Anda di halaman 1dari 2

RESUME FILSAFAT ILMU

KELOMPOK 2

NAMA ANGGOTA :
1. SUCI AFRIZA
2. SULISTIYANI
3. NADILA PUTRI

TANGGUNG JAWAB PARA ILMUWAN MUSLIM

Tanggung jawab seorang ilmuwan Muslim memiliki kode etik yang mencakup integritas
moral, keadilan, dan tanggung jawab. Tanggung jawab ilmuwan Muslim dijelaskan secara
tersirat di dalam Al-Quran. Ilmuwan merupakan individu yang memiliki rasa ingin tahu yang
tinggi terhadap suatu pengetahuan dan berusaha mendalaminya dengan berbagai teori serta
serangkaian uji coba.

Seorang ilmuwan tidak hanya mengandalkan kecerdasan intelektual saja, tetapi juga
kecerdasan emosional agar bisa memberikan banyak manfaat di masyarakat. Adapun salah satu
kecerdasan emosional ilmuwan adalah tanggung jawab. Tanggung jawab secara umum diartikan
sebagai kesadaran manusia atas tingkah laku dan perbuatan, baik yang disengaja maupun yang
tidak disengaja. Sedangkan tanggung jawab seorang ilmuwan berkaitan dengan pengetahuan
yang dimiliki. Tanggung Jawab Seorang Ilmuwan Muslim

Seorang ilmuwan juga harus tahu bagaimana cara mengolah hasil temuannya agar dapat
bermanfaat bagi umat manusia. Selain itu, ilmuwan memiliki tanggung jawab untuk
menyebarluaskan pengetahuan yang dimiliki. Hasil penelitian yang diperoleh hendaknya mampu
membawa perubahan terhadap masyarakat.

Ketentuan ini dijelaskan dalam Al-Quran Surat An Nahl ayat 125. Allah SWT berfirman
yang artinya, Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik
dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih
mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-
orang yang mendapat petunjuk”.

1
Tanggung jawab ilmuwan memiliki dua dimensi yaitu tanggung jawab profesional dan
tanggung jawab sosial. Tanggung jawab profesi- onal dan tanggung jawab sosial ditetapkan
dalam suatu kerangka sikap moral. Dalam keberadaan yang utuh seorang ilmuwan, kebenaran
faktual berdasarkan argumentasi ilmiah harus senantiasa didampingi dengan penghayatan dan
pelaksanaan sikap moral ilmuwan. Perlu adanya suatu kontrol yang dilakukan oleh kalangan
ilmuwan ataupun masyarakat menyangkut masalah konsistensi ilmuwan terhadap kegiatan
ilmiah dan sikap moralnya.
Dengan demikian ilmuwan hendaknya tidak bersikap netral terhadap penggunaan ilmu
pengetahuan. Setiap penggunaan ilmu pengetahuan hendaknya dilihat dari aspek
kemanfaatannya dalam masyarakat.
Dalam posisinya sebagai kelas menengah dalam piramida masyarakat, ilmuwan memiliki
potensi yang strategis dalam melakukan perubahan. Ia dapat memberikan alternatif pemecahan
masalah kepada penguasa sambil mengkomunikasikannya kepada masyarakat. Karena itu
khusus untuk hubungannya dengan masyarakat, ilmuwan hendaknya Ilmu itu bersifat netral dan
manusialah yang memberinya nilai. Al- Quran menyebutkan istilah wil albab untuk orang-orang
beriman yang menggunakan potensi akal fikirannya.
Jika telah tumbuh banyak ilmuwan muslim yang berkarakter all albab atau ranyanfikr
maka bukan tidak mungkin peradaban Islam akan terbangun kembali dan memiliki peran yang
dominan dalam berbagai aspek kehidupan seperti teknologi, ekonomi, hukum dan politik.
Para ilmuwan Muslim memiliki tanggung jawab untuk menggabungkan pengetahuan
agama dan ilmu pengetahuan dalam upaya mencari pemahaman yang lebih baik tentang alam
semesta dan kehidupan. Mereka diharapkan untuk menggunakan pengetahuan dan keahlian
mereka untuk meningkatkan kesejahteraan umat manusia, mengembangkan solusi bagi
tantangan global, dan menyumbangkan kontribusi positif dalam perkembangan ilmu
pengetahuan.
Selain itu, etika dalam penelitian dan pengembangan teknologi juga merupakan bagian
integral dari tanggung jawab mereka untuk memastikan bahwa kemajuan ilmiah memberikan
manfaat yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai