PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 422/KMK.04/1998
TENTANG PENGGUNAAN NILAI BUKU ATAS PENGALIHAN HARTA DALAM RANGKA PENGGABUNGAN, PELEBURAN, ATAU PEMEKARAN USAHA
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. Bahwa dampak krisis moneter yang berkepanjangan mengakibatkan
banyak perusahaan yang mengalami kerugian selisih kurs dan oleh karena itu perlu diatur kembali perlakuan perpajakan bagi perusahaan yang melakukan restrukturisasi;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu
mengubah Keputusan Menteri Keuangan Nomor :422/KMK.04/1998;
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
(Lembaran Neagara Tahun 1983 Nomor 50, Tamnahan Lembaran Negara Nomor 3263), sebagaimana telah diubah terakhir dengan undang-undang Nomor 10 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3567);
2. Keputusan Presiden Nomor 122/M 1998;
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 422/KMK.04/1998 teantang
Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka Penggabungan, Peleburan, Atau Pemekaran Usaha;
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 422/KMK.04/1998 TENTANG PENGGUNAAN NILAI BUKU ATAS PENGALIHAN HARTA DAL;AM RANGKA PENGGABUNGAN, PELEBURAN, ATAU PEMEKARAN USAHA. Pasal I
Mengubah ketentuan Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
422/KMK.04/1998 sehingga berbunyi sebagi berikut :
(1) Untuk dapat melakukan penggabungan, peleburan, atau
pemekaran usaha dengan menggunakan nilai buku sebagimana dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, Wajib Pajak wajib mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak dan Melunasi seluruh utang pajak dari tiap badan usaha yang terkait.
(2) Wajib Pajak yang melakukan panggabungan atau peleburan
usaha dengan mengguanakan nilai buku sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak boleh mengalihkan kerugian/sisa badan usaha lama, kecuali :
a. Wajib Pajak tersebut melakukan aktiva tetapnya terlebih
dahulu; dan
b. Masih aktif menjalankan usaha; dan
c. Wajib Pajak yang menerima penggabungan usaha atau Wajib
Pajak hasil peleburan usaha harus aktif menjalankan usaha sekurang-kurangnya sampai dengan 2 (dua) tahun setelah selesainya proses penggabungan atau peleburan usaha."
Pasal II
Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pangumuman
Keputusan ini, dengan penempatannya dalam Be rita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di JAKARTA pada tanggal 30 Oktober 1998