Pengertian Pemeriksaan sendi panggul kongenital pada bayi adalah
pemeriksaan gerak sendi panggul pada bayi yang digunakan untuk menentukan adanya dislokasi pada bayi karena bawaan
Indikasi 1. Bayi dengan cedera panggul
2. Bayi dengan lahir cacat bawaan 3. Bayi dengan deformitas
Tujuan 1. Mahasiswa mengenal kelainan bawaan pada bayi khususnya
dislokasi 2. Mahasiswa mengetahui kelainan stabilitas sendi panggul 3. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan Pemeriksaan stabilitas sendi panggul
Petugas Perawat
Pengkajian Kaji persiapan klien dan riwayat Penyakit
Persiapan pasien Menjelaskan tujuan dan prosedur tindakan pada keluarga dari bayi
Persiapan alat Meja alat berisi :
1. Alat tulis 2. APD 23
Prosedur 1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur 3. Lepaskan pakaian bayi 4. Berikan rasa nyaman dan atur posisi bayi 5. Pemeriksaan Uji Barlow a. Ibu jari pemeriksa ditempatkan pada lipatan paha dengan memegang paha bagian atas, b. Lakukan gerakan yang diusahakan mengungkit kaput femoris ke dalam dan keluar asetabulum baik dalam keadaan abduksi dan adduksi. c. Bila caput femoris dapat dikeluarkan dari soketnya (asetabulum) dan dimasukkan kembali disebut dislocatable/unstable of the hip. 6. Pemeriksaan Uji Ortolani a. Ibu jari pemeriksa memegang paha bayi bagian medial dan jari lainnya pada trochanter mayor. b. Sendi panggul difleksikan 90 derajat kemudian di abduksi secara hati hati. Pada bayi normal abduksi dapat sebesar 65- 80 derajat dapat dengan mudah dilakukan, dan bila abduksi kurang dari 60 derajat maka harus dicurigai adanya dislokasi panggul bawaan c. Jika trochanter mayor ditekan terdengar bunyi klik maka hal ini menandakan adanya reduksi dislokasi dan kemudian pinggul berabduksi sepenuhnya d. Jika abduksi berhenti ditengah jalan dan tidak ada sentakan ke dalam, mungkin adanya suatu dislokasi yang tidak dapat direduksi. 7. Pemeriksaan Tanda Galeazzi a. Pemeriksaan ini kedua lutut bayi dilipat penuh dengan panggul dalam keadaan fleksi 90 derajat serta kedua paha saling dirapatkan. b. Keempat jari pemeriksa memegang bagian belakang tungkai bawah dengan ibu jari depan. c. Dalam keadaan normal kedua lutut akan sama tinggi dan bila terdapat dislokasi panggul bawaan maka tungkai yang mengalami dislokasi,lututnya akan terlihat lebih rendah 8. Catat hasil 9. Rapikan pasien 10. Bereskan alat 11. Cuci tangan 24
Referensi 1. Ann Butler Maher, Susan Warner Salmond, Teresa
Pellino.1995. Orthopedic Nursing (3rd Edition) 2. Chairuddin Rasjad. 2011. Pengantar Ilmu Bedah Orthopedi. Jakarta 3. Garrett, WE, et al. American Board of Orthopaedic Surgery Practice of the Orthopaedic Surgeon: Part-II, Certification Examination. The Journal of Bone and Joint Surgery (American) 4. Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan Depkes RI. 1995 Penerapan Proses Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta 5. Soeharso Diedit oleh Soepranjono dan Hendrowardoyo. 1982. Ilmu Bedah Orthopedi,Yayasan Essentia Medica 6. The arthritis research compaign.2005.Clinical assessment of the musculoskeletal system. New york. 7. Zairin Noor Helmi. 2013. Buku Saku Kedaruratan Di bidang Orthopedi. Salemba Medika . Jakarta