Anda di halaman 1dari 19

BUDAYA AKADEMIK DI INDONESIA

1. PENGERTIAN
Definisi budaya –menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI)- adalah pikiran atau akal budi. Hasil dari
budaya bisa berupa adat istiadat,kepercayaan, kesenian,
hasil karya n sebagainya. Atau bisa juga berupa keseluruhan
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang
digunakan untuk memahami lingkungan serta
pengalamannya dan yang menjadi pedoman tingkah lakunya.
B. Akademik sbg baraknya cendekiawan sebagai agent
tumbuh berkembangan budaya secara komprehensip.
5. Pada abad ke-1 hingga ke-7 M, pelabuhan-pelabuhan
(Aceh), , Palembang di Sumatra , Sunda Kelapa dan Gresik.
Cikal bakal keberadaan Islam di Nusantara telah dirintis pada
periode abad ke-1 hingga ke-5 H atau abad ke-7 hingga ke-8
M. Pada periode ini, para pedagang dan mubalig membentuk
komunitas Islam. Mereka memperkenalkan dan mengajarkan
Islam kepada penduduk setempat tentang Islam antara lain
sebagai berikut :
a. Islam mengajarkan toleransi terhadap sesama manusia, saling
menghormati dan tolong menolong.
b. Islam mengajarkan bahwa dihadapan Allah, derajat semua manusia
sama, kecuali takwanya.
c. Islam mengajarkan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa, Maha
Pengasih dan Penyayang, dan mengharamkan manusia saling
berselisih, bermusuhan, merusak, dan saling mendengki.
d. Islam mengajarkan agar manusia menyembah hanya kepada Allah
dan tidak menyekutukannya serta senantiasa setiap saat berbuat baik
terhadap sesama manusia tanpa pilih kasih.
CONTOH BUDAYA ISLAM
1. Agama Islam lahir pada Abad ke-6 M kemudian masuk ke
Indonesia pada abad ke-7 M dan mulai berkembang pada abad ke-
13 M. Perkembangan Islam di Indonesia hampir di seluruh
Kepulauan Indonesia. Bertolak dari kenyataan tersebut, Islam
banyak menghasilkan peninggalan sejarah yang bercorak Islam di
Indonesia yang sangat beraneka ragam sbg wujut cipta,karsa dan
rasa ummat Islam. Seperti :Masjid,Keraton,Batu nisan,kaligrafi,seni
pertunjukan,karya sastra,tradisi dan upacara dsb.
2. Sbg kenyataan terbukti bahwa banyak umat Islam di Indonesia
yang tidak tahu dan tidak faham bedanya budaya Arab dengan
budaya Islam. Sehingga apapun yang berasal dari Arab dianggap
sebagai budaya Islam. Padahal, budaya Arab dan budaya Islam itu
berbeda. Contoh Indonesia banyak yang memanggil suaminya
dengan sebutan “Abi”, karena mereka mengira itu budaya Islam.
Padahal itu budaya Arab. Mungkin ada baiknya umat Islam
menganut budaya Islam
Kita kenal Wali Sembilan :
1. Sunan Maulana Malik Ibrahim atau Syekh Maghribi
(Gresik).
2.Sunan Ngampel atau Raden Rahmat (Ngampel
Surabaya).
3.Sunan Bonang atau Raden Maulana Makdum
Ibrahim (Bonang Tuban).
4.Sunan Drajat atau Syarifudin (Sedayu Surabaya).
5.Sunan Giri atau Prabu Satmata atau Sultan Abdul
Fakih (Giri Gresik).
6.Sunan Kalijaga (Kadilangu Demak).
7.Sunan Kudus atau Jafar Sodiq (Kudus).
8.Sunan Muria atau Raden Umar Said (Gunung Muria
Kudus).
9.Sunan Gunung Jati (Gunung Jati Cirebon).
Berbagai cara Dakwah yaitu:
a. Perdagangan. Proses Islamisasi melalui perdagangan sangat
menguntungkan dan lebih efektif cara-cara lain.
B. Perkawinan. Para pedagang Islam dalam melakukan
perdagangan memerlukan waktu yang lama, sehingga sampai dengan
perkawinan, sehingga melalui perkawinan terlahir seorang muslim.
C. Politik. Pengaruh kekuasaan seorang raja berpengaruh besar
dalam proses Islamisasi. Setelah raja memeluk Islam, maka rakyatnya
mengikuti jejak rajanya.
D. Pendidikan. Para ulama, guru agama atau para kyai juga memiliki
peran penting dalam penyebaran Islam. Dengan mendirikan pondok
pesantren sebagai tempat pengajaran agama Islam bagi para santri.
E. Kesenian. Melalui kesenian penyebaran agama Islam dapat
dilakukan seperti melakukan pertunjukan wayang dan gamelan.
Kesenian tersebut sangat digemari masyarakat. Dengan bercerita
atau berdakwah para ulama dapat menyisipkan ajaranagama Islam.
G. Tasawuf. Para ahli tasawuf biasanya memiliki keahlian yang
dapat membantu rakyat, seperti menyembuhka penyakit dan lain-
lain
I.Pengertian :
Budaya Akademik(Academic Culture) .
• Cara hidup masyarakat ilmiah yang majemuk,
multikultural yang bernaung dalam sebuah
institusi yang mendasarkan diri pada nilai-nilai
kebenaran ilmiah dan objektifitas.
• Budaya Akademik dapat dipahami sebagai
suatu totalitas dari kehidupan dan kegiatan
akademik yang dihayati, dimaknai dan
diamalkan oleh warga masyarakat akademik,
di lembaga pendidikan tinggi dan atau
lembaga penelitian.
Berarti budaya akademik :
1. Mahasiswa yang terlibat dalam berbagai bidang studi dan
keahlian (disiplin ilmu).
2. Bernaung dibawah Institusi Educative (Perguruan Tinggi)
yaitu:
- Akademi
- Universitas
- Sekolah Tinggi
- Institut, dll
3. Memfokuskan diri pada kajian Ilmu, Penelitian, Penemuan
dan sebagainya secara ilmiah.
4. Untuk pengembangan ilmu baru dan bermanfaat bagi
kehidupan masyarakat atau Perguruan Tinggi yang
mendorong mahasiswa melaksanakan Tridharma Perguruan
Tinggi (Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat).
• Budaya akademik lebih cenderung diarahkan pada
budaya kampus (campus culture) yang tidak hanya
bertujuan untuk meningkatkan intelektual, tetapi juga
kejujuran, kebenaran dan pengabdian kepada
kemanusiaan, sehingga secara keseluruhan budaya
kampus adalah budaya dengan nilai-nilai karakter
positif.
• Budaya akademik sendiri adalah budaya universal yang
seharusnya dimiliki oleh setiap orang yangmelibatkan
dirinya dalam aktivitas akademik. Budaya ini
seharusnya melekat dalam dirisemua insan akademisi
perguruaan tinggi, baik itu dosen ataupun mahasiswa.
Pertanyaanya ,Wujud kah ?berkembangkah ? dst
Ciri-ciriperkembangan budaya akademik
mahasiswa, dapat dilihat dari;
(1) Kebiasaan membaca dan penambahan ilmu
dan wawasan,
(2) Kebiasaan menulis,
(3) Diskusi ilmiah,
(4) Optimalisasiorganisasi kemahasiswaan,
(5) Proses belajar-mengajar Norma-norma
akademik merupakanhasil dari proses belajar
dan latihan/praktek.
(1) penghargaan terhadap pendapat orang lain secara
obyektif
(2) pemikiran rasional dan kritis-analitis dengan
tanggungjawab moral
(3) kebiasaan membaca
(4) penambahan ilmu dan wawasan
(5) kebiasaan meneliti dan mengabdi kepada masyarakat
(6) penulisan artikel, makalah, buku
(7) diskusi ilmiah
(8) proses belajar-mengajar, dan
(9) manajemen perguruan tinggi yang baik
Akademi/kampus perlu adanya rekayasa faktor
lingkungan dapat melakukan beberapa strategi a.l.:
• (1) keteladanan,
• (2) intervensi,
• (3) pembiasaan yang dilakukan secara konsisten,
• (4) penguatan (Zuchdi, 2010:29).
Artinya :keteladanan yang ditularkan,intervensi
melalui proses pembelajaran, pelatihan,
pembiasaan terus-menerus dalam jangka panjang
yang dilakukan secara konsistendan penguatan
serta harus dibarengi dengan nilai-nilai luhur yang
diterapkan oleh PerguruanTinggi.
• Tradisi Akademik adalah tradisi yang menjadi ciri khas kehidupan
masyarakat akademik dengan menjalankan proses belajar-mengajar
antara dosen dan mahasiswa, menyelenggarakan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, serta mengembangkan cara-cara
berpikir kritis-analitis, rasional dan inovatif di lingkungan akademik.
• Kebebasan Akademik adalah yang dimiliki oleh pribadi-pribadi anggota
sivitas akademika (mahasiswa dan dosen) untuk bertanggungjawab dan
mandiri yang berkaitan dengan upaya penguasaan dan pengembangan
Iptek dan seni yang mendukung pembangunan nasional. Kebebasan
akademik meliputi kebebasan menulis, meneliti, menghasilkan karya
keilmuan, menyampaikan pendapat, pikiran, gagasan sesuai dengan
bidang ilmu yang ditekuni, dalam kerangka akademis.Misalnya :
(1) penerbitan buku tertentu
(2) pengembangan studi tentang ideologi tertentu, dan
(3) pengembangan kegiatan kampus, terutama demonstrasi dan diskusi
yang bertentangan dengan ideologi dan kebijakan pemerintah atau
Negara/Kampus dsb.
PRINSIP DASAR BUDAYA AKADEMIK YANG KONDUKSIF
1. Prinsip kebebasan berfikir (kebebasan dalam ilmiah)
2. Prinsip kebebasan berpendapat
Prinsip kebebasan mimbar akademik yang dinamis, terbuka dan ilmiah,
sesuai UU No. 20/2003 tentang SPN.
Dalam implementasinya :
1. Harus dibangun suasana akademik dengan prinsip :
a. Interaksi mahasiswa dengan dosen harus dalam bentuk mitra
bukan dalam bentuk in-loco parentis (Dosen otoritas, superior,
Mahasiswa kerdil dan tidak ada apa-apa).
b. Secara bersama-sama dosen dan mahasiswa punya hak yang sama
dalam keilmuan dan penelitian, diciptakan secara terencana,
sistematis, kontinu, terbuka, objektif, ilmiah.
c. Harus diciptakan suasana Perguruan Tinggi yang kondusif yang
dapat memberikan ketenangan, kenyamanan, keamanan dalam proses
belajar mengajar (kegiatan akademik).
 2. Visi dan misi Perguruan Tinggi yang khas spesifik sampai eksklusif.
3. Mengarah kepada prinsip-prinsip good govermance sesuai dengan
kebutuhan use, stakeholders.
PENINGKATAN BUDAYA AKADEMIK ( SDM Mahasiswa)
1. Menitik beratkan pada Plan, Do, Check, Action (PDCA)
Plan = rencana yang tepat, matang dalam setiap aktifitas proses
belajar mengajar
Do = dilaksanakan secara optimal, maksimal dan
berkesinambungan
Check = ada upaya komperatif, sinergi dan sinkronisasi yang
diinginkan dan tujuan
Action = ada evaluasi dan gambaran yang logis, ilmiah sehingga
dijadikan tolak ukur keberhasilan dan kegagalan
2. Adanya Interaksi kegiatan kurikuler yang terstruktur tepat, baik
pada beban kurikulum dan jumlah serta bobot SKS mata kuliah.
3. Model manajemen yang baik dan terstruktur yang mampu
mensinkronisasikan antara tujuan pribadi (mahasiswa) dengan visi, misi
dan tujuan Perguruan Tinggi,DENGAN pasar.
4. Tersedianya sarana, prasarana dan sumber daya (dosen, karyawan)
yang memadai.
• Mahasiswa adalah seorang pembelajar yang tidak
hanya duduk di bangku kuliah kemudian mendengarkan
OCEHAN dosen, lalu setelah itu pulang dan menghapal
di rumah untuk menghadapi UTS DAN UAS. Mahasiswa
dituntut untuk menjadi seorang simbol pembaharu dan
inisiator perjuangan yang respect dan tanggap terhadap
isu-isu sosial serta permasalahan umat manusia.
• INGAT !!! TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
  BERKEMBANGNYA POTENSI PESERTA DIDIK AGAR
MENJADI MANUSIA YANG BERIMAN DAN BERTAKWA
KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA, BERAKHLAK
MULIA,SEHAT, BERILMU, CAKAP, KREATIF,
MANDIRI,DAN MENJADI WARGA NEGARA YANG
DEMOKRATIS DAN BERTANGGUNG JAWAB
(Pasal 3 UU RI 20 tahun 2003 ttg Sisdiknas)
INGAT beberapa poin pengaturannya budaya :
Pertama, ragam budaya hakikatnya merupakan sunnatullah. Allah SWT Sang Pencipta
manusia telah berfirman:

    


   
    
      
“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling kenal-mengenal”..(TQS. Al Hujurat : 13)
Juga firman-Nya :

   


  
     


“Dan diantara tanda-tanda (kebesaran)Nya ialah penciptaan langit dan bumi,


perbedaan bahasamu dan warna kulitmu. Sungguh, pada yang demikian itu benar-
benar terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang mengetahui” (TQS Ar Ruum : 22)
• Kedua, Islam hadir untuk mengubah budaya kufur juga
mendobrak budaya dan keyakinan masyarakat
jahiliyah.Kehadiran Islam kembali membersihkan kotoran, adat,
kebiasaan dan budaya buruk seperti penyembahan berhala,
penentuan hari baik, kehinaan mendapatkan anak perempuan,
budaya minum khamer, budaya saling membunuh dsb.
Ketiga, budaya kaum muslim tidak boleh bertentangan dengan
syariah Islam. Budaya atau kebudayaan berkaitan erat dengan
perilaku bahkan juga sudut pandang kehidupan (akidah
seseorang).
Keempat, negara mengatur budaya non muslim (kafir dzimmi)
diberikan kebebasan (pernikahan, perceraian). Misalnya,
tentang budaya berpakaian, maka mereka tetap harus menjaga
batas-batas berpakaian dalam kehidupan umum sesuai syariah
Islam.
Kelima, mewaspadai budaya merusakkeimanan dan
ketaqwaan. Negara akan menjaga akidah umat, memberikan
kesadaran dan pemahaman tentang akidah dan hukum
Syariah sehingga umat memiliki ketakwaan yang tinggi untuk
menolak setiap budaya kufur. Hadits Rasulullah Saw juga
bersabda :
 
“Sesungguhnya kalian akan mengikuti kebiasaan umat-umat
sebelum kalian sejengal demi sejengkal, sedepa demi sedepa,
sehingga seandainya mereka masuk lubang dhab (biawak)
niscaya akan kalian ikuti. Maka para shahabat bertanya, “ya
Rasulullah (maksudnya) orang-orang Yahudi dan Nasrani?
(jawab rasulullah) : siapa lagi ?“ (HR. Bukhari dan Muslim)
• Berikutnya bagaimana dengan budaya akademik sebagai
pedoman kehidupan di kampus Saudara di NKRI dan
Pancasila & UUD ‘45?
a. penyusunan jam kuliah?
b. Jadwal rapat/pertemuan dsb ?
c. Tata pergaulan antar mahasiswa
d. Seragam mahasiswa
e. Jam bukanya/tutupnya perpustakaan ?
F.dan sebagainya ?
G.Jika bertentangan syariat Islam mengapa terjadi ?
• Organisasi intra kampus ( BEM dan UKM ) ataupun
Organisasi Ekstra kampus Pramuka.Tesapala ? Saudara
ikut Bertanggung jawab ?

Anda mungkin juga menyukai