Bagian Erika KGD BENER
Bagian Erika KGD BENER
Dengan rasa syukur dan hormat, penulis menyampaikan puji dan terima kasih kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan rahmat dan petunjuk-Nya dalam setiap
langkah kehidupan kita. Makalah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Farmakologi II. Tujuan utama penulisan makalah ini adalah untuk menggali
lebih dalam, mengurai, dan menyajikan informasi yang dapat memberikan pemahaman yang
lebih mendalam tentang suatu masalah yang menjadi fokus kajian. Proses penyusunan
makalah ini melibatkan pemahaman konsep, analisis mendalam, serta observasi sebagai
sumber informasi. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak terlepas dari
berbagai kendala, namun dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat untuk terus belajar,
makalah ini dapat diselesaikan.
Penulis
1.1. Latar Belakang
Kadar gula darah merupakan aspek penting dalam kesehatan manusia. Kadar gula
darah, atau glukosa darah, adalah ukuran seberapa banyak glukosa yang terlarut dalam darah.
Glukosa adalah sumber energi utama bagi sel-sel tubuh, terutama otak. Untuk menjaga fungsi
tubuh yang optimal, kadar gula darah harus berada dalam rentang yang terkontrol.
Proses regulasi kadar gula darah melibatkan interaksi kompleks antara hormon-
hormon seperti insulin, glukagon, dan hormon lainnya, serta organ-organ seperti pankreas,
hati, otot, dan jaringan adiposa. Saat seseorang mengonsumsi makanan yang mengandung
karbohidrat, glukosa dilepaskan ke dalam aliran darah. Ini memicu pankreas untuk
melepaskan insulin ke dalam darah. Insulin memfasilitasi penyerapan glukosa oleh sel-sel
tubuh, terutama otot dan jaringan adiposa, serta menyimpannya sebagai cadangan energi
dalam bentuk glikogen di hati dan otot.
Namun, gangguan dalam mekanisme regulasi ini dapat mengakibatkan fluktuasi kadar
gula darah. Salah satu gangguan utama adalah diabetes mellitus, yang terjadi ketika tubuh
tidak dapat menggunakan insulin dengan efisien (diabetes tipe 2) atau ketika pankreas tidak
dapat memproduksi cukup insulin (diabetes tipe 1). Akibatnya, kadar gula darah menjadi
tinggi, menyebabkan gejala seperti poliuria (buang air kecil yang sering), polidipsia (haus
yang berlebihan), dan polifagia (nafsu makan yang berlebihan).
Faktor-faktor risiko untuk diabetes mellitus meliputi obesitas, keturunan, pola makan
yang tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, dan gaya hidup yang kurang sehat secara umum.
Selain itu, kondisi medis lain seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kadar
kolesterol yang tidak terkontrol juga dapat meningkatkan risiko diabetes.
Pemantauan dan pengelolaan kadar gula darah menjadi krusial bagi individu dengan
diabetes dan juga penting untuk masyarakat umum dalam pencegahan penyakit tersebut.
Melalui pemantauan rutin, pengaturan pola makan yang sehat, peningkatan aktivitas fisik,
dan pengelolaan berat badan, seseorang dapat meminimalkan risiko komplikasi jangka
panjang yang berkaitan dengan kadar gula darah yang tidak terkontrol. Oleh karna itu,
pendidikan tentang pentingnya pemantauan dan pengelolaan kadar gula darah merupakan
langkah penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian diabetes mellitus.