Anda di halaman 1dari 3

SALINAN

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

NOMOR : 469 /KMK.04/1998

TENTANG

PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 422/KMK.04/1998


TENTANG PENGGUNAAN NILAI BUKU ATAS PENGALIHAN
HARTA DALAM RANGKA PENGGABUNGAN,
PELEBURAN, ATAU PEMEKARAN USAHA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Menimbang : a. Bahwa dampak krisis moneter yang berkepanjangan mengakibatkan


banyak perusahaan yang mengalami kerugian selisih kurs dan oleh
karena itu perlu diatur kembali perlakuan perpajakan bagi perusahaan
yang melakukan restrukturisasi;

b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut, maka dipandang perlu


mengubah Keputusan Menteri Keuangan Nomor :422/KMK.04/1998;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan


(Lembaran Neagara Tahun 1983 Nomor 50, Tamnahan Lembaran
Negara Nomor 3263), sebagaimana telah diubah terakhir dengan
undang-undang Nomor 10 Tahun 1994 (Lembaran Negara Tahun 1994
Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3567);

2. Keputusan Presiden Nomor 122/M 1998;

3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 422/KMK.04/1998 teantang


Penggunaan Nilai Buku Atas Pengalihan Harta Dalam Rangka
Penggabungan, Peleburan, Atau Pemekaran Usaha;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR : 422/KMK.04/1998 TENTANG PENGGUNAAN NILAI BUKU
ATAS PENGALIHAN HARTA DAL;AM RANGKA
PENGGABUNGAN, PELEBURAN, ATAU PEMEKARAN USAHA.
Pasal I

Mengubah ketentuan Pasal 4 Keputusan Menteri Keuangan Nomor :


422/KMK.04/1998 sehingga berbunyi sebagi berikut :

(1) Untuk dapat melakukan penggabungan, peleburan, atau


pemekaran usaha dengan menggunakan nilai buku sebagimana
dimaksud dalam Pasal 2 dan Pasal 3, Wajib Pajak wajib
mengajukan permohonan kepada Direktorat Jenderal Pajak dan
Melunasi seluruh utang pajak dari tiap badan usaha yang terkait.

(2) Wajib Pajak yang melakukan panggabungan atau peleburan


usaha dengan mengguanakan nilai buku sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 2 tidak boleh mengalihkan kerugian/sisa badan
usaha lama, kecuali :

a. Wajib Pajak tersebut melakukan aktiva tetapnya terlebih


dahulu; dan

b. Masih aktif menjalankan usaha; dan

c. Wajib Pajak yang menerima penggabungan usaha atau Wajib


Pajak hasil peleburan usaha harus aktif menjalankan usaha
sekurang-kurangnya sampai dengan 2 (dua) tahun setelah
selesainya proses penggabungan atau peleburan usaha."

Pasal II

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pangumuman


Keputusan ini, dengan penempatannya dalam Be rita Negara
Republik Indonesia.

Ditetapkan di JAKARTA
pada tanggal 30 Oktober 1998

Menteri Keuangan

ttd

Bambang Subianto.

Anda mungkin juga menyukai