Standar Keberterimaan Dokumen Dan Kaidah Penulisan Rev 02
Standar Keberterimaan Dokumen Dan Kaidah Penulisan Rev 02
I-1
1.1.2 Kajian Ilmiah
Format dokumen kajian ilmiah dapat disesuaikan dengan peraturan yang berlaku
misalnya format dokumen Kajian Keanekaragaman Hayati Untuk Daerah
mengacu pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 29 Tahun
2009 tentang Pedoman Konservasi Keanekaragaman Hayati di Daerah. Dokumen
kajian ilmiah juga dapat disusun berdasarkan format kajian ilmiah terdahulu yang
sejenis.
I-2
1.1.7 Rincian Teknis Penyimpanan Limbah B3
Format rincian teknis penyimpanan Limbah B3 mengacu pada Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri
Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2021
tentang Tata Cara dan Persyaratan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun.
1.2.1 Cover
Hal-hal yang wajib ada pada Cover dokumen:
- Jenis dokumen
- Judul kegiatan
- Alamat kegiatan
- Nama dan logo pemrakarsa
- Foto atau ilustrasi yang estetik
- Tahun terbit izin
I-3
Gambar 1.1 Contoh Cover
I-4
1.2.2 Penomoran pada Heading
Aturan penomoran pada heading yaitu:
- Bab (heading 1) dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Heading 2 dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada
nomor bab/heading 1.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut :
II …………………(judul bab/heading 1)
2.1 ………………..(heading 2)
2.2 ………………..( heading 2)
2.2.1 ……………...( heading 3)
- Penomoran heading paling banyak sampai tiga nomor. Jika diperlukan
perincian lebih lanjut, dapat digunakan bullet and numbering.
- Penulisan nomor dan judul pada heading 1 diletakkan di tengah dengan ukuran
font 14, tebal. Judul pada heading 1 diketik menggunakan style UPPERCASE.
- Penulisan nomor dan judul pada heading 2 dan heading 3 dimulai dari kiri,
ukuran font 12, tebal. Judul pada heading 2 dan heading 3 diketik
menggunakan style Capitalize Each Word, kecuali untuk kata-kata tugas,
misalnya yang, dari, dan, dan sebagainya.
- Jarak pengetikan, heading, dan perinciannya:
a) Jarak pengetikan antara heading 1 dan heading 2 yaitu 3 spasi, sedangkan
jarak pengetikan antara heading 2 dan kalimat di bawahnya adalah 6 pt after
paragraph. Jarak pengetikan atau line spacing ini diambil dari kata terakhir
pada heading 1 dan heading 2.
b) Jarak pengetikan antar kalimat pada suatu paragraf adalah 1,5 dengan jarak
after paragraph 6 pt.
I-5
Contoh penulisan heading 1 dan heading 2
PENDAHULUAN
Spasi 3
dengan sangat pesat dan merupakan tujuan banyak warga luar Surabaya,
baik untuk tujuan bisnis, pariwisata maupun pendidikan. Adanya
perkembangan masyarakat pada suatu kota akan diikuti dengan timbulnya
kebutuhan di berbagai bidang termasuk sosial dan ekonomi. After Paragraph 6 pt
I-6
Untuk dokumen yang penyampaiannya tidak dibagi menjadi beberapa bab
(misalnya Formulir Kerangka Acuan), penomoran halaman cukup
menggunakan angka latin saja.
- Bagian Akhir (Daftar Pustaka dan Lampiran).
Nomor halaman ditulis di bagian bawah kanan dengan angka latin dan
merupakan kelanjutan dari penomoran pada Bagian Awal.
1.2.4 Gambar/Grafik/Tabel
Jika dalam dokumen perlu memasukkan gambar/grafik/tabel, maka harus
memenuhi ketentuan berikut:
- Font size isi tabel harus lebih kecil daripada font size utama, yaitu 11 pt atau
menyesuaikan konten dokumen.
- Penulisan angka di dalam tabel harus rata kanan, dengan jumlah angka
desimal yang seragam, misal: 2 angka di belakang koma.
- Jika tabel termuat lebih dari satu halaman, maka header harus diulang (repeat
header rows).
- Judul gambar/grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel
diketik di sebelah kiri atas dari tabel.
- Header tabel ditulis menggunakan font tebal, capitalize each word, dan rata
tengah.
- Jarak pengetikan antara tabel dengan keterangan di atasnya adalah 1.
- Jarak pengetikan tulisan di dalam tabel adalah 1.
- Setiap tabel diberi sumber atau keterangan, diletakkan di bagian bawah tabel
dengan font size 10 pt.
- Menambahkan narasi sebelum tabel dan gambar, dilengkapi dengan analisis
dari tabel dan gambar tersebut (jika ada). Pemanggilan referensi gambar atau
tabel harus di-bold.
Contoh: “Dilihat dari data topografi, lokasi kegiatan berada pada elevasi
+25 meter di atas permukaan laut. Untuk lebih jelasnya terkait peta topografi
ditunjukkan pada Gambar 2.2”.
I-7
Contoh penulisan gambar dan tabel
a. Penulisan gambar
b. Penulisan tabel
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Per Kelurahan Berdasarkan Jenis Kelamin Spasi 1
Laki-Laki Perempuan Jumlah
No. Desa/ Kelurahan
(Jiwa) (Jiwa) (Jiwa)
I-8
Heading 3: 12
Isi: 12/Normal
- Alinea baru diketik sebaris dengan alinea di atasnya dengan jarak antar alinea
adalah 6 pt after paragraph.
I-9
2 BAB II
KAIDAH PENULISAN
2.1 Huruf
II-1
Contoh: Sungai Citarum, mandi di sungai, Kelurahan Mojo, kelurahan
setempat.
2.2 Angka
- Bilangan dalam teks yang dapat dinyatakan dengan satu kata ditulis dengan
huruf, kecuali jika digunakan secara berurutan seperti dalam perincian.
Misalnya:
1. PT ABC memiliki dua bangunan utama dan sebelas bangunan penunjang,
dengan jumlah pegawai sebanyak seratus orang.
2. Di antara 72 warga yang menghadiri konsultasi publik, 52 orang
mendukung, 15 orang tidak mendukung, dan 5 orang tidak menjawab.
- Untuk penulisan bilangan yang memerlukan penekanan dan klarifikasi, ditulis
dengan huruf dan angka.
Contoh: Dokumen yang perlu diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota
Surabaya sebanyak 2 (dua) eksemplar.
- Angka digunakan untuk menyatakan (a) ukuran, seperti ukuran panjang,
berat, luas, isi, dan waktu, serta (b) nilai, seperti nilai uang dan persentase.
Contoh:
0,5 sentimeter
Rev 02 – Tanggal 20 Desember 2023
II-2
5 kilogram
4 hektare
10 liter
2 tahun 6 bulan
1 jam 20 menit
Rp5.000,00
10%
5 persen
- Penulisan bilangan tingkat dapat menggunakan angka romawi, gabungan
awalan ke- dan angka arab, atau huruf.
Contoh: Pihak III, pihak ke-3, pihak ketiga
- Pada penulisan angka, tanda titik (.) digunakan untuk menunjukkan ribuan
dan tanda koma (,) digunakan untuk menunjukkan angka desimal.
- Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya.
Contoh: di mana, dari sana, ke luar kota.
- Partikel -lah dan -kah, ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.
Contoh: Apakah, Bacalah.
- Bentuk pun yang merupakan bagian kata penghubung seperti berikut ditulis
serangkai.
Contoh: Adapun, andaipun, ataupun, bagaimanapun, biarpun, jikapun,
kalaupun, kendatipun, maupun, meskipun, sekalipun, walaupun.
- Partikel per yang berarti 'demi', 'tiap', 'mulai', atau 'melalui' ditulis terpisah
dari kata yang mengikutinya, sedangkan per yang berfungsi sebagai awalan
ditulis gabung dengan kata dasar.
Contoh per yang ditulis terpisah:
1. Mereka masuk ke dalam ruang rapat satu per satu.
2. Harga kain itu Rp50.000,00 per meter.
II-3
3. Karyawan itu mendapat kenaikan gaji per 1 Januari.
- Kata dasar yang melebur adalah kata dasar berawalan huruf K, T, S, dan P
hanya jika huruf keduanya berupa huruf vokal. Misalnya: menyimpan (dari
kata simpan), menolong (dari kata tolong), mengawal (dari kata kawal), dan
memukul (dari kata pukul).
- Kata dasar berawalan huruf K, T, S, dan P dengan huruf kedua berupa huruf
konsonan tidak akan melebur. Misalnya: mentraktir, mengkritik, dan
mengkristal.
- Kata dasar berawalan huruf K, T, S, dan P dengan huruf kedua berupa huruf
konsonan bisa melebur hanya jika mendapat awalan pe-. Misalnya: pemrotes
(dari kata protes), pemroses (dari kata proses), dan pemrogam (dari kata
program).
- Perhatikan kata-kata yang mengalami pengimbuhan me- dan pe- sekaligus
(imbuhan bertingkat). Pada kasus ini, ingat-ingatlah untuk mencari kata
dasarnya. Misalnya: memperhatikan, bukannya memerhatikan, karena ia
berasal dari kata hati yang diberi imbuhan bertingkat.
- Aturan-aturan di atas berlaku kecuali pada kata-kata tertentu, yaitu mengkaji,
mempunyai, dan penyair. Kata mengkaji tidak dileburkan agar dapat
dibedakan dengan kata mengaji, sedangkan dua kata berikutnya—meski
merupakan bentuk yang salah sesuai aturan KTSP—tetap diterima karena
telah menjadi kebiasaan yang berlaku di masyarakat.
II-4
Contoh:
II-5
Contoh:
1. Tahun 2019–2021
2. Tanggal 10–11 April 2023
3. Senin–Sabtu
4. Surabaya–Jakarta
- Tanda petik (“….”) digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal
dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.
Contoh: Menurut Pasal 31 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, "Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan."
- Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
serangkai. Contoh: Pertanggungjawaban
- Gabungan kata yang hanya mendapat awalan atau akhiran ditulis terpisah.
Contoh: Penanggung jawab, garis bawahi.
- Gabungan kata berikut ditulis serangkai
acapkali darmabakti padahal
- Gunakan spasi untuk memisahkan angka dan kata, misalnya saat menulis
jumlah atau ukuran. Contoh: RW 03, 5 buku, 5 cm
II-6
2.6 Simbol
- Tanda persen langsung mengikuti angka atau simbol sebelumnya tanpa ada
spasi di antaranya.
Contoh: 50%
- Sebelum atau sesudah tanda “<” (kurang dari) dan “≤” (kurang dari atau sama
dengan) perlu ada spasi.
- Setelah tanda plus atau minus (+ atau -), tidak perlu ada spasi.
Contoh: Dari hasil eksperimen, suhu bisa turun hingga -5○C.
- Setelah tanda plus dan minus (±) sebaiknya ada spasi. Ini membantu
mempertahankan keterbacaan dan kejelasan dalam teks narasi.
Contoh:
1. Standar keberterimaan hasil pengukuran adalah 10 ± 2 cm.
2. Jumlah tenaga kerja diperkirakan sebanyak ± 50 orang.
2.7 Singkatan
- Singkatan nama orang, gelar, sapaan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik
di setiap unsur singkatan itu.
Contoh:
dr. dokter
Dr. doktor
S.E. sarjana ekonomi
S.I.P sarjana ilmu politik
S.K.M. sarjana kesehatan masyarakat
S.Kom. sarjana komputer
S.Sos. sarjana sosial
S.T. sarjana teknik
- Singkatan, termasuk akronim, yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Contoh:
KTP kartu tanda penduduk
Rev 02 – Tanggal 20 Desember 2023
II-7
KUHP Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia
PT perseroan terbatas
SD sekolah dasar
- Penulisan singkatan (selain gelar) di dalam kalimat, untuk penulisan pertama
kali harus disampaikan dulu kepanjangannya. Pada narasi berikutnya boleh
langsung disingkat.
Contoh: Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)
II-8
Gunakan konjungsi (seperti "dan", "atau", "tetapi", "karena", dll.) untuk
menghubungkan kalimat atau frasa.
Contoh:
1. "Saya suka makan apel dan pir."
2. "Dia sedang belajar, karena ujian akan segera datang."
II-9
Berdasarkan Izin Lingkungan yang telah dimiliki tersebut, Yayasan Sekolah
selaku pelaku usaha berencana melakukan penambahan lingkup kegiatan
berupa perubahan luas bangunan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup pasal 90 ayat (2) dan pasal
91 ayat (2), dijelaskan bahwa perubahan persetujuan lingkungan untuk
perubahan sarana usaha dan/atau kegiatan diwajibkan menyusun dokumen
lingkungan hidup baru melalui perubahan PKPLH dengan kewajiban
melakukan penyusunan dan pemeriksaan UKL-UPL baru.
II-10
Contoh setelah disesuaikan:
Formulir UKL-UPL ini disusun sebagai bentuk ketaatan pelaku usaha
terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun format yang
dijadikan acuan adalah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup pada Lampiran III.
- Setiap kata dalam judul diawali dengan huruf kapital, kecuali kata berikut:
dan, atau, di, ke, dari, untuk, daripada, yang.
- Untuk kata-kata ulang dalam judul, hanya huruf pertama dari kata pertama
yang ditulis dengan huruf kapital.
Contoh: Proyek-proyek Inovatif untuk Masa Depan
- Penulisan alamat harus jelas dan terinci, termasuk nama jalan, nomor rumah
atau blok, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, dan kode pos (jika
perlu).
- Huruf awal pada nama jalan, kelurahan/desa, kecamatan, kota/kabupaten, dan
nama negara (jika relevan) menggunakan huruf kapital.
- Penulisan "kelurahan/desa", "kecamatan", "kota/kabupaten" sebaiknya tidak
disingkat menjadi "kel.", "kec", "kab."
- Penulisan nomor rumah pada alamat ditulis lengkap “nomor”, bukan
disingkat menjadi “No.”
- Jika perlu menuliskan kode pos, tuliskan di bagian paling akhir dari Alamat
lengkap.
Contoh penulisan alamat:
1. Jalan Manyar Indah XII AC-10, Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan
Sukolilo, Kota Surabaya, 60118.
II-11
2. Variasi penulisan nama jalan yang diperbolehkan: Jalan Manyar Indah XII/AC-
10, Jalan Raya Dumai Kav. 14, Jalan Raya Sepanjang Km. 4.
II-12
Contoh 2:
1. Melakukan pemasangan pagar di sekitar lokasi proyek.
2. Melakukan penanaman pohon untuk mereduksi kebisingan.
3. Menginformasikan kepada warga sekitar terkait jam kerja konstruksi.
4. Berkoordinasi dengan kelurahan setempat.
II-13
Format: Nama Pemerintah. (Tahun). Judul Peraturan atau Undang-
Undang (Nomor peraturan/undang-undang jika ada). Nama publikasi
atau kode hukum jika ada, Tanggal terbit. URL jika tersedia.
Contoh: Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 32.
2. SNI: Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 03-2399-2002 Tata
Cara Perencanaan Bangunan MCK Umum. Jakarta: Badan Standardisasi
Nasional.
3. Buku: Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison
Willey Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 2000.
4. Jurnal/Skripsi:
- Susanti, J. (2020). Analisis Dampak Perubahan Iklim Terhadap
Keanekaragaman Hayati di Taman Nasional X. [Skripsi Sarjana,
Universitas ABC]. Tersedia di:
http://www.example.com/tesis/susanti2020.pdf
- Susanto, B. (2020). Analisis Pengaruh Promosi dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Toko Online Lazada.
(Skripsi, Universitas ABC, Jakarta).
5. Anonim: Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama,
PT. Gunung Agung, Jakarta 1983.
6. Majalah/Jurnal: Cattell R.G.G. and Skeen.J. “Object Operation
Benchmark”. ACM Trans. Database Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
(Jika ada, nama dan kota penerbit dapat dicantumkan di antara volume
dan halaman, nama jurnal digarisbawahi/tebal/miring).
7. Lebih dari tiga penulis: Stoica, I, et all., “A Proportional Share
Resource Allocation Algorithm for Real-Time, Time-Shared Systems”,
In Proceedings Real-Time Systems Symposium, IEEE Comp. Press,
Desember, 1996, hlm. 288 - 299.
II-14
8. Artikel: N.L. Owsley, “Sonar array processing”, in Array Signal
Processing, S. Haykin, Ed., Englewood Cliffs, NJ:Prentice_Hall, 1985,
ch. 3,pp.115-193.
9. Internet: Galagher, P.R.Jr., “A guide to understanding audit in trusted
system”, http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-
2.html,1 Juni 1988.
atau
URL:http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-2.html
2.13 Pengutipan
Agar pengutipan menjadi sederhana, judul materi yang diacu tidak perlu
diletakkan di bagian bawah pada halaman yang bersangkutan, melainkan cukup
dengan memberikan nomor urut acuan dari daftar pustaka, sebagai berikut:
II-15
2. Dalam Pasal 5 ayat (2) dari Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup, dijelaskan bahwa rencana usaha dan/atau
kegiatan ...
II-16
2.14 Daftar Kesalahan Umum Sering Dijumpai dalam Dokumen
− Kesalahan Penulisan
1. 10 % 10%
2. 25 ˚C 25˚C
3. Analisa Analisis
6. Antrian Antrean
II-17
No. Penulisan yang salah Penulisan yang benar
II-18
No. Penulisan yang salah Penulisan yang benar
47. Ph pH
II-19
No. Penulisan yang salah Penulisan yang benar
II-20
− Kesalahan Lainnya
3. Kata yang harus turun ke kalimat selanjutnya (misal: PT ada di ujung kalimat,
seharusnya turun ke bawah ke kalimat selanjutnya)
II-21
Gambar 2.3 Contoh Kesesuaian
4. Perkiraan digunakan untuk membuat perhitungan kira-kira, menduga (tentang
suatu perhitungan), membuat perkiraan.
5. Prakiraan digunakan untuk melakukan peramalan tentang suatu peristiwa
berdasarkan hasil perhitungan rasional atau ketepatan analisis data, misalnya
~ cuaca.
6. Penulisan titik koordinat:
Contoh yang salah: 7°7'0.19"S 112°27'49.00"E
Contoh yang benar: 7°7'0,19"LS 112°27'49,00"BT
II-22
3 BAB III
PENGECEKAN DOKUMEN
- Penggunaan kata baku mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
yang dapat diakses secara daring melalui https://kbbi.kemdikbud.go.id/
- Penggunaan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) mengacu pada Lampiran
Keputusan Kepala Badan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 0424/I/BS.00.01/2022 tentang
Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Nama instansi pemerintah yang tertulis telah sesuai dengan struktur organisasi
pemerintahan yang terbaru.
Daftar isi, daftar gambar, daftar lampiran dan lain-lain telah sesuai dengan kondisi
aktual.
Daftar peraturan perundangan yang berlaku dan menjadi acuan diurutkan dari
hierarki tertinggi dan dari tahun terbaru.
III-1
Contoh hierarki Peraturan Perundangan:
1. Undang-Undang Dasar
2. Tap MPR
3. Undang-Undang
4. Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
5. Peraturan Pemerintah
6. Peraturan Presiden
7. Keputusan Presiden
8. Peraturan Menteri
9. Keputusan Menteri
10. Peraturan Daerah Provinsi
11. Peraturan Gubernur
12. Peraturan Daerah Kabupaten
13. Peraturan Walikota/Bupati
3.6 Lampiran-lampiran
Lampiran yang dibutuhkan dalam dokumen telah sesuai dengan jenis dokumen
yang dibuat, yang telah tercantum dalam urutan pelaksanaan kegiatan, misal
lampiran berupa izin zonasi, Berita Acara Kesepakatan KA, dan lain-lain.
Peta-peta dan gambar yang dimuat di dokumen telah sesuai dengan jenis dokumen
yang dibuat, yang telah tercantum dalam urutan pelaksanaan kegiatan, misal peta
site plan, peta batas sosial, dll.
Peta harus memenuhi kaidah kartografi. Misal: skala tertentu atau tuliskan “Tidak
Terskala” jika tidak memiliki skala tertentu, arah mata angin, dan judul peta.
III-2
3.9 Standar Gambar
Gambar denah harus mencantumkan skala tertentu atau tuliskan “Tidak Terskala”
jika tidak memiliki skala tertentu dan judul gambar.
Pemakaian istilah dalam Bahasa Indonesia sesuai dengan EYD, Kamus Besar
Bahasa Indonesia, atau istilah teknis baku dalam bahasa Indonesia. Penulisan
istilah tidak boleh disingkat.
Pemakaian istilah asing harus sesuai dengan standar bahasa tersebut atau istilah
teknis baku dalam bahasa asing, ditulis dalam format italic.
III-3