Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA

(KAK)

Satuan Kerja :
RSD K.R.M.T WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

Nama Pekerjaan :
MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG UNIT
PELAYANAN KANKER TERPADU
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO
KOTA SEMARANG

TAHUN ANGGARAN 2024


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

PEKERJAAN MANAJEMEN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN GEDUNG UNIT PELAYANAN


KANKER TERPADU
RSUD K.R.M.T WONGSONEGORO KOTA SEMARANG
TAHUN ANGGARAN 2024

PENDAHULUAN

1. UMUM
a. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, ramah lingkungan dan
dapat sebagai teladan bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi
perkembangan arsitektur di Indonesia.
b. Setiap bangunan gedung negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik-baiknya,
sehingga dapat memenuhi kroteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya
dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung negara.
c. Penyedia jasa Manajemen konstruksi untuk bangunan negara perlu diarahkan secara
baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan menghasilkan karya bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional.
d. Kerangka Acuan Kerja (KAK) untuk pekerjaan Manajemen Konstruksi perlu disiapkan
secara matang sehingga mampu mendorong perwujudan karya yang sesuai dengan
kepentingan kegiatan.

2. LATAR BELAKANG
a. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan
Gedung Negara, Peraturan Menteri PUPR Nomor 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, Konsultan Manajemen Konstruksi
digunakan untuk pembangunan bangunan gedung negara yaitu :
1) Klasifikasi tidak sederhana dengan ketentuan jumlah lantai di atas 4 lantai Dalam
rangka peningkatan pelayanan RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang akan
melakukan Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Kanker Terpadu. Pembangunan
Gedung Unit Pelayanan Kanker Terpadu ini merupakan sarana peningkatan
pelayanan kesehatan perorangan, sehingga proses pelayanan kesehatan
masyarakat dapat berlangsung dengan baik.
2) Perawatan Bangunan Gedung Negara kecuali Rumah Negara untuk tingkat
kerusakan berat dan perawatan terkait keselamatan bangunan,
3) Bangunan Gedung Negara klasifikasi bangunan khusus,
4) Melibatkan lebih dari satu penyedia jasa, baik perencanaan maupun pelaksana
konstruksi, dan/atau
5) Pelaksanaannya lebih dari satu tahun anggaran dengan menggunakan kontrak
tahun jamak.
b. Dalam Pelaksanaan Pekerjaan Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Kanker Terpadu
ini membutuhkan Pengawasan yang akurat dan spesifik, sehingga memperoleh hasil
bangunan memenuhi persyaratan sebagai bangunan yang sesuai dengan fungsinya.
Pada tahap pelaksanaannya, secara umum pekerjaan pengawasan pelaksanaan fisik
dilapangan ditugaskan kepada pihak ketiga, yaitu Manajemen Konstruksi. Manajemen
Konstruksi akan melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh
Penyedia Barang / Jasa, yang menyangkut aspek mutu, waktu dan biaya. Disamping
juga bertanggung jawab atas semua kegiatan teknik yang dikerjakan oleh Penyedia
Barang / Jasa selama pelaksanaan berlangsung
3. MAKSUD DAN TUJUAN
a. Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi konsultan
Manajemen Konstruksi yang memuat masukan, asas, kriteria, keluaran dan
proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diintreprestasikan ke
dalam pelaksanaan tugas Manajemen Konstruksi.
b. Dengan penugasan ini, diharapkan konsultan Manajemen Konstruksi dapat
melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik sehingga menghasilkan
keluaran yang memadai sesuai KAK ini.

4. TARGET/SASARAN
a. Tersusunnya dokumen laporan Pembangunan Gedung Unit Pelayanan Kanker
Terpadu yang memenuhi persyaratan dan peraturan-peraturan yang berkaitan
dengan pembangunan gedung Negara melalui pengawasan terhadap
pelaksanaan konstruksi yang akan dilakukan oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi.
b. Terawasinya pelaksanaan pembangunan Fisik Pembangunan Gedung Unit
Pelayanan Kanker Terpadu.

5. NAMA ORGANISASI KUASA PENGGUNA ANGGARAN


1) Pemberi Tugas : RSD K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang
2) Jenis Pekerjaan : Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Unit
Pelayanan Kanker Terpadu
3) Alamat Pemberi Tugas : Jl. Fatmawati No. 1 Kota Semarang

6. SUMBER DANA DAN PERKIRAAN BIAYA


a. Sumber Dana berasal dari Dana BLUDRumah Sakit Daerah K.R.M.T
Wongsonegoro Kota Semarang Tahun Anggaran 2024
b. Pelaksanaan pekerjaan Manajemen konstruksi ini akan dilaksanakan setelah
Anggaran BLUD Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro Tahun
Anggaran 2024 disahkan
c. Total Perkiraan Biaya yang disediakan untuk pengadaan ini adalah sebesar
Rp. 1.750.000.000,00 (Satu milyar tujuh ratus lima puluh juta rupiah) Besarnya
Harga Perkiraan Sendiri / HPS sebesar Rp. 1.731.034,00 (Satu milyar tujuh
ratus tiga puluh satu juta tiga puluh empat ribu rupiah)
d. Biaya tersebut mengacu dan mengikuti pedoman dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 22/PRT/M/2018 tanggal 14
september 2018 tentang Pembangunan Bangunan Gedung Negara dan
Keputusan Menteri PUPR Nomor 524/KPTS/M/2022 tentang tentang Besaran
Remunerasi Minimal Tenaga Kerja Konstruksi pada Jenjang Jabatan Ahli untuk
Layanan Jasa Konsultansi Konstruksi. yaitu :
1) Biaya manajemen konstruksi merupakan biaya paling banyak yang
digunakan untuk membiayai kegiatan manajemen konstruksi Pembangunan
Bangunan Gedung Negara
2) Besarnya biaya manajemen konstruksi dihitung secara orang per bulan dan
biaya langsung yang bisa diganti, sesuai ketentuan biaya langsung personil
(billing rate)
3) Biaya manajemen konstruksi ditetapkan dari hasil seleksi atau penunjukan
langsung pekerjaan yang bersangkutan, yang akan dicantumkan dalam
kontrak, termasuk biaya untuk :
- Honorarium tenaga ahli dan tenaga penunjang
- Materi dan penggandaan laporan
- Pembelian dana atau sewa peralatan
- Sewa kendaraan
- Biaya rapat
- Perjalanan lokal dan luar kota
- Biaya komunikasi
- Penyiapan dokumen Sertifikat Laik fungsi
- Penyiapan dokumen pendaftaran
- Asuransi/pertanggungan (indemnity insurance)
- Pajak dan iuran daerah lainnya
4) Pembayaran biaya manajemen konstruksi dilakukan secara bulanan atau
tahapan tertentu yang didasarkan pada prestasi atau kemajuan pekerjaan
pelaksaan konstruksi fisik di lapangan
5) Tahapan pembayaran lebih lanjut dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak dan
Syarat-Syarat Khusus Kontrak.

7. RUANG LINGKUP KEGIATAN


a. Lingkup Kegiatan
Lingkup kegiatan adalah : Manajemen Konstruksi Pembangunan Gedung Unit
Pelayanan Kanker Terpadu dengan perkiraan biaya sebesar
Rp. 1.731.034.000,00 (Satu milyar tujuh ratus tiga puluh satu juta tiga puluh
empat ribu rupiah)

b. Lokasi Kegiatan :
Lokasi kegiatan : Rumah Sakit Daerah KRMT Wongsonegoro Kota Semarang
Jl. Fatmawati no. 1 Kota Semarang

c. Fasilitas Penunjang :
1) Selama masa kontrak, penyedia harus memiliki kantor di Semarang
dibuktikan dengan surat pernyataan kesanggupan sendiri oleh penyedia.
2) Sarana transportasi disiapkan sendiri oleh penyedia
3) Fasilitas penunjang dan biaya operasional kantor yang tidak dibiayai dalam
kontrak wajib disediakan oleh penyedia atas biaya sendiri
4) Peralatan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan baik
wajib disediakan oleh penyedia atas biaya sendiri.

8. LINGKUP TUGAS MANAJEMEN KONSTRUKSI :


Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh Konsultan
Manajemen Konstruksi adalah berpedoman pada ketentuan yang berlaku,
khususnya Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018 tentang Pedoman Teknis
Pembangunan Gedung Negara, yang terdiri dari:
A. Tahap Persiapan
1. Membantu pengelola kegiatan melaksanakan pengadaan penyedia jasa
perencanaan, termasuk menyusun Kerangka Acuan Kerja (KAK), memberi
saran waktu dan strategi pengadaan, serta bantuan evaluasi proses
pengadaan;
2. Membantu Pengelola Kegiatan dalam mempersiapkan dan menyusun
program pelaksanaan seleksi penyedia jasa pekerjaan fisik;
B. Tahap Pelaksanaan
1. mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh
pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran
fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja,
peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program
Quality Assurance/Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan
kerja (K3);
2. mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program
pengendalian sumber daya, pengendalian biaya, pengendalian waktu,
pengendalian sasaran Pedoman Teknis Pembangunan BGN fisik (kualitas
dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan,
pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan
kerja;
3. melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial
yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta
melakukan koreksi teknisbila terjadi penyimpangan;
4. melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan
konstruksi fisik;
5. melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas:
 memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang
akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan;
 mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta
mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi;
 mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas,
dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik;
 mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan
persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi;
 menyelenggarakan rapat-rapat lapangansecara berkala, membuat laporan
mingguan dan bulanan pekerjaanmanajemen konstruksi, dengan masukan
hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan
pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi;
 menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan
dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruksi ;
 meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang
diajukan oleh pelaksana konstruksi;
 meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan
(As Built Drawings) sebelum serah terima I;
 menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (pertama), dan
mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan;
 bersama-sama dengan penyedia jasa menyusun petunjuk pemeliharaan
dan penggunaan bangunan gedung;
 menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima
pertama,berita acara pemeliharaan pekerjaan danserah terima kedua
pekerjaan konstruksi,sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran
pekerjaan konstruksi;
 membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran;
 membantu pengelola kegiatan dalampenyiapan kelengkapan dokumen
SertifikatLaik Fungsi (SLF) dari PemerintahKabupaten/Kota setempat.
 menyusun laporan akhir pekerjaan manajemenkonstruksi.
D. Tahap Pemeliharaan Melakukan kegiatan pengawasan dalam masa
pemeliharaan
1) Melakukan Manajemen Konstruksi cacat kurang secara berkala selama
masa pemeliharaaan;
2) Melakukan koordinasi dengan pihak pengelola/pengguna bangunan jika
ada kegiatan penggunaan bangunan selama masa pemeliharaan;
3) Memerintahkan penyedia jasa konstruksi untuk memperbaiki cacat kurang
selama masa pemeliharaan sampai dengan serah terima kedua;
4) Melakukan pemeriksaan pekerjaan kedua untuk memastikan kondisi
bangunan sesuai dengan serah terima pertama sebagai dasar serah
terima akhir pekerjaan;
5) Menyusun laporan mingguan dilengkapi profil pelaksanaan mingguan,
bulanan, dan akhir serta laporan pemeliharaan berkala pekerjaan
konsultan Manajemen Konstruksi.

9. KRITERIA, PROGRAM KERJA DAN TANGGUNG JAWAB


a. Kriteria
Kriteria yang dimaksud pada penugasan ini adalah Konsultan Manajemen
Konstruksi harus memperhatikan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
- Persyaratan Umum Pekerjaan
Setiap bagian dari pekerjaan Manajamen Konstruksi harus dilaksanakan
secara benar dan tuntas sampai dengan memberi hasil yang telah ditetapkan
dan diterima dengan baik oelh Pejabat Pembuat Komitmen/Panitia Penerima
Hasil Pekerjaan
- Persyaratan objektif
Pelaksanaan pekerjaan pengaturan dan pengamanan yang obyektif untuk
kelancaran pelaksanaan, baik yang menyangkut macam, kualitas dan
kuantitas dari setiap bagian pekerjaan
- Persyaratan Fungsional
Pekerjaan Manajemen Konstruksi pada tahap pelaksanaan konstruksi fisik,
baik yang menyangkut waktu, mutu dan biaya pekerjaan harus dilaksanakan
dengan profeionalisme yang tinggi sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi
- Persyaratan Prosedural
Penyelesaian administratif sehubungan dengan pekerjaan di lapangan,
dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku
b. Program Kerja
Konsultan Manajemen Konstruksi harus segera menyusun program kerja yang
meliputi :
- Program kerja berupa jadwal kegiatan secara terperinci
- Alokasi tenaga yang lengkap (disiplin dan jumlahnya) tenaga yang diusulkan
konsultan Manajemen Konstruksi harus mendapat persetujuan dari Pemberi
Tugas atas rekomendasi Tim Teknis
- Uraian konsepsi konsultan manajemen Konstruksi atas pekerjaan
pengawasan proyek tersebut
- Setelah ketiga hal tersebut di atas mendapat persetujuan/kesepakatan dari
Kuasa Pengguna Anggaran, maka akan menjadi pedoman penugasan dalam
melaksanakan tugas pengawasan bagi konsultan Manajemen Konstruksi
dalam melaksanakan tugasnya
c. Tanggung Jawab
- Konsultan Manajemen Konstruksi bertanggung jawab secara profesional atas
jasa manajemen konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode etik,
tata laku profesi yang berlaku
- Secara umum tanggung jawab Konsultan adalah menjaga agar pekerjaan
memiliki kinerja sebagai berikut :
1) Ketepatan waktu pembangunan proyek sesuai batas waktu berlakunya
anggaran/waktu yang telah ditetapkan
2) Ketepatan biaya pembangunan sesuai batasan anggaran yang tersedia
atau yang telah ditetapkan
3) Ketepatan kualitas dan kuantitas sesuai standart/spesifikasi teknis dan
peraturan yang berlaku
4) Ketertiban administrasi kontrak dan pelaksanaan pembangunan
d. Tanggung jawab profesional manajemen konstruksi tidak hanya konsultan
sebagai suatu perusahaan, tetapi juga bagi para tenaga ahli profesional
manajemen konstruksinya yang terlibat.

10. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu pelaksanaan Manajemen Konstruksi diperkirakan selama 210 (dua


ratus sepuluh) hari kalender, terhitung sejak terbit SPMK sampai dengan Serah
Terima Pertama. Konsultan Manajemen Konstruksi tetap bertanggung jawab
selama masa pemeliharaan, yaitu selama 365 (tiga ratus enam puluh lima) hari
kalender sampai dengan Serah Terima Kedua.

11. KUALIFIKASI PERUSAHAAN


a. Memiliki Surat Ijin Jasa Konstruksi (SIUJK) yang masih berlaku
b. Memiliki klasifikasi bidang usaha konsultansi lainnya dengan sub kualifikasi
bidang usaha KL 403 yaitu Jasa Proyek Manajemen Proyek terkait Konstruksi
Bangunan atau RK 001 yaitu Jasa Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung
Hunian & Non Hunian dan KLBI 71102 yang masih berlaku
c. Memiliki Tanda Daftar Perusahaan (TDP) yang masih berlaku
d. Memiliki NPWP
e. Memiliki Pengalaman Perusahaan untuk pekerjaan Manajemen Konstruksi dalam
kurun waktu 3 tahun terakhir
f. Mempunyai pengalaman perusahaan Manajemen Konstruksi dengan nilai
pekerjaan tertinggi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir paling kurang sama
dengan 50% dari total HPS/Pagu Anggaran
12. PERSONIL
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, Pihak Konsultan harus menyediakan
personil dalam suatu struktur organisasi untuk menjalankan kewajibannya sesuai
dengan lingkup jasa yang tercantum dalam KAK ini, yang bersertifikat dan disetujui
oeh Pemberi Tugas.
Daftar Personil dengan kualifikasi sebagai berikut :

TENAGA AHLI :
No Jabatan Pendidikan Terakhir Pengalaman Jumlah
Kerja (th)
1 Team Leader Pendidikan Teknik Sipil/Arsitek, S1 : 6 tahun/ 1
berpengalaman profesional S2 :1 tahun
memiliki SKA Ahli Madya Bidang
Keahlian Manajemen Konstruksi
(601) / SKK jenjang 8 / STRA
Madya
2 Tenaga Ahli Pendidikan Teknik Lingkungan, S1 : 5 tahun 1
Lingkungan berpengalaman profesional S1 :
5 tahun, memiliki SKA Ahli Muda
Bidang Lingkungan (501) / SKK
jenjang 7
3 Tenaga Ahli Pendidikan Teknik Sipil, S1 : 5 tahun 1
Sipil berpengalaman profesional
memiliki SKA Ahli Muda Teknik
Bangunan Gedung (201) / SKK
jenjang 7
4 Tenaga Ahli Pendidikan Teknik Arsitektur, S1 : 5 tahun 1
Arsitektur berpengalaman profesional
memiliki SKA Muda Ahli
Arsitektur (101) / SKK jenjang 7 /
STRA Muda
5 TA Mekanikal Pendidikan Teknik Mesin /Sipil S1 : 5 tahun 1
Elektrikal berpengalaman profesional S1 :
5 tahun , memiliki SKA Muda
Ahli teknik mekanikal(301) / Ahli
Teknik distribusi Tenaga Listrik
(403) / SKK jenjang 7 / SKTT
Ahli Muda Distribusi Tenaga
Listrik
D.35.130.01. KUALIFIKASI.
7.DISTEL

6 Tenaga Ahli Pendidikan Teknik Sipil/Arsitek , S1 : 5 tahun 1


Quality berpengalaman profesional
Control memiliki SKA Ahli Muda Sistem
Manajemen Mutu Kosntruksi /
SKK jenjang 7
7 Tenaga Ahli Pendidikan Teknik Sipil / Arsitek, S1 : 5 tahun 1
K3 berpengalaman profesional
memiliki SKA Ahli Muda K3
Konstruksi (603)

TENAGA PENDUKUNG :

No Jabatan Pendidikan Terakhir Pengalaman Jumlah


Kerja (th)
1 Pengawas Pendidikan Teknik S1 : 2 2 Orang
Lapangan Arsitektur, berpengalaman
Arsitektur profesional D3 : 5
2 Pengawas Pendidikan Teknik Sipil, S1 : 2 5 Orang
Lapangan Sipil berpengalaman profesional
D3 : 5
3 Pengawas Pendidikan Teknik Elektro S1 : 2 2 Orang
Lapangan /Mesin berpengalaman
Mekanikal profesional D3 : 5
Elektrikal
4 Drafter D3 Teknik Pendidikan S1 : 2 1 Orang
Teknik Arsitektur/Sipil/Mesin
/ Elektro, berpengalaman D3 : 5
profesional
5 Administrasi / SMA / SMK 1 Orang
Operator
komputer

13. KELUARAN
Keluaran yang diminta dari konsultan Manajemen Konstruksi berdasarkan Kerangka
Acuan Kerja ini adalah :

1. Laporan tahap pelaksanaan berupa :


 Laporan Mingguan, yang berisi:
 Prosentase prestasi kegiatan dalam satu minggu.
 Hambatan Pelaksanaan pekerjaan langsung dapat diatasi dan dicarikan
jalan pemecahannya.
 Notulensi rapat saat ada pelaksanaan rapat koordinasi
 Pengamatan harian sebagai jalan untuk mencari pemecahan masalah
secara cepat.
 Membuat target prestasi setiap minggu sehingga dapat memantau laju
pelaksanaan.
 Membuat laporan harian untuk memonitor jumlah tenaga kerja dan
mengontol pengguna material, cuaca sehingga sesuai dengan gambar
kerja & RKS.
 Memlampirkan foto dokumentasi prestasi kegiatan dalam satu minggu

 Laporan Bulanan, yang berisi:


 Membuat visualisasi dengan video prestasi pekerjaan dilapangan dalam
waktu 1 bln dengan durasi 5-10 menit
 Prosentase prestasi kegiatan dalam 1 bulan.
 hambatan / kendala yang ada dan upaya mengatasinya.
 rekomendasi teknis serta target kegiatan untuk pelaksanaan pada Bulan
berikutnya.
 Laporan Bulanan dibukukan secara baik dan urut untuk Pedoman
Pengawasan dan Pengendalian Bulanan, dibuat minimal dalam 3 rangkap
untuk digunakan sebagai Pedoman di lapangan kepada Pemberi Tugas.
 Disamping itu untuk Laporan Bulanan Pengawas dapat dijadikan satu
laporan dengan isi dan rincian lengkap sesuai yang kami uraikan dalam
bab program kerja.

 Laporan Akhir, yang berisi:


 Membuat visualisasi dengan video prestasi pekerjaan dilapangan selama
pelaksanaan pekerjaan fisik dari 0 -100% dengan durasi 10-15 menit
 Salinan Dokumen penyerahan pertama
 Salinan BA, Hasil Rapat, hasil test dan dokumentasi selama pelaksanaan
 Berita acara pemeriksaan fisik hasil konstruksi
 Lampiran hasil Ceck list pemeriksaan fisik hasil konstruksi
 Rekomendasi kepada pemborong (kontraktor pelaksana) untuk masa
pemeliharaan.

2. Pada Tahap Masa Pemeliharaan :


 Memonitor pelaksanaan pengawasan pekerjaan pada masa pemeliharaan.
 Laporan pada masa Pemeliharaan
 Laporan Penyerahan Kedua

14. PELAPORAN
A. Laporan Mingguan
B. Laporan Bulanan
C. Laporan Akhir Pengawasan
D. Progres Report Perssonil
E. Laporan bulanan dalam bentuk Teaser Video
F. Backup Laporan dalam bentuk softcopy

15. Ketentuan Lain :


Pelaksanaan pekerjaan Manajemen konstruksi ini akan dilaksanakan setelah
Anggaran BLUD Rumah Sakit Daerah K.R.M.T Wongsonegoro Tahun Anggaran
2024 disahkan dan Izin Konstruksi Fasilitas Radioterapi diterbitkan. Dalam hal
pekerjaan fisik tidak jadi dilaksanakan atau tidak tersedia anggaran, maka
penyedia jasa tidak akan menuntut pelaksanaan pekerjaan.

Semarang, 27 Oktober 2023

KUASA PENGGUNA ANGGARAN


PEMBANGUNAN
GEDUNG UNIT PELAYANAN KANKER
TERPADU
RSD K.R.M.T WONGSONEGORO
TAHUN 2024

PHILIP PURWORAHYONO, S.Kep, Ns


NIP. 19800313 201001 1 016

Anda mungkin juga menyukai