Khotbah 9 Juli 2023
Khotbah 9 Juli 2023
PENDAHULUAN
ISI
1. Perkara-perkara Dunia
Pada bagian ini peringatan akan bahaya melegalkan ajaran guru-guru
gnostik, ajaran mereka yaitu; menggabungkan mistik, peraturan Yahudi
dan segelintir filsafat dan ajaran Kristen. Beberapa peraturan dalam Yahudi
diharuskan menjadi kewajiban bagi jemaat di Kolose melakukannya.
Sehingga jemaat berpegang pada rutinitas keagamaan, lebih
mengedepankan ego dan apa yang dilakukan “menganggap” kebenaran.
Mengenai ibadah: Dalam perkara dunia, ada orang-orang menghakimi
orang percaya yang lain, yang tidak hidup dalam hukum agama/gereja,
menilai itu ajaran Yesus Kristus. Mereka mengatakan bahwa Yesus Kristus
juga tidak cukup memenuhi kebutuhan rohani Kristen, salib Kristus belum
cukup untuk keselamatan, tapi harus menambahkan sesuatu untuk itu,
yaitu dengan melakukan kehidupan spiritual yang lebih dalam dengan
berlatih melakukan hukum. Praktik, lahiriah mereka kelihatan spiritual, tapi
kenyataannya hanya memenuhi kedagingan atau duniawi.
Pondasi utama dalam Kekristenan ialah pribadi dan karya Kristus (Kol. 2:9-
12). Di kayu salib Dia telah membatalkan hutang, dan dakwaan/tuduhan
hukum dosa (Kol. 2:14), dan sebagai orang percaya, kita berada dibawah
kasih karunia sebagai aturan hidup dan tidak berada dibawah hukum
Taurat.
Ayt. 18-19 jangan ada orang menipu anda dengan penghargaan. Orang
Yahudi kelihatan rendah hati ketika berpuasa, tapi sebenarnya ini praktek
asketis dengan tujuan pujian kepada diri sendiri mencapai
kegembiraan/kepuasan. Ini menunjukkan orang-orang berdosa di Kolose
seperti mistik Yahudi yang secara teratur berusaha untuk mencapai visi
surgawi. Hal ini adalah upaya menyamakan pengalaman visioner Alkitab
seperti Yehezkiel, Daniel, tapi pengalaman mereka di Alkitab perlu
diketahui tapi bukan untuk mencapai pengalaman mistik.
Guru-guru palsu beribadah kepada malaikat, karena melihat tugas
malaikat sebagai perantara Allah di zaman PL dan ini dilegalkan dalam
jemaat, sehingga hal ini berupaya menggantikan Yesus Kristus sebagai
yang utama dari segala ciptaan, yang adalah pusat penyembahan orang
percaya, yang adalah kepala dari tubuh gereja. Ada yang mengalami
penglihatan-penglihatan serta menjadikan itu suatu kebenaran, dan hal ini
Paulus menegaskan bahwa mereka tidak berpegang Kristus sebagai
kepala yang menunjang dan mengikat seluruh tubuh Kristus (band. Ef.
1:10,22; 4:15, Kol. 1:18).
Ayt. 23 menyimpulkan perkara dunia dalam ibadah jemaat, walaupun tata
peraturan kelihatan penuh hikmat yang ibadahnya dibuat sendiri,
menunjukkan merendahkan diri, menyiksa diri, tapi sebenarnya tidak ada
gunanya karena pada intinya untuk memuaskan hidup duniawi yaitu
bersifat daging.
2. Perkara-perkara Surga
Ayt. 1-2, Paulus menghendaki dalam suratnya supaya jemaat di Kolose
yang telah menerima dan hidup dalam Kristus, supaya mencari dan
memikirkan perkara-perkara diatas dimana Kristus ada.
Orang percaya yang duduk ditahta bersama kristus, harus menjaga rasa
cintanya, kasih sayangnya dan perhatiannya yang tertuju pada hal-hal
surga, yaitu melalui firman dan doa, serta melalui ibadah dan
pelayanannya. Kita akan menyatakan kemuliaanNya bersama Kristus kelak
jika kita menjaga hati dan pikiran yang tertuju kepada surga.
AMIN, SHALOM….