Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pancasila merupakan dasar Negara Indonesia sekaligus menjadi dasar pedoman dalam

segala pelaksanaan dan penyelenggaraan pemerintahan termasuk peraturan perundang-

undangan. Pancasila mencerminkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di

Indonesia.berdasarkan isi pancasila, maka penyelenggaraan bernegara tidak boleh

menyimpang dari nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan.

Setiap warga Negara diwajibkan harus hafal yan mematuhi segala isi dalam pancasila.

Meskipun begitu, sebagian masyarakat hanya memandang pancasila sebagai dasar/ideology

semata dan tidak memperdulikan manfaat dan maknanya bagi kehidupan. Tanpa kita sadari,

nilai pancasila mengandung makna yang sangat bermanfaat dan berguna.

Indonesia memiliki keanekaragaman yang sangat tinggi baik itu suku, bangsa, budaya

dan agama. Berdasarkan semua hal tersebut, Negara Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan.

Menjadi kesatuan dan bersatu dalam persatuan dan kokoh dibawah naungan Pancasila dan

semboyan Bhineka Tunggal Ika. Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu dalam

keberagaman.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pancasila?

2. Apa bunyi Pancasila?

3. Apa makna lambang Pancasila?

4. Bagaimana peranan Pancasila?


5. Bagaimana kaitan Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian Pancasila

2. Mengetahui bunyi Pancasila

3. Mengetahui tiap makna lambang Pancasila

4. Mengetahui peranan pancasila

5. Mengetahui kaitan Pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan

1.4 Manfaat

Pembaca dapat mengerti tentang pengertian Pancasila dan dapat memahami tiap

bunyi/sila dalam Pancasila. Pembaca juga dapat mengetahui makna dari lambing

Pancasila serta peranan pancasila dalam bernegara dan bermasyarakat. Selain itu,

pembaca juga dapat mengetahui kaitan Pancasila dalam pengembangan ilmu

pengetahuan.
BAB II

ISI

Pancasila adalah ideologi bangsa dan juga merupakan dasar negara Indonesia.

Pancasila adalah landasan utama yang tak tertandingi bagi warga Indonesia dalam

menjalankan kehidupan bernegara. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta yang

terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’ yang berarti lima dan ‘sila’ yang berarti prinsip atau asas.

Jika digabungkan, Pancasila memiliki arti sebagai lima dasar negara Indonesia.

Kelima prinsip tersebut adalah Ketuhanan yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil

dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan

dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Pancasila yang digambarkan dengan lambang seekor burung Garuda memiliki makna

sebagai sumber kekuatan. Sedangkan, warna emas yang terdapat pada burung Garuda

tersebut melambangkan simbol kemuliaan.

2.1 Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli dan Tokoh Sejarah

Berikut ini beberapa pengertian pancasila menurut para ahli dan tokoh sejarah yang

mengartikan arti dari pancasila.

2.1.1 Ir. Soekarno

Soekarno, Pahlawan Proklamasi Republik Indonesia dan juga dikenal sebagai

Bapak Proklamasi, memberikan wawasan mendalam mengenai Pancasila. Menurut

pandangan Soekarno, Pancasila merupakan filsafat kehidupan bagi bangsa Indonesia

yang terdiri dari lima prinsip, yakni Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa,

Keadilan dan Kemanusiaan yang Beradab, Persatuan Indonesia, Kedaulatan Rakyat

yang Dipandu oleh Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan

Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Ia menjelaskan bahwa Pancasila tidak hanya
menjadi dasar negara, tetapi juga menjadi panduan etika yang harus menjadi landasan

dalam menjalani kehidupan bersama dalam negara.

2.1.2 Muhammad Yamin

Pancasila berasal dari istilah ‘panca’ yang mengacu pada angka lima, dan ‘sila’

yang merujuk pada prinsip, fondasi, atau peraturan perilaku penting dan positif. Dengan

demikian, Pancasila adalah kombinasi dari lima prinsip dasar yang mengandung

pedoman atau aturan tentang perilaku yang penting dan positif.

2.1.3 Ali Sastroamidjojo

Ali Sastroamidjojo, seorang pakar hukum dan diplomat Indonesia, memberikan

interpretasi yang lebih menitikberatkan pada dimensi politik Pancasila. Menurutnya,

Pancasila merupakan pijakan dan sumber hukum paling utama di Indonesia. Ia

menganggap Pancasila sebagai kerangka konstitusi yang bersifat adaptif dan dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Ali Sastroamidjojo juga menyoroti bahwa

Pancasila adalah dasar bagi pendirian institusi-institusi negara dan pengaturan sistem

pemerintahan yang adil.

2.1.4 Notonegoro

Pancasila merupakan fondasi filsafat dan ideologi negara yang diupayakan

menjadi pandangan hidup bagi bangsa Indonesia, bertindak sebagai perekat persatuan

dan kesatuan, dan berfungsi sebagai benteng pertahanan bagi kedaulatan bangsa dan

negara Indonesia.

2.1.5 Dr. Radjiman Wedyodiningrat

Dr. Radjiman Wedyodiningrat, seorang figur penting dalam gerakan nasional

dan salah satu perumus awal Pancasila, mengajukan pandangan tentang Pancasila dari
perspektif historis. Bagi beliau, Pancasila adalah hasil perpaduan nilai-nilai budaya

Indonesia dan konsep-konsep perjuangan nasional yang terbentuk selama berabad-abad.

Ia mengartikan Pancasila sebagai sebuah ideologi yang mencerminkan jati diri dan

karakteristik bangsa Indonesia, yang melibatkan keragaman dan prinsip keadilan.

2.1.6 Ruslan Abdul Gani

Pancasila merupakan interpretasi sebagai filosofi negara yang terwujud sebagai

ideologi bersama yang bertujuan memajukan kesejahteraan rakyat dan seluruh bangsa

Indonesia.

2.1.7 Prof. Dr. Nurcholish Majid

Pancasila menjadi fondasi dalam mewujudkan demokrasi di Indonesia,

memberikan landasan dan persyaratan mendasar bagi demokrasi dan sistem politik

Indonesia. Pancasila memiliki kontribusi signifikan dalam beberapa hal yang penting.

2.2 Bunyi Pancasila

Akhirnya, setelah melalui diskusi dan perdebatan yang panjang, lima prinsip tersebut

disepakati dan dijadikan sebagai dasar negara Indonesia. Berikut ini bunyi pancasila:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyawaratan/Perwakilan

5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia


2.3 Makna Lambang Pancasila

Dalam perisai tersebut terdapat lambang-lambang yang melambangkan sila-sila

Pancasila. Berikut adalah 5 makna dari lambang-lambang Pancasila tersebut:

2.3.1 Lambang Gambar Bintang

Lambang gambar bintang kuning lima sudut dengan latar belakang hitam yang

terletak di bagian tengah perisai merupakan dasar dari sila pertama, yaitu Ketuhanan

Yang Maha Esa. Ini melambangkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang religius,

beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama dan

kepercayaan masing-masing.
2.3.2 Lambang Gambar Rantai

Lambang gambar rantai merah yang terletak di bagian tengah bawah perisai

merupakan dasar dari sila kedua, yaitu Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Rantai ini

terdiri dari 17 bagian yang saling terhubung melambangkan generasi penerus yang turun

temurun.

2.3.3 Lambang Gambar Pohon Beringin

Lambang gambar pohon beringin yang terletak di bagian atas sebelah kiri gambar

bintang merupakan dasar dari sila ketiga, yaitu Persatuan Indonesia. Pohon beringin

melambangkan tempat berteduh atau berlindung.


2.3.4 Lambang Gambar Kepala Banteng

Lambang gambar kepala banteng yang terletak di bagian atas gambar bintang

merupakan dasar dari sila keempat, yaitu Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat

Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan. Kepala banteng diartikan sebagai

tenaga rakyat yang menjadi lambang dari sila keempat Pancasila.

2.3.5 Lambang Gambar Padi dan Kapas

Lambang gambar padi dan kapas melambangkan kemakmuran dan

kesejahteraan, serta menjadi dasar dari sila kelima, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh

Rakyat Indonesia.
2.4 Peranan Pancasila Sebagai Landasan Perkembangan IPTEK

Pancasila merupakan falsafah bagi kehidupan bangsa sekaligus sebagai landasan

negara Indonesia yang telah hadir serta mengalami perkembangan sejak dulu namun baru

ditetapkan secara resmi sebagai dasar negara pada 17 Agustus 1945 pada deklarasi

kemerdekaan. Pancasila dalam kehidupan bernegara dijabarkan dalam beragam peraturan

perundang-undangan. Pancasila merupakan ideologi negara yang diwarisi dari pendiri negara.

Pancasila hadir sebagai ideologi di tengah beragam konflik sebab Pancasila tidak mengarah

pada individualisme maupun kolektivisme, selain itu Pancasila juga tidak terobsesi dengan

teokrasi atau sekulerisme, dan hendak dihadirkan sebagaikonsep ilmiah, rasional, serta kritis

yang mengarah pada perdamaian dunia dan meningkatkan kesejahteraan, keadilan serta

kemakmuran rakyat Indonesia.

Pancasila dibacakan pertama kali oleh Ir. Soekarno pada konferensi BPUPKI tepatnya

tepatnya pada 1 Juni 1945. Bapak Proklamator tersebut mengemukakan Pancasila adalah

philosofische grondslag, suatu falsafah yang mendasar dan mendalam serta gagasan bahwa

Pancasila adalah landasan untuk suatu bangsa. Keberagaman serta persamaan pengalaman

bangsa pada masa penjajahan menjadikan faktor utama mengapa Pancasila dijadikan sebagai

landasan bersama bagi fondasi serta cita-cita bangsa.

Pancasila mengandung seperangkat nilai-nilai inti ideal, suatu komitmen kebangsaan,

identitas negara, dan menjadi landasan dalam pembangunan nasional. Nilai pada Pancasila

adalah suatu nilai fundamental dan menjadi dasar dari norma-norma yang dimiliki negara

Indonesia. Pancasila terbentuk dari kata ‘Panca’ yang berarti lima dan ‘Sila’ yang berarti

acuan pada kombinasi landasan perilaku atau kode etik yang penting dan baik. Maka dengan

begitu, Pancasila merupakan lima dasar yang memuat mengenai pedoman atau kaidah

mengenai sikap serta sifat.


Pentingnya Pancasila berperan menjadi ideologi negara yaitu sebagai pengarah moral

dalam berbangsa serta bernegara untuk dapat mengatasi ancaman modern. Selain itu,

Pancasila berperan sebagai dasar bagi bermacam bidang kehidupan yang selalu berkembang

dari waktu ke waktu dengan perkembangan aspek sosial dan perubahan zaman. Pancasila

juga dibentuk untuk menjawab terkait isu-isu kontemporer yang terus mengalami

perkembangan hingga kini.

Pancasila harus direalisasikan dalam pembangunan nasional baik pada politik,

ekonomi, sosial budaya, iptek, serta sebagainya dengan demikian Pancasila akan terus ada

eksistensinya setiap perkembangan zaman. Kedudukan pada Pancasila menjadi ideologi dan

landasan negara selalu terjadi naik turun dalam pemahaman maupun pelaksanaannya.

Pancasila berdasarkan pada pendekatan ontologisnya yakni nilai Pancasila mencakup sifat

intrinsik dan ekstrinsik. Pancasila bersifat intrinsik memiliki arti bahwa nilai Pancasila

berbentuk filsafati, seluruh nilai landasannya sistematis serta rasional. Sedangkan Pancasila

bersifat ekstrinsik yakni berupa pandangan hidup, namun terdapat sistem nilai yang dipercaya

kebenarannya dalam ajaran yang berkaitan dengan berbagai aspek kehidupan rakyat

Indonesia.

Peranan Pancasila Sebagai Landasan Perkembangan IPTEK Iptek pada masa kini

merupakan suatu kebutuhan tersendiri. Adanya iptek membawa kemudahan untuk

keberlangsungan hidup masyarakat pada melakukan pekerjaannya. Sudah seharusnya

penggunaan iptek dapat dilaksanakan dengan baik, namun padarealitanya iptek sering

disalahgunakan sehingga memberikan banyak dampak negatif pada kehidupan manusia.

Adanya kondisi yang dimikian sudah seharusnya menjadikan suatu ideologi untuk menjadi

landasan dalam mengembangkan iptek salah satunya menggunakan Pancasila.

Seperti yang diketahui bahwa dalam Pancasila terdapat kesatuan dari sila-sila

Pancasila yang dimana nilai-nilai tersebut sudah ada sejak dulu dan erat kaitannya dengan
kepribadian serta jati diri bangsa. Pancasila menjadi dasar dalam pengembangan iptek

memiliki tujuan dalam memberi jaminan kesejahteraan masyarakat dan melindungi bangsa

dari pengaruh yang buruk. Adanya ilmu pengetahuan dan teknologi tentunya merupakan hasil

kebudayaan masyarakat yang perlu didasarkan pada nilai luhur Pancasila.

Berkembangnya iptek dapat memberikan pengaruh baik serta buruk untuk

keberlangsungan hidup masyarakat. Pengaruh positif yang dirasakan seperti hadirnya ilmu

pengetahuan dan teknologi dapat memberi kemudahan kegiatan produksi karena dengan

munculnya kemajuan pada iptek dapat menghasilkan beragam mesin yang bisa membantu

untuk menunjang serta membantu pekerjaan manusia selain itu juga membantu memasarkan

produk melalui sosial media. Dampak positif lainnya seperti memudahkan untuk

berkomunikasi serta memudahkan dalam proses pembelajaran. Adapun dampak negatif yang

dirasakan diantaranya seperti maraknya kejahatan melalui internet, membuat ketergantungan

serta rasa malas, dan memuat unsur kekerasan bahkan pornografi yang ada pada internet yang

tentunya dapat diakses oleh siapa saja.

Pancasila adalah kesatuan dalam sila Pancasila yang berisi sumber nilai, kerangka

berpikir, dan prinsip moral bagi pengembangan iptek. Selain itu, Pancasila juga suatu sistem

etika diantaranya sebagai berikut

1. Sila pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, sila ini dapat menerapkan ilmu

pengetahuan, yang dimana mempertimbangkan pada aspek rasional yakni antara

akal, rasa, serta kehendak. Dengan demikian manusia dapat ditempatkan pada

alam semesta tidak menjadi manusia yang berpusat, tetapi menjadi bagian

sistematis pada alam yang diolah.

2. Sila kedua yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, sila ini menjadi dasar

mengenai moral bagi individu untuk perkembangkan iptek. Hal ini dikarenakan
imu pengetahuan dan teknologi adalah suatu perkembangan dalam budaya hidup

manusia yang pada hakikatnya bertujuan untuk kesejahteraan bersama.

3. Sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia, dapat membawa pada rasa sadar akan

nasionalisme bangsa yang kaitannya dengan iptek sehingga terjalin rasa

terpelihara, persaudaraan, hal itu dikarenakan faktor kemajuan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

4. Sila keempat adalah Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksaan dalam

Permusyawaratan Perwakilan, hal tersebut ialah hal mendasar karena pada

perkembangan iptek yang didasarkan pada kepentingan demokrasi, hal ini

mengandung maksud bahwa warga negara memiliki kewajiban dalam

pengembangan iptek dengan saling memberikan rasa hormat serta menghargai

kebebasan individu lain dalam berperilaku, selain itu mendapatkan kritik dan

saran yang membangun bisa membuat individu menjadi terbuka.

5. Sila kelima adalah Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia, pada sila ini

iptek yang semakin maju perlu untuk melindungi pada kesetaraan keadilan pada

keberlangsungan hidup manusia.

Selain itu terdapat hal lain yang mengemukakan bahwa Pancasila berperan sebagai

landasan kebijakan dalam pengembangan iptek. Berikut terdapat lima hal yang memiliki

keterkaitan antara Pancasila sebagai dasar kebijakan perkembangan iptek

1. Iptek yang dikembangkan perlu dapat menghormati pada keyakinan masyarakat

Indonesia.

2. Iptek dalam pengembangannya perlu berdasarkan dalam pengembangan manusia

dan nilai-nilai kemanusiaan.


3. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan unsur yang dapat menyeragamkan

kebudayaan serta mempererat persatuan dan memberikan perkembangan pada

pendidikan.

4. Ilmu pengetahuan dan teknologi harus demokratis serta merata.

5. Memperkecil kesenjangan dalam mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi,

mendistribusikan iptek secara merata untuk mendukung masyarakat dan

membuatnya lebih sejahtera.

Selain landasan kebijakan terdapat landasan etika dalam pengembangan iptek

diantaranya:

1. Perkembangan iptek dan manusia memiliki keterkaitan diharuskan dapat saling

menunjukkan rasa saling hormat antar martabat manusia.

2. Perkembangan iptek perlu dapat membuat kehidupan masyarakat lebih baik serta

lebih bernilai.

3. Perkembangan iptek harus mampu mendukung pada pemekaran komunitas di

masyarakat.

4. Iptek diharuskan terbuka karena memiliki keterkaitan serta dampak langsung

terhadap keberlangsungan hidup masyarakat.

5. Ilmu pengetahuan dan teknologi juga turut memberikan bantuan terciptanya

manusia yang berkeadilan.

Keberadaan Pancasila sebagai tumpuan atau landasan dalam perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran masyarakat mengenai

dampak negatif yang dihasilkan iptek. Dalam perkembangan iptek juga diperlukan adanya

dukungan dari sikap serta tingkah laku masyarakat yang dapat menunjukkan nilai Pancasila

pada pengembangan iptek.


2.5 Kaitan Pancasila Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan

2.5.1 Pancasila Sebagai Landasan Etik Pengembangan Ilmu di Indonesia

Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu pengetahuan dapat mengacu

pada beberapa jenis pemahaman.

 Pertama, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di

Indonesia haruslah tidak bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung

dalam Pancasila.

 Kedua, bahwa setiap ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikembangkan di

Indonesia harus menyertakan nilai-nilai Pancasila sebagai faktor internal

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.

 Ketiga, nilai-nilai Pancasila berperan sebagai rambu normatif bagi

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri.

 Keempat, setiap pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi harus berakar

dari budaya dan ideologi bangsa Indonesia sendiri.

Pancasila sebagai landasan etik bagi pengembangan ilmu pengetahuan di

Indonesia berkaitan dengan aksiologi ilmu. Maksud dari aksiologi ilmu adalah untuk apa

ilmu pengetahuan tersebut digunakan dan bagaimana kaitan penggunaan tersebut dengan

kaidah-kaidah moral. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Slamet Sutrisno (2006),

bahwa butir nilai-nilai Pancasila dapat dikembangkan sebagai pembangun filsafat ilmu

social. Dalam hal ini Pancasila menjadi panduan etik pengembangan ilmu karena

aksiologi berbicara tentang nilai atau moral Pancasila sebagai kaidah untuk apa dan

bagaimana menggunakan ilmu pengetaahuan itu. Berikut nilai-nilai Pancasila sebagai

aksiologi ilmu ;

 Ketuhanan Yang Maha Esa


Sila ini memberikan kesadaran bahwa manusia hidup di dunia ibarat

sedang menempuh ujian dan hasil ujian akan menentukan kehidupannya yang

abadi di akhirat kelak. Salah satu ujiannya adalah manusia diperintahkan

untuk melakukan perbuatan dalam kebaikan. Tuntunan sikap itu seperti

menjunjug tinggi keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat, serta

berperilaku terhomat, etis, dan taat aturan. Kita juga harus menghormati

saudara-saudara kita yang beragama lain. Ilmuwan yang mengamalkan

kompetensi yang dimilikinya dengan baik sesuai dengan tuntunan sikap

tersebut bararti mensyukuri anugerah Tuhan.

 Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Sila ini memberikan dasar-dasar moralitas dalam mengembangkan

ilmu pengetahuan dan teknologi harus secara beradab. Ilmu pengetahuan dan

teknologi adalah bagian dari proses budaya manusia yang beradab dan

bermoral. Oleh karena itu, pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi

harus berdasarkan kepada usaha-usaha mencapai kesejahteraan umat manusia.

 Persatuan Indonesia

Sila ini memberikan kesadaran kepada Bangsa Indonesia bahwa rasa

nasionalisme bangsa Indonesia akibat dari sumbangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi persatuan dan kesatuan

bangsa dapat terwujud dan terpelihara, persaudaraan antar daerah di berbagai

daerah terjalin karena tidak lepas dari faktor kemajuan ilmu pengetahuan alam

dan teknologi. Oleh sebab itu, ilmu pengetahuan harus dapat dikembangkan

untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan bangsa.

 Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam

Permusyawaratan/Perwakilan
Sila ini mendasari pengembangan ilmu pengetahuan secara demokratis.

Artinya setiap ilmuwan harus memiliki kebebasan untuk mengembangkan

ilmu pengetahuannya. Selain itu, setiap ilmuwan juga harus menghormati dan

menghargai kebebasan orang lain dan harus memiliki sikap yang terbuka.

Maksudnya terbuka disini adalah terbuka untuk dikritik rakyat Indonesia.

 Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila ini mengimplementasikan pengembangan ilmu pengetahuan

haruslah menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan kemanusiaan,

diantaranya keseimbangan keadilan dalam hubungan manusia dengan dirinya

sendiri, manusia dengan Tuhannya, dengan manusia lainnya, dengan

masyarakat dan dengan alam lingkungannya.

2.5.2 Pancasila Sebagai Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus

Pancasila marupakan genetivus objectivus berarti Pancasila berkedudukan sebagai

objek yang dapat dikaji secara ilmiah dengan menggunakan kerangka berpikir teoritis

barat. Koento Wibisono (Mustafa Kamal Pasha, 2002) menyatakan bahwa objek material

dalam telaah filsafati. Nilai-nilai Pancasila bias dikaji secara teoritis akademik menurut

sudut pandang aliran-aliran filsafat tertentu. Misalnya, nilai-nilai Pancasila dikaji dari

sudut pandang filsafat pragmatism, eksistensialisme, fenomenologis, dan lain-lain.

Pemikiran ini menghasilkan keragaman pendapat karena menggunakan perspektif filsafat

yang berbeda-beda.

Sebagai genetivus sunjectivus, Pancasila dijadikan sunjek yang mengkaji dan

menguji berbagai aliran dilsafat yang lain. Pancasila dijadikan pisau analisis, pokok

pangkal dan sudut pandang untuk mencari jawaban atas masalah-masalah fundamental

seperti masalah manusia dengan Tuhan, dengan alam dan dengan diri sendiri. Contoh dari
metode ini adalah apa yang dilakukan oleh Notonagoro dalam menelaah hokum Indonesia

berdasarkan filsafat Pancasila, pemikiran Mubyarto dalam menelaah ekonomi Indonesia

menurut perspektif Pancasila dan pemikiran Mohammad Noer Syam dalam menelaah

pendidikan Indonesia melalui perspektif Pancasila.


BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

 Pancasila adalah ideologi bangsa dan juga merupakan dasar negara Indonesia.

Pancasila adalah landasan utama yang tak tertandingi bagi warga Indonesia dalam

menjalankan kehidupan bernegara. Kata “Pancasila” berasal dari bahasa Sanskerta

yang terdiri dari dua kata, yaitu ‘panca’ yang berarti lima dan ‘sila’ yang berarti

prinsip atau asas. Jika digabungkan, Pancasila memiliki arti sebagai lima dasar negara

Indonesia.

 Pesatnya perkembangan iptek di Indonesia memberikan dampak negatif seperti dapat

menyebabkan turunnya kepribadian yang mencerminkan warga yang berbangsa dan

bernegara Indonesia. Oleh sebab itu, peranan Pancasila sangat dibutuhkan untuk

melestarikan serta memelihara kepada eksistensi kepribadian bangsa Indonesia.

 Pancasila sebagai dasar atau landasan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi memiliki tujuan dalam memberikan jaminan kesejahteraan kepada warga

masyarakat serta melindungi bangsa dari pengaruh yang negatif.

3.2 Saran

 Masing-masing lambang Pancasila memiliki arti yang berbeda-beda. Oleh sebab itu,

kita sebagai Bangsa Indonesia harus mencerminkan dan menaati apa yang terkandung

dalam Pancasila.
 Dalam perkembangan iptek juga diperlukan adanya dukungan dari sikap serta tingkah

laku masyarakat yang bisa memberikan cerminan mengenai nilai-nilai Pancasila

dalam pengembangan iptek.

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, N. R. W., & Dewi, D. A. (2021). Pentingnya Implementasi Nilai-Nilai Pancasila

Dalam Menghadapi Perkembangan IPTEK. Journal of Education, Psychology and

Counseling, 3(1), 41–49.

Mulyani, F., & Haliza, N. (2021). Analisis Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(Iptek) Dalam Pendidikan. Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 3(1), 101–109.

Regiani, E., & Dewi, D. A. (2021). Pudarnya Nilai-Nilai Pancasila Dalam Kehidupan

Masyarakat di Era Globalisasi. Jurnal Kewarganegaraan, 5(1), 30–38.

Sanusi, U. (2019). Peran Pancasila Dalam Perkembangan dan Kemajuan Ilmu Pengetahuan

dan Teknologi. TEDC, 13(3), 311–318.

Setyorini, I. (2018). Urgensi Penegasan Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan

IPTEK. Syariati: Jurnal Studi Al-Qur`an Dan Hukum, 4(2), 213–222.

Widisuseno, I. (2014). Azas Filosofis Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara.

HUMANIKA, 20(2), 62–66.

Yanzi, H., Adha, M. M., Hidayat, O. T., & Putri, D. S. (2019). Urgensi Nilai-Nilai Pancasila

Sebagai Dasar Pengembangan IPTEK Untuk Merespon Revolusi Industri 4.0.

Anda mungkin juga menyukai