Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

KEWASPADAAN NASIONAL BANGSA INDONESIA

DOSEN PENGAMPUH :

DR. H. HUSEN SARUJIN, SH, MM, MSi, MH.

DI SUSUN OLEH KLP 6 :

MUH. RISKI APRIANTO (60100120011)

CHAERUNNISA (60100120002)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR

T.A 2021/2022
2
KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikumWr. Wb

Puji syukursenantiasa kami panjatkankehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkat
dan karunia-Nya, kami dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-
Nya mungkin penyusun makalah ini tidak bisa menyelesaikan dengan baik. Shalawat dan
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta yakni nabi Muhammad SAW.

Tugas makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas pengetahuan tentang
“KEWASPADAAN NASIONAL BANGSA INDONESIA” dapat terselesaikan walau
dengan persiapan yang cukup singkat yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari
berbagai sumber.

Semoga ini dapat memeberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca, walaupun
memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon saran dan kritik, semoga dengan
adanya tugas ini Allah senantiasa meridhoinya dan akhirnya membawa hikmah untuk
semuanya. Amin YaRabbal'alamin

Wassalamu 'alaikumWr.Wb

Makassar, 6 Desember 2021

Penyusun

3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................4
BAB I.........................................................................................................................................5
PENDAHULUAN......................................................................................................................5
1.1 Latar belakang..................................................................................................................5
1.2 Rumusan masalah.............................................................................................................6
1.3 Tujuan penulisan..............................................................................................................6
BAB II........................................................................................................................................7
PEMBAHASAN........................................................................................................................7
2.1.Pengertian kewaspadaan nasional....................................................................................7
2.2 fungsi kewaspadaan nasional...........................................................................................7
2.3 Paradigma Nasional..........................................................................................................8
2.4 Penyimpangan kewaspadaan nasional..............................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................10
PENUTUP................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................10
3.2 Saran...............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kewaspadaan nasional sangat penting untuk dipelajari oleh semua warga negara, saat
ini banyak warga negara yang kurang memperhatikan pengaruh luar yang masuk, tidak dapat
kita sadari bahwa pengaruh itu membawa perubahan pada tatanan nilai di Indonesia. Euforia
reformasi telah menjadikan kehidupan nasional Indonesia salah arah, kebablasan, kehilangan
kompas, dan mengabaikan kewaspadaan nasional dari berbagai bentuk ancaman yang
menghadangnya. Kondisi seperti ini dirasakan sudah lebih dari satu dasawarsa ditengah hirup
pikuk, kebisingan dan kegaduhan demokratisasi.

Demokrasi dianggap seakan hanya sebuah tujuan dari suatu kebutuhan kehidupan
nasional yang dianggap juga sudah tidak lagi membutuhkan rambu-rambu, pedoman dan atau
sikap yang disebut kewaspadaan nasional. Kedepan,kondisi ini seharusnya segera diakhiri,
agar kehidupan nasional kembali kepada relnya yang benar, sesuai dengan kesepakatan
nasional — 4 pilar kebangsaan.Kondisi ini juga harus segera diakhiri, sebelum disintegrasi
bangsa semakin mendekat didepan mata, karena kualitas kewaspadaan nasional kita semakin
rendah.

Bersyukur, akhir-akhir ini semakin berkumandang kerinduan terhadap kesepakan


nasional itu- kerinduan dan kesadaran terhadap 4 pilar kebangsaan meliputi: Pancasila, UUD
1945, sesanti Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, sebagai bentuk dari kesadaran terhadap
kewaspadaan nasional.

Oleh sebab itu penulis membuat makalah yang berjudul “Kewaspadaan Nasional
Bangsa Indonesia” .hal ini dimaksud agar kita lebih bias memahami sejauh mana
kewaspadaan nasional diterapkan di Indonesia.

5
1.2 Rumusan masalah
1. Apa pengertian kewaspadaan nasional?

2. Apa saja fungsi dari kewaspadaan nasional?

3. Apa paradigma nasional bangsa indonesia?

4. BagaimanaPenyimpangan yang terjadiakibatkurangnyakewaspaannasional?

1.3 Tujuan penulisan


1. Agar siswa/mahasiswa dapat mengetahui makna dari kewaspadaan nasional

2. Agar siswa/mahasiswa dapat mengetahui fungsi dari kewaspadaan nasional

3. Agar siswa/mahasiswa dapat mengetahui paradigma nasional

4.agar siswa/mahasiswa dapat mengetahui bentuk penyimpangan dari kewaspadaan nasional

6
BAB II

PEMBAHASAN

2.1.Pengertian kewaspadaan nasional


Kewaspadaan nasional adalah kualitas kesiapan dan kesiagaan yang dimiliki oleh bangsa
indonesia untuk mampu mendeteksi, mengantisipasi sejak dini dan melakukan aksi
pencegahan terhadap berbagai bentuk dan sifat potensi ancaman terhadap nkri. Kewaspadaan
nasional juga bisadiartikan dengan suatu sikapdalamhubungannyadengannasionalisme yang
dibangun dari rasa peduli dan tanggung jawab seorang warga negara terhadap kelangsungan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dari suatu ancaman. Terdapat
tingkatan/strata sikap waspada, yaitu :

1. Kewaspadaan individu
2. Kewaspadaan keluarga
3. Kewaspadaan kelompok
4. Kewaspadaan rt/rk/rw
5. Kewaspadaan kelurahan
6. Kabupaten/otonomi daerah
7. Kewaspadaan propinsi
8. Kewaspadaan nasional.

Jadi kewaspadaan nasional adalah mani festasi kepedulian dan rasa tanggung jawab bangsa
indonesia terhadap keselamatan dan keutuhan bangsa/Nkri.

Oleh karena itu, kewaspadaan nasional harus bertolak dari berkeyakinan ideologis dan
nasionalisme yang kukuh serta perlu didukung oleh usaha usaha pemantauan sejak dini dan
terus-menerus terhadap berbagai implikasi situasi serta kondisi yang berkembang, baik di
dalam maupun di luar negeri.

2.2 Fungsi kewaspadaan nasional


Fungsi kewaspadaan nasional:

1. Membina kepastian hukum


2. Membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat
3. Penegakan hukum dan keadilan
4. Membangun kemampuan pertahanan

7
5. Melindungi rakyat dari berbagai bencana (alam, kesengajaan, lalai) termasuk
perlindungan hak-hak rakyat.

Hubungan Kewaspadaan nasional tidak terlepas dari para digma nasional.Paradigma


nasional adalah pola nasional yang digunakan dalam menjalankan sistem kehidupan
nasional.Segala permasalahan nasional harus didudukkan dalam kerangka para digma
nasional sebagai komitmen bangsa dan negara dalam menjalankan kehidupan nasionalnya.

2.3 Paradigma Nasional


Dalam paradigma nasional ditemukan paham kebangsaan, rasa kebangsaan, wawasan
kebangsaan, jiwa dan semangat kebangsaan Paradigma tersebu tmeliputi Pancasila, UUD
1945, ketahanan nasional dan wawasan nusantara.

1. PANCASILA

Pancasila adalah landasan idiologi dalam menjalankan kehidupan nasional. Pancasila yang
diformulasikan dalam pembukaan UUD 1945 adalah suatu pandangan hidup atau nilai yang
menyeluruh dan mendalam tentang bagaimana cara sebaiknya, yaitu secara moral dianggap
benar dan adil, mengatur tingkah laku bersama dalam berbagai kehidupan nasional.
Kehidupan nasional yang dimaksud adalah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, pancasila mendasari semua sumber hukum yang ada di Indonesia atau dikatakan
sebagai SUMBER DARI SEGALA SUMBER HUKUM yang ada di Indonesia.

2. UUD 1945

UUD 1945 merupakan landasan konstitusional bangsa dan negara Indonesia, juga merupakan
hukum dasar tertulis serta menjadi pedoman pokok dalam kehidupan nasional. Sebagai
hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum dari seluruh produk hukum atau
kebijaksanaan pemerintah baik pusat maupun daerah

3. WAWASAN NUSANTARA

Samudera Pasifik Merupakan landasan visional bangsa Indonesia yang dikembangkan dan
dilakukan dalam rangka mencapai cita-cita dan tujuan nasional dengan mempertimbangkan
geopolitik Indonesia, sejarah perjuangan dan kondisi sosial budaya Selatan bangsa Selatan.
Wawasan nusantara mengamanatkan persatuan dan kesatuan wilayah tanah air sebagai wadah
dan ruang hidup,bangsa.

8
Merupakan pedoman dan pemberi motivasi bagi setiap penyelenggaraan negara, warga
negara dan komponen bangsa baik dalam berpikir, bertindak dan bersikap.

4. KETAHANAN NASIONAL

Merupakan landasan konsepsional bangsa yang merupakan kondisi dinamis bangsa Indonesia
yang terintegrasi, berisi :

 keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk menghadapi dan


mengatasi segala macam bentukan ancaman, tantangan maupun hambatan baik datang
dari dalam maupun luar negeri. Langsung maupun tak langsung membahayakan
identitas.
 Kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara serta tujuan nasional Hakekat
KONSEPSI ketahanan nasional adalah pengaturan dan penyelenggaraan
kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek
kehidupan nasional.

2.4 Penyimpangan kewaspadaan nasional


1. Negara Republik Indonesia dengan keanekaragaman suku bangsa, agama, dan budaya yang
masih diwarnai ketimpangan pembangunan, ketidakadilan, dan kesenjangan sosial, ekonomi
dan politik, berpotensi melahirkan konflik di tengah masyarakat.

2.Indonesia pada satu sisi sedang mengalami transisi demokrasi dan pemerintahan, membuka
peluang bagi munculnya gerakan radikalisme di dalam negeri, dan pada sisi lain hidup dalam
tatanan dunia yang terbuka dengan pengaruh asing sangat rawan dan berpotensi
menimbulkan konflik.

3. Kekayaan SDA dan daya dukungl ingkungan yang makin terbatas dapat menimbulkan
konflik, baik karena masalah kepemilikan maupun karena kelemahan dalam sistem
pengelolaannya yang tidak memperhatikan kepentingan masyarakat setempat.

4. Konflik menyebabkan hilangnya rasa aman, timbulnya rasa takut, rusaknya lingkungan dan
pranatasosial, kerugian harta benda, jatuhnya korban jiwa, timbulnya trauma psikologis
(dendam, benci, antipati), serta melebarnya jarak segresi antara para pihak yang berkonflik
sehingga dapat menghambat terwujudnya kesejahteraan umum.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kewaspadaan nasional harus selalu ditanamkan pada diri kita untuk mempertahankan
keutuhan NKRI. Adanya globalisasi tidak mungkin dihindari,mahasiswa harus melakukan
kewaspadaan nasional terhadap pengaruh budaya asing.Keanekaragaman suku, agama, ras,
dan budaya Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 240 juta jiwa, pada satu sisi
merupakan suatu kekayaan bangsa yang secara langsung ataupun tidak langsung dapat
memberikan kontribusi positif bagi upaya menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Namun pada sisi lain, kondisi tersebut dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan
nasional apabila terdapat ketimpangan pembangunan, ketidakadilan dan kesenjangan sosial
dan ekonomi, serta ketidak terkendalian dinamika kehidupan politik.

3.2 Saran
Penulis hanya bisa menyarankan semoga para pembaca lebih bisa memahami kenapa kita
harus melakukan kewaspadaan nasional dan janganlah sekali-kali menodai tanah kelahiran
kita ini dengan perbuatan yang tidak baik, karena tercela satu bernoda semua.Hati-hati pula
dengan gerakan pendirian negara di dalam negara yang ingin membangun negara islam di
dalam Negara Indonesia dengan cara membangun keanggotaan dan mendoktrin anggota
hingga mereka mau melakukan berbagai tindak kejahatan di luar ajaran agama islam demi
uang. Jika menemukan gerakan semacam ini segera lapor kepihak yang berwajib.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dwiyono, Agus dkk. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Yudistira,2006

Kaelan dan Achmad Zubaidi. Pendidikan KewarganegaraanuntukPerguruan Tinggi.


Yogyakarta: Paradigma 2010

11

Anda mungkin juga menyukai