Anda di halaman 1dari 6

IMPLEMENTASI ARSITEKTUR PERILAKU ISLAM

DI MUSEUM KOTA MAKASSAR

Muh Riski Aprianto1 Commented [AUT1]: Nama penulis tidak boleh disingkat
1
Program Studi Teknik Arsitektur
Fakultas Sains Dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Commented [AUT2]: Tuliskan nama Program Studi, Fakultas,
Jl. Sultan Alauddin No.63, RomangPolong, Kec. Somba opu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, Universitas (tanpa disingkat)
92113
*E-mail: Ikkimen3@gmail.com

Abstrak: Museum kota ini adalah Sebuah lembaga yang bersifat tetap.tidak
mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka
untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan
memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-
barang pembuktian manusia dan lingkungannya. penerapan pola perilaku
islam pada tiap individu dalam beraktifitas sangat penting untuk menghindari
hal hal buruk terjadi, hal tersebut juga berlaku dalam perilaku memelihara
dan menjaga objek bersejarah yang merupakan tanggung jawab dari
pengelola karena dengan memelihara dan menjaga museum akan membuat
minat pengunjung semakin banyak untuk datang. Penelitian ini dilakukan di
museum kota makassar 2023. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan deskriptif. Pengambilan data untuk penelitian ini
dilakukan secara langsung di Museum Kota Makassar penerapan pola
perilaku islam pada tiap individu dalam beraktifitas sangat penting untuk
menghindari hal hal buruk terjadi, hal tersebut juga berlaku dalam perilaku
memelihara dan menjaga objek bersejarah yang merupakan tanggung jawab
dari pengelola karena dengan memelihara dan menjaga museum akan
membuat minat pengunjung semakin banyak untuk datang.

Kata Kunci: kualitatif deskriptif; arsitektur perilaku; islam museum; kota Commented [AUT3]: Gunakan kata kunci yang spesifik, tidak
hanya terdiri dari 1 kata dan tidak selalu berasal dari judul
makassar penelitian

Abstract : This city museum is a permanent institution, not seeking profit,


serving the community and its development, open to the public, which
acquires, cares for, connects and exhibits, for the purposes of study, education
and enjoyment, evidence of humans and their environment. Applying Islamic
behavioral patterns to each individual in their activities is very important to
avoid bad things happening. This also applies to the behavior of maintaining
and protecting historical objects which is the responsibility of the manager
because by maintaining and maintaining the museum it will attract more and
more visitors to come. This research was conducted at the Makassar City
Museum in 2023. This research used qualitative methods with a descriptive
approach. Data collection for this research was carried out directly at the
Makassar City Museum. The application of Islamic behavior patterns for each
individual in their activities is very important to avoid bad things happening.
This also applies to the behavior of maintaining and guarding historical
objects which is the responsibility of the manager because by maintaining

287
Riski., Studi Perilaku … _ 288

them and maintaining the museum will attract more and more visitors to
come.

Keywords: descriptive qualitative; behavioral architecture; Islamic


museum; Makassar city
289

PENDAHULUAN

Secara etimologis, museum berasal dari kata Yunani "mouseion" yang sebenarnya
merujuk kepada nama kuil pemujaan terhadap Muses, dewa yang berhubungan dengan
kegiatan seni. Muses adalah salah satu dari sembilan Dewi yang lahir dari maha Dewa
Zous dengan isterinya Mnemosyne. Dewa dan Dewi tersebut bersemayam di Pegunungan
Olympus. Muscion selain tempat suci, pada waktu itu juga untuk berkumpul para
cendekiawan yang mempelajari serta menyelidiki berbagai ilmu pengetahuan, juga
sebagai tempat pemujaan Dewa Dewi. (Luhfi Asiro dkk.2008: 2). Pengertian Museum
kota ini adalah Sebuah lembaga yang bersifat tetap.tidak mencari keuntungan, melayani
masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum,yang memperoleh, merawat,
menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan
kesenangan, barang- barang pembuktian manusia dan lingkungannya. Begitu pentingnya
museum dalam pembelajaran sejarah, maka tidak terlepas dari bahasan yang menguak
arti penting museum dalam sejarah. Museum seperti yang kita ketahui adalah sebuah
lembaga tetap yang mencoba atau mencari keuntungan yang melayani masyarakat dan
perkembangan yang terbuka untuk umum. Bagi dunia pendidikan, terutama dalam
pembelajaran sejarah, keberadaan museum menjadi sangat penting karena koleksi-
koleksi yang dimiliki dapat memberikan informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan
yang muncul dalam proses pembelajaran di dunia pendidikan sejarah, baik sejarah alam.
flora fauna maupun sejarah peradaban dan budaya. ( Luhfi Asiro dkk 2008: 4-5).

Saat ini museum kota makassar memiliki daya tarik yang rendah disebabkan oleh
berbagai faktor, antara lain koleksi yang monoton, penyajian yang membosankan, dan
promosi yang kurang efektif. Museum kota sering dianggap terisolasi dari masyarakat
dikarenakan lokasi yang tidak strategis dan kurangnya kegiatan yang menarik, hal
tersebut membuat masyarakat memiliki minat yang rendah untuk ke museum kota.
Berdasarkan uraian latar belakang maka penelitian ini bertujuan untuk menerapkan pola
perilaku islam dalam museum kota makassar. Pola perilaku islam akan membantu
museum kota makassar menarik minat Masyarakat untuk datang berkunjung.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif.
Pengambilan data untuk penelitian ini dilakukan secara langsung di Museum Kota
Makassar. Penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, dan studi literatur. Penelitian
survey merupakan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tujuan
mengidentifikasi pola ruang, diantaranya perilaku moral dan perilaku sosial.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Museum kota makassar memiliki jam operasional dimulai pada hari selasa sampai
dengan hari minggu terhitung dari jam 08.00 Pagi – 16.00 Sore, dengan intensitas
keramaian pada hari sabtu dan minggu. Pola perilaku Masyarakat cukup ramai dihari
minggu dikarenakan hari libur dengan jumlah pengunjung yang dominan para remaja.

Pengamatan pertama dilakukan dengan mengamati interaksi perilaku pengunjung


yang kebanyakan hanya mengambil foto kemudian pergi tanpa membaca Sejarah dari
benda benda peninggalan tersebut. Hasil pengamatan dapat dilihat dalam gambar 1.
Riski., Studi Perilaku … _ 290

Gambar 1. Pola perilaku pengunjung.

Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar 1 didapatkan hasil bahwa pada bagian
papan info sudah tidak terlihat dengan jelas, penyajian yang kurang menarik, dan
peletakan yang sulit untuk dibaca membuat para pengunjung hanya mengambil
dokumentasi. Hal tersebut berpengaruh pada minat remaja dalam menggali lebih dalam
mengenai Sejarah Sejarah yang harusnya diketahui oleh remaja tersebut. Adapun pola
perilaku yang melanggar aturan dari museum tersebut untuk tidak menyentuh benda
benda peninggalan. Hasil pengamatan dapat dilihat dari gambar 2.

Gambar 2. Pola perilaku pengunjung.

Pada saat pengamatan juga ditemukan tingkah laku yang menunjukkan pola
perilaku yang dapat menimbulkan kerusakan pada benda museum, hal tersebut terjadi
karena kurangnya pengetahuan akan aturan dalam musem dan kesadaran pengunjung
untuk menghargai tiap peninggalan Sejarah yang ada. Jika hal tersebut sering terjadi akan
membuat keorisinal benda tersebut akan berkurang dan tentunya membuat kerugian pada
pihak musem kota makassar.

Pengamatan kedua dilakukan dengan mengamati interaksi perilaku pada ruang


khusus yang hanya bisa dimasuki pengelola museum, pengunjung dapat memasuki
ruangan apabila mendapatkan ijin dari pengelola. Hasil pengamatan dapat dilihat dari
gambar 3.
291

Gambar 3. Pola perilaku pengunjung.

Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar 3, didapatkan hasil bahwa pada tingkah
laku pengunjung mencerminkan sikap yang tidak bermoral dengan memasuki ruangan
khusus yang telah dilarang sebelumnya, hal tersebut terjadi dikarenakan jumlah
pengunjung yang cukup banyak sehingga membuat pengelola kewalahan dalam
mengatur. Namun sebagai umat muslim tentunya telah memiliki kesadaran diri sendiri
dalam memilah hal yang baik dan buruk untuk dilakukan. Hal tersebut tertera sesuai
dengan ayat dibawah ini.

َ ‫َو َل ت َ ُك ْونُ ْوا َكالَّ ِذيْنَ قَالُ ْوا‬


َ‫س ِم ْعنَا َو ُه ْم َل يَ ْس َمعُ ْون‬
Artinya : “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang (munafik) yang berkata,
Kami mendengarkan,” padahal mereka tidak mendengarkan (karena hati mereka
mengingkarinya)”.

Berdasarkan ayat tersebut jelas mengartikan bahwa setiap manusia harus mengikuti
aturan yang telah ada demi menghindari hal hal yang dapat merugikan diri sendiri maupun
orang lain. Dari pengamatan tersebut pemberian garis batas dan tindakan tegas diperlukan
agar memiliki efek jera bagi pelanggar.

Hasil pengamatan 1 dan 2 secara keseluruhan menunjukkan bahwa terdapat


kesalahan yang disebabkan baik dari pengunjung maupun pengelola museum, seperti
pada pengamatan pertama yang kurang memperhatikan papan informasi benda museum
yang membuat museum terlihat tidak terurus, terdapat benda bersejarah yang dibiarkan
tanpa pembatas atau pengaman area agar tidak dapat disentuh, sehingga pengunjung
dengan sengaja menyentuh yang bisa menyebabkan kerusakan pada objek tersebut. Pada
pengamatan kedua kurangnya kesadaran pengunjung akan menjaga tata tertib yang
berlaku dan mendengarkan setiap larangan dari pengelola musem, hal tersebut dapat
menyebabkan kerugian pada diri sendiri dan orang lain.
Riski., Studi Perilaku … _ 292

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian implementasi arsitektur perilaku islam di museum kota makassar
disimpulkan bahwa penerapan pola perilaku islam pada tiap individu dalam beraktifitas
sangat penting untuk menghindari hal hal buruk terjadi, hal tersebut juga berlaku dalam
perilaku memelihara dan menjaga objek bersejarah yang merupakan tanggung jawab
dari pengelola karena dengan memelihara dan menjaga museum akan membuat minat
pengunjung semakin banyak untuk datang.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh element yang telah membantu
dalam proses pengumpulan data hingga penulisan jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA Commented [AUT4]: -Gunakan style reference APA


Matitaputy, J. (2007). Pentingnya Museum Bagi Pelestarian Warisan Budaya dan Pendidikan dalam -Minimal 15 daftar pustaka yang berumur 10 tahun terakhir untuk
mendukung novelty penelitian
Pembangunan. Kapata Arkeologi, 38–46. https://doi.org/10.24832/kapata.v0i0.46. -Menggunakan lebih banyak daftar pustaka primer berupa jurnal
Asmara, D. (2019). Peran Museum dalam Pembelajaran Sejarah. Kaganga: Jurnal Pendidikan atau prosiding, dibandingkan buku pustaka
Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 2(1), 10–20.
https://doi.org/https://doi.org/10.31539/kaganga.v2i1.707
Juwita, T., Novianto, E., Tahir, R., & Nugraha, A. (2020). Pengembangan Model Wisata Edukasi
di Museum Pendidikan Nasional. Jurnal Indonesian Tourism, Hospitality and Recreation,
3(1), 8–17. https://doi.org/10.17509/jithor.v3i1.21488
Rukmana, I. (2019). Strategi Pengelolaan Museum Benteng Vredeburg sebagai Daya Tarik Wisata
Warisan Budaya di Yogyakarta. Jurnal Tata Kelola Seni, 5(2), 103–119.
https://journal.isi.ac.id/index.php/JTKS/article/download/3261/1513
Suryaatmaja, M. G., & Suyaman, D. J. (2021). Pelayanan Elektronik dan Keputusan Berwisata:
Studi Pada Obyek Pariwisata Edukasi Museum. At-Tadbir: Jurnal Ilmiah Manajemen, 5(2),
82–92. http://dx.doi.org/10.31602/atd.v5i2.4304
Hasanah, O. L. N. V. S., Sukriah, E., & Rosita. (2015). Analisis Peningkatan Kinerja Metode
Interpretasi Museum Pos Indonesia di Kota Bandung Berdasarkan Kepuasan Pengunjung.
Jurnal Manajemen Resort & Leisure, 12(1), 1–10.
https://doi.org/10.17509/jurel.v12i1.1040
Sukmara. (2007). Peningkatan intensitas ikan guppy (Poecilia reticulata). E-Jurnal Rekayasa dan
Teknologi Budidaya Perairan, 7(1).
Tytler, P., & Calow., P. (1985). Fish Energetics: New Perspetives. Sydney, Australia: Croom Helm Ltd.
Wirjoatmodjo. (1993). Ikan Air Tawar Indonesia Bagian Barat dan Sulawesi. Jakarta: Periplus Edition
(HK) Ltd. dan Proyek EMDI KMNKLH.
Zhang, J. L., Zhang, C. N., Li, E. C., Jin, M. M., Huang, M. X., Cui, W., … Shi, Y. J. (2019). Triphenyltin
exposure affects mating behaviors and attractiveness to females during mating in male guppies
(Poecilia reticulata). Ecotoxicology and Environmental Safety, 169(August 2018), 76–84.
https://doi.org/10.1016/j.ecoenv.2018.11.011
Zonneveld, N., A, H. E., & Boon, J. H. (1991). Prinsip-Prinsip Budidaya Ikan. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.

Anda mungkin juga menyukai