Anda di halaman 1dari 1

#POJOK ILMU ILC#

Perwalian:

Kewenangan, Ruang Lingkup Harta Kekayaan, Pertanggungjawaban Subjek dan Objek


Hukum, maupun Aspek-aspek lainnya.

Dr. Muhammad Naufal Arifiyanto., S.H., M.H., dan Rekan ILC

Aturan mengenai perwalian, termasuk segala wewenang dan larangannya tertulis dalam
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 mengenai Pokok Perkawinan Pasal 51 ayat (3) hingga
(5). Ayat (3) pasal ini menjelaskan bahwa “Wali wajib mengurus anak yang di bawah
penguasaannya dan harta bendanya dengan sebaik-baiknya dengan menghormati agama
dan kepercayaan anak itu.” Sementara itu, ayat (4) Pasal 51 undang-undang ini menyatakan:
“Wali wajib membuat harta benda anak yang berada di bawah kekuasaannya pada waktu
memulai jabatannya dan mencatat semua perubahan-perubahan harta benda anak atau
anak-anak itu.” Pun, pada ayat (5), “Wali bertanggungjawab tentang harta benda anak yang
berada di bawah perwaliannya serta kerugian yang ditimbulkan karena kesalahan atau
kelalaiannya. Ada pun larangan yang harus dihindari oleh para wali atau orang tua asuh dari
sang anak berdasarkan Undang-Undang Pokok Perkawinan Pasal 52 adalah “Wali tidak boleh
memindahkan hak atau menggadaikan barang-barang tetap yang dimiliki anaknya yang
belum berumur 18 tahun atau belum pernah kawin, kecuali apabila kepentingan anak
menghendaki.” Selain Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, aturan mengenai wali terhadap
pengasuhannya juga tertulis dalam Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak. Pasal 33 dan 34 undang-undang ini menyatakan bahwa “Wali yang
ditunjuk berdasarkan penetapan pengadilan atau Mahkamah dapat mewakili anak untuk
melakukan perbuatan hukum, baik di dalam maupun di luar pengadilan untuk kepentingan
yang terbaik bagi anak.” Selain itu, ayat (2) dan (3) pasal ini juga menetapkan bahwa “Wali
wajib mengelola harta milik anak yang bersangkutan untuk kepentingan anak di dalam
maupun di luar pengadilan untuk kepentingan yang terbaik bagi anak.” Wewenang dan
Larangan Wali Anak di Bawah Umur Berdasarkan Kompilasi Hukum Islam (KHI) Selain
peraturan perundangan, kewajiban dan larangan wali anak di bawah umur juga diatur dalam
Kompilasi Hukum Islam (KHI). berdasarkan Pasal 110 ayat (1) hingga (4), “Wali berkewajiban
mengurus diri dan harta anak yang di bawah perwaliannya dan berkewajiban memberikan
bimbingan agama, pendidikan, dan keterampilan lainnya.” Selanjutnya, “Wali dilarang
mengikat, membebani, dan mengasingkan harta anak yang berada di bawah perwaliannya,
kecuali menguntungkan atau tidak dapat dihindarkan.” Lalu, “Wali bertanggungjawab
terhadap harta anak dan mengganti kerugian yang timbul sebagai akibat kesalahan atau
kelalaiannya”, dan bunyi ayat terakhir yang menyatakan bahwa “Pertanggungjawaban dari
wali harus dibuktikan dengan pembuktian setiap tahun sekali.”

Anda mungkin juga menyukai