Anda di halaman 1dari 27

PROGRAM STUDI SARJANA ARSITEKTUR

DEPARTEMEN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA

VARIABEL
PENELITIAN
UJIAN AKHIR SEMESTER
MATA KULIAH METODOLOGI RISET ARSITEKTUR
SEMESTER GANJIL 2023/2024

DISUSUN OLEH Andini Puspita S. 215060501111015 Nabila Eka Putri 215060501111005


KELAS E KELOMPOK 2 Annisa Daffa Tsabita 215060507111032 Nurul Aini Fadilah Z. 2 1 5 0 6 0 5 0 7 1 1 1 0 5 0
Ayunda Rizka Y. 215060500111046 Musa Huwaydi 215060500111008
Doretta Shobihah 215060507111002
DAFTAR ISI
01 DEFINISI PENELITIAN KUANTITATIF DAN
KUALITATIF 04 TEKNIK PENGUKURAN VARIABEL

02 DEFINISI VARIABEL PENELITIAN


05 TEKNIK ANALISIS VARIABEL

03 PERBEDAAN VARIABEL PENELITIAN


KUANTITATIF DAN KUALITATIF
DEFINISI PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF 01
PENELITIAN KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan menentukan konsep dan teknik pengukuran
terlebih dahulu sebelum mengumpulkan data. Teknik pengukuran dipilih sebagai sarana penghubung konsep
abstrak dengan data empiris. Penelitian ini tetap memiliki sifat yang fleksibel karena setelah peneliti mengumpulkan dan
memeriksa data, tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan ide yang baru.

Waktu
Dalam penelitian ini, variabel akan diubah menjadi tindakan spesifik
selama tahap perencanaan sebelum dan terpisah dari pengumpulan Pengukuran kuantitatif memiliki
atau analisis data. rangkaian teknik dan terminologi
khusus yang bertujuan untuk
Data secara tepat menangkap detil dari
Data yang dihasilkan dari penelitian ini berupa angka. Umumnya hal ini dunia sosial empiris dan
terjadi secara deduktif, yaitu dari ide-ide abstrak ke teknik pengumpulan mengungkapkan apa yang
data yang spesifik dan informasi numerik yang tepat. Data numerik ditemukan dalam angka.
tersebut merepresentasikan ide-ide abstrak secara empiris.

Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches (7th ed.). London, United Nurul Aini Fadilah Zahri - 215060507111050
Kingdom: Pearson Education Limited.
DEFINISI PENELITIAN
KUANTITATIF DAN KUALITATIF 01
PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif merupakan suatu metode penelitian yang dilakukukan dengan memikirkan dan memutuskan pengukuran di tengah proses
mengumpulkan data. Penelitian ini menghasilkan gambaran yang mendalam dan kompleks yang dapat dijelaskan melalui kata-kata, melaporkan
pandangan terperinci yang diperoleh dari informan, dan dilakukan dalam konteks lingkungan alamiah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
memahami fenomena manusia atau sosial.

Waktu
Dalam penelitian ini, variabel akan diukur saat pengumpulan atau Dalam penelitian kualitatif, konsep juga dapat
analisis data. direfleksikan sebelum mengumpulkan data, namun
banyak konsep yang digunakan dikembangkan dan
Data disempurnakan ketika atau setelah proses
Data yang dihasilkan dari penelitian ini terkadang dalam bentuk angka, pengumpulan data. Secara keseluruhan penelitian ini
namun lebih sering dalam bentuk kata-kata tertulis, tindakan, merupakan proses interaktif yang berkelanjutan dalam
suara, objek fisik, gambar visual, ataupun simbol. Penelitian ini mengumpulkan data yang tersebar.
menghasilkan data dalam berbagai bentuk yang tidak baku, banyak,
dan beragam.

Neuman, W. L. (2014). Social Research Methods: Qualitative and Quantitative Approaches (7th ed.). London, United Nurul Aini Fadilah Zahri - 215060507111050
Kingdom: Pearson Education Limited.
DEFINISI VARIABEL PENELITIAN 02
Variabel, yang berasal dari bahasa Inggris dengan arti "perubahan," Fungsi utama variabel melibatkan persiapan alat dan metode
"faktor tak tetap," atau "gejala yang dapat diubah-ubah," memiliki analisis/pengolahan data serta pengujian hipotesis. Dengan demikian,
beragam interpretasi dalam konteks penelitian. variabel mencakup atribut, sifat, atau nilai yang bervariasi dan menjadi
fokus utama dalam proses pengukuran penelitian.
Dalam pandangan teoritis, variabel diartikan sebagai atribut individu
atau subyek yang mengalami variasi antara satu dengan yang JENIS- JENIS VARIABEL PENELITIAN
lainnya. Variabel menjadi bervariasi karena memiliki nilai, skor, atau Variabel Diskrit dan Variabel Kontinyu
ukuran yang berbeda. Definisi variabel penelitian mencakup objek, Penentuan nilai numerik pada variabel bergantung pada sifatnya yang
sifat, atribut, atau nilai yang memiliki variasi antara satu dengan yang beraneka ragam. Contohnya seperti pria-wanita atau pengangguran-
lainnya, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik bukan pengangguran. Ataupun yang terdiri dari dua kategori, seperti
kesimpulan. Dalam konteks pengukuran, variabel dianggap sebagai suku atau agama.
besaran tertentu dari sifat objek atau individu yang dapat
Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio
diobservasi, dengan nilai yang berbeda-beda dari satu
variabel nominal: digunakan untuk mengkategorikan data ke dalam
pengamatan ke pengamatan berikutnya.
kelompok atau kategori tanpa adanya urutan atau tingkatan tertentu.
Penentuan variabel yang baik harus didasarkan pada landasan teoritis,
Variabel ordinal: memiliki kategori dengan urutan atau tingkatan
hipotesis, dan kompleksitas rancangan penelitian.
tertentu, tetapi jarak antara tingkatan tidak terdefinisi.

Ulfa, R. (2021). Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan. Al-Fathonah, 1(1), 342-351. Doretta Shobihah H. - 215060507111002
DEFINISI VARIABEL PENELITIAN 02
JENIS- JENIS VARIABEL PENELITIAN
Variabel Bebas (Independent) dan Variabel Tak Bebas
Variabel nominal, ordinal, interval, dan ratio
(Dependent)
Variabel Interval: memiliki kategori dengan urutan dan jarak antara
tingkatan yang terdefinisi, tetapi tidak memiliki nilai nol mutlak. Digunakan untuk mengevaluasi keterkaitan antar variabel, dimana
Variabel ratio: memiliki sifat yang sama dengan variabel interval, variabel tak bebas dipengaruhi oleh variabel bebas. Sebagai contoh,
tetapi memiliki nilai nol mutlak yang bermakna. pola belajar (variabel bebas) akan memiliki dampak terhadap
pencapaian belajar siswa (variabel tak bebas).
Variabel Kuantitatif dan Kualitatif Variabel bebeas: menimbulkan pengaruh atau akibat terhadap variabel

Variabel kuantitatif menggunakan skala numerik atau metrik, terikat dalam hipotesis sebab akibat.

memungkinkan untuk dilakukan transformasi melalui operasi Variabel terikat: pengaruh atau hasil yang disebabkan oleh variabel

matematika dan analisis statistika yang komprehensif. Di sisi lain, bebas dalam hipotesis sebab akibat

variabel kualitatif menggunakan skala non-numerik seperti karakter variabel intervening: Variabel yang muncul secara logis atau temporal

atau string, sehingga teknik analisisnya, baik operasi matematika setelah variabel bebas dan sebelum variabel terikat dan melalui

maupun teknik statistik, cenderung lebih terbatas jika dibandingkan hubungan sebab akibat tersebut beroperasi.

dengan variabel kuantitatif.


Ulfa, R. (2021). Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan. Al-Fathonah, 1(1), 342-351.
Doretta Shobihah H. - 215060507111002
Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow: Pearson Education Limited.
PERBEDAAN
VARIABEL 03
KUALITATIF DAN
KUANTITATIF
Penelitian kuantitatif dan variabel-variabelnya ditentukan Variabel kualitatif menggunakan skala non numerik
sebelumnya saat pengumpulan data dimulai. Namun (karakter atau string). Teknik analisinya, baik operasi
dalam penelitian kualitatif, variabel yang diukur bersifat matematika atau teknik statistikanya, relatif lebih terbatas
fleksibel dan terbatas tergantung pada konteks dibandingkan variabel kuantitatif.
pengumpulan data.
Variabel kuantitatif menggunakan skala numerik atau
metrik kemudian ditransformasikan melalui operasi
matematika dan analisis statistika yang lengkap.

Ulfa, R. (2021). Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan. Al-Fathonah, 1(1), 342-351. Annisa Daffa Tsabita - 215060507111032
Zangeneh, M. H. T. (2020). Camparison between Qualitative and Quantitative Research Approaches: Social Sciences. Indonesia Prime, 5(1), 36-43.
03 PERBEDAAN
Ratio
[length]

VARIABEL
Variabel
Kuantitatif

KUALITATIF DAN
Interval
[temp oC]

Ordinal Numerical
[mohs hardness]
KUANTITATIF
Berdasarkan grafik di samping dapat kita bedakan antara variabel
kuantitatif dan kualitatif.
Ordinal Textual (weak order) Nominal Numerical
[hot, warm, cold] [player number]
Variabel kuantitatif, yaitu rasio contohnya adalah satuan panjang dan
Variabel interval contohnya temperatur derajat celcius. Variabel kualitatif,
Kualitatif
yaitu: numerik ordinal contohnya skala mohs hardness untuk
Nominal Textual
[sauce, rice, jam] mengukur ketahanan gores suatu mineral; tekstual ordinal contohnya
rasa panas, hangat, dan dingin; nominal numerikal contohnya nomor
Sumber: Pons, Dirk & Raine, J.K.. (2007). Design With Uncertain Qualitative Variables Under Imperfect
Knowledge. Engineering Management Review, IEEE. 35. 92 - 92. 10.1109/EMR.2007.4296432. pemain; dan nominal tekstual contohnya saus, nasi, dan selai.

Annisa Daffa Tsabita - 215060507111032


04 TEKNIK PENGUKURAN
VARIABEL PADA
PENELITIAN KUANTITATIF
Saat melakukan penelitian kita Conceptualization atau konseptualisasi mengacu pada pengambilan konstruksi
menghubungkan konsep yang tidak terlihat, abstrak dan menyempurnakannya dengan memberikannya sebuah definisi
atau mengkonstruksikann teknik, proses, atau konseptual atau teoritikal. Proses selanjutnya adalah operationalization atau
prosedur yang digunakan untuk operasionalisasi yaitu menghubungkan definisi konseptual dengan serangkaian
mengobservasi ide pada dunia empiris. Dalam teknik atau prosedur pengukuran, definisi operasional dari sebuah konstruksi.
penelitian kuantitatif kita cenderung untuk Definisi operasional dapat berupa survei kuesioner, metode observasi
memulai dengan ide abstrak da diakhiri lapangan, cara untuk mengukur konten simbolik di media massa, atau proses-
dengan data empiris. Dalam pengukuran kita proses yang mencerminkan, mendokumentasikan, atau mewakili konstruksi
menggunakan dua proses utama yaitu abstrak sebagaimana abstrak seperti yang dinyatakan dalam definisi
conceptualization dan operationalization. konseptual.

Musa Huwaydi - 215060500111008 Sumber: Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow:
Pearson Education Limited.
04
TEKNIK PENGUKURAN
VARIABEL PADA
PENELITIAN KUANTITATIF
Konseptualisasi dan Operasionalisasi Pada Penelitian Kuantitatif

Pengukuran kuantitaif dilakukan dengan urutan yang langsung: pertama adalah konseptualisasi,
dilanjutkan dengan operasionalisai, dan pengaplikasian definisi operasional atau kumpulan data.
Dalam pengukuran kuantitatif kita harus menghubungkan ide-ide abstrak dengan prosedur
pengukuran yang dapat menghasilkan informasi yang tepat dalam bentuk angka.

Sumber: Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow: Musa Huwaydi - 215060500111008
Pearson Education Limited.
04
TEKNIK PENGUKURAN VARIABEL
PADA PENELITIAN KUANTITATIF
Konseptualisasi dan Operasionalisasi Pada Penelitian Abstract Contract to Concrete Measure
Kuantitatif Hypothetical Causal
Abstract Construct Abstract Construct
Relationship
Proses pengukuran terdiri dari tiga tingkatan, yaitu
konseptual, operasional, dan empiris. Ketiga tingkatan ini Conceptualization Conceptualization
Theoritical
Level

saling terhubung secara desuktif dari yang abstrak ke konkret.


Conceptual Definition Conceptual Definition
Setiap variabel memerlukan konseptualisasi dan
operasionalisasi, dengan definisi operasional yang memadai Operatinalization Operatinalization
Operational
Level

untuk memastikan representasi yang akurat dari konstruksi yang


Tested Empirical
Indicator or Measure Indicator or Measure Emperical
diukur. Hypothesis Level

Sumber: Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow: Musa Huwaydi - 215060500111008
Pearson Education Limited.
04
TEKNIK-TEKNIK PENGUKURAN
VARIABEL PENELITIAN KUALITATIF
Penelitian kualitatif menghubungkan data dengan ide atau konsep. Dalam penelitian kualitatif, data dianggap sebagai representasi empiris suatu
konsep.
Dalam penelitian kualitatif, pengukuran dilakukan saat tahap pengumpulan data.
Dalam penelitian kualitatif, data dapat berupa angkan, namun lebih banyak berupa kata-kata tertulis atau lisan, tindakan, suara, simbol, objek fisik,
atau gambar visual seperti peta, foto, dan video.
Dalam penelitian kualitatif, konsep direfleksikan sebelum mengumpulkan data dan menghasilkan ide-ide baru. Namun, konsep dikembangkan dan
disempurnakan setelah proses pengumpulan data. DIlakukan pengkajian ulang serta merefleksikan data dan konsep secara interaktif.

Konseptualisasi dan Operasionalisasi Pada Penelitian Kualitatif


Konseptualisasi
Konseptualisasi adalah proses membentuk definisi teoritis untuk memahami data dan ide awal penelitian. Saat mengumpulkan dan menganalisis data
kualitatif, konsep baru dikembangkan, serta merumuskan definisi. Lalu menghubungkan konsep dan definisi untuk menciptakan hubungan teoritis.
Dalam membentuk dan menyempurnakan definisi, dilakukan pemeriksaan data dan mengajukan pertanyaan teoritis tentang data. Dibutuhkan definisi
yang jelas dalam kata-kata dan deskripsi tindakan spesifik yang menghubungkan dengan ide dan terikat dengan data.

Sumber: Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow: Andini Puspita Sucahyawati_215060501111015
Pearson Education Limited.
04 TEKNIK-TEKNIK PENGUKURAN
VARIABEL PENELITIAN KUALITATIF
Operasionalisasi
Dalam penelitian kualitatif, operasionalisasi sering mendahului konseptualisasi dan memberikan pengukuran deduktif. Definisi konseptual dapat
dibuat dari ide yang belum sempurna saat observasi atau mengumpulkan data. Operasionalisasi kualitatif mencakup penggunaan teknik dan ide
sebelumnya yang dipadukan dengan ide baru yang muncul selama proses pengumpulan data.

Casing
Casing merupakan tahapan membuat atau menentukan suatu kasus dengan menyatukan data dan teori. Dalam penelitian kualitatif, ide dan data
saling bergantung satu sama lain. Dengan menganalisis suatu situasi, peneliti meneliti data dan menerapkan ide secara bersamaan dengan
membuat atau menentukan kasus.

Reliability dan Validity pada Penelitian Kualitatif


Reliability
Dalam penelitian kualitatif, peneliti mempertimbangkan berbagai sumber data dan beberapa metode pengukuran. Tahap pengumpulan data
merupakan proses interaktif peneliti beroperasi dalam lingkungan yang terus berkembang dan menentukan ide menggunakan kombinasi
pengukuran yang unik dan tidak dapat diulang. Hal ini dapat memberikan sudut pandang terhadap aspek atau dimensi yang berbeda dari suatu
penelitian.

Sumber: Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow: Andini Puspita Sucahyawati_215060501111015
Pearson Education Limited.
04 TEKNIK-TEKNIK PENGUKURAN
VARIABEL PENELITIAN KUALITATIF
Validity
Validitas pengukuran dalam penelitian kualitatif Types of Validity
tidak memerlukan demonstrasi korespondensi
tetap antara konsep abstrak yang didefinisikan
dengan ukuran klaim empirisnya.
Kalim empiris harus masuk akal, dan dapat
dimengerti oleh banyak orang.
Klaim empiris memperoleh validitas ketika
didukung oleh banyak hal yang berbeda data
empiris.
Validitas meningkat apabila peneliti
menggunakan data yang beragam dan
mempertimbangkan hubungan di antara data
tersebut.

Sumber: Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow: Andini Puspita Sucahyawati_215060501111015
Pearson Education Limited.
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUANTITATIF
Dalam menganalisis variabel penelitian kuantitatif, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa teknik
yang disebutkan dalam buku “The Practice of Social Research” karya Earl Babbie ( Edisi ke-15) :
1. Analisis Univariat (Univariate Analysis)

Analisis univariat merupakan teknik sederhana dalam menganalisis variabel penelitian kuantitatif, dimana variabel yang dianalisis
merupakan variabel yang bersifat tunggal dengan tujuan untuk mendeskripsikan data. Dalam analisis univariat terdapat beberapa
contoh format data, seperti distribusi frekuensi data, rata-rata, dan pengukuran dispersi yang membedakannya dengan analisis
bivariat (Bivariate Analysis). berikut dijelaskan format data dalam teknik analisis univariat. Beberapa teknik analisis data yang
dijelaskan dalam buku tersebut antara lain :

a. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif adalah suatu metode statistik yang digunakan untuk merangkum, menggambarkan, dan menyajikan data secara
ringkas. Tujuan utama dari statistik deskriptif adalah memberikan gambaran yang jelas dan ringkas mengenai karakteristik utama
dari suatu set data. Statistik deskriptif sering digunakan dalam penelitian sosial untuk memberikan gambaran ringkas mengenai
karakteristik sampel atau populasi. Contohnya termasuk merangkum distribusi pendapatan, tingkat pendidikan, atau skor tes pada
kelompok tertentu. Hasil-hasil statistik deskriptif dapat membantu peneliti dan pembaca untuk memahami pola, variabilitas, dan
karakteristik utama dari data yang dianalisis.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Nabila Eka Putri Wiyono_215060500111005
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUANTITATIF
Komponen utama dari teknik statistik deskriptif antara lain :

1) Ukuran Pemusatan (Measure of Central Tendency)

Dalam pengukuran pemusatan, data yang dicari antara lain berupa :


Data Mean atau rata-rata yang merupakan jumlah total nilai data
dibagi jumlah data
Median merupakan nilai tengah dalam distribusi data setelah data
tersebut diurutkan
Modus yang merupakan nilai yang paling sering muncul dalam
kumpulan data

Ketiga data tersebut memiliki nilai berbeda serta tujua dan


penggunaan yang bervariasi pula, sehingga penggunaannya
disesuaikan dengan tujuan analisis dan data alamiah yang dimiliki oleh
peneliti.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Nabila Eka Putri Wiyono_215060500111005
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUANTITATIF
Komponen utama dari teknik statistik deskriptif antara lain :

2) Ukuran Penyebaran (Measure of Dispersion)

Dalam pengukuran penyebaran, data yang dicari antara lain berupa :


Range (Rentang): Perbedaan antara nilai maksimum dan minimum dalam
suatu set data.
Variansi (Variance): Rerata dari kuadrat selisih antara setiap nilai data dengan
rata-rata.
Deviasi Standar (Standard Deviation): Akar kuadrat dari varians, memberikan
gambaran tentang sebaran data dari rata-rata. Secara umum, deviasi standar
memberikan gambaran terkait indeks jumlah variabel dalam suatu kumpulan
data yang diidentifikasi dengan parameter deviasi tandar yang lebih tinggi
ataupun lebih rendah. Data disamping menunjukkan tingkat keberhasilan
seorang golfer profesional.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Nabila Eka Putri Wiyono_215060500111005
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUANTITATIF
Komponen utama dari teknik statistik deskriptif antara lain :

2) Ukuran Distribusi (Measure of Distribution)

Ukuran distribusi data merupakan format yang sederhana dalam


menggambarkan data univariat dengan membuat suatu daftar atau list
data pada setiap studi kasus dalam bentuk kuisioner. Contoh yang
diberikan merupakan data General Social Survey GSS) terhadap
pelayanan religius.

Jenis distribusi data antara lain :


Kuartil (Quartile): Tiga nilai yang membagi data ke dalam empat
kelompok sebanding (kuartil pertama, kedua, dan ketiga).
Persentil (Percentile): Nilai yang membagi data ke dalam seratus
kelompok sebanding.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Nabila Eka Putri Wiyono_215060500111005
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUANTITATIF
b. Regresi Linier dan Non-Linier

Regresi linier adalah metode statistik yang digunakan untuk menilai hubungan sebab-akibat
antara satu variabel dependen (variabel terikat) dan satu atau lebih variabel independen
(variabel bebas) yang bersifat kontinu. Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk persamaan
garis lurus. Regresi Linier memiliki tujuan untuk menganalisis sejauh mana variabel
independen memengaruhi variabeel dependen dan prediksi dari hubungan kedua variabel
tersebut.

Regresi non-linier adalah bentuk analisis regresi yang memungkinkan hubungan antara
variabel dependen dan variabel independen untuk dijelaskan dengan kurva non-linier. Ini
dapat melibatkan berbagai bentuk fungsi matematis. Regresi non linier bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengukur hubungan yang mungkin tidak linier antara variabel
independen dan dependen.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Nabila Eka Putri Wiyono_215060500111005
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUANTITATIF
2. Analisis Bivariat (Bivariate Analysis)
Analisis bivariat berfokus pada hubungan antar variabel daripada perbandingan kelompok.
Analisis bivariat mengeksplorasi statistik hubungan antara variabel independen dan
variabel dependen. Tujuannya biasanya bersifat penjelasan daripada sekadar deskriptif.
Hasil analisis bivariat sering kali disajikan dalam bentuk tabel kontingensi untuk
mengungkapkan efek dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Tabel 14.10 menunjukkan bahwa dari sampel surat kabar yang diterbitkan di komunitas dengan populasi kurang dari 100.000 jiwa,
terdapat 127 editorial tentang ganja. Dari total editorial tersebut, 11 persen mendukung legalisasi ganja, 29 persen netral, dan 60
persen tidak mendukung. Untuk surat kabar yang diterbitkan di komunitas dengan populasi lebih dari 100.000 jiwa, dari sampel 438
editorial, 32 persen mendukung legalisasi ganja, 40 persen netral, dan 28 persen tidak mendukung. tabel ini mengasumsikan bahwa
ukuran sebuah komunitas dapat mempengaruhi kebijakan editorial surat kabar mengenai masalah ini sebagai bentuk efek dari kedua
hubungan variabel yang dianalisis.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Nabila Eka Putri Wiyono_215060500111005
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUALITATIF
Dalam menganalisis variabel penelitian kualitatif, terdapat beberapa teknik yang dapat digunakan. Berikut adalah beberapa teknik
yang disebutkan dalam buku “The Practice of Social Research” karya Earl Babbie:

1. Grounded Theory Method


Metode ini digunakan untuk mengembangkan teori dari data kualitatif yang terkuGrounded Theory Method (GTM) adalah salah
satu teknik analisis variabel penelitian kualitatif yang digunakan untuk mengembangkan teori dari data kualitatif yang terkumpul.
Pendekatan ini dikembangkan oleh dua sosiolog, Barney Glaser dan Anselm Strauss, pada tahun 1960-an. GTM melibatkan
proses analisis data yang sistematis dan terstruktur, dimulai dengan pengumpulan data kualitatif yang terkait dengan topik
penelitian. Data kemudian dianalisis secara induktif, yaitu tanpa adanya hipotesis atau kerangka teoritis yang telah ditentukan
sebelumnya. Dalam proses analisis, peneliti akan melakukan coding pada data, yaitu memberikan label atau kategori pada setiap
unit data yang terkumpul. Setelah itu, peneliti akan melakukan klasifikasi dan pengelompokan pada kategori-kategori tersebut
untuk menemukan pola dan hubungan antara kategori-kategori tersebut. Dari proses ini, peneliti dapat mengembangkan teori baru
yang didasarkan pada data kualitatif yang terkumpul. GTM merupakan teknik analisis yang fleksibel dan dapat digunakan pada
berbagai jenis data kualitatif, seperti wawancara, observasi, dan dokumen. Pendekatan ini juga memungkinkan peneliti untuk
mengembangkan teori yang lebih dekat dengan pengalaman dan perspektif partisipan dalam penelitian.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Ayunda Rizka Yusriani_215060500111046
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUALITATIF
2. Semiotics
Semiotics merupakan salah satu teknik analisis variabel penelitian kualitatif yang melibatkan analisis tanda dan simbol dalam
konteks budaya dan bahasa. Pendekatan ini bertujuan untuk memahami makna yang terkandung dalam tanda dan simbol yang
digunakan dalam komunikasi manusia. Dalam analisis semiotik, peneliti akan memeriksa tanda-tanda yang terkandung dalam
data kualitatif, seperti kata-kata, gambar, atau simbol, dan mencoba untuk memahami makna yang terkandung di dalamnya.
Peneliti akan mempertimbangkan konteks sosial, budaya, dan sejarah di mana tanda-tanda tersebut digunakan, serta bagaimana
tanda-tanda tersebut dipahami oleh partisipan dalam penelitian. Contoh penerapan analisis semiotik adalah dalam analisis iklan.
Peneliti dapat memeriksa tanda-tanda yang terkandung dalam iklan, seperti gambar, kata-kata, atau simbol, dan mencoba untuk
memahami makna yang terkandung di dalamnya. Peneliti juga dapat mempertimbangkan konteks sosial dan budaya di mana
iklan tersebut ditujukan, serta bagaimana iklan tersebut dipahami oleh audiensnya. Dalam analisis semiotik, peneliti dapat
menggunakan berbagai teknik, seperti analisis konten, analisis naratif, atau analisis visual. Pendekatan ini dapat membantu
peneliti untuk memahami makna yang terkandung dalam data kualitatif dan memberikan wawasan yang lebih dalam tentang
pengalaman dan perspektif partisipan dalam penelitian.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU. Ayunda Rizka Yusriani_215060500111046
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUALITATIF

3. Conversation Analysis
Conversation analysis (CA) adalah sebuah teknik analisis variabel penelitian kualitatif yang melibatkan analisis mendalam
terhadap detail-detail percakapan, berdasarkan transkrip lengkap yang mencakup jeda, ragu-ragu, dan lainnya. Dalam CA,
peneliti memeriksa interaksi verbal antara individu atau kelompok dalam konteks sosial tertentu. Peneliti akan memeriksa
bagaimana percakapan dibangun, bagaimana giliran berbicara dialokasikan, bagaimana kesalahan dan perbaikan dilakukan,
serta bagaimana makna dan tujuan komunikasi terbentuk dalam percakapan. Penerapan CA dapat melibatkan analisis transkrip
percakapan dari berbagai konteks, seperti percakapan sehari-hari, interaksi antara pasien dan dokter, interaksi antara guru dan
murid, atau interaksi dalam setting kerja. Melalui analisis mendalam terhadap detail-detail percakapan, peneliti dapat memahami
bagaimana makna dan hubungan sosial terbentuk dalam interaksi verbal. CA juga dapat memberikan wawasan yang mendalam
tentang bagaimana komunikasi terjadi dalam konteks sosial tertentu, serta bagaimana konvensi-konvensi komunikasi dan aturan-
aturan sosial tercermin dalam percakapan sehari-hari. Dengan demikian, CA dapat membantu peneliti untuk memahami
dinamika sosial dan budaya yang terkandung dalam interaksi verbal.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU.


Ayunda Rizka Yusriani_215060500111046
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUALITATIF
4. Coding

Coding dalam teknik analisis variabel penelitian kualitatif mengacu pada proses memberikan label atau kategori pada setiap unit
data yang terkumpul. Proses ini memungkinkan peneliti untuk mengorganisir dan mengelompokkan data kualitatif menjadi
kategori-kategori yang saling terkait, sehingga memudahkan analisis lebih lanjut. Pada dasarnya, coding memungkinkan peneliti
untuk mengidentifikasi pola, tema, dan hubungan antara berbagai aspek dari data kualitatif. Dengan memberikan label atau
kategori pada setiap unit data, peneliti dapat mengelompokkan data menjadi kesatuan yang lebih besar, yang kemudian dapat
digunakan untuk mengembangkan teori atau membuat generalisasi tentang fenomena yang diteliti. Proses coding dapat
dilakukan secara manual atau dengan bantuan perangkat lunak khusus untuk analisis kualitatif. Peneliti dapat menggunakan
berbagai pendekatan dalam melakukan coding, seperti coding terbuka (open coding), coding terapan (axial coding), dan coding
selektif (selective coding), sesuai dengan kebutuhan penelitian dan kompleksitas data yang terkumpul. Dengan demikian, coding
merupakan langkah awal yang penting dalam analisis data kualitatif, yang memungkinkan peneliti untuk mengorganisir,
mengelompokkan, dan mengidentifikasi pola-pola yang muncul dari data kualitatif yang terkumpul.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU.


Ayunda Rizka Yusriani_215060500111046
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUALITATIF
5. Memoing

Memoing dalam teknik analisis variabel penelitian kualitatif mengacu pada proses menulis catatan atau memo yang mencakup
pemikiran, refleksi, dan interpretasi peneliti terhadap data kualitatif yang terkumpul. Proses memoing memungkinkan peneliti
untuk merekam pemikiran dan refleksi mereka sepanjang proses analisis data. Memoing dapat mencakup berbagai jenis catatan,
mulai dari pemikiran teoritis, pertimbangan metodologis, hingga refleksi pribadi terkait dengan data kualitatif yang sedang
dianalisis. Memoing juga memainkan peran penting dalam pengembangan teori dari data kualitatif. Dengan menulis memo,
peneliti dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam terkait dengan pola-pola yang muncul dari data, mengaitkan
temuan dengan teori yang ada, dan merumuskan konsep-konsep baru yang muncul dari analisis data. Selain itu, memoing juga
memungkinkan peneliti untuk merekam proses pengambilan keputusan terkait dengan analisis data, seperti pemilihan tema-tema
utama, pengembangan konsep, dan pengambilan keputusan terkait dengan pengembangan teori. Dengan demikian, memoing
merupakan bagian integral dari proses analisis data kualitatif, yang memungkinkan peneliti untuk merekam, merefleksikan, dan
mengembangkan pemahaman mereka terhadap data kualitatif yang terkumpul sepanjang proses penelitian.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU.


Ayunda Rizka Yusriani_215060500111046
05 TEKNIK-TEKNIK ANALISIS VARIABEL PENELITIAN
KUALITATIF
6. Concept Mapping

Concept mapping dalam teknik analisis variabel penelitian kualitatif mengacu pada proses menggambarkan hubungan antara
konsep-konsep yang muncul dari data kualitatif dalam bentuk diagram atau peta konsep. Proses concept mapping
memungkinkan peneliti untuk memvisualisasikan hubungan antara konsep-konsep yang muncul dari data kualitatif, sehingga
memudahkan pemahaman dan analisis lebih lanjut. Dalam concept mapping, konsep-konsep yang muncul dari data kualitatif
ditempatkan dalam bentuk node atau simpul, yang kemudian dihubungkan dengan garis atau panah untuk menunjukkan
hubungan antara konsep-konsep tersebut. Concept mapping dapat digunakan untuk berbagai tujuan dalam analisis data
kualitatif, seperti untuk mengidentifikasi pola-pola yang muncul dari data, mengembangkan teori baru, atau memvisualisasikan
hubungan antara konsep-konsep yang muncul dari data kualitatif. Dalam praktiknya, concept mapping dapat dilakukan secara
manual atau dengan bantuan perangkat lunak khusus untuk analisis kualitatif. Beberapa perangkat lunak yang sering digunakan
untuk concept mapping antara lain Inspiration, MindManager, dan CmapTools. Dengan demikian, concept mapping merupakan
teknik analisis data kualitatif yang berguna untuk memvisualisasikan hubungan antara konsep-konsep yang muncul dari data
kualitatif dalam bentuk diagram atau peta konsep, sehingga memudahkan pemahaman dan analisis lebih lanjut.

Sumber: Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU.


Ayunda Rizka Yusriani_215060500111046
DAFTAR PUSTAKA
Babbie, E. R. (2020). The practice of social research. Cengage AU.

Neuman, W. Lawrence. (2014). Social Research Methods : qualitative and quantitative approaches (Ed. 7th). Harlow: Pearson Education Limited.

Pons, Dirk & Raine, J.K.. (2007). Design With Uncertain Qualitative Variables Under Imperfect Knowledge. Engineering Management Review, IEEE. 35.
92 - 92. 10.1109/EMR.2007.4296432.

Ulfa, R. (2021). Variabel Penelitian Dalam Penelitian Pendidikan. Al-Fathonah, 1(1), 342-351.

Zangeneh, M. H. T. (2020). Camparison between Qualitative and Quantitative Research Approaches: Social Sciences. Indonesia Prime, 5(1), 36-43.

Anda mungkin juga menyukai