Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH USHUL FIQH

Disusun untuk memenuhi tugas mata ushul fiqh

Dosen pengampu : Mukhammad Anieg,Lc.,M.S.I

Oleh :

Tria Budi Septiani NIM : 21001810

Kharisatun Nisa NIM : 21001811

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT)

MUHAMMADIYAH KENDAL

2021
SEJARAH USHUL FIQH

Oleh :

Tria Budi Septiani, Kharisatun Nisa

Abstrak

Sejak zaman kerasulan, sahabat,tabi’in dan seterusnya pemikiran hukum islam


terus berkembang namun semua cara, metode dan pemikiran belum terbukukan
dalam bentuk tulisan yang sistematis sehingga untuk mempelajari hukum tersebut
perlu dikaji riwayat dari sumber tersebut, sehingga harus mengulas sejarah ushul
fiqh dari zaman Rasulullah hingga menjadi disiplin ilmu sendiri. Periodesasi
hukum fiqh dimulai dari masa Rasulullah SAW dimana sumber hukum islam pada
masa itu adalah Al Qur’an dan Sunnah, hingga para sahabat dan seterusnya
timbul berbagai persoalan baru yang perlu dilakukan ijtihad untuk penetapan
hukum dalam hal tersebut. Dimulai dari masa kenabian yang disebut periode
risalah yang fokus terhadap perbaikan akidah dan akhlak masyarakat arab pada
masa itu. Dan terus berkembang hingga sekarang kita mengenal fiqh sebagai
disiplin ilmu yang mandiri yang mempelajari kaidah-kaidah secara terperinci
dari sumber terpercaya untuk menetapkan hukum perkara kejadian.
A. Pendahuluan
Pada pesatnya perkembangan teknologi yang serba canggih dan
memudahkan setiap orang untuk mencari informasi dari sumber manapun
dengan mudah namun, sayangnya dari masa ke masa tentu masih saja di
dapati kebanyakan orang melakukan kesalahan ataupun kekeliruan dalam
melaksanakan ibadah maupun mualamah, hal ini disebabkan butanya
seseorang akan pengetahuan ilmu fiqh yang merupakan penjelasan
ketentuan dalam melakukan ibadah dan muamalah itu sendiri, dalam
mengenal dan mengetahui sesuatu tentu tidak lepas dari sejarah atau
perkembangan ilmu tersebut khususnya pada ushul fiqh yang merupakan
akar dari tercipta hukum dan ijtihad para ulama’ dalam menentukan cara
atau kiat-kiat melaksanakan ibadah mahdhoh dan muamalah dalam
keseharian manusia, pentingnya mempelajari sejarah ushul fiqh agar lebih
yakin dalam melaksanakan kiat dan tuntutan ibadah yang dianjurkan
dalam ushul fiqh serta mengetahui kebenaran dari hukum ibadah tersebut.

Dalam ilmu fiqih terdapat beberapa pembagian yang tentunya sangat


penting untuk dipelajari agar dapat membandingkan dan mengetahui serta
diharapkan dapat melaksanakan ibadah dan mualamah sesuai dengan yang
tersurat dalam Al Qur’an dan Rasul sebagai pedoman utama dalam
pembahasan ushul fiqh.

Suatu aspek yang mengatur tentang nilai atau kiat kiat melaksanakan
ibadah dan muamalah atau ushul fiqh sangat penting untuk dipelajari bagi
remaja, mahasiswa dan semua aspek kehidupan agar terciptanya
kehidupan yang teratur.
B. Pembahasan

1. PengertianFiqh

Fiqh secara etimologi berasal dari kata faqiha-yafqahu-faqihan yang berarti


mengerti atau paham atau secara istilah adalah bidang ilmu pemahaman tentang
hukum islam secara khusus mengatur berbagai aspek kehidupan manusia secara
pribadi, masyarakat maupun hubungan manusia dengan Allah SWT. Sebagai
tuhannya. , Ushul fikih adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah, teori-teori
dan sumber-sumber secara terperinci dalam rangka menghasilkan hukum Islam
yang diambil dari sumber-sumber tersebut. Mekanisme pengambilan hukum harus
berdasarkan sumber-sumber hukum yang telah dipaparkan ulama. Sumber-sumber
hukum terbagi menjadi 2: sumber primer dan sumber sekunder. Alquran dan
sunnah merupakan sumber primer. Hukum-hukum yang diambil langsung dari
Alquran dan Sunnah sudah tidak bertambah dan disebut sebagai syariah. Adapun
sumber hukum sekunder yaitu ijmak, qiyas, dan sumber hukum lain. Hukum-
hukum yang diambil dari sumber sekunder disebut fikih. Ijmak dan qiyas
merupakan sumber hukum yang disepakati oleh empat mazhab fikih: Hanafi,
Maliki, Syafi'i, dan Hambali. Sumber hukum lain seperti kebiasaan masyarakat,
perkataan sahabat, dan istihsan diperselisihkan kevalidannya di antara mazhab-
mazhab yang ada.upunanusia sebagai makhluk Allah mempunyai kewajiban
terhadap dirinya sendiri. Namun bukan berarti kewajiban ini lebih penting
daripada kewajiban kepada Allah. Dikarenakan kewajiban yang pertama dan
utama bagi manusia adalah mempercayai dengan keyakinan yang sesungguhnya
bahwa “Tiada Tuhan melainkan Allah”. Keyakinan pokok ini merupakan
kewajiban terhadap Allah sekaligus merupakan kewajiban manusia bagi dirinya
untuk keselamatannya.

Manusia mempunyai kewajiban kepada dirinya sendiri yang harus ditunaikan


untuk memenuhi haknya. Kewajiban ini bukan semata-mata untuk mementingkan
dirinya sendiri atau menzalimi dirinya sendiri. Dalam diri manusia mempunyai
dua unsur, yakni jasmani (jasad) dan rohani (jiwa). Selain itu manusia juga
dikaruniai akal pikiran yang membedakan manusia dengan makhluk Allah yang
lainnya. Tiap-tiap unsur memiliki hak di mana antara satu dan yang lainnya
mempunyai kewajiban yang harus ditunaikan untuk memenuhi haknya masing-
masing.1

2. Sejarah fiqh
a. Pada masa Rasulullah SAW.
Pada masa kenabian disebut juga periode risalah dimana ajaran
fiqh diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan sumber kalamullah
dan al Qur’an, sedangkan agama islam pada masa itu adalah agama
baru yang didakwakan, hukum fiqh pada masa tersebut seluruhnya
bersumber dari perilaku Rasulullah SAW dan al Qur’an yang
merupakan Kalamullah. Periode risalah dibagi menjadi dua yaitu
periode Makkah dan Madinah, pada periode Makkah lebih terfokus
pada permasalahan akidah karena pada awal inilah agama islam
didakwakan. Ayat-ayat yang diwahyukan kebanyakan mengenai
ketauhidan dan keimanan.

Setelah hijrah ke Madinah turun ayat-ayat perintah tentang


puasa,zakat dan haji dengan tuntunan Rasulullah SAW. Pada
periode ini mulai muncul masalah yang belum ada ketetapan
hukumnya sehingga membutuhkan ijtihad, awalnya adanya kasus
seorang istri yang diceraikan secara sepihak oleh suaminya dan
kemudian menjadi sebab turunnya surah Al mujadalah2. Pada
periode Madinah awal diterapkan metode ijtihad.

Pembentukan fiqh pada periode risalah menekankan tiga aspek


terkait pada tugas kenabian. Antaranya :
1. Memperbaiki kepercayaan dan agama masyarakat pada era
jahiliyah. Dalam hal ini Rasulullah mengenalkan islam sebagai
agama pembaharu dan Rahmatanlil a’lamiin.
2. Perbaikan akhlak masyarakat jahiliyah, salah satu tugas
Rasulullah SAW pada masa itu adalah memperbaiki
kemerosotan akhlak masyarakat jahiliyah agar sesuai dengan
nilai keislaman dan menetapkan aturan sesuai dengan nilai

1
https://moreraf.kemenag.go.id//pengertianfiqhdanushulfiqh

2
Asbabun Nuzul Q.S Al Mujadalah ayat 1-4.
islam3. Tugas ini yang kemudian Rasulullah merumuskan
hukum-hukum sehingga terciptanya masyarakat madani³ dan
mulai mengembangkan fiqh secara perlahan kepada masyarakat
arab beliau menerapkan fiqh berdasarkan kejadian-kejadian
atau perkara berdasarkan sebab-akibat dan memberi solusi
berdasarkan Al-Qur’an.

b. Awal Pertumbuhan Fiqh


Pada masa kekuasaan Muawiyah bin Sufyan rujukan dalam
menghadapi permasalahan dengan cara merujuk dalam Al-Qur’an,
As Sunnah dan ijtihad para faqih 4. Pada masa ini terdapat
perpecahan antara umat islam yang menjadi tiga bagian yaitu
Syi’ah, Sunni dan Khawarij, dengan perbedaan tersebut terdapat
perbedaan dalam padangan para faqih pada setiap golongan, pada
masa ini muncul banyak hadits palsu yang menyuburkan pendapat
para faqih.

Pada masa ini banyak para faqih menggunakan nalar seperti Ibnu
Mas’ud saat berada di Iraq yang kebudayaannya berbeda dengan
Hijaz tempat awal munculnya islam kemudian Khalifah Umar bin
Khattab yang menggunakan pola mementingkan kemaslahatan
umat kemudian di pakai para faqih untuk melakukan ijtihad yang
berada di luar daerah Hijaz.
c. PertumbuhanFiqh di Indonesia.
Islam di Indonesia pertama kali di bawakan oleh wali songo mulai
dari tanah jawa begitu pula dengan ilmu fiqh para wali
menggunakan pendekatan budaya sebagai media dakwah
penyebaran agama islam dan ilmu fiqih sendiri, Menggunakan
metode pernikahan untuk membentuk keturunan islami,sehingga
terjadinya akulturasi budaya islam dan masyarakat yang
sebelumnya sebagian besar masyarakat Indonesia beragama Hindu-
Buddha. Ilmu fiqih terus berkembang seiring tersebarnya agama
islam di Indonesia setelah itu fiqih diajarkan di lembaga-lembaga
pendidikan keagamaan non formal seperti Pondok Pesantren dan di
lembaga pendidikan formal seperti di Madrasah Ibtidaiyah,

3
Hadist Riwayat Ahmad 2/381.
4
Sebutan bagi para ulama’ fiqh.
Madrasah Tsanawiyah dan Madrasah Aliyah oleh para ulama’
tentu dengan bersumber pada pokok yaitu Al-Qur’an, As Sunnah
dan ijtihad sesuai kaidah-kaidah yang telah ditetapkan.

C. Penutup

Kesimpulan
Pada masa kenabian disebut juga periode risalah dimana ajaran fiqh
diajarkan oleh Rasulullah SAW dengan sumber kalamullah dan al Qur’an.
Pembentukan fiqh pada periode risalah menekankan tiga aspek terkait pada tugas
kenabian yaitu perbaikan iman dan akhlak pada masa jahiliyah. Pada masa awal
pertumbuhan yaitu pada masa setelah kekhalifahan yaitu masa dinasti pada masa
kepemimpinan Muawiyah bin Sufyan terjadi berbagai perpecahan dan islam
terpecah menjadi tiga golongan yaitu Syi’ah, Sunni dan Khawarij. Pada masa ini
terkadang para faqih mengutamakan kemaslahatan umat karena perbedaan budaya
ditempat masing-masing. Ilmu fiqih kemudian menyebar bersama tersebarnya
agama islam hingga ke Indonesia islam sebarkan melalui Wali yang di disebut
walisongo yang pertama yaitu Sunan Gresik, Maulana Malik Ibrahim kemudian
menyebarkan agama islam dan fiqih melalui akulturasi budaya sehingga daapt
diterima di masyarakat sekitar.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://moreraf.kemenag.go.id//pengertianfiqhdanushulfiqh
2. https://www.jurnalfai-uikabogor.org/index.php/mizan/article/download/
192/106
3. Hadist riwayat Ahmad 2/381, Rasulullah sebagai penyempurna Akhlak.
4. Asbabun Nuzul Surah Al Mujadalah ayat 1-4
5. http://ejournal.kopertais4.or.id/sasambo/index.php/elhikam/article/view/
1385/988
6. https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/islamfutura/article/download/46/41
7. https://yufidia.com/5175-serial-kutipan-hadits-nabi-rasulullah-diutus-
untuk-menyempurnakan-akhlaq.html

Anda mungkin juga menyukai