Anda di halaman 1dari 6

MODUL VI

INTERPOLASI DAN REGRESI

A Interpolasi
Merupkan salah satu metode pencocokan kurva, bila data hasil pengukuran
mempunyai ketelitian tingkat tinggi maka kurva cocokannya dibuat melalui setiap
titik. Jika fungsi cocokan yang digunakan berbentuk polinom maka dinamakan
polinom interpolasi.
Diberikan n + 1 buah titik berbeda: (x0,y0), (x1,y1), (x2,y2), …, (xn,yn),
tentukan polinom pn(x) yang menginterpolasi (melewati) semua titik-titik tersebut
sedemikian sehingga:
yi = pn(x) , untuk i = 0, 1, 2, …, n (5.1)
yi sedemikian sehingga yi = f(x) merupakan fungsi matematika, sedangkan pn(x)
merukan fungsi hampiran terhadap f(x).
Setelah polinom interpolasi pn(x) ditentukan, pn(x) dapat digunakan untuk
menghitung perkiraan nilai y di x = a, yaitu y = pn(a), bergantung pada letak nilai
x = a:
(1). Jika x0 < a < xn maka y = pn(a) disebut nilai interpolasi
(2). Jika a < x0 atau a > xn maka y = pn(a) disebut nilai ekstrapolasi.
Keduanya kondisi di atas dapat dilihat pada gambar 6.1.

Gambar 6.1 Interpolasi dan ekstrapolasi


A.1 Interpolasi linier
Merupakan interpolasi yang melibatkan dua buah titik dengan sebuah garis
lurus. Misalkan 2 buah titik: (x0,y0) dan (x1,y1) maka polinom yang
menginterpolasi titik-titik tersebut adalah garis lurus yang berbentuk:
p1 = a0 + a1x (5.2)
Gambar 6.2 memperlihatkan garis lurus yang menginterpolasi titik (x0,y0) dan
(x1,y1).

Gambar 6.2 Interpolasi linier

Persamaan garis lurus yang melewati dua buah titik:


y  y0 x  x0

y1  y0 x1  x0
x  x0
y  y0  ( y1  y0 )
x1  x0
y1  y0
maka: p1 ( x)  y0  ( x  x0 ) (5.3)
x1  x0

Latihan 6.1
Perkirakan jumlah penderita malaria di NTT pada tahun 2000, berdasarkan data
berikut:
Tahun 1998 2002
Jumlah penderita (ribu) 48 125

Penyelesaian:
y1  y0
p1 (2000)  y0  ( x  x0 )
x1  x0
125  48
 48  (2000  1998)
2002  1998
 86,5
Jadi, diperkirakan jumlah penderita malaria di NTT pada tahun 2000 adalah
86,5 ribu jiwa.

A.2 Polinom Newton


Penuruna interpolasi Newton dapat diturunkan sebagai berikut:
Tinjau persamaan (5.3), persamaan ini dapat disusun kembali menjadi
p1 ( x)  a0  a1 ( x  x0 ) (5.7)
dimana:
a0  p0 ( x)  y0
y1  y0
a1 
x1  x0
y1  y0
maka bentuk a1  dapat dituliskan a1 = f[x1,x0], yang merupakan bentuk
x1  x0
selisih terbagi (ST).
Polinom Newton dapat disajikan dalam tabel selisih terbagi Newton,
misalnya tabel tabel selisih terbagi Newton derajat 3:
i xi yi = f(xi) ST-1 ST-2 ST-3
0 x0 y0 f[x1,x0] f[x2,x1,x0] f[x3,x2,x1,x0]
1 x1 y1 f[x2,x1] f[x3,x2,x1]
2 x1 y1 f[x3,x2]
3 x2 y2
maka:
pn ( x)  pn 1 ( x)  a n ( x  x0 )( x  x1 )...( x  xn 1 )
 a0  a1 ( x  x0 )  a2 ( x  x0 )( x  x1 )  ...  an ( x  x0 )( x  x1 )...( x  xn 1 )

pn ( x)  f ( x0 )  f [ x1 , x0 ]( x  x0 )  f [ x2 , x1 , x0 ]( x  x0 )( x  x1 ) 
(5.8)
...  f [ xn , xn 1 ,..., x0 ]( x  x0 )( x  x1 )...( x  xn 1 )

dimana:
y1  y0
f [ x1 , x0 ] 
x1  x0
f [ x2 , x1 ]  f [ x1 , x0 ]
f [ x2 , x1 , x0 ] 
x2  x0
f [ x3 , x2 , x1 ]  f [ x2 , x1 , x0 ]
f [ x3 , x2 , x1 , x0 ] 
x3  x0
f [ xn , xn 1 ,..., x1 ]  f [ xn , xn 1 ,..., x0 ]
f [ xn , xn 1 ,..., x0 ] 
xn  x0

Latihan 6.3
Hampiri fungsi ex + 2x2 dengan interpolasi polinom Newton derajat 3, dan
perkirakan nilai p3(0,7)
x 0 0,2 0,5 0,6 0,9 1,1 1,3 1,4
f(x) 1,000 1,301 2,149 2,542 4,080 5,424 7,049 7,975

Penyelesaian:
Untuk menghampiri interpolasi polinom derajat 3, maka dibutuhkan 4 titik yang
menginterpolasi fungsi tersebut. Dalam hal ini akan dipilih selang [0,5 , 1,1],
dimana titik-titik yang berada dalam selang tersebut: (0,5 , 2,149), (0,6 , 2,542),
(0,9 , 4,080), dan (1,1 , 5,424).
i xi yi = f(xi) ST-1 ST-2 ST-3
0 0,5 2,149 3,930 2,992 0,325
1 0,6 2,542 5,127 3,187
2 0,9 4,080 6,720
3 1,1 5,424

pn ( x)  2,149  3,930(0, 7  0,5)  2,992(0, 7  0,5)(0, 7  0, 6)


 0,325(0, 7  0,5)(0, 7  0, 6)(0,7-0,9)
p3(0,7) = 2,993533333

A.3 Interpolasi 2 dimensi


Merupakan interpolasi yang memperkirakan nilai fungsi dengan dua
peubah. Fungsi dengan dua peubah dinyatakan sebagai berikut:
z = f(x,y) (5.9)
Jika z diinterpolasi dengan polinom dua peubah maka harus ditentukan berapa
derajat dalam arah-x dan berapa derajat dalam arah-y. Pada setiap arah anda harus
memilih peubah yang dipegang konstan. Dalam arah-x nilai y dipegang konstan,
dan dalam arah-y nilai x dipegang konstan.

Latihan 6.4
Hampiri fungsi exy – 2xy2, dalam arah-x dengan interpolasi polinom Lagrange
derajat 2, dan dalam arah-y dengan interpolasi polinom Newton derajat 3,
perkirakan nilai f(0,5 , 0,7)
y
0 0,2 0,3 0,5 0,8 1
x
0 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000
0,3 1,000 1,038 1,040 1,012 0,887 0,750
0,4 1,000 1,051 1,055 1,021 0,865 0,692
0,7 1,000 1,094 1,108 1,069 0,855 0,614
0,9 1,000 1,125 1,148 1,118 0,902 0,660
1 1,000 1,141 1,170 1,149 0,946 0,718

Penyelesaian:
Untuk menghampiri interpolasi polinom arah-x dengan interpolasi polinom
Lagrange derajat 2, maka dibutuhkan 3 titik yang menginterpolasi fungsi tersebut,
dengan selang [0,3 , 0,7]. Sedangkan interpolasi polinom arah-y dengan
interpolasi polinom Newton derajat 3, maka dibutuhkan 4 titik yang
menginterpolasi fungsi tersebut, dengan selang [0,3 , 1]
 Dalam arah-x (y tetap)
 y = 0,3
y = 0,3
x z
0,3 1,040
0,4 1,055
0,7 1,108

(0,5  0, 4)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0, 4)


p2 (0,5, y)  1,040  1,055  1,108
(0,3  0, 4)(0,3  0,7) (0, 4  0,3)(0, 4  0,7) (0,7  0,3)(0,7  0, 4)
p2(0,5,y) = 1,072
 y = 0,5
y = 0,5
x z
0,3 1,012
0,4 1,021
0,7 1,069
(0,5  0, 4)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0, 4)
p2 (0,5, y)  1,012  1,021  1,069
(0,3  0, 4)(0,3  0,7) (0, 4  0,3)(0, 4  0,7) (0,7  0,3)(0,7  0, 4)
p2(0,5,y) = 1,034
 y = 0,8
y = 0,8
x z
0,3 0,887
0,4 0,865
0,7 0,855

(0,5  0, 4)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0, 4)


p2 (0,5, y)  1,012  1,021  1,069
(0,3  0, 4)(0,3  0,7) (0, 4  0,3)(0, 4  0,7) (0,7  0,3)(0,7  0, 4)
p2(0,5,y) = 0,852
 y=1
y=1
x z
0,3 0,750
0,4 0,692
0,7 0,614

(0,5  0, 4)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0,7) (0,5  0,3)(0,5  0, 4)


p2 (0,5, y)  0,750  0,692  0,614
(0,3  0, 4)(0,3  0,7) (0, 4  0,3)(0, 4  0,7) (0,7  0,3)(0,7  0, 4)
p2(0,5,y) = 0,650
 Dalam arah-y (x tetap)
x= 0,5
Y z
0,3 1,072
0,5 1,034
0,8 0,852
1 0,650

I yi zi ST-1 ST-2 ST-3


0 0,3 1,072 -0,190 -0,833 0,038
1 0,5 1,034 -0,607 -0,807
2 0,8 0,852 -1,010
3 1 0,650

p3 (0,5, 0, 7)  1,072  (-0,190)(0, 7  0,3)  (-0,833)(0, 7  0,3)(0, 7  0,8)


 0,038(0, 7  0,3)(0, 7  0,5)(0,7-0,8)
p3(0,5 , 0,7) = 0,929028571
Sebagai perbandingan, nilai sejati dari:
z(0,5 , 0,7) = e0,5(0,7) – 2(0,5)(0,7)2 = 0,929067549

Anda mungkin juga menyukai