Anda di halaman 1dari 2

 Teori Perkembangan Psikososial Erik Erikson

Teori psikososial ini menjelaskan perubahan dalam pemahaman diri, hubungan sosial, dan proses
mental yang mendukung hubungan antara seseorang dan dunia sosialnya, dari bayi hingga
kehidupan dewasa.
Kekerasan berbasis gender terhadap perempuan di lingkungan pendidikan paling banyak terjadi
di perguruan tinggi. Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi, mengatakan pada
periode tahun 2015-2021 ada 67 kasus kekerasan terhadap perempuan di lingkungan pendidikan.
Kekerasan yang terjadi di lingkungan pendidikan yakni kekerasan seksual 87,91 persen, psikis
dan diskriminasi 8,8 persen. Lalu, kekerasan fisik 1,1 persen. Perguruan tinggi menempati urutan
pertama untuk kekerasan seksual di lingkungan Pendidikan dengan 35 kasus pada tahun 2015
hingga 2021. Berdasarkan data dari Komnas Perempuan, pelaku kekerasan berbasis gender
terhadap perempuan di lembaga pendidikan bervariasi. Data dari Komnas Perempuan dari tahun
2015-2021 ada 67 pelaku – yaitu guru 28 orang, dosen 15 orang, peserta didik 10 orang, kepala
sekolah 9 orang, pelatih 2 orang, dan lain-lain 3 orang.

Faktor penyebab pelaku melakukan tindakan pelecehan seksual salah satunya adalah
karena ketidaksiapan individu dengan adanya perubahan yang terjadi. Perubahan tersebut
meliputi kemajuan teknologi yang semakin pesat dan canggih sehingga tersebar banyak film
porno yang mudah diakses di sosial media online, buku, dan majalah porno sehingga pelaku
tidak siap. Dalam hal ini tentu saja seorang pendidik yang melakukan pelecehan seksual kepada
peserta didik tidak lagi memandang norma dan nilai yang berlaku, karena pelecehan ini
merupakan tindakan abnormal yang seharusnya tidak dilakukan oleh siapapun. Oknum pendidik
yang menjadi pelaku pelecehan ini sudah tidak lagi memikirikan keadaan korban, pelaku hanya
fokus untuk memuaskan nafsu yang menyala dalam dirinya. Teori anomi ini juga dapat
menyebabkan hilangnya kewibawan hukum yang disebabkan karena penghukuman dalam kasus
pelecehan seksual tidak kunjung mendapat titik terang, pelaku biasanya hanya mendapat
ganjaran berupa pemecatan atau tahanan penjara dengan hukuman yang sangat singkat.

Pendidik yang melakukan pelecehan seksual sadar bahwa dirinya mempunyai kuasa di
lingkungan pendidikan baik itu sekolah atau universitas. Oleh karena itu dari kekuasaan yang
dimiliki, pelaku merasa bebas atas tindakan yang dilakukan dan dapat membungkam para korban
yang notabene tidak memiliki kekuasaan. Kekuasaan menurut Foucault dapat memproduksi
suatu pengetahuan dan dapat mengontrolnya, selain itu dalam kekuasaan juga erat kaitannya
dengan relasi kekuasaan yang luas. Dalam teori ini disebutkan bahwa seseorang yang memiliki
kekuasaan akan mempunyai relasi yang cukup luas sehingga mampu untuk mengatur hubungan
yang terjalin. Sama halnya dengan pendidik yang melakukan tindakan pelecehan karena
kekuasaan yang dimiliki serta mempunyai relasi luas di dalam lingkungan pendidikan yang dapat
mengatur perilaku peserta didik. Para korban takut untuk melaporkan pelecehan yang dialaminya
sebab pendidik mempunyai kuasa yang lebih besar, selain itu pendidik juga dapat menggunakan
kekuasaanya untuk menurunkan nilai korban jika korban melaporkannya.

Anda mungkin juga menyukai