Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
Abstract
The paper describes the objective acoustic condition of Al Markaz Al Islami Mosque and the
factors that affect the acoustic condition of the mosque. Al Markaz Al Islami Mosque is one of the
popular mosque in Makassar. The room of the mosque is 4,016 m2 large and contained 6,000
persons. The acoustic condition of the mosque in the first observated subjectively were unevenly
distributed nature of sound, and excessive reverberation and echo that affect hearing
conveniences in the room. The describing of the objective acoustic condition based on the result
of direct measurements of Sound Pressure Level and Noise Level using Sound Level Meter, and
measurements of reverberation time and intelligibility level of speech with mathematic analysis.
The measurements done on real condition on November to December in 2007
Key word: Acoustic, mosque, sound pressure level, noise level, reverberation time,
speech intelligibilitys
Abstrak
Tulisan ini memaparkan kondisi objektif akustik ruang masjid Al Markaz Al Islami Makassar dan
faktor-faktor yang memengaruhi kondisi tersebut. Masjid Al Markaz Al Islami adalah salah satu
masjid yang cukup dikenal di kota Makassar dengan luas ruang ibadah 4.016 m 2 dan dapat
menampung 6.000 jamaah. Kondisi awal akustik ruang masjid yang diamati secara subjektif
adalah distribusi suara yang tidak merata di dalam ruang serta bunyi dengung dan gema yang
menimbulkan ketidaknyamanan mendengar. Pemaparan kondisi objektif akustik ruang masjid
didasarkan pada hasil pengukuran langsung Tingkat Tekanan Suara dan Tingkat Bising
menggunakan Sound Level Meter, serta pengukuran Waktu Dengung dan Tingkat Kejelasan
Pembicaraan dengan analisis matematis. Pengukuran dilakukan pada kondisi riil pada bulan
November-Desember 2007.
Kata kunci: Akustik, masjid, tingkat tekanan bunyi, tingkat bising, waktu dengung,
kejelasan pembicaraan
x Staf Pengajar Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu
** Staf Pengajar Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Hasanuddin, Makassar
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
(Mariani dan Nurlaela Rauf)
masjid misalnya bila khatib memberikan ibadah hari-hari biasa juga menjadi
khotbah, jika suaranya tidak dapat keluhan dari para jamaah.
didengar dengan jelas oleh setiap Pengukuran akustik kemudian
jamaah di seluruh ruangan, maka dilakukan untuk mengetahui kondisi
jamaah tidak memberikan perhatian objektif akustik ruang masjid pada bulan
dan cenderung mengantuk atau November-Desember 2007, dimana
berbisik-bisik. Keadaan ini jelas tidak terdapat perubahan sistem pengeras
diinginkan karena pesan moral tidak suara yang terpasang dalam ruang
dapat ditangkap dengan sempurna masjid dari kondisi pada pengamatan
oleh para jamaah. Begitu pula pada pada bulan Agustus 2007. Pengukuran
shalat berjamaah, suara imam yang mencakup parameter-parameter
tidak jelas dapat mengganggu objektif akustik yang mewakili faktor
kekhusukan ibadah, bahkan dapat kekerasan suara, kejelasan suara dan
merusak kesempurnaan ibadah. Oleh kehidupan suara dalam ruang.
sebab itu kondisi akustik ruang masjid
seharusnya mendapatkan perhatian
khusus. 2. Tinjauan Pustaka
Masjid Al Markaz Al Islami yang Dalam Lawrence (1970), bunyi
berlokasi di pusat kota Makassar, atau suara (sound) diklasifikasikan
merupakan salah satu masjid menjadi 3, yaitu pembicaraan (speech),
agung/raya yang menjadi centre of musik (music), dan kebisingan (noise).
religious and social activities dari Menurut fungsinya, masjid dikategorikan
komunitas muslim di kota Makassar, dan VHEDJDL ´speech roomµ NDUHQD GLGDVDUL
merupakan masjid yang terbesar dan oleh speech sebagai main activity (Icha,
termegah di Kawasan Timur Indonesia. Venanda et al, 2005). Sesungguhnya di
Masjid Al Markaz Al Islami dibangun dalam ruang masjid juga terdapat
berlantai tiga dengan luas total 6.932 m2 DNWLYLWDV ´PHODJXµ GDUL SHPEDFDDQ
(lampiran, Gambar 1). Lantai dua dan ayat-ayat suci Alquran yang juga
tiga (balkon) seluas 4.016 m2 digunakan merupakan aktivitas utama (khaiyat,
khusus sebagai ruang ibadah yang 1966), seperti mengaji, shalawat, adzan
mampu menampung 6.000 jamaah. dan shalat. Namun bunyi tersebut belum
Pengamatan awal yang dikategorikan sebagai EXQ\L ´musicµ
dilakukan pada ruang Masjid Al Markaz Soegijanto (2001) dalam
Al Islami pada bulan Agustus 2007, yaitu penelitian Kinerja Akustik Masjid di
dengan mendengarkan langsung suara Indonesia menyebutkan 5 persyaratan
saat pelaksanaan rangkaian shalat umum akustik untuk ruang masjid, yaitu
Jumat di mana ruangan terisi penuh kekerasan suara yang mencukupi,
jamaah dan saat ruangan kosong, distribusi suara yang merata, waktu
secara subjektif terdapat kondisi dengung yang optimum yang
mendengar yang tidak begitu baik berpengaruh pada kejelasan
pada ruang masjid. Distribusi suara tidak pembicaraan, bebas dari cacat akustik,
merata pada seluruh ruangan, suara dan tingkat bising yang rendah.
lemah terutama di daerah bawah Kekerasan suara dalam ruang
balkon. Suara doa dan khotbah diukur dengan Tingkat Tekanan Suara
(pengucapannya) tidak jelas terdengar (Sound Pressure Level) dalam skala
pada beberapa tempat dalam deciBell (dB). Nilai SPL menunjukkan
ruangan karena efek dengung dan kekuatan atau kekerasan suara yang
gema serta clarity yang kurang baik dari ditangkap oleh pendengar pada suatu
sistem pengeras suara. Pada kondisi titik dalam ruang dengan jarak tertentu
ruangan kosong, suara dengung dan dari sumber suara. Jika bunyi yang
gema cukup kuat terdengar di seluruh dipancarkan dari sumber suara dapat
ruangan. Kondisi ini pada pelaksanaan ditangkap dengan kekerasan yang
sama oleh pendengar pada semua
247
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 4, Nopember 2008: 246 - 260
posisi/titik dalam ruang, maka dikatakan dimana suara harus cukup keras dan
distribusi suara dalam ruang tersebut setiap fonem harus dapat dibedakan
merata. (Lawrence, 1970). Salah satu parameter
Tingkat dengung dalam ruang kejelasan pembicaraan adalah %
diukur dengan Waktu Dengung ALCons yang perumusannya ditemukan
(Reverberation Time) dalam satuan oleh V.M.A.Peutz pada 1971. Nilai %
detik. Dengung (reverberation) dalam ALCons menunjukkan seberapa besar
akustika adalah bunyi yang prosentase kehilangan artikulasi
berkepanjangan sebagai akibat konsonan (Percentage Articulation Loss
pemantulan yang berturut-turut dalam of Consonant) yang menyebabkan
ruang tertutup setelah sumber bunyi suara pembicaraan menjadi tidak jelas.
dihentikan. Objektif waktu dengung Semakin rendah nilai % ALCons, semakin
yang diperkenalkan pertama kali oleh baik kejelasan pembicaraan.
W.C.Sabine pada tahun 1898, adalah Kebisingan (noise) didefinisikan
waktu yang diperlukan oleh energi bunyi sebagai bunyi atau suara yang tidak
untuk meluruh sebesar 60 dB dari energi diinginkan ada dalam ruang (unwanted
awalnya (RT60). Sabine menemukan sound) yang berasal bukan dari sumber
waktu ini merupakan fungsi dari volume suara utama. Dinyatakan oleh
ruangan dan jumlah penyerapan bunyi Mediastika (2005), dikenal 3 istilah bising,
di dalamnya. yaitu bising latar belakang (background
Dengung berbeda dengan gema noise), bising (noise), dan bising
(echo) yang waktu pemantulannya gabungan (ambient noise). Background
lebih lambat (long delayed) dan timbul noise adalah bunyi yang muncul secara
akibat strong reflection bunyi asli (Day et tetap dan stabil pada tingkat tertentu.
al, 1969). Dengung dibutuhkan pada Noise adalah bunyi yang muncul secara
taraf tertentu untuk meningkatkan tidak tetap atau seketika dengan
intensitas bunyi asli dan memberi kesan tingkat kekerasan yang melebihi
´liveµ SDGD UXDQJDQ 6HPHQWDUD JHPD background noise. Dan ambient noise
sebagai sebuah cacat akustik (acoustic adalah gabungan antara background
defect) harus dieliminasi karena dapat noise dan noise.
merusak kualitas bunyi asli (Doelle, 1993).
Dinyatakan oleh Mediastika (2005),
3. Metodologi
waktu dengung yang disyaratkan untuk
aktivitas speech lebih pendek dari Kondisi objektif akustik ruang
waktu dengung untuk aktivitas music, masjid dinilai berdasarkan parameter
dan besarannya semakin bertambah objektif akustik, pada tulisan ini
dengan makin besar volume ruang. mencakup Tingkat Tekanan Suara (SPL),
Kayili (2005) merekomendasikan waktu Tingkat Bising (NL), Waktu Dengung
dengung yang lebih panjang untuk (RT60) dan Tingkat Kejelasan
ruang masjid yang dimaksudkan untuk Pembicaraan (% ALCons). Hasil
penciptaan estetika bunyi yang pengukuran dipaparkan disertai
membangkitkan perasaan keagungan evaluasi dengan mengacu pada
Tuhan, berkaitan dengan aktivitas standar atau besaran-besaran akustik
´PHODJXµ GDUL SHPEDFDDQ D\DW-ayat yang direkomendasi, dilengkapi dengan
suci Alquran. analisis faktor-faktor yang berpengaruh
Berkaitan dengan aktivitas terhadap kondisi akustik .
speech (ceramah/khotbah), kejelasan Pengukuran Tingkat Tekanan
pembicaraan (speech intelligibility) Suara dilakukan pada kondisi riil yaitu
menjadi salah satu kriteria akustik ruang pada setiap pelaksanaan ibadah
masjid. Inteligibilitas adalah kejelasan dengan menggunakan sistem tata
dan kemudahan dimengerti (clearly suara (sound system) yang terpasang
and easily understood) dari kata-kata dalam ruang masjid (setting riil).
yang diucapkan (Day et al, 1969), Pengukuran dilakukan pada aktivitas
speech (ceramah/khotbah) dan
248
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
(Mariani dan Nurlaela Rauf)
Dimana,
Absorpsi total ruangan (A) adalah luas R = Konstanta ruang.
seluruh permukaan (S, m2) dengan
koefisien serapnya (Â, Sabine) :
Jika d > 3,16 dc, maka persamaan yang
digunakan adalah :
$ ´6Â 6 1Â 1 + S 2Â 2 « 6nÂn ««
$/&RQV 57 «««« ««
Pada frekuensi tinggi (di atas 1
kHz) absorpsi bunyi oleh udara adalah
249
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 4, Nopember 2008: 246 - 260
250
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
(Mariani dan Nurlaela Rauf)
251
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 4, Nopember 2008: 246 - 260
90,0
85,0
80,0
75,0
dBA
70,0
65,0
60,0
55,0
50,0
Mengaji Shalaw at Adzan
252
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
(Mariani dan Nurlaela Rauf)
65,0
60,0
55,0
dBA
50,0
45,0
40,0
05.30 08.30 11.30 14.30 17.30
Waktu
100,0
90,0
80,0
70,0
dBA
60,0
50,0
40,0
30,0
HSD Disertai
Hujan Sangat Selesai Shalat
Hujan Deras Gemuruh dan
Deras Jumat
Ledakan Guntur
253
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 4, Nopember 2008: 246 - 260
Hz) antara 6,1-6,6 detik pada kondisi (2205) dan Knudsen & Harris (1969),
ruangan kosong (tanpa jamaah), 5,4- pada kondisi banyak jamaah dinilai
5,9 detik pada kondisi ruangan terisi cukup memenuhi, sementara pada
sedikit jamaah, dan 1,5-1,4 detik pada kondisi kosong jamaah maupun pada
kondisi ruangan terisi banyak jamaah. kondisi sedikit jamaah, waktu dengung
Waktu dengung optimum masjid yang ruang masjid sangat tinggi.
direkomendasikan oleh Kayili (2005) Dengung yang optimum pada
untuk volume ruang 23.670,81 m3 adalah ruang masjid dibutuhkan untuk
~2,5 detik. Sementara Knudsen dan menunjang kejelasan pembicaraan
Harris dalam Day et al (1969) (speech intelligibility) pada aktivitas
merekomendasikan waktu dengung seperti ceramah/khotbah, dan untuk
optimum speech audiotria untuk volume terciptanya estetika bunyi untuk aktivitas
ruang 23.670,81 m3 adalah ~1,1 detik. seperti mengaji, shalawat dan adzan.
Dengan demikian, waktu dengung Sementara dengung yang berlebihan
ruang masjid Al Markaz Al Islami akan merusak kejelasan pembicaraan.
mengacu pada rekomendasi Kayili
7,0
6,0
5,0
4,0
detik
3,0
2,0
1,0
0,0
125 Hz 250 Hz 500 Hz 1 kHz 2 kHz 4 kHz
254
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
(Mariani dan Nurlaela Rauf)
255
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 4, Nopember 2008: 246 - 260
256
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
(Mariani dan Nurlaela Rauf)
Lampiran Gambar
257
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 4, Nopember 2008: 246 - 260
24.85 m
Kuncup
15.00 m
Limasan
8.00 m
LT III
5.00 m
LT II
Mihrab
9 x 6.00 m
54.00 m
TR 1 TR 2
42.00 m
BB 1 TR 3 BB 2 BL 1 BL 2
TR 4 TR 5
BB 3 BB 4 BB 5 BL 3
RUANG RUANG
UTAMA BALKON
258
Deskripsi Kondisi Akustik Ruang Masjid Al Markaz Al Islami Makassar
(Mariani dan Nurlaela Rauf)
259
Jurnal SMARTek, Vol. 6, No. 4, Nopember 2008: 246 - 260
48,8 ² 56,5
48,3 ² 57,1 dBA
dBA
54,8 dBA
60,5 dBA
57,5 dBA
Lapangan
Bermain Park
LB 6
Ruang Masjid
ir Kampus
Ekstension
TR 3
Unhas
Kanal BL 3
57 m
LB 4 LB 5
± 23 m
24 m Plaza
LB 2 LB 1 LB 3
± 95 m 18 m 2 x 18 m 2 x 18 m 18 m
Jl. Mesjid Raya Jl. Al Markaz
Parkir Utama
Menara
± 99 m
260