Anda di halaman 1dari 16

KEPALA DESA..........

(Nama Desa)
KABUPATEN TEBO

KEPUTUSAN KEPALA DESA (mengisi nama desa)


NOMOR : …… TAHUN..............(mengisi nomor/tahun)
TENTANG
PEMBENTUKAN POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DESA
(POSYANTEK DESA)
PERIODE 2020 - 2022 KEPALA DESA

Menimbang : a. bahwa dalam rangka implementasi Undang-undang Desa Nomor 6


Tahun 2014 tentang Desa secara sistematis, konsisten dan
berkelanjutan untuk mewujudkan Desa yang kuat, maju, mandiri
dan demokratis, maka perlu pengelolaan Teknologi Tepat Guna
melalui kegiatan Pembangunan dan pemberdayaan masyarakat;

b. bahwa berdasarkan Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah


Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 23 Tahun
2017 tentang Pengembangan dan Penerapan Teknologi Tepat Guna
dalam Pengelolaan Sumberdaya Alam Desa;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a, dan huruf b, perlu ditetapkan Keputusan Kepala Desa
tentang Pembentukan Pos Pelayanan Teknologi Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan


Pelaksanaan Undang Undang Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 213,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47
Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 43
tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang Undang
Nomor 6 tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5717);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa


yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22
Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor
60 tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber Dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5694);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2005 tentang Alih


Teknologi Kekayaan Intelektual serta Hasil Kegiatan Penelitian dan
Pengembangan oleh Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4737);

5. Intruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2001 tentang Penerapan dan


Pengembangan Teknologi Tepat Guna (TTG);

6. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2016
tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Desa, Pembangunan
Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor 21 Tahun 2015 tentang Penetapan Prioritas Penggunaan
Dana Desa Tahun 2016 (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 786);

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang


Pedoman Teknis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang


Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2093);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang


Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);

10. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2017
tentang Penetapan Prioritas Penggunaan Dana Desa Tahun 2018;

11. Peraturan Menetri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan


Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2017 tentang
Pengembangan dan Femanfaatan Teknologi Tepat Guna Dalam
Pengelolaan Sumber Daya Alam

12. Peraturan Bupati Tebo Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewengangan Lokal Berskala Desa di
kabupaten Tebo (Berita Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2018 Nomor 7);

13. Peraturan Desa Nomor ..... Tahun 20xx Tentang Rencana Jangka
Menengah Desa ........ Tahun 20xx – 20xx (Lembaran Desa. Tahun
20xx Nomor. );

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :

KESATU : Membentuk Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa, disingkat


(POSYANTEK DESA) Dengan Nama Posyantekdes yang
berkedudukan di Desa Kecamatan

Kabupaten Tebo.

KEDUA : Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa sebagaimana dimaksud


dalam diktum KESATU, merupakan lembaga yang bertujuan untuk
percepatan/akselerasi proses alih teknologi kepada masyarakat Desa
sehingga harus dibentuk disetiap desa untuk optimalisasi dan
pendayagunaan sumber daya alam Desa.

KETIGA : Mengangkat dan mengesyahkan Nama-Nama Pengurus Posyantekdes


Desa................. periode 2020 – 2022 sebagaimana terlampir yang
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini.
KEEMPAT : Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna Desa (POSYANTEK DESA)
memiliki tugas sebagai berikut:
a. menyusun program dan rencana kerja pengelolaan Posyantek
desa;
b. memberikan pelayanan teknis, informasi dan promosi
jenis/spesifikasi TTG;
c. memfasilitasi pemetaan kebutuhan dan pengkajian TTG;
d. menjembatani masyarakat sebagai pengguna TTG dengan sumber
TTG;
e. memotivasi penerapan TTG di masyarakat;
f. memberikan layanan konsultasi dan pendampingan kepada
masyarakat dalam penerapan TTG;
g. memfasilitasi penerapan TTG; dan
h. menyusun laporan pengelolaan Posyantek desa.
KELIMA : Segala pendanaan yang terkait dengan pengembangan dan penerapan
teknologi tepat guna dalam pengelolaan sumber daya alam Desa
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi, Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten dan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa serta sumber-sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat.

KEENAM : Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan di dalamnya akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Keputusan ini disampaikan kepada masing-masing yang


bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan dengan penuh rasa
tanggung jawab.

Ditetapkan di :
Pada tanggal : ………(mengisi tgl/bln/tahun)

KEPALA DESA

(Mengisi nama kades/ttd/cap)


……………………………………

Tembusan disampaikan kepada YTH :


1. Bupati Tebo (sebagai Laporan)
2. Camat
3. Pengurus Posyantek Antar Desa
4. Pengurus Posyantek Desa,-

LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA NOMOR TAHUN
TENTANG
PEMBENTUKAN POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DESA
(POSYANTEK DESA)

SUSUNAN PENGURUS POS PELAYANAN TEKNOLOGI DESA


(POSYANTEK DESA)
PERIODE 2020- 2022

NO KEDUDUKAN NAMA PENGURUS


I KETUA ………………………………
II SEKRETARIS ………………………………
III BENDAHARA ………………………………
IV SEKSI – SEKSI :

1. SEKSI PENGEMBANGAN ………………………………..

2. SEKSI PELAYANAN ………………………………..

3. SEKSI KEMITRAAN ………………………………..

KEPALA DESA

(Mengisi nama kades/ttd/cap)


……………………………………
ANGGARAN DASAR
POSYANTEK
DESA/KECAMATAN
KABUPATEN TEBO

LOGO

POSYANTEK

Alamat
Telpon/Fax
Email : xxxxxxxxxxxxxx@xxxxx.com
Situs : desaxxxxxxx@desa.go
ANGGARAN DASAR
POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA

PENDAHULUAN

Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut Posyantek adalah lembaga
kemasyarakatan di desa/kecamatan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan
orientasi berbagai jenis TTG. POSYANTEK dibentuk melalui SK

Kepala Desa Kecamatan SK Pendirian No.

BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama organisasi ini adalah POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA untuk
selanjutnya disingkat POSYANTEK TTG

Pasal 2
Organisasi ini berkedudukan di Desa , Kecamatan. , Kabupaten. Tebo

Pasal 3
Sekretarat di Desa , Kecamatan. , Kabupaten. Tebo

BAB II
PENGERTIAN
Pasal 4

1. Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek
ekonomi dan aspek lingkungan hidup;
2. Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut Posyantek adalah lembaga
kemasyarakatan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis TTG;
3. Sumber TTG adalah pencipta, produsen dan atau lainnya baik secara perorangan atau
lembagayang menghasilkan dan atau memiliki paling sedikit satu jenis TTG yang diperlukan
masyarakat pemanfaat dan pengguna TTG.
4. Pemetaan kebutuhan adalah pengumpulan data dan informasi jenis TTG, jenis usaha, sosial
budaya dan potensi sumber daya lokal.
5. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya pengembangan masyarakat melalui penciptaan
kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara
mandiri melalui pemberian sumberdaya, kesempatan dalam pengambilan keputusan, serta
peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.
6. Penerapan Teknologi Tepat Guna adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan untuk
mempercepat alih teknologi dari pencipta atau pemilik kepada pengguna teknologi.
7. Pengembangan Teknologi Tepat Guna adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas dalam bentuk desain, fungsi, dan manfaat dari suatu teknologi melalui proses penelitian,
pengkajian, uji coba, dan fasilitasi.
8. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
9. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah
kerja kecamatan.
10. Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan
yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.
11. Lembaga Kemasyarakatan adalah kumpulan warga desa yang bersepakat membentuk kelompok
untuk meningkatkan peranan teknologi tepat guna dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan.

BAB III
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 5

DASAR
Inpres No 3 Tahun 2001 tentang Pemanfataan dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan
Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna
2. Peraturan Menteri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 23 Tahun 2017 tentang
Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Guna
3. Peraturan Bupati Tebo No……. Tahun 2020 tentang PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN
DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
DESA

Pasal 6
TUJUAN
Menjembatani masyarakat pemanfaat/pengguna TTG dengan sumber TTG;
1. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan teknis, pelayanan
informasi dan promosi berbagai jenis TTG kepada masyarakat; dan
2. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan
TTG.

BAB IV
VISI DAN MISI POSYANTEK
Pasal 7
Visi (Dapat menyesuaikan)

Melalui posyantek masyarakat Desa dapat mengembangkan Teknologi Tepat Guna


(TTG) untuk meningkatkan daya saing lokal dan meningkatkan kesejahteraan serta kemandirian
masyarakat melalui penerapan dan pemanfaatan TTG Menuju Peningkatan Kesejahteraan
Ekonomi Masyarakat

Pasal 8
Misi (Dapat menyesuaikan)
POSYANTEK memiliki misi :
1. Memberikan layanan konsultasi dan kerjasama kepada masyarakat dalam penerapan TTG
2. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat posyantek
3. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan – pelatihan
4. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, manajemen dan kapasitas SDM pengguna TTG
Memperluas jejaring kerjasama dengan pihak luar terkait dengan TTG
5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas melalui inovasi dan pengembangan TTG

BAB V
KEGIATAN
Pasal 9
Lingkup Kegiatan

1. Memberikan pelayanan teknis, informasi dan promosi jenis/ spesifikasi TTG;


2. Memfasilitasi pemetaan kebutuhan dan pengkajian TTG;
3. Menjembatani kebutuhan masyarakat sebagai pengguna TTG dengan sumber TTG:
4. Memotivasi penerapan TTG di masyarakat;
5. Memberikan layanan konsultasi dan pendampingan kepada masyarakat dalam penerapan TTG;
dan Memfasilitasi pengembangan TTG bersama dengan para Inovator Akar Rumput di Desa
Kecamatan

BAB IV
ORGANISASI
Pasal 10
Susunan Pengurus

Susunan Pengurus POSYANTEK terlampir.

Pasal 11
Tugas Pokok

Tugas pokok POSYANTEK adalah Pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan


TTG yang dilaksanakan secara partisipatif, keterpaduan, mempertimbangkan potensi sumber daya
lokal, berwawasan lingkungan dan memberdayakan masyarakat Desa
Kecamatan Kabupaten Tebo.

BAB V
PEMETAAN dan PENERAPAN TTG
Pasal 12
Pemetaan TTG
1. Pemetaan kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam BAB V, antara lain dilakukan melalui
pengumpulan data dan informasi jenis TTG, jenis usaha, sosial budaya dan potensi sumber
daya lokal.
2. Hasil pemetaan kebutuhan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk perencanaan
pemanfaatan dan pengembangan TTG.

Pasal 13
Penerapan TTG
1. Penerapan TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan oleh masyarakat.
2. Dalam rangka penerapan TTG oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui :
a. pelatihan;
b. pemberian bantuan langsung; dan
c. pendampingan.

Pasal 14
Sumber Dana
Pendapatan POSYANTEK bersumber dari :
1. Iuran anggota
2. Sumbangan sukarela yang tidak mengikat
3. Bantuan pemerintah
4. Sponsorship
5. Usaha-usaha lain yang legal dan sah

Pasal 15
Rapat Pengurus
Rapat pengurus minimal 1 (satu) bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh pengurus Posyantek
.

BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 16
Kepengurusan POSYANTEK dipilih dan disusun berdasarkan hasil musyawarah
desa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.
Pasal 17
Masa kepengurusan POSYANTEK dalam satu periode adalah 3 ( tiga ) tahun dan
setelah itu akan dilakukan pemilihan kembali melalui hasil musyawarah desa.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 18

Perubahan Anggaran Dasar harus dilakukan melalui rapat musyawarah Desa .

Pasal 19
1. Perubahan tersebut harus diatur dan ditetapkan melalui musyawarah desa .
2. Jika akibat sesuatu dan lain hal, POSYANTEK dibubarkan maka semua urusan
akan dikembalikan kepada Pembina Posyantek yaitu Kepala Desa dan atau
Camat Kecamatan .

Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur lebih lanjut di dalam anggaran
rumah tangga.

Tertanggal,
, …Mei 2020

Ketua, Sekretaris,
ANGGARAN RUMAH TANGGA

POSYANTEK

DESA

LOGO

POSYANTEK DESA
Alamat Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Telpon/Fax Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Email : xxxxxxxxxxxxxx@xxxxx.com
Situs : desaxxxxxxx@desa.go.id
ANGGARAN RUMAH TANGGA
POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
DESA

BAB I
KEPENGURUSAN
Pasal 1

Dengan mengacu pada struktur organisasi Posyantek , kepengurusan


Posyantek adalah sebagai berikut:

1. Pengurus Posyantek ditetapkan berdasarkan hasil musyawarah desa;


2. Susunan dan jumlah pengurus Posyantek disesuaikan dengan kebutuhan;
3. Pengangkatan, hak dan kewajiban pengurus Posyantek ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Desa Kecamatan ; dan
4. Pengurus Posyantek Desa harus memiliki kriteria sebagai berikut:
a) Mewakili unsur masyarakat;
b) Bukan dari kalangan PNS dilingkup OPD Pemerintah Daerah setempat;
c) Bukan partisipan, anggota atau pengurus partai politik tertentu;
d) Memahami adat istiadat masyarakat;
e) Berdomisili di desa lokasi Posyantek Desa
f) Peduli terhadap masyarakat sekitarnya dalam mendayagunakan TTG;
g) Aktif, kreatif dan inovatif;
h) Memiliki kemampuan manajerial;
i) Memiliki jiwa/spirit pengabdian dan pemberdayaan masyarakat yang baik;
j) Memiliki motivasi untuk mengembangkan TTG;
k) Memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dengan masyarakat setempat;
l) Berpengalaman dalam mengelola dana dari berbagai sumber;
m) Memiliki sifat jujur, disiplin, tidak tercela, rendah hati dan sabar; dan
n) Berpengalaman dalam menjalin kerjasama dan kemitraan dengan lembaga terkait.

Pasal 2
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

Uraian tugas dan tanggungjawab Pengurus Posyantek pada struktur organisasi


Posyantek Desa , ladalah sebagai berikut:

1. Ketua:

a) Bertindak sebagai manajer pelaksana kegiatan harian Posyantek Desa


b) Menyusun dan menjalankan rencana kegiatan dan rencana anggaran yang telah tetapkan oleh
Pengurus;
c) Menjalankan kebijakan dan ketentuan yang berlaku di Posyantek Desa ;
d) Mengatur dan mengkoordinir kegiatan yang dilakukan oleh setiap seksi;
e) Mempertanggung jawabkan kegiatan harian Posyantek Desa kepada pengurus (laporan kegiatan
dan laporan keuangan);
f) Memberikan masukan kepada pengurus dalam rangka menyusun rencana kegiatan dan rencana
anggaran tahunan; dan
g) Uraian tugas lainnya dirumuskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
dan perkembangan organisasi.

2. Sekretaris :
Sekretaris bertanggung jawab atas seluruh dokumentasi kegiatan, seperti surat menyurat dan
dokumen kerjasama.
3. Bendahara:
Bendahara bertugas mengelola keuangan.
4. Seksi Kemitraan:
a) Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b) Menjalin dan menjaga hubungan kerjasama dengan sumber TTG (lembaga pemerintah, perguruan
tinggi, swasta, LSM dan pihak lain) dan pemanfaat/pengguna TTG (masyarakat umum, petani,
pengusaha kecil, home industry dl);
c) Mengidentifikasi potensi dan peluang pemasaran bagi usaha masyarakat; dan
d) Uraian tugas lainnya dirumuskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
dan perkembangan organisasi.
e) Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya;
f) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka pengenalan dan penggunaan TTG;
g) Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat akan TTG;
h) Melakukan kajian dan pengembangan terhadap TTG yang sudah ada/dipakai oleh masyarakat;
i) Melakukan pendataan tentang penggunaan dan kebutuhan TTG;
j) Memberikan pendampingan dan bimbingan teknis kepada pemanfaat/pengguna TTG;
k) Mengelola kegiatan usaha produktif Posyantek atau Posyantek desa yang berkaitan dengan
pelayanan TTG; dan
l) Uraian tugas lainnya dirumuskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
dan perkembangan organisasi.

5. Seksi Pelayanan TTG dan Usaha


a) Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka pengenalan dan penggunaan TTG;
c) Memberikan pendampingan dan bimbingan teknis kepada pemanfaat/pengguna TTG;
d) Mengelola kegiatan usaha produktif Posyantek yang berkaitan dengan pelayanan TTG; dan
e) Uraian tugas lainnya dirumuskan sesuai dengan kondisi dan Kebutuhan masing-masing daerah
dan perkembangan organisasi.

6. Seksi Pengembangan TTG


a) Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya
b) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka pengenalan dan penggunaan TTG
c) Memberikan pendampingan dan bimbingan teknis kepada pemanfaat/pengguna TTG
d) Mengelola kegiatan usaha produktif posyantek yang berkaitan dengan pelayanan TTG, dan
e) Uraian tugas lainnya dirumuskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
dan perkembangan organisasi

BAB II
KEUANGAN
Pasal 3

Dana Posyantek Desa bersumber dari :


a) Pendanaan pemberdayaan masyarakat melalui pengelolaan TTG di kabupaten Tebo didanai dari
dan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota dan sumber-sumber
lainnya yang sah dan tidak mengikat.
b) Sumbangan sukarela yang sah dan tidak mengikat
c) Mengadakan event dan usaha lain yang sah
d) Hasil penjualan Produk TTG

BAB III
HUBUNGAN KERJA
Pasal 4
1) Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Posyantek perlu menjalin hubungan
dengan lembaga lain. Adapun mekanisme hubungan kerja Posyantek dimaksud sebagai berikut:
a) Hubungan kerja antara Posyantek dengan Posyantek Kecamatan bersifat

kemitraan, konsultatif dan koordinatif.


b) Hubungan kerja antara Posyantek dengan lembaga kemasyarakatan lainnya di
kecamatan bersifat konsultatif dan koordinatif.
c) Hubungan kerja antara Posyantek dengan pihak ketiga di kecamatan bersifat kemitraan
2) Sedangkan mekanisme hubungan kerja pada Posyantek dimaksud sebagai berikut :
a) Hubungan kerja antara Posyantek dengan Desa bersifat kemitraan, konsultatif
dan koordinatif.
b) Hubungan kerja antara Posyantek dengan Posyantek Kecamatan dan lembaga
kemasyarakatan lainnya bersifat konsultatif dan koordinatif.
c) Hubungan kerja antara Posyantek dengan pihak ketiga di desa dan atau
kecamatan bersifat kemitraan.

BAB IV
JENIS KEGIATAN
Dengan mengacu pada tugas Posyantek , maka kegiatan yang dapat dilakukan
meliputi pemetaan SDA dan inventarisasi TTG, pelayanan informasi TTG, kursus/pelatihan TTG,
peragaan TTG, dan pengembangan TTG.
Pasal 5
Inventarisasi Potensi Sumber Daya Alam dan TTG
Kegiatan ini bertujuan agar Posyantek memiliki informasi potensi sumberdaya
alam dan pemanfaatan TTG untuk memberikan pelayanan informasi TTG kepada masyarakat.
TTG yang diinventarisasi teknologi dari dalam dan luar, yang meliputi aspek bidang pertanian,
pengolahan pangan, aspek lingkungan hidup, aspek pemanfaatan energi terbarukan, aspek
sarana dan prasarana serta aspek pemampuan ekonomi.
Pasal 6
Pelayanan informasi TTG
Pelayanan informasi TTG dilakukan melalui :
a) pemberian informasi langsung kepada masyarakat yang datang ke Posyantek
b) Pembuatan dan penyebaran leaflet, brosur, spanduk, iklan layanan masyarakat melalui radio, dan
sejenisnya.
c) Penyediaan Informasi pasar TTG yang merupakan layanan informasi pemasaran, harga,
permintaan dan penawaran TTG dan hasil produk TTG yang diproduksi masyarakat dengan
bekerjasama Dinas/Lembaga terkait di Kab. dan atau Provinsi Jambi.

Pasal 7
Kursus/Pelatihan TTG
a) Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam
menggunakan dan mengembangkan TTG.
b) Materi, waktu, frekuensi dan peserta kursus/pelatihan didasarkan pada kebutuhan masyarakat di
wilayah kecamatan setempat.
c) Kegiatan dapat dijadwalkan secara teratur dengan memperhatikan kebutuhan teknologi
masyarakat.
d) Pelatihan dapat dilakukan dengan kerjasama Dinas/Lembaga terkait yang berada di Kab.
dan atau Provinsi Jambi

Pasal 8
Peragaan TTG
Dalam rangka mensosialiasikan suatu jenis TTG kepada masyarakat diperlukan peragaan TTG.
Peragaan TTG dapat dilakukan melalui:
a) Pameran TTG di tingkat kecamatan pada kesempatan tertentu, seperti pada peringatan 17
Agustus, kebangkitan nasional, dan sejenisnya;
b) Demonstrasi penggunaan TTG di beberapa desa/kelurahan. Dalam rangka peragaan TTG,
Posyantek dapat bekerjasama dengan pihak pembuat/pencipta TTG.

Pasal 9
Pengembangan TTG
Kegiatan ini dilakukan melalui kajian dan ujicoba TTG :
a) Dilakukan dengan kerjasama antara lain sektor swasta, lembaga penelitian, bengkel, dan
sejenisnya.
b) Dilakukan dengan mendorong karya cipta masyarakat dalam pengembangan TTG melalui
penyelenggaraan Lomba Inovasi dan Unggulan TTG Desa ..

BAB III
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 10

Posyantek mempunyai lambang yaitu:

Logo

Arti Logo

BAB IV
PENUTUP
Pasal 11
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan pada ………………..

Pasal 12
Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Aturan Rumah Tangga ini akan diatur dalam
peraturan-peraturan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Posyantek .
Tertanggal,
, …Mei 2020

Ketua, Sekretaris,
SUSUNAN DAN STRUKTUR KEPENGURUSAN POSYANTEK DESA

PERIODE 2020 - 2022

NO KEDUDUKAN NAMA PENGURUS


I KETUA ………………………………
II SEKRETARIS ………………………………
III BENDAHARA ………………………………
IV SEKSI – SEKSI :
1. SEKSI PENGEMBANGAN ....................................
....................................
2. SEKSI PELAYANAN ....................................

3. SEKSI KEMITRAAN

KEDUDUKAN/DOMISILI
Sekretarat : Desa Kecamatan .
, Mei 2020

Ketua
4.12.1. TATA RUANG POSYANTEK

2 4
1

Keterangan :
1 Meja Layanan Elektronik
2 Rak Displai Publikasi
Tercetak 3 Rak Displai Expose
Produk
4 Meja Pengelola
5 Meja Konsultasi/Diskusi/Transaksi

Anda mungkin juga menyukai