
Pada Ayah sang pejuang keluarga
Merawat kami anak-anaknya
Membesarkan kami teriring doa
AYAHKU PEJUANG SEJATI
Marcello Fahri Vardana
Ayahku…
Kaulah tulang punggung kami
Kaulah pejuang sejati kami
Kaulah pahlawan di hati kami
Tanpa lelah kau bekerja
Tuk memenuhi kebutuhan keluarga
Tanpa ragu kaucari rezeki
Tuk cerahkan masa depan kami
Terima kasih, ayahku
Kaulah pejuang sejatiku
Kan selalu kukenang jasamu
Takkan kusia-siakan perjuanganmu
AYAHKU, PAHLAWANKU
Raden Rara Ranggita
Ayahku…
Kamulah sang pahlawanku
Kamulah yang jadi panutanku
Kamulah tonggak peganganku
Tak pernah lelah kau mencari nafkah
Siang malam tak pernah berkeluh kesah
Berjuang untuk kami keluargamu
Tuk masa depan anak-anakmu
Jarak dan waktu tak menghalangimu
Dari Solo ke Batam pun kautempuh
Demi meniti pelangi asa
Tuk dipetik di hari tua
Terima kasih, ayahku…
Atas semua kerja kerasmu
Ku kan raih cita-citaku
Tuk membahagiakanmu
PAHLAWAN BANGSA
Alycia Imaniar Ginaseh
Di bawah teriknya matahari
Diterpa lebatnya hujan badai
Semangat membara rela mati
Tak pernah padam dari hati
Nyawa pun dipertaruhkan
Demi arti sebuah kemerdekaan
Semangat selalu berkobar
Membara bagai api di dada
Melawan penjajah mereka berani
Demi bebaskan belenggu tirani
17 Agustus 1945 Indonesia merdeka
Berkat perjuangan pahlawan bangsa
DEMI BANGSA
Dhia Anindya Utomo Putri
Demi bangsa kau berjuang
Demi bangsa kau bertaruh nyawa
Demi bangsa kautumpahkan darah
Demi bangsa kaukorbankan jiwa raga
Besar nian pengorbananmu
Sungguh berarti perjuanganmu
Bangsa yang dulu terjajah kini merdeka
Yang dulu bercerai-berai kini bersatu
Terimalah ungkapan yang penuh cinta
Padamu para pahlawan negara
Perjuanganmu takkan kulupa
Karenamu bangsa ini bisa berjaya
CINTA PERTAMA
Jacelyn Atha Ramadhani
Ayah adalah cinta pertama
Bagi semua anak perempuannya
Tulus dan suci tak ternilai harganya
Menyayangi sepenuh hati dan jiwa
Cinta Ayah membawa berkah
Bagai bunga yang mekar merekah
Bersemi tiap hari tak akan layu
Demi kasih pada keluargamu
Ayahku, idolaku
Kerja kerasmu tak kenal lelah
Semangatmu pantang menyerah
Demi kami yang menanti di rumah
Aku kagum pada ayahku
Dialah cinta pertamaku
Terima kasih, ayahku
Kaulah penyemangat hidupku
IBUKU PEJUANG
Isabella Alfinsani
Pekerja keras dan mandiri
Berhati mulia dan selalu menyayangi
Semua masalah bisa diatasi
Engkaulah pejuang sejati
Ibu…
Selalu kau bangun pagi-pagi
Urus ini itu tuk anak-anakmu
Semua kebutuhan kami kaucukupi
Ibu…
Letih kau bekerja demi kami semua
Kau pun jadi kepala rumah tangga
Gantikan peran Ayah kau pun bisa
Ibuku seorang pejuang
Ibuku seorang pahlawan
Kan kubalas semua itu, Ibu
Dengan baktiku padamu
KASIH TAK TERGANTIKAN
Varisca Dhea Nurfajar Nugraheni
Selalu kautanggung lelah
Untuk mencari nafkah dan berkah
Agar kami bisa makan
Agar kami tak kelaparan
Tak pernah kudengar kau mengeluh
Walau selalu kau bersimbah peluh
Kaulah lelaki paling hebat
Kaulah lelaki paling kuat
Kasihmu pada kami tak pernah usang
Kasihmu tak pernah tergantikan
Oleh siapa pun di luar sana
Ayah… kau sungguh luar biasa
PERWIRA
Rania Azalia
Perwiraku…
Engkau berjuang untuk Ibu Pertiwi
Engkau berjuang untuk negara tercinta
Engkau berjuang untuk rakyat Indonesia
Perwiraku…
Jasamu kukenang selalu
Jasamu kuingat selalu
Pengorbananmu jadi prasasti
Perwiraku…
Jasamu jadi bukti jalanan di Indonesia
Jasamu jadi bandara di bumi tercinta
Jasamu jadi rumah sakit kita
Oh, perwiraku…
Sungguh sangat berarti bagi negara ini
Sungguh jadi penyemangat hidup kami
Akan kukenang selalu perwiraku
CUCURAN DARAH PAHLAWAN
Rizky Novita Sari
Dahulu ada pahlawan yang memperjuangkan Indonesia
Berperang demi bangsa Indonesia
Untuk menuju kemerdekaan
Mereka berperang melawan penjajah

Mereka melawan dengan senjata


Mereka mempertaruhkan nyawa
Agar Indonesia merdeka
Mereka terus berusaha melawan

Hingga suatu hari Indonesia merdeka


Bergembiralah para pahlawan
Pertaruhan nyawa dalam cucuran darah
Telah membawa kemerdekaan
PERJUANGAN PAHLAWAN
Misia Atala Widyadana
Pahlawanku…
Engkau orang yang berjasa
Engkau berjuang demi negeri ini

Pahlawanku…
Kami selalu mendoakanmu
Kamu akan selalu mengenang jasamu

Pahlawanku…
Engkau telah merelakan nyawamu demi kami
Terima kasih, pahlawanku
MERDEKA! INDONESIA!
Gavrilla Prada Irnanto
Pahlawan jasamu tak terlupakan
Engkau gugur membela bangsa
Tanpa jasamu
Apakah bangsa ini akan merdeka?

Karena perjuanganmu bangsa ini merdeka


Jasamu sangat berarti bagi bangsa ini
Pekik kemerdekaan, lantang di 17 Agustus 1945

Terima kasih untukmu pahlawan


Kami terbebas dari penjajahan
Merdekalah selalu Indonesiaku!
TERIMA KASIH, PAHLAWAN
Berliana Putri Handayani
Pahlawanku yang berjasa
Dia relakan dirinya demi bangsa
Dia pernah terluka demi bangsanya
Dia merelakan dirinya terluka

Pahlawan, oh, pahlawan


Terima kasih telah berjuang demi kemerdekaan
Terima kasih telah membuat kami bangga
Terima kasih telah mengorbankan nyawa demi
kemerdekaan

Oh, pahlawan…
Terima kasih atas pengorbanan dan perjuanganmu
Terima kasih atas jasa-jasamu
KELUARGAKU, MATAHARIKU
Azizah Yulin Permata Hati
Ayah…
Ibu…
Engkaulah matahariku
Kau selalu menerangi hari-hariku

Ibu
Engkau yang telah melahirkanku ke dunia ini
Engkau pelita hidupku dan napasku
Engkau telah berjuang untuk diriku

Ayah
Kaubantu aku dalam tiap susahku
Kaulah semangat dalam hidupku
IBU
Khumaira Fatia Ramadhani
Ibu
Kaulah mentari dalam hidupku
Kau selalu menerangi tiap langkahku

Engkau menjadi penyemangat hidupku


Betapa berharganya dirimu bagiku
Kau menjadi sayap pelindungku
Untuk melindungiku dari masalah beratku

Kau telah berjuang demi hidupku


Engkaulah separuh napasku
Ibu…
PERJUANGAN PAHLAWAN INDONESIA
Fadila Agastya Ramadhani
Perjuangan pahlawan Indonesia
Untuk mempertahankan kemerdekaan
Tanpa lelah melawan penjajah
Semangat tak pernah pudar demi kemenangan

Pahlawan mengorbankan nyawa


Demi kemerdekaan bangsa
Semangat yang selalu membara
Demi mengusir penjajah bangsa

Kemerdekaan akhirnya tergenggam


17 Agustus 1945 pekik kemerdekaan menggema
Melahirkan senyum para pahlawan
PAHLAWAN
Zhelodhea Ananta Putri Johny
Para pahlawan pejuang Indonesia
Demi menuju kemerdekaan
Tanpa lelah mereka maju
Untuk melawan para penjajah

Setiap hari dia bekerja keras


Demi negeri tercinta, Indonesia
Bersama-sama melawan
Diri untuk berperang

Harus meninggalkan keluarga


Tidak bisa berkumpul dengannya
Tetapi ia tetap bersemangat
Demi Indonesia merdeka
JASA SANG PAHLAWAN
Kanaya Putri Fridatama
Pahlawanku…
Engkau berjuang demi negerimu
Walau nyawa telah di ujung tanduk
Kau tak memedulikan itu

Oh, pahlawanku…
Jasamu tiada kira
Engkau berjuang demi bangsa
Sampai tetes darah terakhirmu

Oh, pahlawanku…
Atas jasamu, kami bisa hidup bahagia
Atas jasamu jua anak cucu kami bisa bersekolah
Terima kasih atas jasamu
Wahai pahlawan bangsaku
MY DREAMS
Kayla Jihan Albirra Risna Putri
Saya ingin… saya ingin
Saya ingin menjadi dokter
Biar bisa membantu orang yang sakit
Menolong orang…

Impianku harus kuraih dengan belajar sungguh-sungguh


Dan membanggakan orang tuaku…
Dengan belajar dan penuh semangat tuk raih cita-citaku
Semangat membara yang ada dalam dada
Akan kuraih keberhasilan tuk wujudkan my dream
KULANJUTKAN PERJUANGANMU, PAHLAWAN
Michaela Harary
Pahlawan yang terhormat
Terima kasih atas tekadmu
Berjuang memperebutkan kemerdekaan bangsa

Karenamu kini kami bisa bersekolah


Menimba ilmu demi masa depan
Karena jasamu
Bangsa ini kini berdaulat

Pahlawanku
Semua jasamu akan kukenang
Perjuanganmu akan kulanjutkan
Membangun negeri dengan prestasi
PAHLAWAN HIDUPKU
Keyla Septi Nurcahyati
Ibu…
Kaulah yang melahirkanku
Kaulah yang telah merawatku
Sedari ku kecil hingga sekarang

Ayahku…
Kau tak kenal kata lelah untuk menghidupiku
Kauajarkanku menjadi berani
Kaulah pahlawanku

Ayah… Ibu…
Engkaulah semangatku
Beribu terima kasih kuucapkan
Jasamu takkan kulupa sepanjang hidup
BERSATU UNTUK INDONESIA
Effranda Wiragawati
Kemerdekaan, sebagai titik perjuangan
Banyak pahlawan gugur saat berjuang
Pertumpahan darah tak bisa dihentikan
Banyak nyawa hilang karena pembantaian

Pembantaian terjadi bertahun-tahun


Banyak orang tersiksa
Banyak anak kehilangan orang tuanya
Banyak orang menjadi budak penjajah

Hingga rakyat Indonesia bersatu


Membela Tanah Air dengan segenap jiwa
Bersatu melawan penjajah
Memproklamasikan kemerdekaan Indonesia
GURUKU
Diana Regina Putri
Guruku adalah pahlawanku
Engkau telah membimbing kami hingga bisa
Engkau selalu berusaha agar kami pandai

Engkau pelita di hidupku


Maafmu tak bernah habis
Meski tingkahku menguji sabarmu
Kaubekali kami ilmu
Agar sukses masa depan kami

Engkau tak pernah mengeluh


Sabarmu tak pernah terkikis
Guruku, kami menyayangimu
Terima kasih atas bimbinganmu
IBUKU HEBAT
Vanda Arundina Tiarani
Tak ada yang lebih sabar dari seorang Ibu
Sembulan bulan aku dikandungnya
Dan begitu kuat Ibu melahirkanku

Ibu merawat aku dengan baik


Kasih sayang Ibu sangat berarti
Tanpa Ibu, aku tak akan terlahir

Ibu bekerja keras tanpa jeda


Menutupi rasa lelah dan sakitnya
Ibu selalu bahagiakanku
Walau belum ada balas dariku
PERJUANGAN IBU
Nur Aila Rahmawati Nur Janah
Ibu, kau berjuang untuk anak-anakmu
Kaubesarkan aku tanpa mengeluh
Kauurus kami dengan sabarmu

Ibu
Kau bekerja siang malam demi anakmu
Tanpa lelah kauasuh anakmu
Kaulah tempatku mencurahkan isi hatiku

Ibu
Terima kasih telah kaurawat aku
Perjuanganmu takkan pernah kulupakan
Terima kasih, Ibu, telah melahirkanku
BAHAGIA TERLAHIR
Anastasya Widiyas Ningrum
Ibu, dengan darah di baju
Kaulahirkanku ke dunia
Aku keluar dari rahimmu
Tangis pecah dari bibirku

Ibu
Mengandungku sembilan bulan
Rasa sakit yang tak terkira saat melahirkanku
Tak terkira beratnya

Ibu
Hingga titik darah terakhir
Kau rela memperjuangkanku
Kala ku telah terlahir ke dunia
Bahagiamu pun terlahir
CAHAYA NEGERIKU
Anggita Virgin Riandini
Pahlawanku
Sungguh berjasa kau di negeri ini
Kaubuat negeri ini merdeka
Tanpamu penjajah masih berkuasa di tanah ini

Pahlawanku
Kaukorbankan nyawa demi bangsa
Pantang menyerah sebelum merdeka
Jika tiada engkau
Entah seperti apa negeri ini

Pahlawanku
Terima kasih untuk perjuanganmu
Jasamu akan selalu kukenang dalam hidupku
Engkau adalah cahaya negeriku
HEROKU
Zaira Violeta Ramadhaniar
Pahlawan…
Engkau berjuang demi negara ini
Melawan para penjajah
Dengan usahamu membuat
Negara ini merdeka
Pahlawan…
Walau engkau sudah tiada
Tetapi banyak yang mengenalmu
Dan juga mengingat jasamu
Pahlawan…
Tapa jasamu
Negara ini belum bebas dari ancaman
Ancaman…
Negara yang ingin menguasai Bumi Pertiwi
Terima kasih heroku yang sudah mengorbankan jiwamu
Tuk kemerdekaan bangsa Indonesia
POLWAN
Deswita Resanti
Seorang wanita yang berperawakan tinggi
Seorang wanita berkulit bersih
Seorang wanita berwajah cantik
Dan seorang wanita yang mengenakan seragam cokelat
Itulah polisi wanita yang kudambakan
Yang kuimpikan…
Yang kuharapkan tuk menjadi kenyataan
Doamu Bunda… tuk raih citaku
Akan kukejar selalu asaku
Akan kuwujudkan citaku
Semangat belajar dan pantang menyerah itu motoku
Tuhan restui usaha hambamu ini tuk gapai cita dalam
Sanubariku
DOKTER
Refechel Raditya Saputra
Wahai tenaga medis
Kaupertaruhkan jiwamu tuk mengobati pejuangku
Bekerja 24 jam non stop
Tuk membantu penyembuhan pasien
Tanpa memedulikan lelah
Kau terus menyelamatkan pasien
Pasien yang utama dalam hidupmu
Keselamatan pasien terus kaupegang
Selamat berjuang dokterku
Selamat bekerja dengan baju putih-putih
Selamat menunaikan tugas dokterku
Terima kasih atas pengorbananmu
PEJUANGKU
Ketut Ayu Saraswati
Pahlawanku…
Engkau gugur demi bangsa Indonesia
Engkau curahkan keringatmu
Engkau tumpahkan darahmu
Engkau rela menahan sakit
Pahlawanku…
Tiada rasa lelah kaurasakan
Tiada kesulitan tak teratasi
Tiada kata pantang mundur
Tiada darah yang terhenti
Pahlawanku…
Sungguh pengorbanan yang tiada tara
Sungguh perjuangan yang luar biasa
Jasamu akan kukenang selalu
KALBUKU
Nabila Nur Erlina
Ibu… kau adalah pahlawan pertamaku
Engkau sangat sabar mendidikku
Engkau pejuang keras dalam membesarkan diriku
Engkau tak pernah mengenal lelah dalam gelap malam
Ibu… kau adalah cinta pertamaku
Engkau curah segala tenaga dan pikiran
Tuk merawatku
Engkau bank yang good manajemen
Ibu… dengan segala yang ada padamu
Anakmu ini sangat membanggakan dirimu
Ibu… akan kuingat selalu jasamu
Ibu… engkau selalu di kalbuku
TENTANG PENULIS

LENTERA PERJUANGAN
Febtriningsih

JEMAWAMU MEMBAWA CELAKA


Betta Setyowati

LENTERA
Arvin Nandana Kurniawan

SAYANG
Airin Arifa Maharani

GURUKU
Qurinay Yuki Kristalia

AYAH
Afifa Nur Azizah

I LOVE YOU
Savira Dinda Putri

GURUKU, PELITAKU
Alhusnah Cahanyani

GELORA PERJUANGAN
Naufal Daffa Rabbani

BAKTIKU, UNTUKMU
Melodi Fabiola Moza Zakania

JASAMU, DI HATIKU
Deviana Ayu Kusuma Wardani
CAHAYA
Keyren Chayana Putri

MALAIKAT
Agustina Stella Narwastu

BIDADARIKU
Septiana Nur Anggraeni

MASA KECILKU
Manda Intan Sajiwo

PAHLAWAN
Aulia Oktaviani Nastiti

TERIMA KASIH, PAHLAWANKU


Bisma Ageng Prayitno

PERJUANGANKU
Aqila Putri Marmara

OH, GURUKU
Balqies Erniesha Sevtiaclara

SEMUA INI KARENAMU


Indah Wuri Siswanti

AYAH
Kefa Almira Yulianti

AYAHKU PEJUANG SEJATI


Marcello Fahri Vardana
AYAHKU, PAHLAWANKU
Raden Rara Ranggita

PAHLAWAN BANGSA
Alycia Imaniar Ginaseh

DEMI BANGSA
Dhia Anindya Utomo Putri

CINTA PERTAMA
Jacelyn Atha Ramadhani

IBUKU PEJUANG
Isabella Alfinsani

KASIH TAK TERGANTIKAN


Varisca Dhea Nurfajar Nugraheni

PERWIRA
Rania Azalia

CUCURAN DARAH PAHLAWAN


Rizky Novita Sari

PERJUANGAN PAHLAWAN
Misia Atala Widyadana

MERDEKA! INDONESIA!
Gavrilla Prada Irnanto

TERIMA KASIH, PAHLAWAN


Berliana Putri Handayani
KELUARGAKU, MATAHARIKU
Azizah Yulin Permata Hati

IBU
Khumaira Fatia Ramadhani

PERJUANGAN PAHLAWAN INDONESIA


Fadila Agastya Ramadhani

PAHLAWAN
Zhelodhea Ananta Putri Johny

JASA SANG PAHLAWAN


Kanaya Putri Fridatama

MY DREAMS
Kayla Jihan Albirra Risna Putri

KULANJUTKAN PERJUANGANMU, PAHLAWAN


Michaela Harary

PAHLAWAN HIDUPKU
Keyla Septi Nurcahyati

BERSATU UNTUK INDONESIA


Effranda Wiragawati

GURUKU
Diana Regina Putri

IBUKU HEBAT
Vanda Arundina Tiarani
PERJUANGAN IBU
Nur Aila Rahmawati Nur Janah

BAHAGIA TERLAHIR
Anastasya Widiyas Ningrum

CAHAYA NEGERIKU
Anggita Virgin Riandini

HEROKU
Zaira Violeta Ramadhaniar

POLWAN
Deswita Resanti

DOKTER
Refechel Raditya Saputra

PEJUANGKU
Ketut Ayu Saraswati

KALBUKU
Nabila Nur Erlina
SINOPSIS
Puisi adalah jenis sastra dengan bahasa yang terikat oleh irama,
rima, serta susunan bait dan larik. Itu merupakan ciri-ciri puisi
lama, sedangkan puisi modern tidak terikat irama, rima serta
susunan bait atau larik atau sering disebut puisi bebas.
Biasanya puisi berisi ungkapan penulis mengenai emosi,
pengalaman maupun kesan yang kemudian dituliskan dengan
bahasa yang baik sehingga dapat berima dan enak untuk dibaca.
Dalam menyusun buku ini difokuskan pada penulisan puisi modern.
Penulisan buku ini merupakan ungkapan pikiran atau suasana hati
penulis yang bisa diapresiasikan dalam puisi. Jenis puisi modern
dalam buku ini contohnya “Lentera Perjuangan”, “Lentera”,
“Cahaya”, “Kalbuku”, “Sayang”, “Pahlawan”, “Bidadariku”, “Guruku”
dan sebagainya.
Kehadiran buku ini dalam rangka menuangkan pikiran atau ide
sesuai dengan suasana yang ada. Buku ini hanyalah ‘satu titik hasil
karya anak bangsa’ dari sekian miliar titik yang mewarnai bumi.
Maka diharapkan sebagai motivasi untuk terus membuka lembaran
puisi baru.

Anda mungkin juga menyukai