Kelompok 01 (Pengantar Ekonomi Islam)
Kelompok 01 (Pengantar Ekonomi Islam)
DISUSUN OLEH :
Masriel 230302200
BAB I
PENDAHULUAN .................................................................................... 3
A. PENDAHULUAN ..................................................................... 3
B. RUMUSAN MASALAH .......................................................... 3
BAB II
PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
BAB III
PENUTUP .............................................................................................. 18
KESIMPULAN...................................................................................... 18
2
BAB I
PENDAHULUAN
Agama Islam, kemudian dilanjutkan oleh para sahabat hingga memiliki kemajuan
yang begitu pesat pada masa Dinasti Abbasiyah dan pada akhirnya masih juga
dilakukan sampai zaman sekarang, walaupun saat ini masih banyak campur aduk
Saw hidup. Ekonomi Islam merupakan bagian integral ajaran Islam, bukan dampak
dari sebuah keadaan yang memaksa kemunculannya, jadi bukan karena ekonomi
ortodok yang memaksa kehadiran ekonomi Islam. Ekonomi Islam juga memiliki
khususnya terpenuhinya kebutuhan setiap individu dengan cara yang disahkan oleh
B. RUMUSAN MASALAH
3
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut beberapa ahli ekonomi Islam bahwa pengertian ekonomi Islam adalah
pengertian dari ekonomi Islam adalah “ilmu yang mempelajari usaha manusia
1. Alquranul Karim
Alquran adalah sumber utama, asli, abadi, dan pokok dalam hukum
ekonomi Islam yang Allah SWT turunkan kepada Rasul Saw guna memperbaiki,
meluruskan dan membimbing Umat manusia kepada jalan yang benar. Didalam
Alquran banyak tedapat ayat-ayat yang melandasi hukum ekonomi Islam, salah
1. Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.17.
2. Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bakhti Prima Yas,
1997), h.19.
3. P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h.19.
4
2. Hadis dan Sunnah
Setelah Alquran, sumber hukum ekonomi adalah Hadis dan Sunnah. Yang
mana para pelaku ekonomi akan mengikuti sumber hukum ini apabila didalam
3. Ijma'
Ijma' adalah sumber hukum yang ketiga, yang mana merupakan konsensus
baik dari masyarakat maupun cara cendekiawan Agama, yang tidak terlepas dari
pendapat yang merupakan alat pokok ijtihad yang dihasilkan melalui penalaran
analogi.
Istihsan, Istislah dan Istishab adalah bagian dari pada sumber hukum yang
lainnya dan telah diterima oleh sebahagian kecil oleh keempat mazhab.4
a. Kepemilikan Umum
Kepemilikan umum meliputi semua sumber, baik yang keras, cair maupun gas,
minyak bumi, besi, tembaga, emas, dan temasuk yang tersimpan di perut bumi dan
4 Muhammad Abdul Manan, Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta: PT. Dana Bakhti Prima Yasa,
1997), h. 28-38.
5
semua bentuk energi, juga industri berat yang menjadikan energi sebagai komponen
utamanya.
b. Kepemilikan Negara
pajak dengan segala bentuknya serta perdagangan, industri, dan pertanian yang
diupayakan Negara diluar kepemilikan umum, yang semuanya dibiayai oleh Negara
c. Kepemilikan Individu
Kepemilikan ini dapat dikelola oleh setiap individu atau setiap orang sesuai
Emas dan perak adalah mata uang dalam sistem Islam, ditinggalkannya
mata uang emas dan perak dan menggantikannya dengan mata uang kertas telah
melemahkan perekonomian Negara. Dominasi mata uang dólar yang tidak ditopang
secara langsung oleh emas mengakibatkan struktur ekonomi menjadi sangat rentan
Sistem ekonomi dalam Islam mengharamkan segala bentuk riba, baik riba
nasiah maupun fadhal. Yang keduanya memiliki unsur merugikan pihak lain yang
5 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.12.
6 Muhammad Saddam, Ekonomi Islam, (Jakarta: Taramedia, 2003), h.15.
7 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.13.
6
Sistem ekonomi Islam melarang penjualan komoditi sebelum barang
menjadi milik dan dikuasai oleh penjualnya, haram hukumnya menjual barang yang
market).8
Pada sistem ekonomi Islam terdapat beberapa asas sistem ekonomi Islam yang
1. Kepemilikan (Al-Milkiyyah)
Pada asas pertama yaitu kepemilikan telah diuraikan pada prinsip dasar
ekonomi Islam, dan sesungguhnya pemilik kepemilikan harta itu adalah Allah SWT
dan sekaligus Dzat yang memiliki kekayaan tersebut, seperti dalam surat An-Nuur
{24} : (33).9
yaitu:
a. Pembelanjaan Harta
pembelanjaan harta milik individu yang ada, Islam memberikan tuntunan bahwa
nafkah keluarga, infaq fi sabilillah, membayar zakat, dan lainnya. Kemudian nafkah
sunnah seperti sodaqoh, hadia, dan lainnya. Dan setelah itu dimanfaatkan untuk hal-
8 Azhari Akmal Tarigan, Pergumulan Ekonomi Syariah di Indonesia, (Bandung: Cita Pustaka Media, 2007), h.
48.
9 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam (Jakarta: Kencana,2006),h.18-19.
7
hal yang mubah, dan hendaknya harta tersebut tidak dimanfaatkan untuk hal-hal
terlarang seperti untuk membeli barang haram, minuman keras, dan lainnya.10
b. Pengembangan Harta
dimiliki. Seorang Muslim yang ingin mengembangkan harta yang telah dimiliki,
wajib terikat dengan ketentuan Islam berkaitan dengan pengembangan harta. Secara
yang sah seperti jual-beli, kerja sama syirkah yang Islami dalam bidang pertanian,
pengembangan harta yang terlarang seperti jalan aktifitas riba, judi, serta aktifitas
terlarang lainnya.11
Karena distribusi kekayaan termasuk masalah yang sangat penting, maka Islam
memberikan juga berbagai ketentuan yang berkaitan dengan hal ini. Mekanisme
untuk menjamin pemenuhan barang dan jasa bagi setiap individu rakyat.
10 Muhammad Siddiq Al-Jawi, Asas-Asas Sistem Ekonomi Islam, (Yakarta: Kencana, 2005), h.4.
11 Ibid.
8
kekayaan. Kemudian kesalahan tersebut akan membawa konsekuensi
kekurangan, sebagaimana yang terjadi akibat penimbunan alat tukar yang fixed,
1. Ekonomi Islam
berlandaskan dari Alquran dan Hadis, baik aktifitasnya maupun barangnya. Dan
ciri lainnya adalah larangan terhadap pengambilan riba, tidak adanya penguasaan
2. Ekonomi Kapitalisme
Sistem ini dikenal sebagai sistem perusahaan bebas, dibawah sistem ini seorang
diperolehnya. Sedangkan sifat utama sistem ini adalah menolak nilai-nilai aqidah
dan syariat, pengambilan riba, faktor-faktor ekonomi dikuasai oleh individu tertentu
berlebih, dan memiliki unsur mengasas monopoli karena menjadi setiap pemodal
3. Ekonomi Sosialisme
ekonomi dari pada golongan Borjuis (Kapitalis) kepada golongan Proliter (Petani
dan buruh), menyerahkan semua sumber alam dan sumber ekonomi kepada Negara
12 Muhammad Siddiq Al-Jawi, Asas-Asas Sistem Ekonomi Islam, (Yakarta: Kencana, 2005), h.5-6.
13 P3EI, Ekonomi Islam, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2008), h.18.
14 http://www.scribd.com/doc/2163104/sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi-konvensional.
9
untuk dialihkan sama rata kepada rakyat, Negara memiliki kuasa sepenuhnya atas
4. Ekonomi Komunisme
dan satu doktrin politik yang diasaskan oleh Karl Marx. Menerusi sistem ini, semua
tanah dan modal sama ada yang asli dan buatan manusia, berada ditangan Negara
5. Ekonomi Campuran
Ekonomi campuran atau disebut juga dengan sistem "klon", sedangkan ciri
utama sistem ini adalah hak milik harta boleh berubah dari hak milik individu secara
a. Sumber (epistemology)
Sebagai sebuah Agama yang diridhai oleh Allah SWT, sumber ekonomi Islam
berasaskan kepada sumber yang mutlak yaitu Alquran dan As-Sunnah, kesemuanya
itu menjurus kepersoalan ekonomi yang lengkap pada suatu tujuan yakni
15 http://www.scribd.com/doc/2163104/sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi-konvensional.
(diakses pada tanggal 01 maret 2024,jam 04.26)
16 http://www.scribd.com/doc/2163104/sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi-konvensional.
(diakses pada tanggal 01 maret 2024,jam 04.28)
17 http://www.scribd.com/doc/2163104/sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi-konvensional.
(diakses pada tanggal 01 maret 2024,jam 05.05)
10
mana lahir dari pemikiran manusia yang akan berubah berdasarkan waktu ataupun
masa.18
b. Tujuan Hidup
Tujuan kehidupan yang dibawa oleh konsep ekonomi Islam adalah membawa
Didalam Islam harta bukanlah merupakan tujuan hidup tetapi sekedar washilah
atau perantara bagi mewujudkan perintah Allah SWT. Sedangkan menurut ekonomi
konvensional bahwa harta adalah tujuan hidup yang tidak mempunyai kaitan
Ketaatan pada Allah swt bukan berarti mengabaikan keindahan dan ke-
kekhalifaan dalam Islam ada 3 (tiga) yaitu; Pertama menjadi pemimpin, baik bagi
diri sendiri, keluarga maupun bagi orang lain dalam menegakkan hukum-hukum
Allah dengan mencari ridha Allah swt. Kedua, memelihara, memakmurkan, me-
18 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.8.
19 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.9.
20 Mustafa Edwin Nasution, Pengenalan Eksklusif Ekonomi Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), h.10.
11
baiki segala macam bentuk kejahatan, kerusakan dan kelalaian hidup manusia demi
Firman Allah swt: “Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan
Dalam memanfaatkan sumber daya alam, Allah swt telah menegaskan rambu-
rambu pemanfaatan dengan menghindari perbuatan yang merusak dari tatanan yang
memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut ( khawatir tidak akan
diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat
titipan yang akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah swt pada hari kiamat.
kepentingan diri sendiri (self interes) yang menjadi satu-satunya tujuan bagi seluruh
12
mengabaikan moral dan etika dalam pembelanjaan, dan unsur waktu adalah terbatas
manusia (falāh), baik di dunia maupun di akhirat. Ini sesuai dengan misi Islam
salah satu bagian dari syariat Islam, tujuannya tentu tidak lepas dari tujuan utama
syariat Islam. Tujuan utama ekonomi Islam adalah merealisasikan tujuan manusia
untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat (falāh), serta kehidupan yang baik
Dengan demikian tujuan sistem ekonomi Islam adalah berkait dengan tujuan
yang tidak hanya memenuhi kesejahteraan hidup di dunia saja (materialism) namun
juga ke-sejahteraan hidup yang lebih hakiki (ukhrōwi). Allah swt sebagai puncak
lurusnya sistem ekonomi menurut arahan yang telah dijelaskan atau ditetapkan
1. Kekuasaan Al-Hisbah
lainnya.
2. Kekuasaan Peradilan
13
3. Berbagai Biro
Berbagai alat untuk mengontrol dan mengaudit aliran harta di baitul mal yang
berkaitan dengan harta zakat, harta Negara, dan harta yang termasuk kepemilikan
dan pembelanjaan agar setiap aliran harta terjadi pada tempatnya secara benar.
4. Kekuasaan Mazhalim
21 http://www.Islamic-center.or.id/-Islamiclearnings-mainmenu-29/syariah-mainmenu-44/27-syariah/424-
sistem-ekonomi-Islam. (diakses pada tanggal 01 maret 2024,jam 05.22)
14
8. Mempersiapkan lembaga penjamin pembiayaan Islam dan advokasi
permasalahan ekonomi Islam
15
yaitu dari abad ke 7 sampai abad ke 13 Masehi. Selama masa itu, para pedagang
dari Arab, Gujarat, dan Persia makin intensif menyebarkan Islam di daerah yang
mereka kunjung terutama di daerah pusat perdagangan. Di samping itu, para
pedagang Indonesia yang sudah masuk Islam dan para Mubaligh Indonesia juga
ikut berperan dalam penyebaran Islam di berbagai wilayah Indonesia.
Agama Islam tidak hanya dianut oleh penduduk di daerah pantai saja, tetapi
sudah menyebar ke daerah-daerah pedalaman. Saluran Penyebaran Agama Islam di
Indonesia berlangsung secara bertahap dan dilakukan secara damai melalui
beberapa saluran berikut: Pertama, saluran perdagangan. Yaitu proses penyebaran
agama Islam dilakukan oleh para pedagang muslim yang menetap di kota-kota
pelabuhan untuk membentuk perkampungan muslim. Saluran ini merupakan
saluran yang dipilih sejak awal sejarah masuknya Islam ke Indonesia. Kedua,
saluran perkawinan Yaituproses penyebaran agama Islam dilakukan dengan cara
16
seseorang yang telah menganut Islam menikah dengan seorang yang belum
menganut Islam sehingga akhirnya pasangaannya itu ikut menganut Islam.Ketiga,
saluran dakwah. Yaitu proses penyebaran Islam yang dilakukan dengan cara
memberi penerangan tentang agama Islam seperti yanbg dilakukan Wali Songo dan
para ulama lainnya. Keempat, saluran pendidikan. Yaitu proses ini dilakukan
dengan mendirikan pesantren guna memperdalam ajaran Islam yang kemudian
menyebarkannya. Kelima, saluran seni budaya. Yaitu proses penyebaran Islam
menggunakan media seni budaya seperti pergelaran wayang kulit yang dilakukan
Sunan Kalijaga, upacara sekaten, dan seni sastra.Keenam, Proses tasawuf. Yaitu
penyebaran Islam dilakukan dengan menyesuaikan pola pikir masyarakat yang
masih berorientasi pada ajaran agama Hindu dan Budha.
Ketika Islam masuk ke Indonesia pertama kali, kita tahu bersama bahwa jalur
perdagangan yang digunakan sebagai jalur masuknya para pedagang muslim dari
Gujarat, Persia, Yaman, Cina dan beberapa negara lainnya. Kearifan akhlak dan
santunnya tata dagang dan penyelesaian akad yang dilakukan para pedagang
muslim memberikan referensi tersendiri bagi masyarakat pesisir pada saat
itu.Keterpikatan awal tersebut menghantarkan ketertarikan tersendiri bagi
masyarakat untuk lebih kenal dengan ajaran Islam. Masalah-masalah ekonomi
sederhana yang terjadi di masyarakat pun secara alami memperoleh solusi bijak dari
para pedagang muslim perantau maupun para ulama yang menyertainya.
Perselisihan dagang, hak monopoli, kesantunan dagang, bagi waris bahkan hingga
masalah pembagian harta kala terjadi perceraian.
Ketika para pedagang perantau ini mulai menetap dan membaur dengan warga,
secara otomatis kajian ekonomi sederhana ini menjadi kajian umum dengan
sendirinya. Masalah- masalah ekonomi dan pemecahannya pun semakin kompleks
beriring dengan berkembangnya tata dan sistem kehidupan masyarakat.
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sistem ekonomi Islam atau dikenal sebagai mu'amalah adalah suatu sistem yang
baik karena berdasarkan wahyu yang jelas dari Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT.
rentak dan cara hidup serta pendidikan Barat yang mengabaikan aspek yang paling
paradigma Tauhid bagi menuju pengiktirafan Allah SWT bagi mencapai Al-Falah
sangat didukung dan dipengaruhi kondisi sosial, budaya, aktivitas masyarakat dan
misi dagang dan dakwah sangat memudahkan penerimaan dan penerapan sistem
ekonomi Islam di Indonesia. Masih banyak kendala dan tantangan yang dihadapi
Indonesia, Olehnya itu dibutuhkan peran dan komitmen bersama dari seluruh pihak
18
DAFTAR PUSTAKA
Kencana, 2005.
http://www.Islamic-center.or.id/-Islamic-learnings-mainmenu-29/syariah
mainmenu-44/27-syariah/424-sistem-ekonomi-islam
http://www.scribd.com/doc/2163104/sistem-ekonomi-Islam-dan-sistem-ekonomi
konvensional.
Kencana, 2006.
19