New Makalah Circ
New Makalah Circ
Dosen Pengampu :
Dr. Izzah, M.Pd
Dr. Agus Saripudin, M.Ed
Disusun Oleh :
Evi Mayasari
NIM. 2023005009
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Berkat
rahmat dan karunia-Nya, penulis menyusun makalah yang berjudul "CIRC
(Cooperative Integrated Reading and Composition)" Penulisan makalah ini
diajukan guna pembaruan informasi mengenai Tujuan, prinsip dan jenis-jenis tes
kebahasaan dalam evaluasi pembelajaran bahasa indonesia. Informasi yang
diharapkan mampu menjadi salah satu upaya untuk menambah referensi bacaan
mengenai topik makalah.
Palembang, 2024
Penulis
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
untuk dapat bekerjasama, dan menghargai pendapat oranglain. Berdasarkan
pendapat para ahli di atas maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Model
Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) bisa diterapkan pada
semua Mata Pelajaran, termasuk pada pelajaran Bahasa Indonesia di SD, karena
dengan menggunakan model ini siswa dapat terampil berkelompok terampil
berinteraksi saling bertukar informasi dan terampilaktif dalam memecahkan
sebuah permasalahan dalam pembelajaran.
3
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah makalah, tujuan penulisan dalam
makalah ini antara lain;
a. Untuk Mengetahui Pengertian CIRC.
b. Untuk Mengetahui Tujuan Model Pembelajaran CIRC.
c. Untuk Mengetahui Unsur-Unsur Model Pembelajaran CIRC.
d. Untuk Mengetahui Komponen Model Pembelajaran CIRC.
e. Untuk Mengetahui Tahapan dan Langkah-Langkah Model
Pembelajaran CIRC.
f. Untuk Mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran
CIRC.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pada kelompok bila kelompok tersebut belum dapat menyelesaikan
tugasnya.
6
2. Tim. Para siswa dibagi ke dalam pasangan dalam kelompok membaca.
pasangan-pasangan dalam kelompok tersebut dibagi ke dalam tim yang
terdiri dari pasangan-pasangan dari dua kelompok membaca.
7
Sedangkan menurut Mohammad Nur (2011:13), unsur-unsur
kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
CIRC adalah sebagai berikut:
2. Pemberian kesempatan yang sama untuk berhasil pada setiap tim, yaitu
dengan siswa bekerja pada bahan yang sesuai dengan tingkat membaca
mereka.
8
terhadap kelompok yang berhasil secara unggul dan kelompok yang
dipandang belum cukup berhasil dalam menyelesaikan tugas kelompok.
9
5. Penguatan dan refleksi. Pada fase ini guru memberikan penguatan
berhubungan dengan materi yang dipelajari melalui penjelasan-
penjelasan ataupun memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-
hari. Langkah selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk
merefleksikan dan mengevaluasi hasil pembelajarannya.
10
4. Peserta didik termotivasi pada hasil secara teliti, karena belajar dalam
kelompok.
5. Para peserta didik dapat memahami makna soal dan saling mengecek
pekerjaannya.
1. Metode ini kurang tepat jika diterapkan pada peserta didik yang kurang
bisa membaca akan kesulitan.
3. Peserta didik merasa jenuh dan lelah jika diminta untuk membaca
terlalu banyak
11
BAB III
KESIMPULAN
12
DAFTAR PUSTAKA
Slavin, Robert E. 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
13