LP Jiwa Sehat Dewasa Awal 2
LP Jiwa Sehat Dewasa Awal 2
SOSAN ELEN
NIM : 4338114901230091
1. PENGERTIAN
Merupakan tahap perkembangan manusia yang berada pada 20-30 tahun
dan pada usia ini individu harus mampu berinteraksi akrab dengan
oranglain (Erickson, 1963). Pada masa ini penekanan utama dalam
perkembangan identitas diri untuk membuat ikatan dengan oranglain yang
menghasilkan hubungan intim. Orang dewasa mengembangkan
pertemanan abadi dan mencari pasangan atau menikah dan terikat dalam
tugas awal sebuah keluarga. Levinson (1978) mengatakan bahwa pada
masa ini seseorang berada pada puncak intelektual dan fisik. Selama
periode ini kebutuhan untuk mencari kepuasan diri tinggi. Selain itu masa
dewasa awal seseorang berpindah melalui tahap dewasa baru, dari asumsi
peran yunior pada pekerjaan, memulai perkawinan dan peran orangtua dan
memulai pelayanan pada komunitas ke suatu tempat yang lebih senior
dirumah, pekerjaan dan di komunitas. Kegagalan dalam berhubungan
akrab dan memperoleh pekerjaan dapat menyebabkan individu menjauhi
pergaulan dan merasa kesepian lalu menyendiri
2. KARAKTERISTIK PERILAKU
a. Karakteristik Prilaku Normal
1) Menjalin interaksi yang hangat dan akrab dengan orang lain
2) Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertenti (pacar,
sahabat)
3) Membentuk keluarga
4) Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja dan berinteraksi
5) Merasa mampu mandiri karena sudah bekerja
6) Memperlihatkan tanggungjawab secara ekonomi, sosial dan
emosional
7) Mempunyai konsep diri yang realistis
8) Menyukai diri dan mengetahui tujuan hidup
9) Berinteraksi baik dengan keluarga
10) Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
11) Menganggap kehidupan sosialnya bermakna
12) Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupya
b. Karakteristik penyimpangan perkembangan
1) Tidak mempuyai hubungan akrab
2) Tidak mandiri dan tidak mempunyai komitmen hidup
3) Konsep diri tidak realistis
4) Tidak menyukai diri sendiri
5) Tidak mengetahui arah hidup
6) Tidak mampu mnegatasi stres
7) Hubungan dengan orangtua tidak harmonis
8) Bertindak semaunya sendiri dan tidak bertanggungjawab
9) Tidak memiliki nilai dan pedoman hidup yang jelas, mudah
terpengaru
10) Menjadi pelaku tindak antisosial (kriminal, narkoba, tindak asusila)
3. FAKTOR PREDISPOSISI
Biologis
a. Riwayat imunisasi lengkap
b. Tidak ada riwayat sakit fisik kronis/ cacat
c. Tidak ada riwayat trauma kepala
d. Tidak pernah merokok, narkoba, dll
e. Tidak ada riwayat genetik gangguan jiwa dalam keluarga
Psikologis
a. Terbiasa menceritakan masalahnya pada orang terdekat
b. Riwayat kegagalan sekolah/ putus sekolah
c. Tidak ada riwayat kekerasan dalam keluarga
d. Semangat menjalankan usahanya
e. Optimis dalam melakukan sesuatu
f. Senang beraktifitas atau mengikuti kegiatan
g. Mandiri, tidak tergantung pada orang lain
h. Punya tujuan hidup yang jelas
i. Menyukai dirinya
Sosial
a. Memiliki kemampuan bergaul di rumah/ luar rumah yang baik
b. Memiliki kegiatan yang menyenangkan
c. Tidak sulit dalam membina hubungan dengan teman
d. Patuh terhadap norma/ aturan yang berlaku di lingkungan sekitar dan
tempat kerja
e. Pola komunikasi dengan anggota keluarga
f. Menjalankan tugas & tanggung jawab dalam pekerjaan dan
keluargaTidak ada labeling negatif dari lingkungan keluarga/ masyarakat
g. Berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan
4. FAKTOR PRESIPITASI
Nature
Biologis
a. Memiliki tubuh ideal
b. Tidak ada sakit fisik
c. Tidak merokok, narkoba, dll
d. Menyenangi kegiatan olahraga
e. Melakukan perawatan tubuh
f. Tidak mengalami gangguan tidur dan istirahat
Psikologis
a. Menerima masukan dari orang terdekat akan rencana masa depan
: tentang keluarga/ pekerjaan
b. Menyukai pekerjaannya
c. Diberikan kepercayaan menerima tugas & tanggung jawab
d. Dapat mengambil keputusan sendiri
e. Dapat memberikan pendapat pribadi
f. Menyadari nilai-nilai yang ada pada dirinya
g. Percaya diri dalam bekerja dan bergaul
h. Dapat menerima perubahan diri
i. Senang menerima tanggung jawab secara ekonomi, sosial
Sosial
a. Diberi kesempatan mengembangkan skill dan kemampuannya
b. Diberikan semangat & dukungan mengembangkan karier dalam
bekerja
Origin
Internal
Dapat menerima perubahan fisik dan psikologis yang terjadi
Eksternal
Keluarga mendukung, masyarakat menerima dan
mendukung keberadaannya
Timing
Waktu terjadinya stressor : di rentang usia 21-25 tahun
Lamanya stressor terjadi : optimal
Number
Jumlah dan kualitas stressor : semua stressor yang ada selama
usia dewasa muda
7. SUMBER KOPING
Personal Ability
Individu dewasa muda tahu tentang :
Karakteristik perkembangan psikososial yang normal
Tahu perilaku menyimpang
Tahu cara mencapai perkembangan psikososial yang
normal : berinteraksi dengan banyak orang, mempunyai
pekerjaan
Memotivasi diri melakukan tindakan untuk perkembangan dirinya
Tahu sumber informasi
Dapat identifikasi masalah sendiri
Menemukan cara tepat untuk menyelesaikan masalah
Mengetahui kemampuan diri
Sosial support
Keluarga tahu tumbuh kembang dewasa muda
Keluarga tahu penyimpangan pada masa dewasa muda
Keluarga tahu cara menstimulasi tukem dewasa muda
Keluarga memotivasi dewasa muda untuk mandiri dan bekerja
Keluarga memberi dorongan dan pujian yang realistis
Keluarga & lingkungan memberi rasa nyaman
Material Assets
Asuransi kesehatan : Jamkesmas/ Da/ SKTM
Memiliki pekerjaan
Memiliki tabungan
Memiliki aset pribadi
Pelayanan kesehatan dekat dengan rumah
Positive Believe
Percaya dengan pelayanan kesehatan
Persepsi yang baik terhadap tenaga kesehatan
Selalu menggunakan pelayanan kesehatan
Keyakinan agama yang b/d kesehatan
Keyakinan budaya klien & keluarga yang b/d kesehatan
8. MEKANISME KOPING
Konstruktif
Menjalin interaksi yang hangat dengan orang lain
Mempunyai hubungan dekat dengan orang-orang tertentu
Membentuk keluarga
Mempunyai komitmen yang jelas dalam bekerja & berinteraksi
Merasa mampu mandiri untuk kehidpan (sudah bekerja)
Memperlihatkan tanggung jawab secara ekonomi, sosial & emosional
Mempunyai konsep diri yang jelas
Menyukai dirinya & mengetahui tujuan hidupnya
Berinteraksi baik dengan keluarga
Mampu mengatasi strss akibat perubahan dirinya
Menganggap kehidpan sosialnya bermakna
Mempunyai nilai yang menjadi pedoman hidupnya
Destruktif
Ketakutan/ tidak siap menerima akibat perbuatannya
Sulit untuk memulai suatu hubungan
Tidak mempunyai teman dekat
Menghindari komitmen dalam interaksi
Mudah beralih dalam bekerja/ berkarier
Mudah terpengaruh
Tidak mempunyai nilai sebagai pedoman hidup
Tidak mempunyai hubungan akrab dengan orang lain
Tidak mampu mengatasi stres
9. INTERVENSI KEPERAWATAN
Menurut Keliat et.al (2011) tindakan keperawatan untuk perkembangan
psikososial dewasa muda bertujuan :
a. Tujuan
1) Individu dewasa muda mampu memahami karakteristik
perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
2) Individu dewasa muda mampu memahami cara mencapai
perkembangan psikososial yang normal :
- Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
- Mempunyai pekerjaan
3) Individu dewasa muda mampu melakukan tindakan untuk
mencapai perkembangan psikososial yang normal
b. Intervensi
Tindakan keperawatan untuk perkembangan psikososial dewasa muda:
a) Diskusikan tentang perkembangan psikososial yang normal
dan menyimpang
b) Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yang normal :
- Menetapkan tujuan hidup
- Berinteraksi dengan banyak orang termasuk lawan jenis
- Berperan serta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
- Memilih calon pasangan hidup
- Menetapkan karier/pekerjaan
- Mempunyai pekerjaan
c) motivasi dan berikan dukungan pada individu untuk melakukan
tindakan yang dapat memenuhi perkembangan psikososialnya.
2. Keluarga
a. Tujuan
1. Keluarga mampu memahami perilaku yang menggambarkan
perkembangan dewasa muda yang normal dan menyimpang
2. Keluarga mampu memahami cara menstimulasi perkembangan
dewasa muda
3. Keluarga mampu mendemonstrasikan tindakan untuk menstimulasi
perkembangan dewasa muda
4. Keluarga mampu merencanakan cara menstimulasi perkembangan
dewasa muda
b. Intervensi
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perkembangan dewasa muda
yang normal dan menyimpang
2. Diskusikan dengan keluarga mengenai cara memfasilitasi
perkembangan psikososial dewasa muda yang normal
3. Latih keluarga untuk memfasilitasi perkembangan psikososial
dewasa muda yang normal. (Keliat et. al, 2014)
Terapi Generalis :
a. Menjelaskan perkembangan usia dewasa yang normal dan
perkembangan yang menyimpang
b. Menerima proses perubahan peran dalam keluarga
c. Mempersiapkan pernikahan
d. Memeperluas dan memperbaharui minat/kesenangan
e. Memanfaatkan kemandirian dan kemampuan potensi diri secara positif.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. (1985). Fundamentals of Nursing concepts, process and practice.
St.
Louis: Mosby
Spesialis Jiwa FIK & Tim pengajar Spesialis Jiwa (2011). Draft Standar Asuhan
Keperawatan Program Spesialis Jiwa. Jakarta: Program Megister
Keperawatan Jiwa FIK UI
Spesialis Jiwa FIK & Tim pengajar Spesialis Jiwa (2011). Draft Scanning
Program Spesialis Jiwa. Jakarta: Program Megister Keperawatan Jiwa FIK
UI
Stolte, K. (2004), Diagnosa Keperawatan Sejahtera. Jakarta: EGC
STRATEGI PELAKSANAAN
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien :
Nn D. usia 23 tahun, saat ini sedang bekerja sambil kuliah pada salah
satu Perguruan Tinggi di Karawang. Nn.D sehari-hari selalu sibuk
dengan kuliahnya. Saat ini belum punya teman dekat (pacar). Memiliki
riwayat pernah ditinggal pacar.
2. DiagnosaKeperawatan :
Kesiapan peningkatan perkembangan usia dewasa muda
3. Tujuan:
Tujuan Umum:
Klien mampu menjalani perkembangan psikososial yang normal
Tujuan Khusus :
a) Mengetahui perkembangan psikososia klien
b) Mengetahui perkembangan psikososia yang normal
c) Mengetahui (jika ada) tanda penyimpangan perkembangan
4. Tindakan Keperawatan:
Identifikasi perkembangan psikososial yang normal dan menyimpang
usia dewasa muda
B. Strategi Pelaksanaan tindakan perawatan
1. Fase Orientasi
a. Salam terapeutik:
P: “Selamat sore ibu, saya ners Sosan Elen, saya senang dipanggil Ners
Elen. Saya mahasiswa keperawatan Universitas Horizon Karawang
yang sedang praktik di RT sini. Kalau boleh saya tahu nama ibu
siapa? Senang dipanggil apa?”
b. Evaluasi keluhan utama/ data
P: “Bagaimana perasaan Mbak D hari ini?”
c. Validasi
P: “Apakah selama ini ada kendala dalam menjalani peran Mbak D
sebagai seorang wanita yang sudah memasuki usia dewasa muda?”
d. Kontrak
P: “Baiklah Mbak, bagaimana kalau kita berbincang-bincang sebentar
tentang tahap perkembangan pada usia dewasa muda?”
P: “Bagaimana kalau kita berbincang – bincang disini saja sekitar 30 –
40 menit menit? Apakah Mbak D setuju?
2. Fase Kerja :
Faktor
predisposisi
Biologi :
P : “Mbak masih ingat, Mbak lahir dimana? Bagaimana kondisi saat
lahir? Apakah Mbak lahir secara normal?
P : “Apakah Mbak mendapat imunisasi lengkap?
P : “Apakah dari kecil sampai sekarang Mbak D pernah cidera/jatuh?
P : “Apakah Mbak D memiliki sakit fisik?
P : “Apakah Mbak D pernah menggunakan obat-obatan terlarang atau inum
minuman beralkohol?
P : “Apakah di dalam keluarga Mbak D ada yang pernah mengalami
penyakit berat ataupun gangguan jiwa? (sambil membuat genogram, ttv
dan ukur TB dan BB)
P : “Dari apa yang Mbak D sampaikan, saya dapat menarik kesimpulan
bahwa: Mbak D lahir di RS secara normal, mendapat imunisasi
lengkap, sejak kecil tidak ada riwayat jatuh atau trauma, tidak ada
riwayat menggunakan alkohol ataupun ketergantungan terhadap obat-
obatan, dan di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit berat
ataupun gangguan jiwa.
Sosial :
P: “Apa kegiatan/ aktivitas Mbak D sehari-hari?”
P: “Apakah Mbak D mempunyai banyak teman atau sahabat? “Bagaimana
hubungan Mbak D dengan mereka selama ini?”
P: “Bagaimana dengan teman dekat/pacar, apakah saat ini Mbak sudah
memiliki teman dekat?”
P: “Apakah dalam keluarga ada aturan-aturan yang mengatur atau
membatasi dengan siapa Mbak bergaul?”
P: “ Bagaimana dengan pola komunikasi di dalam keluarga Mbak D”
P: “Apakah ada semacam labeling atau diskriminasi dari lingkungan
sekitar terkait dengan status Mbak D yang sampai saat ini belum
menikah seperti wanita seusia Mbak D pada umumnya?
P: “Apakah Mbak D aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial kemasyarakatan
di lingkungan tempat tinggal Mbak?
P: “Baiklah Mbak D, jadi kegiatan sehari-hari Mbak D adalah kuliah,
Mbak memiliki seorang sahabat dan saat ini belum punya pacar,
pernah gagal mempertahankan hubungan dengan pacar, dalam
keluarga tidak ada batasan atau larangan untuk bergaul dengan siapa
saja, pola komunikasi dalam keluarga baik, tidak ada labeling atau
diskriminasi dari lingkungan sekitar terkait dengan status Mbak D
yang sampai saat ini belum menikah dan Mbak tidak aktif dalam
kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat.
Psikologis :
P: “Apakah Mbak D memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan?
coba Mbak ceritakan kepada saya?”
P: “Mbak pernah gagal dalam membina hubungan dengan pacar. Kapan
kajadian itu terjadi? Menurut Mbak D apa penyebabnya?” “Apakah
terasa sulit bagi Mbak untuk melupakan kejadian tersebut?”
P: “Bila punya masalah, apakah Mbak D terbiasa menceritakan masalah
tersebut kepada orang lain yang Mbak percaya?”
P: “Apakah pendapat Mbak terkait hidup mandiri?” “Perlukah Mbak D
mengantungkan hidup Mbak pada orang lain”
P: “Apa tujuan hidup Mbak D sebenarnya?”
P: “Apakah Mbak D puas atau menyukai diri Mbak apa adanya?”
P: “Jadi dari apa yang Mbak D sampaikan, saya dapat simpulkan bahwa
saat ini Mbak D belum punya pacar dan selalu di hantui oleh
kegagalan sebelumnya. Bila punya masalah Mbak tidak pernah
menceritakan kepada orang lain, Mbak sudah bisa hidup mandiri tetapi
tetap merasa membutuhkan orang lain, Mbak ingin membantu kelurga
dan orang-orang di sekitar Mbak dan Mbak menyukai diri Mbak apa
adanya”.
Faktor Presipitasi
Faktor presipitasi yang didapatkan adalah (sudah ditanyakan ketika
mengkaji faktor predisposisi):
3 bulan yang lalu ditinggal oleh pacarnya.
Social Support
P : “Siapa orang yang paling dekat dengan Mbak D?”
P : “Baik, Apa yang ibu atau sahabat- sahabat Mbak sudah lakukan terkait
dengan masalah Mbak sekarang?”
P : “Baik, belum pernah ya, kalau begitu nanti saya juga akan bertemu dan
ngobrol-ngobrol sama keluarga ya.
P : “Kalau kader kesehatan? Apakah di tempat tinggal Mbak ini ada kader
kesehatan yang biasanya memberikan penyuluhan kesehatan atau
kegiatan lainnya dari puskesmas?”
(Observasi pula data-data objektif yang muncul saat wawancara).
Material Asset
P : “Apakah ada puskesmas di sekitar tempat tinggal?
P: “Apakah Mbak D punya asuransi kesehatan?”
P : Ooh, ada puskesmas yang dekat dengan rumah dan ibu pernah
berobat kesana bila sakit.
Positive Belief
P : Apakah Mbak percaya pada diri Mbak bahwa Mbak bisa mengatasi
masalah yang Mbak alami sekarang?
P : Apakah Mbak D percaya kalau Ners Sosan Elen bisa membantu
Mbak D untuk mengatasi masalah Mbak D saat ini?
KERJA
“Saya membawa leaflet tentang perkembangan dewasa muda. Kita bahas
sama – sama tentang ciri perkembangan yang normal dan menyimpang.
baiklah, saya akan jelaskan cirinya.
TERMINASI
1. Evaluasi Respon
P: “Bagaimana perasaan Mbak D setelah kita berbincang-bincang?’
2. Rencana Tindak Lanjut
P: “Baiklah nanti setelah ini, Mbak D tolong ingat-ingat lagi mungkin
masih ada masalah lain lagi yang belum sempat Mbak D cerikan
kepada saya.
3. Kontrak yang Akan Datang
P: “Bagaimana jika kita berbincang-bincang lagi besok tentang
masalah yang Mbak D alami dan bagaimana cara untuk
mengatasinya?
P: “Kira-kira jam berapa kita bisa ketemu? Di sini saja ya?
P: “Baik….sampai di sini dulu pertemuan kita saat ini, sampai
ketemu besok ya Mbak, Selamat sore…..