Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PEMILIHAN LOKASI TERHADAP USAHA DAGANG

RITEL DI KECAMATAN BARUGA KOTA KENDARI


Oleh:1)Hartati, 2)Hasby Hamyat, 3)Asri Djauhar

ABSTRAK

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pelaku usaha dalam memulai
usahanya yakni menerapkan konsep marketing mix berupa Product, Price, Place
dan Promotion (4P). Perencanaan dengan konsep tersebut memudahkan pelaku
bisnis pemula (start up) dalam mengembangkan bisnisnya. Kotler (2009)
berpendapat bahwa place atau tempat menentukan arti penting dari kegiatan bisnis
untuk membuat produk dengan mudah diketahui dan diperoleh oleh seorang
pelanggan dan tentunya selalu tersedia untuk pelanggan. Tujuan penelitian ini
untuk mengetahui apakah pengaruh pemilihan lokasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap usaha dagang ritel di Kecamatan Baruga Kota Kendari.
Dengan teknik analisis data regresi linear sederhana dengan menggunakan
program SPSS versi 20.0 for windows.Penentuan jumlah sampel melalui teknik
Purposive sampling , sebanyak 30 responen. Hasil analisis menunjukan pemilihan
lokasi berdampak positif dan signifikan terhadap usaha dagang ritel di Kecamatan
Baruga Kota Kendari.

Kata Kunci : Pemilihan Lokasi , Usaha Dagang Ritel

Pendahuluan seorang pengusaha dalam memulai


usahanya baik berupa jasa maupun
Penempatan lokasi bisnis produk yang dijualnya.
sesuai market pasar, dapat menjadi Landasan memilih sebuah
mudah dengan penempatan usaha lokasi yaitu adanya ruang, dengan
sesuai lokasinya, dengan tidak adanya ruang memungkinan adanya
adanya kesalahan yang dilakukan lokasi. Menelisik tentang ekonomi
oleh pengusaha menjadikan wilayah dan perkotaan, istilah ruang
pendapatan (income) termasuk juga
yaitu seluruh permukaan bumi baik
kelangsungan bisnis pengusaha yang ada di atasnya maupun juga
menjadi otomatis maksimal dan yang ada di bawahnya sepanjang
menjadi dampak yang sangat besar. manusia biasa masih bias
Di sisi lain, kemudahan konsumen menjangkaunya. Jadi, dengan adanya
dalam mencari usaha dari pelaku pengertian tersebut maka lokasi
usaha tersebut menjadi salah satu merupakan ilmu yang menyelidiki
strategi yang harus dimiliki oleh tentang lokasi gegoratis dari sumber-

8
sumber daya yang langka. Robinson Rumusan Masalah
Tarigan (2005:112) menyatakan
bahwa teori lokasi yaitu ilmu yang Rumusan masalah penelitian
menyelidiki tentang tata ruang (spasi adalah apakah pemilihan lokasi
berpengaruh positif dan signifikan
order) kegiatan ekonomi. Dengan
adanya pemilihan lokasi menjadikan terhadap usaha dagang ritel di
faktor yang serius bagi usaha dagang Kecamatan Baruga Kota Kendari.
Kajian Teori
sebelum mendirikan usahanya.
Menurut Swastha dan Irawan (2008) Lokasi adalah tempat dimana
faktor usaha dagang dalam suatu usaha atau aktivitas usaha itu
mempertimbangan daerah bisnisnya dilakukan. Jadi, lokasi merupakan
yaitu yang pertama luas daerah tempat dimana perusahaan
perdagangan, yang kedua dapat melakukan kegiatan bisnis.
dicapai dengan mudah, yang ketiga Kedudukan perusahaan berbeda
potensi pertumbuhannya dan yang dengan lokasi perusahaan, keputusan
keempat lokasi saingan. Perlu diingat yang tidak tepat dapat
bahwa ketika seseorang memutuskan mengakibatkan kegagalan dalam
lokasi mana bisnisnya akan usaha. Pemilihan lokasi dalam
dibangun. Pengusaha harus berbisnis menjadi suatu keputusan
memperhitungkan 5 (lima) atau 10 sangat penting pada bisnis dengan
(sepuluh) tahun kedepan bagaimana tujuan mengajak pelanggan untuk
keberlangsungan usahanya. datang ke tempat usaha dalam
Bisnis Ritel secara umum memenuhi kebutuhannya.
adalah kegiatan usaha menjual pendapat dari Tjiptono
barang atau jasa untuk konsumsi (2008), menyatakan tentang lokasi
langsung atau tidak langsung. Dalam usaha merupakan suatu tempat
matarantai perdagangan bisnis ritel kegiatan atau beroperasinya usaha
merupakan bagian terakhir dari yang menghasilkan barang dan/atau
proses distribusi suatu barang atau jasa yang memfokuskan di bidang
jasa dan bersentuhan langsung ekonomi. Hal utama yang perlu
dengan konsumen. Bisnis ritel di dipertimbangkan yakni lokasi usaha.
indonesia secara umum dapat Karena dengan adanya tempat yang
diklasifikasikan menjadi dua yaitu strategis (lokasi usaha) menentukan
ritel modern dan ritel tradisonal. keberlanjutan dan kesinambungan
Ritel modern sebenarnya merupakan dari keberhasilannya usaha. Dalam
pengembangan dari ritel tradisional, menentukan sebuah lokasi usahanya,
yang pada praktiknya tentunya pemilik lokasi usaha harus
mengaplikasikan konsep yang juga mempertimbangkan beberapa
modern, pemanfaatan teknologi, dan faktor tentang pemilihan lokasi hal
mengakomodasi perkembangan gaya tersebut disebabkan karena lokasi
hidup di masyarakat. usaha merupakan aset jangka

9
panjang dan berdampak terhadap berdasarkan pada kedekatan
kesuksesan dari usaha tersebut. dengan pemukiman warga,
Menurut Imam Wahyudi ( kedekatan dengan pusat
2019 :39) menyatakan bahwa faktor pendidikan, kedekatan dengan
yang mempengaruhi dalam pusat pelayanan kesehatan, dan
pemilihan lokasi adalah sebagai kedekatan dengan pusat
berikut: perkantoran.
1. Biaya Lokasi adalah
penilaian/persepsi responden Kerangka Pikir
terhadap faktor biaya dalam
Usaha dagang ritel merupakan
pemilihan lokasi yang diukur
berdasarkan harga beli atau harga usaha yang berfokus pada
sewa tempat usaha, biaya pendapatan, oleh karenanya lokasi
usaha dagang sebisa mungkin
pembangunan dan renovasi
gedung, dan besar kecilnya pajak mendekat kepada konsumennya.
yang harus dibayar. Dalam memilih lokasi usahanya,
pemilik usaha harus
2. Ketersediaan Fasilitas diartikan
sebagai penilaian/persepsi mempertimbangkan faktor-faktor
responden terhadap ketersediaan pemilihan lokasi. Karena lokasi
usaha akan berdampak pada usaha
listrik dan air bersih, ketersediaan
lahan parkir di lokasi usaha, dan dagang itu sendiri. Terdapat banyak
kedekatan dengan jalan poros faktor yang mempengaruhi
pemilihan lokasi usaha, di antara
utama.
3. Akses adalah penilaian/persepsi faktor-faktor tersebut adalah faktor
responden terhadap kemudahan biaya, akses, ketersediaan fasilitas,
dan kedekatan dengan konsumen.
untuk menuju lokasi yang dinilai
berdasarkan mudah tidaknya
lokasi usaha dijangkau dengan METODOLOGI PENELITIAN
sarana transportasi umum, mudah
dijangkau dalam waktu yang Lokasi penelitian ini dilakukan
cepat, mudah dijangkau oleh di Kecamatan Baruga Kota Kendari.
konsumen penderita cacat/ Dimulai sepanjang jalan
disabilitas. DI.Panjaitan,jalan Jendral Ahmad
4. Kedekatan dengan Konsumen Yani sampai di jalan Kapten Piere
penilaian/persepsi responden Tandean Kelurahan Watubangga .
terhadap jangkauan konsumen Populasi penelitian ini adalah para
terhadap lokasi usaha dan pengusaha ritel modern yang berada
bagaimana suatu lokasi usaha di Kecamatan Baruga Kota kendari.
yang dipilih para pengusaha harus Penentuan jumlah sampel dalam
melihat potensi tingginya penelitian ini yaitu menggunakan
permintaan dari konsumen pada teknik purposive sampling dengan
satu tempat yang diukur jumlah sampel 30 responden.

10
penurunan variabel dependen
Analisis Regresi Linear Sederhana berdasarkan nilai variabel
independen. Bila “b (+)” maka
Analisis Regresi Linear sederhana pengaruhnya berhubungan jika X
digunakan untuk menjawab positif maka Y juga positif, bila b (-)
permasalahan yang ada pada maka pengaruhnya berlawanan jika
penelitian yaitu apakah pemilihan X positif maka Y negatif dan
lokasi berpengaruh positif dan sebaliknya.
signifikan terhadap usaha dagang
ritel di Kecamatan Baruga Kota Uji t ( Parsial )
Kendari.
Pengujian Parsial ini
Merumuskan Persamaan Regresi dilakukan guna mengetahui dampak
signifikan antara variabel bebas
Linear Sederhana
Penelitian ini menggunakan terhadap variabel terikatnya dengan
Analisis Regresi Linear Sederhana tingkat kepercayaan 0,95% (95%)
dengan deviasi 0,05 (5%)
dikarenakan hanya terdapat satu
variabel Independen dan satu Pengujian ini dilakukan
variabel dependen. Regresi linear dengan langkah – langkah sebagai
sederhana merupakan sebuah berikut:
prosedur hubungan matematis untuk
mengukur ada atau tidaknya 1. Menurut Hipotesis
pengaruh variabel independen Ha= β ≠ 0 pemilihan loaksi
terhadap variabel dependen. berdampak pada usaha dagang
Perhitungan dapat dilakukan dengan ritel
alat bantu software SPSS versi 20. 2. Menentukan Level of significance
atau tingkat signifikansinya
Menurut Freddy Rangkuti sebesar 0,05 (5%) dengan derajat
(2017:153) dalam buku yang bebas (df) = n – k, n merupakan
berjudul Riset Pemasaran. Model jumlah responden dan k
yang digunakan dapat merupakan jumlah variabel
diformulasikan pada persamaan penelitian.
regresi sederhana sebagai berikut: 3. Kriteria Pengujian
Y = a + bX Jika t hitung > t tabel atau nilai
(sig) < α 0,05 (uji dua sisi) maka
Keterangan :
Y : Variabel Dependen ( Usaha Ha diterima yang berarti
Dagang Ritel ) berdampak positif.
X : Variabel Independen( PEMBAHASAN
Pemilihan Lokasi )
a : Konstanta Pengaruh pemilihan lokasi
b : Koefisiensi Regresi, yang terhadap usaha dagang ritel di
menunjukan nilai peningkatan atau Kecamatan Baruga Kota Kendari.

11
Berikut ini hasil Analisis bahwa nilai t hitung > t tabel (
Regresi Linear Sederhana yang 2,048) yang berarti pemilihan lokasi
diolah dengan menggunakan SPSS berdampak positif dan signifikan
versi 20.0 for windows dapat dilihat terhadap usaha dagang ritel.
pada tabel berikut:

Coefficientsa Kesimpulan
Unstandardize Standard
Model t Sig.
d Coefficients ized Berdasarkan pada hasil
Coeffici
ents penelitian dan pembahasan mengenai
Std.
B Error Beta Pengaruh Pemilihan Lokasi terhadap
Usaha Dagang ritel di Kecamatan
(Constant) 5,893 1,506 3,912 ,001 Baruga Kota Kendari, maka penulis
PEMILIH menarik kesimpulan bahwa
1
AN ,132 ,028 ,664 4,694 ,000 berdasarkan hasil regresi dan uji t
LOKASI yang menunjukan nilai t hitung X >
a. Dependent Variable: USAHA DAGANG
t tabel ( 4,694 > 2,048) sehingga Ha
diterima yang artinya pemilihan
lokasi berdampak positif dan
Berdasarkan tabel di atas signifikan terhadap usaha dagang
dapat dibuat model regresi sebagai ritel.
berikut :

Y = 5,893 + 0,132X
Saran
Keterangan :
Berdasarkan kesimpulan yang
a. Nilai Koefisien konstanta (a) diperoleh maka dapat diajukan saran
sebesar 5,893 sedangkan koefisien sebagai berikut:
variabel bebas b sebesar 0,132
menunjukan nilai positif artinya 1. Hasil penelitian ini dapat
variabel pemilihan lokasi diimplikasikan oleh para
memberikan dampak positif pengusaha yang hendak
terhadap usaha dagang ritel. membuka usaha yang bergerak
b. Nilai koefisien beta pada variabel dibidang ritel agar lebih berhati-
pemilihan lokasi (X) sebesar hati dalam pemilihan lokasi.
0,132 yang berarti bahwa setiap 2. Penelitian ini dapat dijadikan
tambahan pada variabel pemilihan rujukan bagi peneliti selanjutnya
lokasi (X) akan mengakibatkan yang akan mengambil indikator
perubahan pada usaha dagang yang sama, diharapkan agar
sebesar 0,132 meneliti beberapa indikator yang
Berdasarkan hasil regresi dan lain seperti indikator
uji t yang menujukan nilai t hitung perizinan,pesaing,daya beli ,
sebesar 4,694 sehingga disimpulkan

12
kepadatan penduduk dan masih Henry Faizal Noor, 2007. Ekonomi
banyak lagi indikator lainnya. Manajerial, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Imam Wahyudi,2018. Analisis


DAFTAR PUSTAKA Fakto- Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan
Alcacer, 2004. Analisis Faktor-
Lokasi Dalam Kesuksesan
Faktor Yang Mempengaruhi
Usaha Jasa Mikro- Kecil Di
Pemilihan Lokasi Dalam
Sekitar Alauddin Makassar.
Kesuksesan Usaha Jasa
Skripsi. UIN Alauddin,
Mikro-Kecil di Sekitar
Makassar
Kampus UIN Alauddin
Makassar. Skripsi, UIN
Ira Farlina Roisah sani, 2019
Makassar, Makassar.
Pengaruh Pemilihan Lokasi
Toko Pakaian Terhadap
Arikunto, 2012. Prosedur Penelitian.
Tingkat Penjualan Menurut
Jakarta: Rineka Citra.
Etika Bisnis Islam.
Skripsi,IAIN Metro,Lampung
Azwar S.2013.Validitas dan
Tengah
Reabilitas.Yogyakarta:
Pustaka Belajar
Kasmir & Jakfar, 2014. Studi
Kelayakan Bisnis, edisi
Basu, Swasta dan Irawan. 2008.
revisi. Jakarta: Prenadamedia
Manajemen Pemasaran
Group.
Modern. Yogyakarta: Liberty.
Kotler dan Armstrong, 2003. Dasar-
Fandy Tjiptono, 2007. Pemasaran
Dasar Pemasaran, Jilid-1,
Jasa. Malang: Bayumedia
Edisi ke-9. Jakarta: Indeks.
Publishing.
Kotler, K, 2009. Manajemen
Fitriani, 2017. Faktor-Faktor Yang
Pemasaran 1. Edisi ketiga
Mempengaruhi Pemilihan
belas. Jakarta: Erlangga.
Lokasi Ritel modern di Kota
Kendari, Prosiding Seminar
Losch, August, 1940. The Economics
Nasional Geografi UMS
of Location. (terjemahan
2017. Pengelolaan
M.H. Woglom &
Sumberdaya Wilayah
W.F.Stopler. New Haven:
Berkelanjutan. ISBN: 978–
Conn: Yale University,1954).
602–361–072-3.
Munawaroh, Munjiati, 2013.
Ghozali.2011.Aplikasi Analisis
Manajemen Operasi.
Multivariate Dengan
Yogyakarta. LP3M UMY.
Program SPSS.Semarang:
Badan Peneliti Universitas
Raden Andriani Lestari, 2014.
Diponegoro
Pengaruh Kepemimpinan
Partisipatif Dan Komitmen
Organisasi Terhadap

13
Efektifitas Implementasi Yogyakarta: CAPS (Center
Rencana Stratejik Pada For Academic Publishshing
Madrasah Aliyah di Service).
Kabupaten Sukabumi Jawa
Barat Universitas Pendidikan Tarigan, 2005. Ekonomi Regional.
Indonesia repository.upi.edu Jakarta: Bumi Aksara.
perpustakaan.upi.edu
Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi
Rangkuti, Freddy, 2017. Riset Pemasaran, Edisi Ketiga.
Pemasaran. Jakarta:PT Andi, Yogyakarta
Gramedia Pustaka Utama
Peraturan Perpres No.112 Tahun
Render dan Jay Heizer, 2001. 2007 tentang Penataan dan
Prinsip-Prinsip Manajemen Pembinaan Pasar Tradisional,
Operasi. Salemba Empat, Pusat Perbelanjaan Toko
Jakarta. Modern.

Sastrawan, I Wayan, 2015. Analisis Widya, Utami Christina, 2008.


Faktor-Faktor Yang Manajemen Barang Dagang
Mempengaruhi Pemilihan dalam Bisnis Ritel. Malang:
Lokasi Usaha Pedagang Kaki Bayu media Publishing.
Lima di Pantai Penimbangan
Kecamatan Buleleng, Yazid, 2001. Pemasaran Jasa.
Kabupaten Buleleng, Konsep dan Implementasi.
Jurnal.Universitas Pendidikan Edisi Kedua. Yogyakarta:
Ganesha Singaraja. Ekonisia.

Schmenner, R. W, 1994. Service


Firm Location Decisions:
Some Midwestern Evidence,
International Journal of
Service Industri, 35-56.

Silalahi, U. 2010. Metode Penelitian


Sosial. PT.Refika Aditama.
Bandung.

Sopiah, S, 2008. Manajemen Bisnis


Ritel, Yogyakarta: Penerbit
Andi.

Sugiyono, 2013. Metode Penelitian


Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.

Sunyoto.Danang, Konsep Dasar


Riset Pemasaran dan
Perilaku Konsumen,

14

Anda mungkin juga menyukai