Anda di halaman 1dari 72
|. PENDAHULUAN e Pipa adalah saluran tertutup yang biasanya berpenampang lingkaran, dan digunakan untuk mengalirkan fluida dengan tampang aliran penuh. e Apabila fluida di dalam pipa tidak penuh maka aliran termasuk dalam aliran saluran terbuka. e Pembahasan dibatasi aliran turbulen dan mantap melalui pipa. e Fluida yg dibahas adalah air. nf/a5/2018 Il. KEHILANGAN TENAGA e Pada zat cair yang mengalir di dalam bidang batas (pipa, saluran terbuka atau bidang datar) akan terjadi tegangan geser dan gradien kecepatan pada seluruh medan aliran karena adanya kekentalan. e Tengangan geser tersebut akan menyebabkan terjadinya kehilangan tenaga selama pengaliran. e Dua persamaan kehilangan tenaga akibat gesekan (major headloss) yang umumnya sering digunakan yaitu: persamaan Darcy Weisbach, dan Hazen- Williams. e Perhatikan Gambar 1. nf/a5/2018 Il. KEHILANGAN TENAGA ie V, 2 2a 2g 28 ee Ylg [Sl > Gambar 1. Penurunan persamaan ia _- Darcy-Weisbach es _ by =] v2v20 EGL = Energy Grade Line HGL HGL = Hydraulic Grade Line Saige Se ee Il. KEHILANGAN TENAGA Apabila Ai = A2, maka Vi = V2, dan persamaan Bernoulli dapat ditulis dim bentuk yg lebih sederhana untuk kehilangan tenaga akibat gesekan. hy -(« +2) (:,42] ve ye A A, =Az+ 7 a) Atau Kehilangan tenaga sama dengan jumlah dari perubahan tekanan dan tinggi tempat. nf/a5/2018 Il. KEHILANGAN TENAGA Karena A konstan, sehingga es a = o. Tekanan pada tampang 1 dan 2 adalah pi dan p2. Jarak antara tampang p1 dan p2 adalah AL. Gaya-gaya yang bekerja pada zat cair adalah gaya tekanan pada kedua tampang, gaya berat, dan gaya gesekan. Dengan menggunakan hukum Newton II untuk gaya-gaya tsb Bi diperoleh: F=Ma Pp, A- p,A+ YAALsin a — 7, PAL = Mx0 Dengan P adalah keliling basah pipa. Oleh karena selisih tekanan adalah Ap, maka: ApA+ YAALsina —t,PAL=0 nf/a5/2018 6 Il. KEHILANGAN TENAGA ApA+ AALsina—r,PAL=0 Kedua ruas dibagi dengan A y, sehingga: DDE AT ng 0k SS (0) 7 vA ADP ap = FOAL Atau x m A _ TAL hy T) = YRI = pgRI Dengan Az = AL sin a, R = A/P adalah jari = hf/AL adalah kemiringan garis energi. nf/a5/2018 -jari hidraulis dan I Il. KEHILANGAN TENAGA Untuk pipa lingkaran: ae aD’ /4_D Pp 4 Sehingga persamaan (2.a) menjadi: 47 AL hy a Ss ese aes (SiC) hpsebanding dengan V" dimana n = 2. Persamaan (2.a) menunjukkan h,sebanding dengan r,. Dengan demikian: h, =s(v) 5% = fv’) Ty = OVE eG) Dengan C adalah konstanta. nfi5/2018 Il. KEHILANGAN TENAGA Persamaan (2.c) menjadi: hy = 4CV*AL p Dengan mendefinisikan f = 8C/p, maka persamaan di atas menjadi: ALVA Apabila panjang pipa adalah L, maka persamaan (4) menjadi: Membandingkan pers (2.c) dan (4) diperoleh: Ty => 2 ‘i Pee ee (6) nf/a5/2018 Il. KEHILANGAN TENAGA Contoh1: Air mengalir melalui pipa berdiameter 20 cm dengan debit aliran 50 I/det. Apabila panjang pipa 2 km, hitung kehilangan tenaga di sepanjang pipa jika koefisien gesekan Darcy-Weisbach f= 0,015. Penyelesaian: Q 0,05 Kecepatan aliran: V = — =——— = 1,59 m/det A x(0,2) /4 ay tenaga karena gesekan: =F 55g TOMS G 2000 O57 -1933m 0,2 2x9,81 nf/a5/2018 3) Aliran Laminer dan Turbulen dan Transisi e Jika partikel zat cair yang bergerak mengikuti alur tertentu dan aliran tampak seperti gerakan serat- serat atau lapisan-lapisan tipis yang paralel, maka alirannya disebut aliran laminer. e Sebaliknya, jika partikel zat cair bergerak mengikuti alur yang tidak beraturan, baik ditinjau terhadap ruang maupun waktu, maka alirannya disebut aliran turbulen. e Aliran laminer dan turbulen terlihat pada Gambar 6 berikut. 15/1/2018 M Baitullah Al Amin u 15/n/2018 (a) ‘b) Gambar 6, Aliran laminer (a), transisi (b), turbulen (c) M Baitullah Al Amin e Faktor yang menentukan keadaan aliran adalah pengaruh relatif antara gaya kekentalan (viskositas) dan gaya inersia. © Jika gaya viskositas yang dominan, maka alirannya laminer. Jika gaya inersia yang dominan, maka alirannya turbulen. e Nisbah antara Bee kekentalan dan inersia dinyatakan dalam e angka Reynol , yang didefinisikan seperti rumus berikut. VL R= Vv ee ) dengan V = kecepatan aliran (m/det) L = panjang karakteristik (m), pada saluran muka air bebas L = R R = jari-jari hidraulik saluran vy = viskositas (m?/det) 15/1/2018 M Baitullah Al Amin 5B Pada tahun 1884 Obsborne Reynolds melakukan percobaan untuk menunjukkan sifat-sifat aliran laminer dan turbulen. Alat yang digunakan terdiri dari pipa kaca yang dapat melewatkan air dengan berbagai kecepatan (Gambar 7). Aliran tersebut diatur oleh katup A. Pipa kecil B yang berasal dari tabung berisi zat warna C ujungnya yang lain berada pada lubang masuk pipa kaca. Reynolds menunjukkan bahwa untuk kecepatan aliran yang kecil di dalam kaca, zat warna akan mengalir dalam satu garis lurus seperti benang yang sejajar dengan sumbu pipa. Apabila katup dibuka sedikit demi sedikit, kecepatan akan bertambah besar dan benang warna mulai bergelombang yang akhirnya pecah dan menyebar pada seluruh aliraha aa pipa (Gambar 6). Gambar 7. Alat Osborn Reynolds Ill. DISTRIBUS] KECEPATAN Penurunan persamaan distribusi kecepatan pada _ aliran turbulen didasarkan persamaan: 2 ee dy Dalam hal ini kecepatan di suatu titik pada arah aliran diberi notasi u. Dalam persamaan tsb, rt dan / tidak diketahui. Untuk itu Prandtl melakukan dua anggapan berikut. 1. Tegangan geser t adalah konstan, yang nilainya sama dengan tegangan geser di dinding r,. 2. Panjang campur Prandtl ! mempunyai hubungan linier dengan jarak dari dinding batas y, yaitu 1 = ky. nfrs/2018 19 Ill. DISTRIBUS] KECEPATAN Dengan anggapan tsb, maka persamaan tegangan geser di atas menjadi: a 2 2,2) au T= = 9 = pkey ( ‘| Persamaan di atas dapat ditulis dalam bentuk: del ol el D =e ae 7 5 Ue = JT /P ieee ee (7b) Disebut kecepatan geser. Integrasi persamaan (7.a) akan diperoleh: Uy u= -E Mh Ve Ge ee teecmcunncun (8) oppneneies (ea) Dengan: nf/a5/2018 Ill. DISTRIBUS!_ KECEPATAN Pada sumbu pipa, yaitu y = D/2, u= spi sehingga: Atau Hage = ENC C = Urey 6) 2 koe? Substitusi nilai C ke dim pers (8) akan diperoleh: Uy us D u=—Iny+u,,,. ——In— A k 2 tau Unox —U 122 Uy kD Konstanta k adalah koefisien Von Karman yg mempunyai nilai 0,4. Substitusi nilai k = 0,4, sehingga: (9) 2 U, 2y fot 5,75 lo} £y oe Uy . D nf/a5/2018 Ill. DISTRIBUS] KECEPATAN Persamaan (9) berlaku untuk pipa halus maupun kasar. Gambar 2 menunjukkan distribusi kecepatan dari persamaan (9). Persamaan (9) dapat ditulis dalam bentuk: ee = 5,75 log 2y fo. (10) Us DW nfi5/2018 22 Ill. DISTRIBUS] KECEPATAN © Distribusi a pada a halus: Us ° Distribusi kecepatan a pipa ieee “ =5,75log : +8,5 Uy e Kecepatan rata-rata _ pipa halus: ue ° Kecepatan rata-rata pada pipa ian VY 5.75108 2-+.4,15 Uy 2k nfrs/2018 23 IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Persamaan kehilangan tenaga pada aliran laminer: 32WL [eee gD Persamaan tsb dapat ditulis dalam bentuk: _64v LV? 64 LV? ‘VD D2g Re D 2g Dengan -_ 64 Ri ce Dengan demikian, untuk aliran laminer koefisien gesekan mempunyai bentuk seperti pada pers (16). nfrs/2018 24. IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Persamaan kecepatan rata-rata aliran melalui pipa halus: 7 =575l0g => Pot uy . (a) Persamaan becepeian rata-rata aliran melalui pipa kasar: ale =5,75logL-+4,75 eee (a2) Us 2k ; Oleh karena u, =,/7,/, maka persamaan % =*¢ pv? dapat ditulis dlm bentuk: Le vfé eran (17) nfs/2018 25 a rl IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Apabila pers (17) disubstitusikan ke dalam pers (11), maka: i Me =5,75 jog OD a7 VIFI8 v —L = 20329102 Re JF +0,0601 a v8 L -2032910gRe JF - 0,86 a 1 —==AlogRe/jf+B Vf vf nfs/2018 26 Atau IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Hasil percobaan yg dilakukan oleh Nikuradse memberikan konstanta A = 2 dan B = -o,8. Dengan demikian persamaan di atas menjadi: pa 2beker -08 SE ice Sf (48) Vf 251 Persamaan (18) di atas dapat digunakan untuk menghitung koefisien gesekan aliran turbulen pada pipa halus. Atau nfs/2018 IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK. Dengan cara yang sama untuk aliran turbulen melalui pipa kasar, akan diperoleh: d D — = 2,0329 log — +1,6794 TF 0329 log Ok +1,679: it D TF = Alog +B Hasil percobaan Nikuradse memberikan konstanta A = 2 dan B =1,74. Dengan demikian persamaan di atas menjadi: Atau al = Dog? +1,74 ce 1 Sole 3,7D Tp ole (ig) Atau nf/a5/2018 IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Untuk aliran di daerah transisi, Colebrook mengusulkan persamaan berikut, yang merupakan gabungan persamaan (18) dan (19). L k 2,51 —= =-2log) ——+— siucssacnas (20) VE ds Re/f ) & Rumus di atas memberikan nilai f secara implisit, sehingga untuk menghitung nilai f harus dilakukan dengan cara coba banding yang memakan waktu cukup lama. Pada tahun 1944 Moody menyederhanakan prosedur hitungan tsb dengan membuat suatu grafik berdasarkan pers (20). Grafik tsb dikenal dengan grafik Moody seperti dalam Gambar 3. nfrs/2018 29 for Turbulent Flow Hydraulically smooth pipe law (von Karman, 1930) a ae * Rough pipe law (von Le = 2109{ 272 Z| ne é Karman, 1930 ¢ Transition function for i oe and) l= lo [ee 201 rough pipe laws es ieelabraak) a Re af (used to draw the Moody diagram) = cal ‘arey-Welsbach sion tetor erage FA OTR ‘Moody Diagram nfi5/2018 Shee sige? aM carn oguetn. © = AY Reynolds nunbor @ = “© (Vinms, Olnm,y nm’) SS Gambar 3. Grafik Moody . IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK rsd menetapkan nilai koefisien gesekan menggunakan grafik Moody: L 4. 5. Perhatikan absis (dilabeli pd bagian bawah) merupakan angka Reynolds, Re. Koordinat (itabel pd bagian kiri) merupal koefisien Bedan, f. Tiap kurva merupakan nilai kekasaran relatif, k/D. Tentukan nilai kekasaran relatif, k/D yg tertera pada bagian kanan (perhatikan kurva-nya). Lihat bagian bawah grafik dan tentukan angka Reynolds, Re. Dengan nilai Re yg ditentukan, tarik garis secara vertikal ke atas sampai mencapai (memotong) kurva k/D yg telah ditentukan sebelumnya. Dari titik potong tsb, tarik garis secara horisontal ke kiri sehingga diperoleh nilai f- Jika kurva dari nilai k/D tidak ter-plot di dim grafik, secara sederhana tentukan posisi yang sesuai dengan interpolasi. nfrs/2018 R IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Saat ini grafik Moody menjadi kurang populer dalam perancangan jaringan pipa yg kompleks. Barr (1976) memberikan formula untuk harga f yang menggantikan grafik Moody sbb: =e —21og |] ——+— a Sedangkan Swanne dan Jain (1976) memberikan persamaan alternatif yg terkenal dan banyak digunakan sbb: 0,25 log 2ST oe log] —~ + a5 3,7D Re™ k aaa nf/a5/2018 IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Tabel 1. Nilai kekasaran pipa baru Jenis Pipa (baru) Nilai k (mm) Kaca 0,0015 Besi dilapis aspal 0,06 - 0,24 Besi tuang 0,18 — 0,90 Plester semen 0,27 -1,20 Beton 0,30 - 3,00 Baja 0,03 - 0,09 Baja dikeling 9,9 -— 9,00 Pasangan batu 6 nfs/2018 34 IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK e Persamaan empiris lain yang dapat digunakan untuk menghitung besarnya kehilangan tenaga akibat gesekan yaitu persamaan Hazen-Williams. © Persamaan ini sangat dikenal di United State (US). e Persamaan kehilangan tenaga ini sedikit lebih sederhana dibanding Darcy-Weisbach — karena menggunakan koefisien C,, yang tidak berubah terhadap angka Reynolds. nfrs/2018 35 IV. PERSAMAAN TAHANAN GESEK Persamaan Hazen-Williams dapat ditulis sbb: O_ 0,2785C2 Da [oes ae Gy Dengan Cy adalah koefisien Hazen-Williams (Jabe! 2), I adalah kemiringan atau slope garis tenaga (hf/L), D adalah diameter pipa, dan Q adalah debit aliran. Dalam satuan SI, persamaan Hazen-Williams untuk menghitung kehilangan tenaga akibat gesekan sbb: 1 ope 1 hy, = 106s 2 a HZ nfrs/2018 36 LATIHAN SOAL Contoh 2: Zat cair dengan kekentalan kinematik v = 1,17 x 10% m?/det mengalir melalui pipa sepanjang 3.000 m dan berdiameter 300 mm dengan debit aliran Q = 40 I/det. Berapakah kehilangan tenaga pada pengaliran tsb. Penyelesaian: Pertama kali diselidiki tipe aliran Kecepatan aliran: EOe os 0,566 m/det A x(0,30) /4 nfrs/2018 37 a rl LATIHAN SOAL Angka Reynolds: Re PROGNS 1451 vy 11710 Tipe aliran: Aliran Laminer Koefisien gesekan pipa dihitung sbb: 64 64 “Re 1451 Kehilangan tenaga: 2 2. hy = f <= 0,044 0 OS 7.18 m D2g 0,3 2x9,81 nfi5/2018 38 = 0,044 LATIHAN SOAL Contoh 3: Pipa halus dengan diameter 0,5 m dan panjang 1.000 m mengalirkan air dengan debit Q = 50 I/det. Apabila kekentalan kinematik v = 2 x 10° m?/det. Hitung kehilangan tenaga, tegangan geser pada dinding, dan kecepatan pada sumbu pipa. Penyelesaian: a. Menghitung kehilangan tenaga Kecepatan aliran: = e = ee = 0,255 midet nfrs/2018 39 a rl LATIHAN SOAL Angka Reynolds: Ree 0,255.x0,5 2x10 Tipe aliran adalah turbulen. Persamaankoefisien gesekan pada pipa halus: ole 2log Rev ae: 2,51 4 fo 6,38x10° ff aE 2,51 Dengan cara iterasi (coba-banding) diperoleh nilai f= 0,0199 nfrs/2018 = 6,38x10* a rl LATIHAN SOAL Kehilangan tenaga: LV? = yet D2g 2 hy = 0199 ee =0,13 m 0,5 2x9,81 b. Tegangan geser pada dinding Fy? -Lpv 8 Pp T= oe x1000x0,255° =0,16 N/m? “load 41 a rl LATIHAN SOAL c. Kecepatan pada sumbu pipa Kecepatan geser: me fe [ois =0,0126 m/det p 1000 Kecepatan di sumbu pipa : HY 455 Vv ~~575log Uy atau u=t = o,o129{ 575 log eee + 55) =0,3 m/det x ufis/2018 = LATIHAN SOAL Contoh 4: Air dengan viskositas v = 0,658 x 10° m?/det mengalir di dalam pipa berdiameter 75 mm dan pada angka Reynolds Re = 80.000. Jika tinggi kekasaran k = 0,15 mm, berapakah kehilangan tenaga di dalam pipa sepanjang 300 m? Penyelesaian: Re = 80.000, diperoleh V = 0,70 m/det k/D = 0,15/75 = 0,002 Dengan menggunakan grafik Moody, diperoleh nilai koefisien gesekan Darcy-Weisbach adalah f = 0,0256. nfrs/2018 B Voerwewaare (vin ones) oy eek eee eee a ep ee L ee eg ee ee ee 4 Soper mis tao Aaa =a E or Wes Eon ctr a vel {fl Sores IH sree des w el conmay ep = AY ot araotay Boney i i Moody Diagram rome 81 Vina, onmeinm's) Soe wae in K/D = 0,002, Re = 8x 10 > f= 0,0256 nfis/2018 44 a rl LATIHAN SOAL Kehilangan tenaga sepanjang 300 m pipa menggunakan persamaan Darcy-Weisbach: EV af Ss co D2g 300 0,707 0,075 2x9,81 hy, = 2,56 m h, = 0,0256 nfis/2018 45 LATIHAN SOAL Contoh 5: Air mengalir dengan debit 0,05 m3/det dalam pipa besi dilapis aspal (asphalted cast-iron) berdiameter 20 cm. Nilai kekasaran pipa adalah 0,12 mm dan viskositas air 1,0 x 10° m?/det. Hitung besarnya kehilangan tenaga sepanjang 1.000 m pipa. Penyelesaian: Oe O05 50 des A 0,25x2x0,20 pes VO _ 1820.20 = 3,18x10° v 1,0x10 k/D = 0,0006 dan Re = 3,18 x 105. Menggunakan grafik Moody diperoleh f= 0,019. nfrs/2018 46 sareecanreinin e ¢ x9 oe ee ee j er eet Se igs Sigs pig mE F Sig 0,006 ‘aren pe: LPS Soa SS “om-raram en nm Shee sige? aM carn oguetn. © = AY Aaneit, V=aaKeo) Huis Nig] a 3 Sine f= 0,019 = a rl LATIHAN SOAL Menggunakan persamaan Swanne dan Jain: 0,25 f= 0,12x107 5,74 F log) ————_ + a 3,7x0,2 (3,18x10°) Ff =0,0188 = 0,019 ufis/2018 B a rl LATIHAN SOAL Kehilangan tenaga sepanjang 1000 m pipa menggunakan persamaan Darcy-Weisbach: 2 pee D2g 2 h, = 0,019 100 1,59 0,20 2x9,81 h, =12,2 m Jadi, kehilangan tenaga adalah 12,2 m/km nfis/2018 49 -KEHILANGAN T PIPA TIDAK LINGKARAN (NONCIRCULAR) e Salah satu jenis pipa tidak lingkaran yang umumnya digunakan dalam proyek sumberdaya air adalah terowongan (tunnel). Penampang melintang terowongan umumnya melingkar (rounded) pada bagian atas dan rata (flat) bagian dasarnya, seperti bentuk tapal kuda. e Penampang tidak lingkaran lainnya adalah penampang persegi. Namun, umumnya penampang persegi digunakan untuk saluran terbuka. e Metode untuk menghitung kehilangan tenaga pada kedua kasus di atas adalah sama. nfrs/2018 50 Persamaan _ kehilangan ae fe ee untuk I penampang saluran tertutup ti ingkaran dituliskan sbb: 2 h, = fLV" eee (25), 4R 2g Dimana: R : jari-jari hidraulis, R = A/P A : luas penampang basah P : kelilih basah Untuk menghitung kehilangan tenaga sama halnya dengan pipa lingkaran. Hanya saja_nilai pada pipa lingkaran digantikan dengan 4R untuk pipa tidak lingkaran. nfrs/2018, 5 LATIHAN SOAL Contoh 6: Sebuah terowongan beton mempunyai penampang melintang sbb. Bagian atas berbentuk setengah lingkaran dengan diameter 6 m, dan bagian bawahnya berbentuk persegi dengan lebar 6 m dan tinggi 3 m. Perkirakan kehilangan tenaga sepanjang 8000 m saluran dimana kecepatan rata-rata 3,66 m/det dan viskositas air adalah 1,1 x 10° m2/det. nfrs/2018 2 LATIHAN SOAL Penyelesaian: Jari-jari hidraulis: r= 4 pe 2 + (6 x3) ~ 642x3+0x3 _ 32,13 Sis Angka Reynold a ngka Keynolds: ig yn me WR _3,66.x4 x15 TGS =1,99 x10" yA nfs/208 3 a rl LATIHAN SOAL Diasumsikan k = 0,003 m, kemudian k/4R = 0,0005. Menggunakan persamaan Swanne dan Jain diperoleh: 0,25 ef aie 84 ; e 3,7x4R Re®® 0,25 of 0008 od P 3,7x4x1,5° 99x10 f =0,017 f= nfis/2018 54 Voerwewaare (vin ones) i woop Oe te to 30 Pe = cal ‘ey-Websbach sion tetor af 7 IS CRRA rcppos ? pene, “i = renperetene es, iin i Fler teers HS aka a Staaten pa tare NEAT Moody Diagram Roynolds number = Vins, Dinm, © inms) = = 7 > fa aS k/4R = 0,0005, Re = 1,99 x107 % f'= 0,017 - a rl LATIHAN SOAL Dengan demikian, kehilangan tenaga akibat gesekan sepanjang 8.000 m pipa dapat dihitung sbb: fLV’ h, =e 4R 2g _ 0,017x8000 3,66? d 4x1,5 2x9,81 h, =15,5 m ufis/2018 6 ae EHILANGAN oe SEKUNDER (MINOR HEADLOSS) e Disamping adanya kehilangan tenaga akibat gesekan (kehilangan tenaga primer), terjadi pula kehilangan tenaga yg disebabkan oleh perubahan penampang pipa, belokan, dan katup (kehilangan tenaga sekunder). ° Pada pipa panjang, kehilangan tenaga primer biasanya jauh lebih besar daripada kehilangan tenaga sekunder, sehingga pada keadaan tsb kehilangan tenaga sekunder dapat diabaikan. Sedangkan pada pipa pendek kehilangan tenaga sekunder harus diperhitungkan. e Untuk memperkecil kehilangan tenaga sekunder, perubahan penampang atau belokan dibuat secara berangsur-angsur. nfi5/2018 57 ~KEHILANGAN SEKUNDER (MINOR HEADLOSS) Persamaan kehilangan tenaga sekunder yg diakibatkan oleh perubahan penampang dan sambungan dapat ditulis sbb: 2 h, = Re siacnisan (25) 28 Dimana V adalah kecepatan rata-rata, dan K adalah koefisien kehilangan tenaga sekunder. Jabe| 3 menunjukkan koefisien kehilangan tenaga sekunder untuk masing-masing jenis perubahan penampang dan sambungan. Koefisien tsb ditentukan berdasarkan percobaan/pengujian. nfi5/2018 58 See : Tabel 6.1. Koefesien keilangan energt akibat perubahan penampang (ky) (DD 0 OL 02 03 04 05 06 07 08 09 10 K-05 048 045 O41 036 0.29 021 0,13 007 001 00 Tabel 6.2. Koefesien kehilangan energi akibat belokan (f;) Sudut(.") 510 SSS Halus 0,016 0,034 0,042 0,066 0130 0.236 0471 1,129 Kasar 0,024 0,044 0,062 0,154 0165 0.320 0,684 1,265 H nfrs/2018 LATIHAN SOAL Contoh 7: Saluran seperti pada contoh 6 digunakan untuk mengalirkan air dari reservoir (elevasi muka air 1500 m) melalui turbin air kemudian ke reservoir lainnya (elevasi muka air 900 m). Panjang saluran 8000 m dan terdapat dua belokan dengan sudut belokan 45°, serta dua wide- open gate valves. Kehilangan tenaga pada inlet dan outlet saluran juga diperhitungkan. Berapa besarnya total kehilangan kehilangan tenaga yang terjadi jika koefiesien kehilangan tenaga melalui turbin adalah o,2 ? nf/a5/2018 60 LATIHAN SOAL Penyelesaian: Total kehilangan tenaga = hy + h, 2 h, +h, = F (Eu, +K,+K, +02] 2g\4R hy = 15,5 m (contoh 6) K, = 0,10 (diperkirakan dari Tabel 3) K, = 0,12 (diperkirakan dari Tabel 3) Kutter = Kg = 0,15 (diperkirakan dari Tabel 3) Diperoleh: 3,66" hy +h, = (2x0,10 + 0,12 +0,15 + 0,20)+ 15,5 2x9,81 h, +h, =0,46+15,5=15,96 m Jadi, besarnya kehilangan tenaga total adalah 15,96 m nf15/2018 on |. PENDAHULUAN e Pemakaian jaringan pipa dalam bidang Teknik Sipil salah satunya adalah jaringan distribusi air minum. e Sistem jaringan ini merupakan bagian yg paling mahal dim pembangunannya. Oleh karena itu, harus dibuat perencanaan yg teliti untuk mendapatkan sistem distribusi yg efisien. e Jumlah atau debit air yg disediakan tergantung pada besarnya kebutuhan air dibutuhkan (jumlah penduduk, jenis industri yang dilayani, dll). nfrs/2018 & Il. JARINGAN PIPA e Analisis jaringan pipa cukup rumit dan memerlukan perhitungan yang besar, oleh karena itu program komputer akan mengurangi kesulitan. Contoh: EPANET 2.0. e Untuk jaringan kecil, pemakaian kalkulator untuk hitungan masih bisa dilakukan. e Salah satu metode untuk menyelesaikan perhitungan sistem jaringan pipa adalah metode Hardy-Cross. © Metode Hardy-Cross dilakukan secara iteratif. Pada awal hitungan ditetapkan debit aliran melalui masing-masing pipa secara sembarang. Kemudian dihitung debit aliran di semua pipa berdasarkan nilai awal tsb. Prosedur hitungan diulangi lagi sampai persamaan kontinuitas di setiap titik simpul dipenuhi. nfis/2018 63 a rl Il. JARINGAN PIPA a 8 bal simpul a 03 Gambar 1. Contoh suatu sistem jaringan pipa ot Q2 nfrs/2018 64 tenaga, yaitu: 1. Aliran di dalam pipa harus memenuhi hukum-hukum gesekan pipa untuk aliran dalam pipa tunggal: 2 2 h,= EVE wel, -1p? D2g A 4 8fL hs ef re 2. Aliran masuk ke dalam tiap-tiap titik simpul harus sama dengan aliran yang keluar. Ye-0 3. Jumlah aljabar dari kehilangan tenaga dalam satu jaringan tertutup harus sama dengan nol. xh, = nfrs/2018 65 gate) Il. JARINGAN PIPA Persamaan kehilangan tenaga Darcy-Weisbach: 8fL_ oe hy =a gn’D? Q Setiap pipa dari sistem jaringan terdapat hubungan antara kehilangan tenaga dan debit aliran. Dengan demikian: Dengan: nf/a5/2018 66 Ill. METODE HARDY-CROSS Prosedur perhitungan dengan metode Hardy-Cross adalah sbb: 1 2. 3 Pilih pembagian debit melalui tiap-tiap pipa Q, hingga terpenuhi syarat kontinuitas. Hitung kehilangan tenaga pada tiap pipa dengan persamaan (4). Jaringan pipa dibagi menjadi sejumlah Jating tertutup sedemikian sehingga tiap pipa termasuk dalam paling sedikit satu jaring. Hitung jumlah kehilangan tenaga tiap-tiap jaring, yaitu 2h, Jika pengaliran seimbang maka +h, = 0. Hitung nilai Y | 2KQ | untuk tiap jaring. Pada tiap jaring dilakukan koreksi debit AQ, agar kehilangan tenaga dalam tiap jaring seimbang. ¥Ko, Ao 2 Deke oS eK Dengan debit yang telah dikoreksi sebesar Q = Q, + AQ, prosedur dana s.d.6 diulangi hingga diperoleh AQ = 0. ey nfrs/2018 67 Ill. METODE HARDY-CROSS Penurunan persamaan (6) sbb: hy = KQ? = K(Q, +40 h, = KQ,’ +2KQ,AQ + KAQ? penien Q adalah debit sebenarnya, Go adalah debit permisalan (diambil sembarang) dan AQ adalah debit koreksi. Untuk AQ < < Q), maka AQ? =0 sehingga: h, =KQy +2KQ,AQ Jumlah kehilangan tenaga dalam tiap jaring adalah nol, sehingga: a h,=0 Y4,= > KO,’ +AQ> 2K, =0 nga ake" dPKa,| nf/a5/2018 Ill. METODE HARDY-CROSS Hitungan jaringan pipa dilakukan dengan membuat tabel untuk setiap jaring. e Dalam setiap jaring tersebut, jumlah aljabar kehilangan tenaga adalah nol, dengan catatan aliran searah jarum jam (ditinjau dari pusat jaringan) diberi tanda positif, sedang yang berlawanan bertanda negatif. e Untuk memudahkan hitungan, dalam tiap jaringan selalu dimulai dengan aliran yang searah jarum jam. © Koreksi debit AQ dihitung dengan persamaan (6). Arah koreksi harus disesuaikan dengan arah aliran. Apabila dalam satu jaring kehilangan tenaga karena aliran searah jarum jam lebih besar dari yan; berlawanan (2KQ? > 0, positif) maka arah koreksi debit adala' berlawanan jarum jam (negatif). Jika suatu pipa menyusun 2 jaring, maka koreksi debit FG untae pipa tsb terdiri dari 2 buah AQ yang diperoleh dari dua jaring tsb. © Hasil hitungan yang benar dicapai apabila AQ = o. nfrs/2018 69 IV. CONTOH SOAL Sebuah jaringan pipa seperti tergambar. Hitung besar debit aliran dan arahnya pada tiap-tiap pipa. Gunakan persamaan Darcy-Weisbach. 20 nf/a5/2018 IV. CONTOH SOAL Penyelesaian: 1, Ditentukan debit aliran melalui tiap-tiap pipa Q, secara sembarang namun memenuhi hukum kontinuitas. Perlu koreksi debit. 2. Dilakukan panbegien Jeringan menjadi 2 buah jaring. Jaring I (ABC), dan Jaring II (BCD). Aliran yg searal jarum jam diberi tanda positif dan yang berla diberi tanda negatif. 3. Dilakukan_ perhitungan iterasi (metode Hardy-Cross) menggunakan tabel hingga diperoleh koreksi debit adalah nol (AQ = 0). 4. Pada saat AO = 0, maka Q, = Q. Artinya, pada akhir hitungan tsb, debit pada tiap-tiap pipa adalah debit yang sebenarnya. wanan nfrs/2018 n a rl IV. CONTOH SOAL Iterasi 1!!! 20 50 B K=5 IV. CONTOH SOAL 7425 40, = =13 Iterasi1 eae Jaring | 290 ra or aon AB 2x 70? = 9800 2x2x70=280 BC 1x 352 = 1225 2x1x35=70 CA 4 x 30? = -3600 2x4x30=240 EKQ/? = 7425 = 2KQ;| = 590 Jaring II fae or aon BD 5x 15% = 1125 2x5x 15= 150 DC 1x 35% = -1225 2x1x35=70 cB 1x 35% =-1225 2x1x35=70 EKO, = -1325 = 2KQ,| = 290 n/s/208 a rl IV. CONTOH SOAL Iterasi 2!!! 20 50 B K=5 gens IV. CONTOH SOAL 40, = 96 Iterasi 2 AQ, = Sil =3 Jaring I 294 ane) org On AB 2x57? = 6498 2x2x57=228 BC 1x17 = 289 2x1x17=34 CA 4 x 43? = -7396 2x4x43 = 334 2KQ/ = -609 = |2KQ,| = 596 Jaring II Pipa ig On BD 5x 20? = 2000 2x5x20=200 DC 1x 30? = -900 2x1x30=60 cB Lx 17? = -289 2x1x17=34 KOQ,? = 811 = 2KQ,| = 294 n/a5/2018 a rl IV. CONTOH SOAL Iterasi 3!!! 20 50 B K=5 gens IV. CONTOH SOAL Iterasi 3 AQ, Jaring | Vat) aye On AB 2 x 58? = 6728 2x2x 58 = 232 BC 1x 21?=441 2x1x21=42 CA 4x 42? = -7056 2x4x42=336 EKQ/? = 113 = 2KQ,| = 610 Jaring II rane) Oye 2KQ, BD 5x 17? = 1445 2x5x17=170 DC 1 x 33? =-1089 2x1x33=66 CB 1x21? =-441 2x1x21=42 SKQ,? = 85 £2KQ,| =278 n/a5/2018

Anda mungkin juga menyukai