Anda di halaman 1dari 3

Erupsi Gunung Marapi Tiba-Tiba,

Salah Satu Pendaki Duga Ada yang


Lempar Batu
Insertlive | Insertlive
Sabtu, 09 Dec 2023 13:00 WIB

Erupsi Gunung Marapi Tiba-Tiba, Salah Satu Pendaki Duga Ada yang Lempar Batu / Foto: Dok. BNPB

Jakarta, Insertlive -

Erupsi yang terjadi di Gunung Marapi Sumatra Barat menjadi


sorotan publik. Pasalnya, letusan abu vulkanik tersebut
terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya tanda-tanda
sebelumnya.

Namun, salah seorang pendaki yang selamat dari erupsi


Gunung Marapi menceritakan dugaan yang memicu
terjadinya erupsi di Gunung Marapi.

Wanita bernama Sri Wahyuni merupakan pendaki yang


berasal dari Riau. Ia bersama 9 orang temannya berhasil
selamat dari letusan abu vulkanik itu.
ADVERTISEMENT
"Kami saat itu di puncak hari Minggu pukul 07.50 WIB, lalu
turun dari tempat camp jam 13.35 WIB, nah erupsinya itu
sekitar jam 14.45 WIB, posisinya kami saat itu masih berada
di pos 5," ucap Sri Wahyuni dilansir dari laman RRI.
Baca Juga :Kisah Frengki, Korban Gunung Marapi yang Keluarkan Aroma wangi dari Jenazahnya

Sri Wahyuni mengaku dirinya sempat mendengar suara


letusan. Tak berselang lama hujan batu dan ranting pohon
pun menimpa mereka. Sri Wahyuni pun langsung bergegas
menyelamatkan diri.

"Untuk menyelamatkan diri, kami semua lari sekencangnya


ke arah bawah dan mencari perlindungan di bawah pohon
besar, kami bersembunyi disitu terus," ceritanya.

Sri dan rekannya pun kembali berlari ke bawah untuk


menyelamatkan diri lantaran hujan abu vulkanik tak kunjung
berhenti.

"Ketika udah kumpul semua, kami sama-sama lari ke bawah


sekuat tenaga tanpa henti. Akhirnya kami semua sampai di
pos 2, berhenti sejenak lalu lari kembali ke bawah dan
sampai di pos BKSDA dengan selamat, walaupun ada salah
satu teman kakinya yang keseleo," bebernya.

Setelah berhasil turun, Sri Wahyuni dan rekannya


memutuskan untuk langsung pulang ke Pekanbari. Ia
mengaku sangat syok atas musibah yang menimpa dirinya
dan pendaki lainnya.

Namun, Sri mengatakan bahwa ia sempat melihat ada


seseorang yang melemparkan batu ke dalam kawah Gunung
Marapi sebelum akhirnya erupsi terjadi. Ia menduga jika
batu yang dilemparkan ke kawah itu menjadi pemicu
terjadinya erupsi.

"Yang jelas, suara ledakannya besar, sampai sekarang juga


masih terngiang suara ledakan nya. Sekadar info, kemarin
pas di puncak ada yg lempar batu ke kawah, mana tau itu
pemicu erupsi nya, ada satu orang yang melempar, memakai
celana coklat batik," ungkapnya.

Walaupun begitu, Sri Wahyuni berharap Gunung Marapi


segera pulih. Ia juga berpesan agar para pendaki dapat
menjaga alam dengan baik.

"Saya berharap, agar Gunung Marapi cepat pulih, dan


teruntuk teman teman yang mendaki tolong di jaga,"
pungkasnya.

Sementara itu, Mirzam Abdurachman memberikan


penjelasan mengenai erupsi Gunung Marapi yang tidak
terdeteksi dan terjadi secara tiba-tiba. Mirzam menduga
Gunung Marapi yang berjarak sekitar 5 KM dari sesar aktif
Sumatra dapat menjadi pemicu erupsi tersebut.

Pasalnya, bidang bebatuan yang menopang Gunung Marapi


tercacah menjadi blok-blok.

"Kalau blok-blok itu masuk ke dapur magma Marapi dengan


tiba-tiba, maka terjadi kelebihan volume dan erupsi dengan
tiba-tiba," jelas Mirzam.

Anda mungkin juga menyukai