Anda di halaman 1dari 10

11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar

Bahasa Indonesia

FMEA (Failure Mode Effect Analysis)

FMEA adalah suatu metode untuk mencegah kesalahan yang mungkin dapat terjadi di masa depan yang wajib digunakan industri
otomotif dunia.

Apa itu FMEA?

Metode ini merupakan salah satu standar tool yang wajib digunakan di perusahaan otomotif dunia.

Serta harus diketahui oleh seluruh karyawan, yang posisi kerjanya berhubungan langsung dengan produk atau proses.

Artikel ini akan membahas FMEA dari pengertian yang paling simpel dan mudah, jadi bagi pembaca yang awam tidak perlu khawatir
untuk mulai belajar.

Saran dari kami adalah penting untuk bisa mempelajari dan memahami mengenai FMEA, terutama bagi :

karyawan perusahaan otomotif,


calon pekerja yang ingin terjun ke dunia otomotif, dan
karyawan perusahaan diluar otomotif, yang ingin masuk ke dunia otomotif.

Selamat membaca, jangan lupa berdoa agar apapun yang kita lakukan bermanfaat.

Pengertian FMEA
FMEA adalah metode yang digunakan untuk mencegah kesalahan yang mungkin dapat terjadi di masa depan.

Sebagaimana kepanjangannya yaitu Failure Mode Effect Analysis, maka artinya adalah :

suatu analisa yang dilakukan untuk menemukan efek apa saja yang dapat berpotensi untuk membuat kesalahan pada produk atau
proses produksi.

Dengan metode FMEA ini kita bisa menganalisa permasalahan yang bakal muncul pada suatu produk yang akan dibuat atau suatu
proses yang akan dilakukan.

Kemudian, karena masalah yang berpotensi muncul sudah ditemukan terlebih dahulu maka kita bisa menentukan tindakan
pencegahannya.

Dari kacamata dunia industri, istilah FMEA tersebut bisa diartikan sebagai :

Referensi Standar

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 1/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
suatu metode analisa potensi kegagalan yang dilakukan sebelum design produk direalisasikan dan atau sebelum produksi
Bahasa massal
Indonesia

dimulai.

Begitulah maksud dari adanya FMEA, selanjutnya untuk mempermudah pemahaman maka kita akan menggunakan contoh aplikasi
sederhana berikut :

Proses pembuatan jas hujan di pabrik garmen, kita gunakan FMEA untuk menganalisa kemungkinan adanya kebocoran yang
disebabkan karena proses jahit atau karena dari materialnya sudah cacat.
Pabrik sepeda menggunakan FMEA, untuk analisa rem yang tidak berfungsi setelah beberapa ribu kali pemakaian, hal ini
memiliki efek yang sangat berbahaya bagi pelanggan yang menggunakannya.

Sudah memiliki bayangan bukan? apa itu FMEA, mari kita lanjutkan lebih lanjut di paragraf berikut dibawah.

FMEA sebagai Core Tool industri otomotif

Core Tools adalah alat bantu yang wajib digunakan untuk menjaga keefektifan dari standar sistem mutu industri otomotif.

Penggunaannya dimulai dari proses pengembangan produk, penggunaan material, hingga kontrol statistik terhadap proses untuk
membentuk perbaikan secara terus menerus.

FMEA merupakan salah satu Core Tools yang dapat ditemukan didalam standar internasional untuk industri otomotif, seperti IATF
16949.

Sebelumnya FMEA adalah tool wajib yang digunakan didalam standar industri otomotif ISO TS 16949, dan kini tetap dipakai setelah
ISO TS digantikan oleh standar baru yaitu IATF 16949.

Jika anda belum mengerti mengenai kedua standar industri otomotif dunia tersebut bisa membaca artikel lain berikut :

Mengenal dan memahami Standar IATF 16949


Mengenal Standar ISO/TS 16949

Sebenarnya, FMEA bukanlah satu satunya core tools yang terdapat didalam standar IATF.

Ada berbagai tool lain untuk mendukung standar IATF, seperti :

APQP (Advance Product Quality Planning) : Standar APQP – Advanced Product Quality Planning
PPAP (Production Part Approval Process) : Standar Metode PPAP
MSA (Measurement System Analysis) : Standar Metode MSA Measurement System Analysis
Control Plan

Definisi dari para ahli

Ada banyak definisi mengenai FMEA dari para ahli di tingkat dunia, ada baiknya kita mengenal sudut pandang mereka.

Agar tidak membingungkan kita pilih dua pengertian menurut pakar Lloyd Omdahl dan organisasi dunia ASCQ (American Society for
Quality), arti dari FMEA adalah :

Sebuah Teknik Engineering yang digunakan untuk mengidentifikasi, menetapkan, mengurangi atau
menghilangkan kegagalan yang diketahui dan atau potensi kegagalan (masalah, problem atau error) dari
proses (sistem, desain atau layanan) sebelum kegagalan tersebut sampai ke tangan pelanggan.

Lloyd Omdahl dan organisasi dunia ASCQ (American Society for Quality)

Jadi FMEA berfungsi sebagai sistem pencegah kesalahan, yang diprediksi akan terjadi di produk atau proses yang akan dibuat atau
dilakukan dimasa depan.

Kategori FMEA

Referensi Standar FMEA dibagi menjadi dua yaitu DFMEA dan PFMEA.
Dalam penerapannya,

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 2/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
Pada fase desain produk digunakan istilah DFMEA, dengan huruf “D” yang berarti “Design”. Bahasa Indonesia

Sedangkan untuk fase produksi massal menggunakan nama PFMEA, dengan huruf “P” yang berarti “Process”.

Tool FMEA ini digunakan oleh Metode APQP (Advanced Product Quality Planning), dan selalu menjadi salah satu tool wajib
didalamnya.

APQP sendiri adalah metode yang wajib digunakan oleh jaringan distributor otomotif (automotive supply chain supplier).

Karena APQP merupakan persyaratan atau standar wajib dari berbagai pabrikan otomotif besar di dunia.

Standardisasi FMEA

Untuk standardisasi bagi FMEA, telah dibuat dan diterbitkan suatu standar FMEA dari organisasi otomotif kelas dunia yaitu : AIAG dan
VDA.

Sebelum tahun 2018, AIAG dan VDA menerbitkan handbook atau panduan FMEA dengan versi nya masing-masing.

Versi terakhir yang dirilis adalah FMEA Handbook, 4th Edition.

Namun sejak tahun 2018, keduanya sepakat untuk membuat suatu handbook gabungan dari keduanya yaitu :

New AIAG & VDA FMEA Handbook, 1st Edition

AIAG (Automotive Industry Action Group) adalah salah satu asosiasi industri otomotif dunia yang paling populer, hampir seluruh
pabrikan otomotif tergabung didalam organisasi ini.

VDA (Verband der Automobilindustrie) adalah asosiasi industri otomotif yang berada di German.

LEbih jelas mengenai AIAG dan VDA dapat dibaca pada artikel lain dari standarku.com berikut :

Mengenal AIAG organisasi standardisasi dunia


Standar VDA dan Asosiasi VDA

Tujuan FMEA
Kenapa harus ada FMEA? ada banyak alasan namun kita pilih yang paling umum yaitu :

Karena dibutuhkan tindakan antisipasi terhadap kemungkinan munculnya kegagalan, sehingga kegagalan tersebut dapat
dicegah atau dikurangi resikonya.
Merupakan tool wajib yang dapat membuktikan bahwa sebuah perusahaan sudah membuat sistem analisa terhadap prediksi
kegagalan secara sistematis dan legal.
Persyaratan wajib bagi industri otomotif tingkat dunia sehingga produk yang dihasilkan dapat diterima oleh konsumen di
berbagai negara.

Penerapan FMEA
Kapan FMEA harus diterapkan?

Seperti yang dibahas pada paragraf sebelumnya, bahwa FMEA dibagi menjadi 2 jenis dengan waktu penggunaan yang spesifik, maka
akan kita bahas satu persatu :

PFMEA

Pada PFMEA, tujuannya adalah untuk fase proses, maka pembuatannya dilakukan pada saat :

Adanya design produk baru, adanya teknologi baru dan ada proses baru.
Terjadi perubahan pada design atau proses yang ada, perangkat pendukung baru, sumber daya baru
Karena merupakan suatu alat pencegahan, maka FMEA harus sudah dibuat sebelum pembuatan tooling atau sebelum produksi
dimulai.
Tindakan perbaikan yang direkomendasikan dari hasil FMEA harus sudah selesai sebelum produksi massal dilakukan.
Referensi Standar

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 3/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
DFMEA Bahasa Indonesia

Sedangkan untuk DFMEA, pembuatannya adalah pada tahap design produk dan sebelum release prototype design tersebut.

Umumnya DFMEA ini dibuat oleh bagian Riset atau Research di perusahaan yang membuat produk spesifik.

Jika dibutuhkan, pembuatannya bisa dibentuk tim yang dibentuk dari gabungan berbagai bagian atau cross functional team.

Biasanya tim ini terdiri dari bagian-bagian yang terkait langsung dengan produk seperti Research, Quality, Technical dan Engineering.

Tindakan Perbaikan

Hasil dari FMEA pada umumnya berupa rekomendasi tindakan perbaikan yang harus dilakukan.

Maksud dari rekomendasi tersebut adalah untuk :

mengurangi resiko kegagalan,


menurunkan angka kegagalan, dan
meningkatkan kemampuan deteksi.

Penyusunan FMEA
FMEA disusun dengan kaidah-kaidah berdasarkan panduan didalam FMEA Handbook yang diterbitkan oleh AIAG dan VDA.

Penerapan di dunia industri biasanya menggunakan checksheet FMEA, yang formatnya sesuai standar didalam Handbook tersebut.

Struktur dasar

Beberapa hal mendasar yang harus ada didalam FMEA adalah :

Fungsi, persyaratan
Mode kesalahan atau failures modes
Efek dan konsekuensi
Penyebab potensial
Tindakan dan pengendalian untuk menemukan penyebab masalah
Tindakan untuk pencegahan mode kesalahan yang berulang

Risk Assessment

Bagian dari evaluasi dan analisis adalah penilaian resiko atau risk assessment, penilaian tersebut dievaluasi dengan 3 tahap yaitu :

Severity : penilaian tingkat dampak permasalahan di pelanggan


Occurrence : seberapa sering penyebab kesalahan terjadi
Detection : penilaian mengenai kemampuan control produk atau proses untuk mendeteksi penyebab masalah atau failure mode.

Langkah-langkah pembuatan FMEA

Berikut ini adalah urutan yang paling diperlukan dalam penyusunan FMEA, yakni :

1. Identifikasi potensi kegagalan (keseriusan permasalahan) yang mungkin terjadi dari setiap tahapan proses. (Severity)
2. Identifikasi keseringan suatu permasalahan terjadi. (Occurrence)
3. Identifikasi sistem kontrol yang ada. (Detection)
4. Menghitung RPN (Risk Priority Number) = Severity x Occurrence x Detection
5. Menetapkan langkah perbaikan

Cara Perhitungan RPN


Perkiraan resiko yang terjadi atau risk estimation dihitung dengan menggunakan rumus atau formula RPN (Risk Priority Number)
sebagai berikut :

RPN = Severity x Occurrence x Detection

Referensi Standar
Keterangan :

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 4/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
Severity = Keseriusan dari efek Bahasa Indonesia

Occurrence = seberapa sering penyebab muncul


Detection = cara mendeteksi penyebab kegagalan

Perhitungan Nilai Severity

Berikut ini kami sajikan Tabel Perhitungan Nilai Severity secara Umum :

Efek Keseriusan dari Efek Rangking

Berbahaya (Sangat Rangking severity sangat tinggi jika potensi kegagalan mempunyai efek terhadap keselamatan
10
Serius) dalam pengoperasian dan pelanggaran peraturan pemerintah tanpa adanya peringatan

Berbahaya dengan Rangking severity sangat tinggi jika potensi kegagalan mempunyai efek terhadap keselamatan
9
peringatan dalam pengoperasian dan pelanggaran peraturan pemerintah dengan peringatan

Sangat tinggi Produk/ item tidak beroperasi (kehilangan fungsi utamanya) 8

Tinggi Produk/item beroperasi tetapi performance berkurang, customer sangat tidak puas 7

Sedang Produk/item beroperasi tetapi ada salah satu hal yang tidak beroperasi, customer tidak puas 6

Produk/item beroperasi tetapi ada salah satu hal yang menurun performancenya, customer
Rendah 5
tidak puas

Sangat rendah Product/item beroperasi terjadi defect untuk sebagian besar customer 4

Sedikit mengganggu Product/item beroperasi terjadi defect untuk separuh customer 3

Sangat sedikit
Product/item beroperasi terjadi defect untuk customer yang sangat teliti 2
mengganggu

Tidak ada efek Tidak berpengaruh 1

Tabel Perhitungan Nilai Severity

Perhitungan Nilai Occurrence

Berikut ini kami sajikan Tabel Perhitungan Nilai Occurrence secara Umum :

Kemungkinan Rata-rata kegagalan Rangking

Sangat Tinggi 1 diantara 2 produk 10

1 diantara 3 produk 9

Tinggi 1 diantara 8 produk 8

1 diantara 20 produk 7

Sedang 1 diantara 80 produk 6

1 diantara 400 produk 5

1 diantara 2,000 produk 4

Rendah 1 diantara 15,000 produk 3

1 diantara 150,000 produk 2

Terkendali 1 diantara 1,500,000 produk 1

Tabel Perhitungan Nilai Occurrence

Perhitungan Nilai Detection


Referensi Standar

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 5/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
Berikut ini kami sajikan Tabel Perhitungan Nilai Detection secara Umum : Bahasa Indonesia

Detection Criteria Rangking

Hampir tidak mungkin Pasti tidak dapat terdeteksi 10

Sangat kecil 9

Kecil 8

Sangat Rendah 7

Rendah 6

Sedang 5

Sedang-Tinggi 4

Tinggi 3

Sangat tinggi 2

Sangat tinggi Pengecekan dengan mudah dapat terdeteksi 1

Tabel Perhitungan Nilai Detection

Formula RPN dan nilai didalam tabel-tabel diatas dipergunakan untuk menghitung perkiraan resiko yang terjadi, supaya mudah kita
pahami kita gunakan checksheet contoh di paragraf berikut.

Contoh Proses FMEA

Berikut ini adalah tabel contoh proses yang sudah dibuatkan PFMEA mengenai kemungkinan kegagalan proses di bagian soldering di
perusahaan :

Potensi Potensi Proses


Proses Efek Severity Occurence Detection RPN Perbaikan
kegagalan Penyebab kontrol

Melakukan
Seting
Solder Hasil Solder Komponen Visual standarisasi
10 mesin tidak 8 1 80
Printing tidak bagus Short Checking pada setting
benar
mesin

Training
Salah
Manual Karakteristik Human Visual operator
pasang 10 5 3 150
insert elektrik NG error, checking mengenai
komponen
komponen

contoh PFMEA di perusahaan manufaktur elektronik

Pada proses solder perusahaan, ternyata sering menghasilkan solderan yang tidak bagus.

Efeknya adalah komponen elektronik dapat menjadi short (terhubung singkat), yang akan menyebabkan produk menjadi tidak
berfungsi sama sekali.

Short pada barang elektronik bisa menyebabkan bahaya seperti ledakan atau kesetrum pada pengguna.

Oleh karena itu kita berikan nillai pada kategori Severity “short” menjadi ada di tingkat 10.

Kemudian kita lakukan analisa bahwa penyebabnya adalah pengaturan mesin solder yang tidak benar.

Analisa berikutnya adalah laporan produksi bahwa terdapat defect tersebut di setiap 1 diantara 8 produk, maka nilai Occurent adalah 8
(Tinggi).
Referensi Standar

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 6/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
Nilai terakhir yang diperlukan adalah deteksi, dikarenakan defect short ini mudah untuk diperiksa dengan metode visual,
Bahasa maka nilainya
Indonesia

adalah 1.

Jadi perhitungan RPN adalah : nilai “severity” dikali “occurent” dikali “detection” adalah 10 x 8 x 1 = 80.

Saran perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan standarisasi pada pengaturan mesin solder tersebut.

Buku fmea dapat dibeli Di : https://shope.ee/3AXCcyvgAq?share_channel_code=1

Demikian artikel mengenai pengertian standar metode FMEA dari standarku.com , jika ada saran bisa disampaikan melalui kolom
komentar.

Baca artikel lain :

Mengenal dan memahami IATF


Handbook FMEA terbaru dari AIAG dan VDA
Apa tugas Bagian Kualitas atau Quality di perusahaan

Sumber referensi :

wikipedia.org/wiki/Lloyd_Omdahl
wikipedia.org/wiki/American_Society_for_Quality
FMEA Handbook, AIAG & VDA, 1st edition 2019

Related Posts:

Metode Contingency Plan Contingency plan adalah suatu tindakan cadangan yang disiapkan untuk menghadapi kondisi ketika
tindakan utama yang direncanakan untuk melakukan sesuatu gagal atau terhambat. Setiap organisasi atau perusahaan pasti
menghadapi hambatan atau kegagalan dalam…
Mengenal standar istilah Big Three di Dunia Otomotif Big Three Otomotif Dunia adalah standar istilah bagi 3 perusahaan
industri otomotif terbesar di Amerika yakni : General Motors, Ford, dan Chrysler, namun bisa juga dari negara yang lain. Pada…
Standar Emisi Kendaraan Eropa Standar emisi kendaraan Eropa adalah serangkaian aturan dan regulasi yang ditetapkan oleh
Uni Eropa untuk membatasi jumlah polutan yang dapat dilepaskan oleh kendaraan bermotor. Standar ini berfokus pada
mengurangi emisi…
Job Description Job Description atau sering disingkat sebagai Job Desc adalah dokumen yang menjelaskan dan
menggambarkan mengenai tugas, peran dan wewenang suatu pekerjaan didalam organisasi atau perusahaan. Pengetahuan
mengenai Job Desc dibutuhkan…
Mengenal Standar Metode Genchi Genbutsu Genchi Genbutsu adalah standar metode dalam Toyota Production System, yaitu
pergi dan periksa langsung ke lokasi dimana sumber masalah terjadi. Pengertian Genchi Genbutsu Istilah “Genchi Genbutsu”
yangStandar
Referensi berasal dari bahasa…

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 7/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
Standar Aturan THR Tunjangan Hari Raya THR atau Tunjangan Hari Raya adalah pemberian uang dariBahasa
perusahaan
Indonesiakepada

pekerja dalam rangka hari raya keagamaan, sesuai dengan standar aturan dari pemerintah Indonesia. Seorang karyawan
seharusnya memahami seluk beluk…
Prosedur Resign sesuai Standar Apakah anda memiliki masalah saat ingin mengajukan resign atau keluar kerja? Jika anda
melalukan resign sesuai dengan standar yang berlaku di Indonesia, maka jangan khawatir. Artikel ini akan membahas apa…
Standar Hak dan Kewajiban Karyawan Sebagai seorang karyawan, kita harus tahu standar aturan apa saja mengenai hak yang
harus diterima dan kewajiban yang harus diberikan seorang karyawan? Dikarenakan kita bekerja di wilayah negara republik
indonesia,…
Standar Peraturan PHK Karyawan Bagaimanakah standar peraturan PHK karyawan di Indonesia? perihal ini sudah diatur
melalui Undang-undang (UU) Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Mari kita simak bersama rangkuman dari isi
undang undang tersebut…
Mengenal metode standar Poka Yoke Poka Yoke adalah metode standar dari Toyota Production System untuk mencegah
terjadinya kesalahan sederhana yang disebabkan oleh manusia atau human error. Toyota Production System (TPS) adalah
suatu standar sistem manajemen…
Istilah Standar Produk OEM Original Equipment Manufacturer atau OEM adalah istilah standar untuk produk dari suatu
perusahaan yang dibeli, diolah, dan dijual kembali oleh perusahaan lain dengan nama atau brand yang baru. Pengertian
Produk…
Panduan Cara Menjawab Interview Kerja di Hotel dengan Baik… Interview kerja di industri hotel merupakan kesempatan
penting untuk membuktikan kualifikasi dan kemampuan Anda kepada calon pemberi kerja. Persiapan yang baik dan
kemampuan dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kunci dapat memberikan kesan…
Standar VDA dan Asosiasi VDA VDA adalah asosiasi industri otomotif di negara Jerman yang terkait dengan pabrikan otomotif
dan pemasok komponennya. Pengertian VDA Dari sisi bahasa, VDA merupakan kependekan dari “Verband der
Automobilindustrie” dalam bahasa…
Tesla Way, Metode Standar Inovasi terbaru Tesla Way adalah metode standar berupa konsep inovasi yang diterapkan oleh
perusahaan mobil listrik dunia Tesla dengan prinsip bertindak terlebih dahulu baru kemudian melakukan perbaikan. Metode ini
merupakan inovasi terbaru…
Fault Tree Analysis Fault Tree Analysis adalah standar metode atau teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi resiko yang
berperan terhadap terjadinya suatu kegagalan. Manajemen Resiko Metode ini merupakan salah satu teknik dalam proyek
Perbaikan Berkelanjutan (Continuous Improvement)…

FMEA

6 thoughts on “FMEA (Failure Mode Effect Analysis)”

imam
September 1, 2020 at 3:51 pm

Thanks for sharing the knowledge. may god bless you pak Adipurnomo.

Reply

Mulyanto Mul
September 10, 2020 at 9:42 am

terimakasih

Reply

Referensi Standar

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 8/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
Bahasa Indonesia

Mulyanto Mul
September 10, 2020 at 9:43 am

terimakasih sharingnya

Reply

Sigit Arimurti
November 29, 2020 at 8:01 pm

penjelasan praktis untuk FMEA.


penemu metode ini pertama kali siapa ya?

Reply

dwi
July 27, 2022 at 10:17 pm

terimakasih atas sharingnya bapak Ibu

Reply

admin standarku.com
July 30, 2022 at 4:12 pm

semoga bermanfaat

Reply

Leave a Comment

Name

Email
Referensi Standar

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 9/10
11/1/23, 4:40 PM FMEA (Failure Mode Effect Analysis) - Referensi Standar
Bahasa Indonesia
Website

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Post Comment

Pentingnya Concierge dalam Industri Perhotelan


Pengertian Aspek-aspek Penting Pariwisata dalam Industri Perhotelan
Pengertian Bar dalam Industri Perhotelan
Pengertian Canape dalam Industri Perhotelan dan Macam-Macam Variasi Canape
Pentingnya Hospitality Mindset dalam Industri Perhotelan

Privacy Policy Terms Contact

© 2023 Referensi Standar • Built with GeneratePress

https://standarku.com/fmea-failure-mode-effect-analysis/ 10/10

Anda mungkin juga menyukai