Anda di halaman 1dari 31

PENGARUSUTAMAAN GENDER (PUG) DALAM PERENCANAAN DAN

PENGANGGARAN PEMBANGUNAN DAERAH DI PROVINSI DAN PEMBINAAN


KEPADA KABUPATEN/KOTA

A. Yasin Hayatudin SE., M.Acc


Sekretaris Bappeda Provinsi Maluku Utara

Ternate, 6 Maret 2024


GAMBARAN UMUM
PROVINSI MALUKU UTARA
Secara administrasi Provinsi Maluku Utara terdiri
dari 8 kabupaten dan 2 kota, yaitu:

SEJARAH Kabupaten Halmahera Barat


Kabupaten Halmahera Tengah
Maluku Utara resmi terbentuk Kabupaten Kepulauan Sula
pada tanggal 4 Oktober 1999, Kabupaten Halmahera Selatan
melalui UU RI Nomor 46 Tahun Kabupaten Halmahera Utara
1999 dan UU RI Nomor 6 Kabupaten Halmahera Timur
Kabupaten Pulau Morotai
Tahun 2003.
Kabupaten Pulau Taliabu
Kota Ternate
GEOGRAFIS Kota Tidore Kepulauan

Luas wilayah Provinsi Maluku Berdasarkan data Podes (Potensi Desa) tahun
Utara, adalah berupa daratan 2021 dengan menggunakan metode citra satelit,
seluas 32.998,696 km2 . terdeteksi bahwa sebagian besar desa yang ada di
Maluku Utara merupakan desa yang berada di tepi
laut yakni sebanyak 934 desa/kelurahan.
Selebihnya sebanyak 305 desa/kelurahan bukan
tepi laut.
Sumber: Badan Pusat Statistik
LUAS WILAYAH DAN KEPENDUDUKAN
4
Laju Pertumbuhan  Kota Ternate merupakan
Kepadatan Penduduk Presentase
Wilayah
Luas Wilayah
Penduduk per (Ribu Jiwa,
Penduduk per
Penduduk Kota dengan kepadatan
(km2 ) Tahun % (2020- penduduk tertinggi yakni
km2 2023) (2023)
2023) mencapai 1.307,13 ribu
Halmahera Barat 2.239,114 60,83 136.460 1,03 10,21 jiwa/ km².
Halmahera Tengah 2.276,903 26,54 60.480 2,22 4,52  Sedangkan tingkat
Kepulauan Sula 3.304,629 32,67 107.950 1,26 8,07 kepadatan penduduk
Halmahera Selatan 8.096,397 32,24 260.760 1,71 19,50 terendah di Kabupaten
Halmahera Utara 3.404,320 60,27 205.180 1,30 15,34 Halmahera Timur yang
Halmahera Timur 6.488,730 14,88 96.560 1,84 7,22 hanya sebesar 14,88 jiwa/
Pulau Morotai 2.337,331 33,51 78.320 1,81 5,86 km² dengan persentase
Pulau Taliabu 2.985,748 20,26 60.510 1,47 4,52 penduduk sebesar 7,22
Ternate 162,202 1307,13 212.020 1,18 15,86 persen dari total
Tidore Kepulauan 1.703,322 69,81 118.910 1,33 8,89 penduduk di Provinsi
Maluku Utara 32.998,696 40,53 1.337.148 1,45 100,00 Maluku Utara.
Sumber: Badan Pusat Statistik

Pembagian luas wilayah daratan Jumlah Penduduk Provinsi Maluku Utara Secara rata-rata, setiap km² wilayah
dari Kabupaten/Kota di Provinsi Tahun 2023 sebanyak 1.337.148 jiwa Maluku Utara, ditinggali 40-41
Maluku Utara didasarkan pada yang terdiri dari 685,15 ribu penduduk orang penduduk.
Peraturan Menteri Dalam Negeri laki-laki dan 652,00 ribu penduduk 2
No 100.1.1-6117 Tahun 2022. 1 perempuan. 3
CAPAIAN INDIKATOR
PROVINSI MALUKU UTARA
IPM Menurut Kabupaten/Kota & Jenis
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA Kelamin (Laki-Laki)

84,12

74,35
74,02
73,58

73,44
70,77

70,45

70,05

69,61
68,42

67,51
IPM Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi

83,67
Maluku Utara

73,88
73,52
73,13

72,68
70,30

69,93

69,12

68,80
67,66

66,83
81,35

[VALUE]
72,40

83,35
69,05

68,82

73,69
73,10
72,81

72,44
65,29

70,06

69,62

69,00

68,23
67,52
67,48

66,53
65,83
66,91

64,73

62,31

80,81

69,47
71,55
67,93
68,38

61,64
66,20

63,80
66,49

64,70

65,06

2020 2021 2022

IPM menurut jenis kelamin untuk laki-laki Provinsi Maluku Utara


pada tahun 2022 sebesar 74,35, atau meningkat sebesar 0,47 poin
dari tahun sebelumnya, dan jauh dibawah capaian IPM Kota
Ternate (84,12) sebesar 9,77 poin.
IPM Menurut Kabupaten/Kota & Jenis Kelamin
(Perempuan)

77,63

71,09
2022 2023

67,14
66,02
63,53

63,47
62,91

59,68 60,34 61,21

58,99 59,28 60,29

55,41 55,66 56,58


Indeks Pembangunan Manusia (IPM) IPM menurut jenis kelamin untuk

47,59 47,99 49,32

76,87

70,46

66,31
Maluku Utara pada tahun 2023 sebesar

65,34
62,78

62,49
62,20
Perempuan Provinsi Maluku Utara
70,21 atau meningkat 0,74 poin di banding pada tahun 2022 sebesar 67,14, atau

76,54

69,79

65,99
65,12
IPM tahun sebelumnya. Pembangunan

62,33

62,10
61,86
meningkat 0,83 poin dari tahun
Manusia di Maluku Utara sudah masuk sebelumnya, dan lebih rendah 10,49
dalam kategori tinggi. Capaian IPM untuk poin dari capaian IPM Kota Ternate
Laki-laki jauh lebih tinggi dibandingkan untuk Perempuan.
capaian IPM untuk Perempuan di Provinsi
Mauku Utara.
2020 2021 2022 Sumber: Badan Pusat Statistik
INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Harapan Lama Sekolah (RLS) Menurut Kabupaten/Kota

Halmahera Barat 13,23


13,24
Angka Harapan Hidup (AHH) Menurut Kabupaten/Kota 13,22

71,70
Halmahera Tengah 13,23

70,11

70,10
69,90
Kepulauan Sula 12,96
12,97

69,11
68,10
Halmahera Selatan 12,97
13,03
66,91

66,50

Halmahera Utara 13,67


13,68
65,06

71,38
69,88

69,75
12,86
69,50
63,94

Halmahera Timur

68,79
12,87

67,74

62,79
66,64

66,22

Pulau Morotai 12,97


64,61

12,99
63,68

62,53
Pulau Taliabu 12,86
12,87
Ternate 15,76
15,78
Tidore Kepulauan 14,36
14,48
Maluku Utara 13,73
13,74

2022 2023
2022 2023

AHH Provinsi Maluku Utara naik sebesar 0,32 di tahun 2023. Capain RLS Provinsi Maluku Utara sebesar 13,74 lebih tinggi
Capaian AHH tertinggi diraih oleh Kota Ternate, dan terendah 0,01 poin dari tahun sebelumnya. Kota Ternate memiliki capain
adalah Kabupaten Pulau Taliabu. RLS tertinggi, dan Kabupaten Taliabu adalah yang terendah.
Sumber: Badan Pusat Statistik
INDIKATOR INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA
Rata-Rata Lama Sekolah (RLS) Menurut Kabupaten/Kota Pengeluaran Perkapita Riil Disesuaikan
Menurut Kabupaten/Kota (Ribu
Halmahera Barat 8,57 8,58 Wilayah
Rupiah/Orang/Tahun)
Halmahera Tengah 9,02 9,19
2022 2023
Kepulauan Sula 9,02 9,04 Halmahera Barat Rp7.636,00 Rp8.046,00
Halmahera Selatan 8,16 8,17 Halmahera Tengah Rp8.212,00 Rp8.675,00
Halmahera Utara 8,63 8,65 Kepulauan Sula Rp7.417,00 Rp7.718,00
Halmahera Timur 8,52 8,66
Halmahera Selatan Rp7.479,00 Rp7.883,00
Halmahera Utara Rp7.774,00 Rp8.152,00
Pulau Morotai 7,42 7,55
Halmahera Timur Rp8.230,00 Rp8.650,00
Pulau Taliabu 7,94 7,97
Pulau Morotai Rp6.767,00 Rp7.141,00
Ternate 12,06 12,07 Pulau Taliabu Rp6.623,00 Rp6.939,00
Tidore Kepulauan 9,96 9,97 Ternate Rp13.586,00 Rp14.042,00
Maluku Utara 9,24 9,26 Tidore Kepulauan Rp8.586,00 Rp9.034,00
Maluku Utara Rp8.398,00 Rp8.834,00
2022 2023
RLS Provinsi Maluku Utara naik 0,002 poin di tahun 2023. Capaian Pengeluaran Perkapita Riil Disesuaikan Provinsi Maluku Utara
RLS tertinggi diraih oleh Kota Ternate dengan peningkatan 0,01 berada dibawah Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan. Terjadi
poin. Kabupaten Pulau Morotai memiliki capaian RLS terendah kenaikan pada Provinsi Maluku Utara dari tahun 2022 ke tahun
tahun 2023 untuk Kabupaten/Kota, namun terjadi peningkatan 2023. Kabupaten Pulau Taliabu memiliki Pengeluaran Perkapita
yang cukup signifikan dari tahun 2022 ke tahun 2023, yaitu naik Riil terendah dibandingkan Kabupaten/Kota lainnya.
0,13 poin.
Sumber: Badan Pusat Statistik
INDEKS PEMBANGUNAN GENDER & INDEKS KETIMPANGAN GENDER

INDEKS PEMBANGUNAN GENDER MENURUT INDEKS KETIMPANGAN GENDER MENURUT


KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU UTARA KABUPATEN/KOTA PROVINSI MALUKU UTARA

Halmahera Barat 88,30 88,48 88,89 Halmahera Barat 0,550 0,530 0,560
Halmahera Tengah 89,53 89,78 90,18 Halmahera Tengah 0,610 0,610 0,580
Kepulauan Sula 91,97 92,36 92,77 Kepulauan Sula 0,860 0,850 0,860
Halmahera Selatan 86,49 87,30 87,38 Halmahera Selatan 0,660 0,640 0,630
Halmahera Utara 89,44 89,35 89,73 Halmahera Utara 0,580 0,570 0,580
Halmahera Timur 81,43 81,56 82,09 Halmahera Timur 0,610 0,650 0,620
Pulau Morotai 69,75 69,75 70,85 Pulau Morotai 0,610 0,590 0,570
Pulau Taliabu 83,29 83,29 83,81 Pulau Taliabu 0,580 0,610 0,610
Ternate 91,83 91,87 92,28 Ternate 0,430 0,410 0,380
Tidore Kepulauan 95,47 95,84 96,04 Tidore Kepulauan 0,510 0,470 0,480
Maluku Utara 89,55 89,75 90,30 Maluku Utara 0,550 0,540 0,530

2020 2021 2022 2020 2021 2022 Sumber: Badan Pusat Statistik

Capaian IPG Provinsi Maluku Utra mengalami peningkatan dari IKG Provinsi Maluku Utara mengalami penurunan dalam kurun
tahun 2020 hingga tahun 2022 (data terakhir dari BPS). waktu tiga tahun terakhir (2020-2022). Penurunan IKG hanya
Peningkatan sebesar 0,87 poin di tahun 2022 dari tahun sebesar 0,10 poin tiap tahunnya. Rata-rata penurunan tertinggi
sebelumnya. Rata-rata capaian IPG tertinggi adalah Kabupaten untuk IKG dicapai oleh Kota Ternate, dan penurunan terendah oleh
Kepulauan Sula, dan terendah adalah Kabupaten Pulau Morotai. Kabupaten Kepulauan Sula.
TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK)
TPAK Menurut Kabupaten/Kota (%) TPAK Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kelamin
(%)

73,24
70,77

70,55
69,86

68,72
68,09

67,77
48,75

64,72
Perempuan

63,11
62,38

61,2
83,84
70,81
70,21

68,08
67,43

66,88

65,93

65,35

64,88
61,56
83,84
58,29

58,9
Laki-Laki
81,80

2022 2023

 TPAK Provinsi Maluku Utara mengalami kenaikan dari


tahun sebelumnya sebesar 2,89%.
 TPAK Menurut Jenis Kelamin tahun 2023 didominasi
oleh perempuan., meskipun perbedaannya tidak terlalu
jauh.
2022 2023
 TPAK Perempuan mengalami peningkatan yang
signifikan dari tahun sebelumnya, sebesar 35,09%.
Sumber: Badan Pusat Statistik
TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT)
TPT Provinsi Maluku Utara Menurut Jenis Kelamin (%)
TPT Menurut Kabupaten/Kota (%)

6,87

6,62
6,53
Perempuan
6,10

4,66

4,56

4,31
3,95
3,77

3,93

3,52
3,15
Laki-Laki
3,71
2,67

2,44

2022 2023
3,45

3,06

2,10

1,51

6,06

5,20

4,35

4,17

5,77

2,85

3,98
 TPT Provinsi Maluku Utara mengalami peningkatan dari tahun
2022 ke tahun 2023. Peningkatan terjadi sebesar 0,33%.
 Hanya terdapat dua Kabupaten yang mengalami penurunan
TPT, yaitu Kabupaten Halmahera Timur, dan Kabupaten Pulau
Taliabu.
2022 2023  TPT Menurut Jenis Kelamin Laki-laki jauh lebih rendah
dibandingkan Perempuan. Namun keduanya mengalami
penurunan dari tahun sebelumnya.
Sumber: Badan Pusat Statistik
AGENDA PEMBANGUNAN RPJMN 2020-2024
TARGET RPJMD 2020-2024
PENGARUSUTAMAAN GENDER DALAM RPJMN 2020 - 2024

Pengarusutamaan gender (PUG) merupakan strategi untuk


mengintegrasikan perspektif gender ke dalam pembangunan mulai dari
penyusunan kebijakan perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
serta pemantauan dan evaluasi.
PUG bertujuan untuk mewujudkan kesetaraan gender sehingga mampu
menciptakan pembangunan yang lebih adil dan merata bagi seluruh
penduduk indonesia .
Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan
antara laki laki dan perempuan dalam mengaksesdan mengontrol sumber
daya , berpartisipasi di seluruh proses pembangunan dan pengambilan
keputusan serta memperoleh manfaat dari pembangunan.
LATAR BELAKANG DAN URGENSI PENYUSUNAN STRANAS PENGUATAN
PENYELENGGARAAN PUG

Kebutuhan akan dasar hukum


dalam penyelenggaraan PUG
Upaya membangun
di pusat, daerah, dan desa.
ekosistem yang kuat untuk
menjawab permasaahan
dan tantangan pelaksanaan Kebutuhan penyesuaian
PUG saat ini. dengan perkembangan
peraturan dan lingkungan
strategis saat ini.

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap pelaksanaan PUG:


 Input dan Proses: pelaksanaan strategi PUG belum efektif dan Berkelanjutan.
 Output: Proporsi Anggaran Responsif Gender masih sangat rendah (6%-7%
Belanja KL).
 Outcome: ketimpangan gender masih tinggi, peningkatan capaian KG yang lambat.
Target RPJMD Provinsi Maluku Utara Tahun 2020-2024 Urusan PP & PA
*Untuk indikator IPG, perubahan target dilakukan pada
Revisi RPJMD karena capaian tahun 2021 sudah melebihi
Target RPJMD dari target yang ditetapkan pada RPJMD 2020-2024.

2022 2023 2024

Indeks Pembangunan 90,01 93 95


Gender
Indikator Urusan PP & PA

52,7 54,0

Sumber: RPJMD Provinsi Maluku Utara 2020-2024


TPAK Perempuan 51,4

Presentase
Kabupaten/Kota 60 80 100
Layak Anak

Angka Kelahiran Total


2,34 2,19 2,00
(Total Fertility Rate)
DASAR PELAKSANAAN PUG
DASAR PELAKSANAAN PUG
SEB 4 Menteri: Men
INPRES 9 Tahun Bappenas, Menkeu,
2000 Mendagri & KPPA
Instruksi kepada para Strategi Percepatan
Menteri/KL, para Permendagri 67 Pelaksanaan PUG
Gubernur, Tahun 2011 melalui Perencanaan dan
Bupati/Walikota Tentang
seluruh Indonesia
Penganggaran Pesponsif
Pelaksanaan PUG Gender (PPRG).
untuk melaksanakan
di Daerah
PUG.

Perpres 2 Tahun 2015


1. PUG sebagai lintas
bidang dalam UU No.23 Tahun 2014
Pembangunan; Urusan Pemberdayaan
2. Penetapan target dan Perempuan dan
indikator kinerja Perlindungan Anak
PUG;
3. PUG sebagai salah
satu arus utama
Pembangunan.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NO 67 TAHUN 2011

PERATURAN MENTERI Sebagai acuan Pemda dalam mewujudkan kesetaraan gender di


DALAM NEGERI NO 67 berbagai bidang pembangunan di daerah;
TAHUN 2011 TENTANG
PERUBAHAN ATAS Menyusun strategi pengarusutamaan gender; melalui
PERATURAN MENTERI pembentukan POKJA PUG dan menyusun Rencana Aksi Daerah;
DALAM NEGERI NOMOR Mewujudkan perencanaan yang responsif gender, tertuang dalam
15 TAHUN 2008 TENTANG RPJMD, Renstra dan Renja SKPD;
PEDOMAN UMUM
PELAKSANAAN Menyusun penganggaran yang responsif gender;
PENGARUSUTAMAAN
GENDER DI DAERAH Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PUG.
UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Pusat Provinsi Kab/Kota


a. Pelembagaan a. Pelembagaan PUG
pengarusutamaan a. Pelembagaan PUG pada
pada lembaga
gender (PUG) pada lembaga pemerintah
pemerintah tingkat
lembaga pemerintah tingkat Daerah provinsi
Daerah kabupaten/kota
tingkat nasional

b. Pemberdayaan
b. Pemberdayaan b. Pemberdayaan perempuan bidang
Kualitas perempuan bidang perempuan bidang politik, hukum, sosial
Hidup politik, hukum, sosial dan politik, hukum, sosial dan dan ekonomi pada
ekonomi pada organisasi ekonomi pada organisasi organisasi
Perempuan kemasyarakatan tingkat kemasyarakatan tingkat kemasyarakatan
nasional Daerah provinsi tingkat Daerah
kabupaten/kota

c. Standarisasi lembaga c. Penguatan dan


c. Penguatan dan
penyedia layanan pengembangan LPLPP
pengembangan LPLPP
pemberdayaan tingkat Daerah
tingkat Daerah provinsi
perempuan (LPLPP) kabupaten/kota
PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU UTARA NOMOR 6 TAHUN 2023
TENTANG PENGARUS UTAMAAN GENDER DALAM PEMBANGUNAN DAERAH
Keputusan Gubernur Maluku Utara Nomor: 243/KPTS/MU/2022
Tentanng Pembentukan Kelompok Kerja PUG Provinsi Maluku Utara
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN
RESPONSIF GENDER
PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN RESPONSIF GENDER

Instrumen untuk mengatasi adanya perbedaan atau kesenjangan


akses, partisipasi, kontrol dan manfaat pembangunan bagi
perempuan dan laki laki dengan tujuan untuk mewujudkan anggaran
yang lebih berkeadilan.

Anggaran Responsif Gender (ARG):


Perencanaan Responsif Gender  Upaya untuk menjamin agar anggaran yang
(PRG): dikeluarkan oleh pemerintah beserta kebijakan
Perencanaan untuk mencapai keadilan dan program yang mendasarinya dilaksanakan
dan kesetaraan Gender, yang di lakukan untuk menjawab kebutuhan setiap warga
melalui pengintregasian pengalaman, negara dari kelompok manapun, baik laki-laki
aspirasi , kebutuhan, potensi dan maupun perempuan.
penyelesaian permasalahan perempuan  Merupakan anggaran yang disusun dan
dan laki-laki. disahkan melalui proses analisis dalam
perspektif gender
REVISI INSTRUMEN PERENCANAAN
REVISI
SEMULA
• GAP 4 Langkah
• GAP 9 Langkah
• Lima Tahunan
• Tahunan
• Pusat: sebagai bahan penyusunan dokumen Perencanaan Responsif
• Pusat: sebagai bahan penyusunan GBS
Gender yang mencakup dokumen perencanaan Lima Tahunan
di level RO di Renja K/L dan RKA K/L
(RPJMN dan Renstra K/L) dan tahunan (RKP dan Renja K/L)
• Daerah: sebagai bahan penyusunan GBS
• Daerah: bahan penyusunan dokumen Perencanaan Responsif Gender
di level Sub-Kegiatan di Renja PD dan
yang mencakup dokumen perencanaan Lima Tahunan (RPJMD dan
RKA PD
Renstra PD) dan tahunan (RKPD dan Renja PD)

REVISI INSTRUMEN PENGANGGARAN


REVISI
SEMULA
1. Gender Action Budget
1. GBS dan ToR
(GAB)
2. Tahunan
2. Tahunan
REVISI INSTRUMEN PENGAWASAN

SEMULA REVISI

• Instrumen Reviu GBS


• Instrumen Monev GBS Gender Audit Tools (GAT)
• PPPA No 4 yang mencakup:
• Instrumen Reviu RPJMD
TahuPermenn 2014
• Instrumen Reviu Gender
tentang Pedoman Action Budget (GAB)
Pengawasan • Instrumen Reviu
Pelaksanaan PPRG Laporan Kinerja
untuk Pemerintah • Instrumen Audit Kinerja
Daerah
PROGRAM KEGIATAN BIDANG KHP, KK INFORMASI DAN
DATA DP3A PROVINSI MALUKU UTARA – APBD 2023
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak

Sosialisasi Penyusunan PPRG Kab/Kota


(Kab. Halmahera Barat 28 Februari -01 Sosialisasi Perda PUG (Kab.
Maret 2023 dan Kab. Pulau Morotai 02-03 Halmahera Barat dan Sofifi
Maret 2023)
Tujuan:
Permasalahan: Tujuan:
1. Terbangunnya Komunikasi Yang
1. Belum adanya kesadaran 1. Terbangun Komunikasi Yang Baik
Baik dalam Sinergitas Program
ASN dalam memahami dalam Sinergitas Program Baik
Baik dari Tingkat Provinsi,
PUG dan PPRG. dari Tingkat Provinsi, Kab/Kota
Kab/Kota dan Semua OPD serta
2. Masih minimnya Anggaran dan Semua OPD serta
Stake Holder yang ada pada
di OPD dinas PPPA Stakeholder yang ada pada
masing-masing wilayah;
Kab/Kota terkait bidang masing-masing wilayah ;
2. Sosialisasi PUG dan PPRG
pemberdayaan Perempuan 2. Sosialisasi 7 Prasarat PUG terkait
secara terus menerus dan
dan Anak. komitmen pemerintah dalam
berkesinambungan sehingga
3. Belum adanya komitmen menyiapkan payung hukum secara
mencapai target yang diinginkan
pemerintah daerah dalam terus menerus dan
3. Membangun Kerjasama diantara
menyiapakan regulasi berkesinambungan sehingga
OPD yang tergabung dalam
anggaran pengarusutamaan mencapai target yang diinginkan.
Pokja PUG dan Focal Point
gender (Perda/Perbup)
Provinsi,Kabupaten dan Kota.
Program Pemberdayaan Perempuan dalam Ekonomi Keluarga dan Masyarakat

Pemberian Bantuan Penguatan DRPPA di 3


Pelaku Industri Rumahan Advokasi Puspa (Kota Kab/Kota (Kab. Halmahera
di Kab/Kota (Kab.Pulau Ternate) Selatan, Kab. Halmahera Utara,
Morotai) Kota Tidore Kepulauan)

Tujuan: Tujuan: Tujuan:


1. Terbukanya akses 1. Meningkatnya 1. Mendorong Perempuan dan anak paham akan
ekonomi untuk Kompetensi Perempuan hak-haknya
Perempuan; 2. Perempuan kader desa menjadi penggerak
di segala bidang; utama dalam pemberdayaan masyarakat desa
2. Tersedianya modal 2. Meningkatnya peran 3. Meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia
perempuan dalam Dunia perempuan pada tingkat (IPM) yang berkualitas
Usaha. pengambil kebijakan.

Permasalahan: Permasalahan:
Permasalahan:
1. Belum adanya wadah 1. Belum adanya PERDA DRPPA di desa yang
1. Rendahnya Kompetensi
bagi usaha perempuan di menopang kegiatan perempuan dan anak;
Perempuan di segala bidang; 2. Perlunya dibentuk forum anak desa, penguatan
Kab/Kota;
2. Masih minimnya peran data terpilah desa;
2. Belum semua ADD/DD
perempuan pada Tingkat
desa berpihak kepada 3. Masih minimnya koordinasi Desa dengan Dinas
pengambil kebijakan.
kegiatan pemberdayaan PMD terkait program anggaran yang berbasis
3. Kurangnya akses ekonomi untuk
perempuan. perempuan dan anak
Program Pemberdayaan Perempuan dalam Ekonomi Keluarga dan Masyarakat

Pendidikan Politik Reproduksi Remaja (Kab


Perempuan Se Provinsi Halmahera Utara Kab. Ladies Program (Kota
Maluku Utara (Kota Halmahera Selatan dan Ternate)
Ternate) Kab. Pulau Taliabu)

Tujuan: Tujuan: Tujuan:


1. Meningkatkan SDM Perempuan 1. Meningkatkan Pemahaman Remaja 1. Membangun Kerjasama dengani istri
di parlemen; terhadap alat kontrasepsi; pejabat terkait pelayanan birokrasi
2. Meningkatnya peran perempuan 2. Menurunan perkawinan anak; 2. Adanya sinergi dan kolaborasi antara
pada tingkat pengambil 3. Tersosialisasinya Pergub No 26 suami dan istri dalam meningkatkan
kebijakan; tahun 2022 tentang fasilitas pembangunan;
3. Terwujudnya Kuota 30% pencegahan perkawinan anak. 3. Adanya fungsi peran, tugas dan
perempuan di Parlemen. tanggung jawab antara laki-laki dan
perempuan

Permasalahan: Permasalahan: Permasalahan:


1. Masih kurangnya kesadaran 1. Masih kurangnya kesadaran remaja 1. Masih kurangnya program kegiatan
perempuan di dunia politik perempuan dalam menggunakan alat yang melibatkan istri pejabat dalam
sehingga berdampak pada kontrasepsi sehingga berdampak pada berorganisasi;
pengambil kebijakan. kesehatan reproduksi; 2. Adanya budaya patriarki yang tidak
2. Perempuan tidak di dukung 2. Banyaknya perkawinan anak di bawah umur; responsive gender.
perempuan. 3. Pendidikan anak yang tidak terkontrol dan
serba instan yang merusak pergaulan
KENDALA PPENYELENGGARAAN
PENGARUSUTAMAAN GENDER
Sebagian besar penyelenggaraan PUG belum berdampak pada
berkurangnya kesenjangan gender atau meningkatnya
kesetaraan gender.

Hal ini disebabkan karena:


 Penyelenggara PUG (7 proses) tidak mengetahui tujuan dari PUG
(ketidaktahuan ini menyebabkan tujuan dari PUG tidak menjadi
orientasi dalam implementasinya);
 PPRG berhenti sampai pada penyusunan GAP dan GBS saja;
 Kegiatan yang dianalisis merupakan kegiatan yang reaktif;
 Belum berfungsi secara maksimal driver PUG di daerah : opd penangan
urusan PPA, Bappeda untuk Perencanaan, inspektorat sebagai unit
pengawasan PPRG dan BPKAD sebagai unit penganggarannya;
 Data terpilah masih menjadi permasalahan.
 Mutasi pegawa pasca dilakukan pendampingan.
TERIMA KASIH
PowerPoint
Presentation

Anda mungkin juga menyukai