2.RISKA DWI APRILIA ( 29) 3.RISKY VESTAVI TRIA WARDANI (30)
4.SHERLY NUR CAHYANTI (32)
HIKAYAT ABU NAWAS: PESAN BAGI HAKIM
Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu Kerajaan Baghdad bernama Maulana.
Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia. Abu Nawas dipanggil ke istana, la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana. Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tata cara memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan men- do’akannya. Maka Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya. Namun.., demi mendengar rencana sang Sultan. Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi gila. Usai upacara pemakaman bapaknya. Abu Nawas mengambil batang sepotong batang pisang dan diperlakukannya seperti kuda, ia menunggang kuda dari batang pisang itu sambil berlari-lari dari kuburan bapaknya menuju rumahnya. Orang yang melihat menjadi terheran-heran dibuatnya. Pada hari yang lain ia mengajak anak-anak kecil dalam jumlah yang cukup banyak untuk pergi ke makam bapaknya. Dan di atas makam bapaknya itu ia mengajak anak-anak bermain rebana dan bersuka cita. Kini semua orang semakin heran atas kelakuan Abu Nawas itu, mereka menganggap Abu Nawas sudah menjadi gila karena ditinggal mati oleh bapaknya. Pada suatu hari ada beberapa orang utusan dari Sultan Harun Al Rasyid Datang menemui Abu Nawas. “Hai Abu Nawas kau dipanggil Sultan untuk menghadap ke istana.” Kata wazir utusan Sultan “Buat apa sultan memanggilku, aku tidak ada keperluan dengannya.” Jawab Abu Nawas dengan entengnya seperti tanpa beban. “Hai Abu Nawas kau tidak boleh berkata seperti itu kepada rajamu.” “Hai wazir, kau jangan banyak cakap. Cepat ambil ini kudaku ini dan mandikan di sungai supaya bersih dan segar.” Kata Abu Nawas sambil menyodorkan sebatang pohon pisang yang dijadikan kuda-kudaan. Si wazir hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan Abu Nawas. “AbuNawas kau mau apa tidak menghadap Sultan?” kata wazir “Katakan kepada rajamu, aku sudah tahu maka aku tidak mau.” Kata Abu Nawas. “Apa maksudnya Abu Nawas?” tanya wazir dengan rasa penasaran. “Sudah pergi sana, bilang saja begitu kepada rajamu.” Sergah Abu Nawas sembari menyaruk debu dan dilempar ke arah si wazir dan teman-temannya