Anda di halaman 1dari 2

HARAPAN TAK KUNJUNG PUPUS

Randy Rania Mukti

Tanah seketika tandus dan gersang


Tak sanggup diriku membayang
Pandemi sudah membuat banyak jiwa melayang
Kebugaran tak lagi kunci keselamatan

Banyak orang berdekap tangan


Namun laki-laki seperti mu tak patah semangat
Tak jarang diri ku melihatmu pulang tanpa keringat
Ihklas menjalani hidup bagai benang kusut

Ayah dimanakah engkau?


Teguh selalu di terpa kencangnya angin lalu
Melihat mu Kuat berdiri di tengah awan kelabu
Menusuk ku hingga kalbu

Tak kenal lelah dan pahitnya hari


Selalu menghadapi dan tak pernah berlari
Tak kenal gentar dengan gentingnya pandemi
Senyum palsu menghiasi mu di setiap hari

Ayah, apakah kau kuat?


Tetaplah perkasa mengangkat bahu yang berat
Menembus kerasnya badai
Demi sesuap nasi

Apa daya ku yang masih bau kencur


Hanya bisa makan waktu di balik layar
Namun doa ku untuk mu tak pernah luntur
Hingga nanti saat rasa sakit mu akan terbayar

Sudah banyak dirimu makan garam


Menjadikan mu sebagai cerminan hidup ku
Berharap di tanggal tua nanti
Dapat ku membalas semua tetes keringat mu

Anda mungkin juga menyukai