2
T U G A S
Eksplorasi Schematic
Design dengan Karakter
Genius Loci
Dosen Pengampu:
Indyah Martiningrum, ST.,
MT.
90 m
29 m
11 m
82,5 m
84 m
Kegiatan sosial ekonomi masyarakat sekitar berupa kegiatan perdagangan & jasa
53,5 m (hotel, pertokoan, rumah makan), kegiatan pertanian dan peternakan, serta kegiatan
wisata edukasi yang terletak tidak jauh di utara tapak, tepatnya di Jatim Park 2.
Selain itu, beberapa kilometer dari area tapak, terdapat area pendakian Panderman
yang populer sebagai salah satu tujuan wisata.
Pengumpulan Informasi dan Analisis Tapak
DATA TAPAK
3
4
POTONGAN A-A’
3 Ruang Hijau
= KDH Minimal x Luas Tapak
TAPAK
= 10% x 6500 m2
LUAS MAKSIMAL LANTAI DASAR
= 650 m2
BANGUNAN
1 SEMPADAN DAN TINGGI BANGUNAN Topografi tapak dan sekitarnya cenderung miring dengan ketinggian 964-968 mdpl. Wilayah sekitar yang
Luas Maksimal Lantai Dasar Bangunan lebih luas memiliki kemiringan yang lebih beragam. Gambar diatas menunjukkan topografi wilayah tapak
4 dan sekitarnya dengan garis kontur setiap 4 meter.Lahan berkontur memberikan view pandang yang
= KDB Maksimal x L. Tapak Garis sempadan bangunan untuk kapling
sedang minimal 3 meter menarik serta adanya kemungkinan penerapan split level pada bangunan.
= 80% x 6500 m2
= 5200 m2 Tinggi lantai bangunan 1-2 lantai
Pengumpulan Informasi dan Analisis Tapak
DATA TAPAK
ANALISIS IKLIM
U roof drain
biopori
rain harvesting
RESPON RESPON
Bangunan melintang ke arah utara atau selatan dengan banyak bukaan sehingga mengurangi radiasi Curah hujan tertinggi pada bulan Januari dengan rata-rata 276 mm. Bentuk tanggap iklim bangunan
panas matagari langsung ke bangunan. Selain itu, disediakan banyak vegetasi peneduh untuk menaungi dapat berupa bentuk atap miring dengan teritisan atau atap datar dengan roof drain sebagai jalan air
bangunan. hujan yang turun dari atap. Selain itu, pemberian resapan seperti rain garden dan pembuatan biopori
sebagai bentuk sustainability system pada desain. Sistem rain harvesting untuk sprinkler dan toilet
flush juga dapat diterapkan sebagai bentuk efisiensi energi.
Noise buffer
Noise buffer
bukaan
Publik
Semi Publik/
Semi Privat
Privat
RESPON RESPON
Pemberian banyak bukaan disisi barat dan selatan sebagai penghawaan alami, serta pemberian Kebisingan tidak terlalu tinggi yang bersumber dari jalan perumahan dan jalan arteri Oro-oro Ombo di
vegetasi untuk menangkap pergerakan angin. Vegetasi di sekitar bangunan juga dapat berfungsi sebelah timur. vegetasi sebagai noise buffer diletakkan di sebelah utara dqan timur untuk mengurangi
sebagai filtrasi udara alami sehingga meningkatkan kualitas dan sirkulasi udara dari luar ke dalam kebisingan. Selain itu, zona privat terletak di sebelah selatan dan timur yang cenderung tenang.
bangunan.Penghawaan alamibangunan dengan metode cross ventilation ataupun stack effect yang Ruangan-ruangan yang membutuhkan ketenangan menggunakan material khusus akustik untuk
memanfaatkan arah pergerakan angin untuk mekanisme pendinginan bangunan tropis. meredam kebisingan.
Pengumpulan Informasi dan Analisis Tapak
DATA TAPAK
AKSESIBILITAS
1 Dari Kota Malang 2 Dari KAlun-Alun Kota 3 Dari Jl. Oro-Oro Ombo
Batu
10 m
Jl.
Or
o-
Or
o
Om
derman Hill
bo
Jl. Bukit Pan
RESPON
Berdasarkan aksesibilitas tapak, peletakan
Exit exit dan entrance dapat ditentukan
berdasarkan lajur kendaraan yakni dari arah
Entrance timur ke barat, sehingga alur keluar masuk
dibuat satu arah untuk menghindari macet.
Selain itu, disediakan halte sebagai sarana
Entrance
dan prasarana umum serta jalur pedestrian
Exit untuk memudahkan akses bagi para pejalan
kaki.
ANALISIS TAPAK
VEGETASI
ENSI ALA
OT
M
PRO
P
IKULTU Kota Batu sebagai
S
GR
P
kota yang memiliki
R
EC
potensi untuk terus
ENTRAL berkembang baik
S
T
secara ekonomi,
S
PROSES MEMBANGUN TEMA DAN
I
lokalitas budaya,
O S maupun
MENGEMBANGKAN KONSEP
IV
pariwisatanya.
H
RIWISAT
A
PA
INTEGR
OWISAT
E
GR
AT
A
T
O
AP
IV
E
TOPOGRAF
I ENDOGENEOUS
ext box
ANGAN &
AG
MIKA SOS
Developing Green
PERD
JA
A
DIN
SA
IA
Kecamatan Batu
Environment within
L
menjadi pusat
EW
LANSK
A Locality aktivitas Kota Batu,
baik secara politik,
VI
P
ekonomi, maupun
RIFAN LOK sosial budaya
A masyarakatnya.
KE
AL
KAP ALA
SA
NA TEN Selain itu,
NS A
potensinya sebagai
A
LA
MI
NG
SU
titik pusat akan
Tapak memiliki terus berkembang
potensial yang secara selaras dengan
satu kesatuan perkembangan
berintegrasi dan Kota Batu.
membentuk identitas
yang perlu
dikembangkan untuk
mendukung potensi
lokal baik secara mikro,
meso, hingga makro MACRO SCALE
kota. MEZZO SCALE
MICRO SCALE
KONSEP DESAIN
POTENSI DAN PERMASALAHAN TAPAK
Environment within
lokalitas di dalamnya. Tapak terutama terkait perkembangan agroteknologi
setempat.
bukan hanya sekedar tempat
berkumpul atau rekreasi semata,
namun menjadi lingkungan hijau
Locality
INTEGRATIVE
yang mampu mewadahi
berbagai potensi yang ada di Zona integrasi merupakan zona aktivitas
dalam maupun sekitarnya, yakni publik akan diwadahi, baik masyarakat dan
komunitas lokal maupun pengunjung luar
potensi alam dan hasil bumi, daerah. Berbagai kegiatan seperti berkumpul
masyarakat lokal, maupun dan bersosialisasi, bersantai, hingga pengadaan
ITAS SO
kebutuhan pengunjung yang UN event tertentu berlangsung di zona ini.
SI
KO
AL
membutuhkan tempat singgah
dan istirahat. Tempat tersebut OWISAT IFAN LOK
GR AR
akan menjadi ‘rumah’ bagi siapa SUSTAINABLE
KE
AL
saja yang ada di dalamnya, baik Sustainable bermakna keberlanjutan, yang
bagi pengunjung maupun diimplementasikan sebagai zona siklus yang
komunitas lokal yang ada. AG
ANGAN & L COMOD menerus, yang tidak hanya mengeksploitasi
CA
hasil bumi yang ada, namun juga
PERD
JA
ITY
LO
SA
membudidayakannya disaat yang sama (growing
your own food). Konsep sustainable secara
keseluruhan juga akan diterapkan pada desain.
REPOSE
QUERENCIA :
GREEN COMMUNITY CENTER
VISITORS
PROSES MEMBANGUN TEMA DAN
MENGEMBANGKAN KONSEP
COMMUNITY
Beristirahat dan bersantai
Communal area
Makan & minum Restaurant
Berkumpul dan diskusi Cafe
Classroom
Workshop
Auditorium
COMMUNITY Pengembangan
daya lokal
sumber Perpustakaan
Co-working space
MANAGERS
Kantor
Bekerja Restaurant
Cafe
Makan & minum Meeting room
Rapat dan diskusi Co-working space
Rest area
Beristirahat
MANAGERS
PROGRAM DESAIN
JENIS AKTIVITAS DAN KEBUTUHAN RUANG
Kisaran
Zona Ruang Nama Ruang Luas Standar
Besaran
Communal Area 200 m²
Co-Working Space 200 m²
Taman Bermain 150 m²
PROSES MEMBANGUN TEMA DAN
Cafe 177 m²
Restaurant 100 m²
MENGEMBANGKAN KONSEP
Integrative Lobby 50 m²
Courtyard 150 m²
Local Farm Market 81 m²
Ruang kuliner 24 m²
Meeting Room 25 m²
Auditorium 50 m²
Classroom 18 m²
Book corner 20 m²
Educative
Taman Baca 40 m²
Mini Garden 50 m²
Sustainable Kitchen Garden 9 m²
Rest area 200 m²
Repose
Mushola 9 m²
Area Parkir 200 m²
Gardening storehouse 20 m²
Ruang pembibitan 30 m²
Gudang penyimpanan 12 m²
Ruang staf 20 m²
Service Dapur 60 m²
Lavatory 40 m²
Loker pengunjung 20 m²
Kantor pengelola 60 m²
Ruang MEP 24 m²
Ruang Janitor 10.22 m²
KISARAN BESARAN :
BESAR
SEDANG
KECIL
PROGRAM DESAIN
HUBUNGAN ANTARRUANG
AREA SERVIS
PROSES MEMBANGUN TEMA DAN
MENGEMBANGKAN KONSEP
LOCAL FARM
MARKET
RESTAURANT
TAMAN
CAFE BACA
PERPUSTAKAAN
MEETING ROOM REST AREA
COURTYARD
MINI GARDEN
KANTOR
CO COMMUNAL
WORKING
AREA
SPACE
CLASSROOM
AREA PARKIR
TAMAN
AUDITORIUM BERMAIN
PUBLIK
SEMI PUBLIK
SEMI PRIVAT
PRIVAT
AREA SERVIS
HUBUNGAN spasial
HUBUNGAN visual
PROGRAM DESAIN
PELETAKAN FUNGSI RUANG / MASSING
dengan pertimbangan
ENTRANCE & EXIT
kemudahan akses serta publik dan kemudahan akses
FOR PEOPLE
fungsi publik yang menuju fungsi utama.
dapat dijangkau Community area diletakkan
siapapun. EXIT FOR VEHICLE pada bagian timur tapak
mempertimbangkan kontur
lahan yang cenderung datar di
bagian timur.
Peletakan
Agrotechno Edupark
(educative zone di
area barat daya
mempertimbangkan
potensi alamiah
berupa topografi serta
kesuburan tanah
yang baik yang cocok
untuk
pembudidayaan
tanaman.
community area
Agrotechno edupark
restaurant
connecting area
AREA PARKIR
JALUR KENDARAAN
JALUR PENGUNJUNG
PROGRAM DESAIN
JENIS AKTIVITAS DAN KEBUTUHAN RUANG
PROSES MEMBANGUN TEMA DAN
MENGEMBANGKAN KONSEP
CONNECTING
AREA
SUSTAINABLE
INTEGRATIVE
EDUCATIVE
PROGRAM DESAIN
JENIS AKTIVITAS DAN KEBUTUHAN RUANG
EDUCATIVE
SUSTAINABLE
INTEGRATIVE
CONNECTING
AREA