Anda di halaman 1dari 15

01

Konsep dasar Pengukuran merupakan kegiatan yang bertujuan


untuk menentukan suatu nilai besaran yang dapat dihitung

secara kuantitatif (berbentuk angka dan satu) dan

menggunakan sebuah metode yang perlu diperhatikan dalam

melakukan setiap proses pengukuran supaya mendapatkan

hasil yang sesuai spesifikasi


02

Standar pengukuran merupakan pernyataan fisis dari sebuah satuan


pengukuran. Sebuah satuan dinyatakan dengan menggunakan suatu
bahan
standar sebagai acuan (referensi) atau terhadap gejala alam termasuk
Konstanta konstanta fisis dan atom. Terdapat beberapa jenis standar
pengukuran menurut fungsi dan pengukuran,yaitu:
A. Standar internasional
B. Standar Primer
C. Standar sekunder
D. Standar Kerja
03
04
IMPLIKASI RUKUN IMAN DALAM
KEHIDUPAN NYATA

a) Pengertian iman
Iman yang berarti percaya menunjuk sikap batin yang terletak dalam
hati diikrarkan dengan lisan, dan diwujudkan dengan amal perbuatan.
Dengan demikian, iman merupakan kesatuan atau keselarasan
antara hati, ucapan, dan laku perbuatan serta juga dapat dikatakan
sebagai pandangan dan sikap hidup atau gaya hidup

b) Wujud iman
Seorang dinyatakan mempunyai iman bukan hanya
percaya terhadap sesuatu, melainkan kepercayaan itu
mendorong untuk mengucapkan dan melakukan sesuatu
sesuai dengan keyakinan.

c) Proses terbentuknya iman


Diawali dengan proses perkenalan, kemudian meningkat menjadi
Senang atau benci. Mengenal ajaran Allah adalah langkah awal
Dalam mencapai iman kepada Allah, seorang yang menghendaki
Menjadi mukmin kepada Allah, maka harus memperlajari ajaran
Allah
05

Ketika memutuskan untuk membeli sebuah alat ukur. Maka sebelumnya harus
dipertimbangkan dulu seberapa sering alat itu digunakan dan apakah berguna
sesuai fungsinya atau tidak,Saat ini fitur dan fasilitas sebuah alat ukur ada banyak
jenis dan aneka kelebihan masing-masing pada suatu merk tertentu. memilih
ketepatan ketika membeli sebuah alat ukur adalah suatu investasi jangka panjang.
Sebab dikemudian hari kita tidak perlu mengulang kembali pembelian
dikarenakan unit tersebut yg gampang rusak. Untuk beberapa parameter
pengukuran yg dipakai sehari-hari seperti di bawah ini
mper meter
Ampermeter digunakan untuk mengukur seberapa besar arus yg mengalir pada rangkaian.
Pada alat ampere meter sistem analog. Pengukuran bekerja atas dasar sebuah lilitan kawat
halus yg dilalui. Arus yg mengalir pada sebuah kumparan akan menimbulkan gaya
elektromagnetik yg membuat jarum dapat menyimpang mengikuti arah gaya medan magnet.
Dari hasil simpangan jarum ni kemudian dibuatkan skala dan kalibrasi pada panel unutuk
mendapatkan pembacaan. Presisi dan sensitifitasnya tergantung dari konstruksi lilitan dan
gaya magnit yg dihasilkan masing-masing pabrikan. Sedangkan pada amperemeter jenis
digital prinsipnya sama saja. Melalui sebuah hambatan resistor yg diberi tegangan tertentu
dan hasil arus yg mengalir diterjemahkan oleh rangkaian digital atau segmen display. Segmen
display dapat terdiri dari liquid ataupun LED micro. Alat ukur ini tersedia dalam bentuk clamp,
jadi rangkaian tidak perlu diputus untuk mendapatkan nilai suatu arus yg mengalir.

oltmeter
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur beda potensial atau tegangan yg berada pada kedua
titik. Beda potensial hanya akan terjadi bilamana sebuah hambatan diberikan tenaga untuk
mengalirkan elektron. prinsip kerjanya juga hampir sama dengan ampermeter. Meski berbeda
pada konstruksi rangkaian pembentuknya.
hm meter
Alat ukur ini digunakan untuk mengukur seberapa besar nilai
resistansi sebuah hambatan atau resistor. Satuan untuk
pengukuran adalah ohm. Hambatan meter juga digunakan
untuk mengetahui putus atau tidaknya sebuah kabel.

LC meter
LC meter digunakan untuk mengukur nilai kapasitas suatu
kapasitor atau induktansi sebuah lilitan. Umumnya
memerlukan rangkaian digital yg lebih rumit. LC meter lebih
presisi dalam hal pembacaan jika menggunakan sistem digital
pada tampilannya.
Frekwensi meter
Frekwensi meter digunakan untuk mengukur jumlah frekwensi tertentu pada suatu rangkaian.
yg biasanya dihitung dalam detik / Herzt. Kalangan industri dan laboratorium lebih tepat untuk
memiliki alat ukur ini. Dibanding keperluan perorangan.
utimeter Analog
Pada kondisi dan situasi tertentu terkadang sebuah Multimeter analog yg berharga murah
lebih nyaman untuk dipakai meski banyak kekurangannya bila dibanding tipe digital.
Keunggulan pada alat ukur analog tipe jarum adalah pada respon time pembacaan. Sebuah
meter analog jarum sangat stabil dan cepat ketika probe test digunakan, jeda waktu hampir
tidak kentara dan dengan cepat mendapatkan analisa.

Multimeter Digital
Multimeter jenis inilah yg sering dipakai saat ini. Meski masih terdapat kekurangan, dengan
teknologi yg semakin hari semakin maju. Saya merasa nantinya kekurangan tersebut dapat
mudah teratasi nantinya.
ntuk pekerjaan ringan seperti mengecek kondisi aki mobil, mencari bagian kabel mana yg
putus di rumah, sebaiknya cari saja yg sudah berbentuk portabel dan sudah include
beberapa fasilitas pengukuran yg pas dikantong. Bukannya menganjurkan untuk
membeli peralatan yg mahal akan tetapi lebih mengarahkan agar membeli peralatan
sesuai dengan keperluan. Berdasarkan pengalaman sebuah alat ukur akan cukup
tangguh dan bertahan sangat lama asalkan mematuhi saran dari manual
book pembuatnya dan tidak sembarangan dalam menggunakan. Hindari juga
penggunaan alat ukur yg tidak berdasarkan aturan atau coba-coba.

Sedangkan untuk keperluan seperti di Lab Elektro, Produksi Peralatan , dan untuk
kepentingan publik lainnya. Mutlak diperlukan alat ukur yg mempunyai toleransi
seminimal mungkin 1 % error baca jika perlu. Karena pasti akan meningkatkan
produktifitas dan analisa yg tepat dalam kegiatan pelayanan dan pengembangan.
Dengan konsekuensi harga yg pastinya lebih mahal.
IT’S TIME TO ASK
THANK PLEASE !!!!!

YOU

Anda mungkin juga menyukai