(Nama Desa)
KABUPATEN TEBO
12. Peraturan Bupati Tebo Nomor 7 Tahun 2018 Tentang Kewenangan Desa
Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewengangan Lokal Berskala Desa di
kabupaten Tebo (Berita Daerah Kabupaten Tebo Tahun 2018 Nomor 7);
13. Peraturan Desa Nomor ..... Tahun 20xx Tentang Rencana Jangka
Menengah Desa ........ Tahun 20xx – 20xx (Lembaran Desa. Tahun
20xx Nomor. );
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
Kabupaten Tebo.
Ditetapkan di :
Pada tanggal : ………(mengisi tgl/bln/tahun)
KEPALA DESA
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA DESA NOMOR TAHUN
TENTANG
PEMBENTUKAN POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DESA
(POSYANTEK DESA)
KEPALA DESA
LOGO
POSYANTEK
Alamat
Telpon/Fax
Email : xxxxxxxxxxxxxx@xxxxx.com
Situs : desaxxxxxxx@desa.go
ANGGARAN DASAR
POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
PENDAHULUAN
Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut Posyantek adalah lembaga
kemasyarakatan di desa/kecamatan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan
orientasi berbagai jenis TTG. POSYANTEK dibentuk melalui SK
BAB I
NAMA DAN KEDUDUKAN
Pasal 1
Nama organisasi ini adalah POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA untuk
selanjutnya disingkat POSYANTEK TTG
Pasal 2
Organisasi ini berkedudukan di Desa , Kecamatan. , Kabupaten. Tebo
Pasal 3
Sekretarat di Desa , Kecamatan. , Kabupaten. Tebo
BAB II
PENGERTIAN
Pasal 4
1. Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek
ekonomi dan aspek lingkungan hidup;
2. Pos Pelayanan Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut Posyantek adalah lembaga
kemasyarakatan yang memberikan pelayanan teknis, informasi dan orientasi berbagai jenis TTG;
3. Sumber TTG adalah pencipta, produsen dan atau lainnya baik secara perorangan atau
lembagayang menghasilkan dan atau memiliki paling sedikit satu jenis TTG yang diperlukan
masyarakat pemanfaat dan pengguna TTG.
4. Pemetaan kebutuhan adalah pengumpulan data dan informasi jenis TTG, jenis usaha, sosial
budaya dan potensi sumber daya lokal.
5. Pemberdayaan masyarakat adalah upaya pengembangan masyarakat melalui penciptaan
kondisi yang memungkinkan masyarakat mampu membangun diri dan lingkungannya secara
mandiri melalui pemberian sumberdaya, kesempatan dalam pengambilan keputusan, serta
peningkatan pengetahuan dan keterampilan masyarakat.
6. Penerapan Teknologi Tepat Guna adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan untuk
mempercepat alih teknologi dari pencipta atau pemilik kepada pengguna teknologi.
7. Pengembangan Teknologi Tepat Guna adalah kegiatan untuk meningkatkan kualitas dan
kuantitas dalam bentuk desain, fungsi, dan manfaat dari suatu teknologi melalui proses penelitian,
pengkajian, uji coba, dan fasilitasi.
8. Desa atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut desa, adalah kesatuan masyarakat
hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus
kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui
dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
9. Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai perangkat daerah Kabupaten/Kota dalam wilayah
kerja kecamatan.
10. Kecamatan merupakan perangkat daerah kabupaten/kota sebagai pelaksana teknis kewilayahan
yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin oleh Camat.
11. Lembaga Kemasyarakatan adalah kumpulan warga desa yang bersepakat membentuk kelompok
untuk meningkatkan peranan teknologi tepat guna dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan.
BAB III
DASAR DAN TUJUAN
Pasal 5
DASAR
Inpres No 3 Tahun 2001 tentang Pemanfataan dan Pemasyarakatan Teknologi Tepat Guna
1. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2010 tentang Pemberdayaan
Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna
2. Peraturan Menteri Desa Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 23 Tahun 2017 tentang
Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Teknologi Guna
3. Peraturan Bupati Tebo No……. Tahun 2020 tentang PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN
DAN PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM
DESA
Pasal 6
TUJUAN
Menjembatani masyarakat pemanfaat/pengguna TTG dengan sumber TTG;
1. Memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan teknis, pelayanan
informasi dan promosi berbagai jenis TTG kepada masyarakat; dan
2. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi antar pemangku kepentingan dalam rangka pemanfaatan
TTG.
BAB IV
VISI DAN MISI POSYANTEK
Pasal 7
Visi (Dapat menyesuaikan)
Pasal 8
Misi (Dapat menyesuaikan)
POSYANTEK memiliki misi :
1. Memberikan layanan konsultasi dan kerjasama kepada masyarakat dalam penerapan TTG
2. Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat posyantek
3. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia melalui pelatihan – pelatihan
4. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan, manajemen dan kapasitas SDM pengguna TTG
Memperluas jejaring kerjasama dengan pihak luar terkait dengan TTG
5. Meningkatkan kuantitas dan kualitas melalui inovasi dan pengembangan TTG
BAB V
KEGIATAN
Pasal 9
Lingkup Kegiatan
BAB IV
ORGANISASI
Pasal 10
Susunan Pengurus
Pasal 11
Tugas Pokok
BAB V
PEMETAAN dan PENERAPAN TTG
Pasal 12
Pemetaan TTG
1. Pemetaan kebutuhan sebagaimana dimaksud dalam BAB V, antara lain dilakukan melalui
pengumpulan data dan informasi jenis TTG, jenis usaha, sosial budaya dan potensi sumber
daya lokal.
2. Hasil pemetaan kebutuhan TTG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) untuk perencanaan
pemanfaatan dan pengembangan TTG.
Pasal 13
Penerapan TTG
1. Penerapan TTG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4, dilakukan oleh masyarakat.
2. Dalam rangka penerapan TTG oleh masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilakukan pemberdayaan masyarakat melalui :
a. pelatihan;
b. pemberian bantuan langsung; dan
c. pendampingan.
Pasal 14
Sumber Dana
Pendapatan POSYANTEK bersumber dari :
1. Iuran anggota
2. Sumbangan sukarela yang tidak mengikat
3. Bantuan pemerintah
4. Sponsorship
5. Usaha-usaha lain yang legal dan sah
Pasal 15
Rapat Pengurus
Rapat pengurus minimal 1 (satu) bulan sekali yang dihadiri oleh seluruh pengurus Posyantek
.
BAB VI
KEPENGURUSAN
Pasal 16
Kepengurusan POSYANTEK dipilih dan disusun berdasarkan hasil musyawarah
desa yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepala Desa.
Pasal 17
Masa kepengurusan POSYANTEK dalam satu periode adalah 3 ( tiga ) tahun dan
setelah itu akan dilakukan pemilihan kembali melalui hasil musyawarah desa.
BAB VII
PENUTUP
Pasal 18
Pasal 19
1. Perubahan tersebut harus diatur dan ditetapkan melalui musyawarah desa .
2. Jika akibat sesuatu dan lain hal, POSYANTEK dibubarkan maka semua urusan
akan dikembalikan kepada Pembina Posyantek yaitu Kepala Desa dan atau
Camat Kecamatan .
Pasal 20
Hal-hal yang belum diatur dalam anggaran dasar ini akan diatur lebih lanjut di dalam anggaran
rumah tangga.
Tertanggal,
, …Mei 2020
Ketua, Sekretaris,
ANGGARAN RUMAH TANGGA
POSYANTEK
DESA
LOGO
POSYANTEK DESA
Alamat Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Telpon/Fax Xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Email : xxxxxxxxxxxxxx@xxxxx.com
Situs : desaxxxxxxx@desa.go.id
ANGGARAN RUMAH TANGGA
POS PELAYANAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
DESA
BAB I
KEPENGURUSAN
Pasal 1
Pasal 2
URAIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Ketua:
2. Sekretaris :
Sekretaris bertanggung jawab atas seluruh dokumentasi kegiatan, seperti surat menyurat dan
dokumen kerjasama.
3. Bendahara:
Bendahara bertugas mengelola keuangan.
4. Seksi Kemitraan:
a) Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya;
b) Menjalin dan menjaga hubungan kerjasama dengan sumber TTG (lembaga pemerintah, perguruan
tinggi, swasta, LSM dan pihak lain) dan pemanfaat/pengguna TTG (masyarakat umum, petani,
pengusaha kecil, home industry dl);
c) Mengidentifikasi potensi dan peluang pemasaran bagi usaha masyarakat; dan
d) Uraian tugas lainnya dirumuskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
dan perkembangan organisasi.
e) Melaksanakan rencana kerja sesuai dengan bidang tugasnya;
f) Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dalam rangka pengenalan dan penggunaan TTG;
g) Mengidentifikasi kebutuhan masyarakat akan TTG;
h) Melakukan kajian dan pengembangan terhadap TTG yang sudah ada/dipakai oleh masyarakat;
i) Melakukan pendataan tentang penggunaan dan kebutuhan TTG;
j) Memberikan pendampingan dan bimbingan teknis kepada pemanfaat/pengguna TTG;
k) Mengelola kegiatan usaha produktif Posyantek atau Posyantek desa yang berkaitan dengan
pelayanan TTG; dan
l) Uraian tugas lainnya dirumuskan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing daerah
dan perkembangan organisasi.
BAB II
KEUANGAN
Pasal 3
BAB III
HUBUNGAN KERJA
Pasal 4
1) Dalam rangka pelaksanaan tugasnya, Posyantek perlu menjalin hubungan
dengan lembaga lain. Adapun mekanisme hubungan kerja Posyantek dimaksud sebagai berikut:
a) Hubungan kerja antara Posyantek dengan Posyantek Kecamatan bersifat
BAB IV
JENIS KEGIATAN
Dengan mengacu pada tugas Posyantek , maka kegiatan yang dapat dilakukan
meliputi pemetaan SDA dan inventarisasi TTG, pelayanan informasi TTG, kursus/pelatihan TTG,
peragaan TTG, dan pengembangan TTG.
Pasal 5
Inventarisasi Potensi Sumber Daya Alam dan TTG
Kegiatan ini bertujuan agar Posyantek memiliki informasi potensi sumberdaya
alam dan pemanfaatan TTG untuk memberikan pelayanan informasi TTG kepada masyarakat.
TTG yang diinventarisasi teknologi dari dalam dan luar, yang meliputi aspek bidang pertanian,
pengolahan pangan, aspek lingkungan hidup, aspek pemanfaatan energi terbarukan, aspek
sarana dan prasarana serta aspek pemampuan ekonomi.
Pasal 6
Pelayanan informasi TTG
Pelayanan informasi TTG dilakukan melalui :
a) pemberian informasi langsung kepada masyarakat yang datang ke Posyantek
b) Pembuatan dan penyebaran leaflet, brosur, spanduk, iklan layanan masyarakat melalui radio, dan
sejenisnya.
c) Penyediaan Informasi pasar TTG yang merupakan layanan informasi pemasaran, harga,
permintaan dan penawaran TTG dan hasil produk TTG yang diproduksi masyarakat dengan
bekerjasama Dinas/Lembaga terkait di Kab. dan atau Provinsi Jambi.
Pasal 7
Kursus/Pelatihan TTG
a) Kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan masyarakat dalam
menggunakan dan mengembangkan TTG.
b) Materi, waktu, frekuensi dan peserta kursus/pelatihan didasarkan pada kebutuhan masyarakat di
wilayah kecamatan setempat.
c) Kegiatan dapat dijadwalkan secara teratur dengan memperhatikan kebutuhan teknologi
masyarakat.
d) Pelatihan dapat dilakukan dengan kerjasama Dinas/Lembaga terkait yang berada di Kab.
dan atau Provinsi Jambi
Pasal 8
Peragaan TTG
Dalam rangka mensosialiasikan suatu jenis TTG kepada masyarakat diperlukan peragaan TTG.
Peragaan TTG dapat dilakukan melalui:
a) Pameran TTG di tingkat kecamatan pada kesempatan tertentu, seperti pada peringatan 17
Agustus, kebangkitan nasional, dan sejenisnya;
b) Demonstrasi penggunaan TTG di beberapa desa/kelurahan. Dalam rangka peragaan TTG,
Posyantek dapat bekerjasama dengan pihak pembuat/pencipta TTG.
Pasal 9
Pengembangan TTG
Kegiatan ini dilakukan melalui kajian dan ujicoba TTG :
a) Dilakukan dengan kerjasama antara lain sektor swasta, lembaga penelitian, bengkel, dan
sejenisnya.
b) Dilakukan dengan mendorong karya cipta masyarakat dalam pengembangan TTG melalui
penyelenggaraan Lomba Inovasi dan Unggulan TTG Desa ..
BAB III
LAMBANG ORGANISASI
Pasal 10
Logo
Arti Logo
BAB IV
PENUTUP
Pasal 11
Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak ditetapkan pada ………………..
Pasal 12
Hal-hal yang tidak atau belum cukup diatur dalam Aturan Rumah Tangga ini akan diatur dalam
peraturan-peraturan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga Posyantek .
Tertanggal,
, …Mei 2020
Ketua, Sekretaris,
SUSUNAN DAN STRUKTUR KEPENGURUSAN POSYANTEK DESA
3. SEKSI KEMITRAAN
KEDUDUKAN/DOMISILI
Sekretarat : Desa Kecamatan .
, Mei 2020
Ketua
4.12.1. TATA RUANG POSYANTEK
2 4
1
Keterangan :
1 Meja Layanan Elektronik
2 Rak Displai Publikasi
Tercetak 3 Rak Displai Expose
Produk
4 Meja Pengelola
5 Meja Konsultasi/Diskusi/Transaksi