Anda di halaman 1dari 24

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
BINA PEMERINTAHAN DESA

Analisis Model dan Kapasitas jaringan informasi


dalam penerapan pembelajaran jarak jauh
melalui Learning Management System (LMS)
Dibawakan Oleh: Iwan Hadianto
Praktisi & Narasumber

PELAKSANAAN RAPAT KOORDINASI HASIL EVALUASI


PELATIHAN APARATUR DESA - Jakarta 2023
Nama : Iwan Irawan Hadianto, Ir. MM. MBA. IPM

Biodata Email : iwan.hadianto@gmail.com (WA: 0811-910721)

Pendidikan:
- 1998-2000 : S2 MM, Fak Ekonomi & Bisnis, Universitas Indonesia
- 1998-2000 : CAAE, Universite Pierre Mendes de Grenoble 2, France
- 1994 : Astronautical Engineering, Prog Extension, UCLA, USA
- 1987-1993 : S1 Ir./Sarjana Teknik Elektro, FT Universitas Indonesia

Riwayat Pekerjaan:
- 2020-2021 Black & Veacth, USA, Project QC Manager DataCenter
- 2004-2018 Indosat, Jakarta, Network Performance Monitoring
- 1993-2004 Satelindo, Satellite Marketing & Business Development

Pekerjaan Voluntary:
- 1998-2011 : Co-Founder, CFO, & Sekjen Asosiasi Satelit Indonesia,
Bandung, ikut menyusun & menyelenggarakan Courses & International
Conference on Satellite, ikut serta mengembangkan ekosistem bisnis
satelit dan komunitas satelit Indonesia.

Bidang Keahlian : PM, IT, Satelit, Seluler, FO, ISO, BD.


Sertifikasi : PM (2018), IPM (PII 2023)
Iwan Hadianto 2023 2
Isi Presentasi
• Kondisi Kini
• Tantangan dan Hambatan
• Penggunaan Teknologi dan Infrastruktur Teknologi Informasi
• Metode Kerja, Tujuan, dan Target Penyelesaian
• Usulan Sistem serta Perbandingannya
• Kesimpulan
• Tanya Jawab
• Data Pendukung
Kondisi Desa Kini
• Geografis: letak Desa/Distrik terpencar di beberapa lokasi atau pulau
dengan jarak yang cukup jauh dan di beberapa lokasi terdapat kontur
alam berupa jurang, lembah, laut, sungai, rawa, atau tutupan hutan
lebat.
• Demografis: pengguna terdiri dari beberapa unsur adat dengan
penguasaan bahasa berbeda dan pengetahuan yang beragam.
• Infrastruktur: kurangnya atau tidak ada infrastruktur yang memadai.
• Kurangnya akses kepenyedia layanan teknis implementasi.
• Tingginya variasi kondisi Desa.
• Ada kebutuhan materi pelatihan yang berbeda.
Tantangan dan Hambatan
• Beberapa kecamatan mempunyai tempat untuk perangkat workstation dan
perangkat satelit.
• Beberapa tempat membutuhkan logistik untuk delivery dan instalasi.
• Perlu pengaturan waktu pelatihan karena kesibukan sehari-hari aparat desa.
• Antusiasme untuk menggunakan LMS yang cukup tinggi.
• Kebutuhan materi yang berbeda/sedikit berbeda untuk setiap wilayah.
• Kebutuhan perangkat keras baru atau upgrade perangkat existing.
• Kebutuhan jaringan telekomunikasi, baik teknologi seluler maupun satelit.
• Kebutuhan perawatan sistem, database, data/konten.
• Kebutuhan pengembangan sistem.
• Kebutuhan supply daya listrik yang memadai.
• Kebutuhan tempat khusus untuk workstation dan server.
Cakupan Jaringan GSM TELKOMSEL

Bitrate maks 100Mbps (4G) dan 10Gbps (5G).


Cakupan Jaringan Fiber Optik Indonesia
PALAPA RING

Pada 2019 diharapkan 71% perkotaan terjangkau bitrate 20Mbps, 49% pedesaan bitrate 10Mbps
Maks bitrate 100Gbps.
Coverage Ext-C/C band & HTS-Ku Satelit
Nusantara-1 PSN

Max Bitrate dapat mencapai 100GBps


Penggunaan Teknologi dan Infrastruktur TI
• Teknologi dan Infrastruktur IT akan memudahkan:
• Server dan konten dapat diletakkan dimana saja di komputasi awan (cloud
computing). Komputasi awan memiliki keamanan dan kehandalan layanan
sesuai SLA (Service Level Agreement).
• Dibutuhkan sejumlah link akses terminal pengguna, melalui jaringan
GSM/seluler/fiberoptic (untuk wilayah yang sudah ada jaringan
telekomunikasi) atau menggunakan VSAT satelit (untuk wilayah yang diluar
jaringan telekomunikasi). Bitrate akses minimal adalah 2Mbps (untuk teks)
dan dapat lebih jika menggunakan video streaming berkualitas sedang.
Terminal pengguna hanya dihidupkan/dihubungkan jika perlu saja.
• Letak dan posisi terminal pengguna dapat diatur sesuai kebutuhan.
Metode Kerja, Tujuan, dan Target Penyelesaian
• Metode Kerja:
• Analisa kebutuhan: satu server terpusat (webserver & database) berikut perangkat
pendukungnya, sejumlah workstation kelas PC dengan akses berupa perangkat VSAT
atau modem GSM/cable-modem, kuota internet untuk masing-masing pengguna
melalui jaringan GSM. Dibutuhkan satu set konten untuk masing-masing materi.
• Network topology: star-network.
• Step-By-Step: Analisa Kebutuhan, W/S UAT, Persiapan Rilis, Security, Proses dan
Metode Teknik Apps, UAT, Implementasi & Sosialisasi.
• Tujuan:
• Melaksanakan pelatihan melalui aplikasi LMS pada server yang mempunyai fitur
lengkap (pemaparan materi, evaluasi, membuat laporan, menyusun rekomendasi
individu, manajemen konten, manajemen pengguna, pengembangan) dan melayani
pengguna pada waktu dan tempat yang diinginkan. Materi disediakan dalam bentuk
teks, suara, video, dan multimedia rich.
• Target Penyelesaian:
• Sesuai jadwal.
Star Topology

Workstation Workstation

Workstation Workstation
Server

Workstation Workstation
Struktur App LMS
Pengguna: Konten:
Tutor/Mentor:
Pengguna baru Konten baru
Tambah tutor baru
Login/logout/Edit data Edit konten/Varian bahasa
Login/Logout/Edit data
Materi/Penilaian/Tes Hapus konten
Materi/Penilaian/Tes
Jadwal/Statistik Relasional konten
Jadwal/Statistik
Kontak Cleaning db
Kontak murid/tutor/Admin
Mentor/Murid/Admin Kontak Admin

Manajemen Sistem &


Scoring & Penilaian Database
Scoring & Penilaian Tutor:
Pengguna: Tambah script
Statistik umum
Statistik umum Edit script
Statistik per individu
Statistik per individu Hapus script
Rekomendasi materi
Rekomendasi materi Cleaning db/system
Kontak Admin
Pelaporan Statistik
Usulan Sistem dan Perbandingannya
• Centralized X Distributed System
• Centralized lebih sederhana dan lebih cepat direalisasikan.
• Distributed system lebih fleksibel untuk beberapa kelompok user, tapi lebih sulit
perawatannya dan lebih lama penerapannya.
• Aplikasi Standalone X Aplikasi Web X Aplikasi Mobile
• Standalone membutuhkan workstation berkemampuan lebih besar.
• Mobile membutuhkan gadget/smartphone.
• Versi Web lebih sederhana tapi butuh server.
• Satu varian bahasa X varian banyak bahasa
• Banyak bahasa: manajemen konten lebih sulit, tapi lebih mudah dimengerti bagi
user.
• Satu Tutor untuk beberapa materi X Satu Tutor untuk satu kelompok
pengguna
• GSM Seluler X Fiber Optik X Satelit
Kesimpulan dan Saran
Mempertimbangkan waktu, dana, tingkat kesulitan, dan kebutuhan strategis guna
memberdayakan Aparat Desa dan Lembaga Desa, maka dapat disimpulkan bahwa:
• Penggunaan IT dalam penyelenggaraan LMS sangat penting dan relevan.
• Sistem IT yang disarankan adalah Web, Centralized, dan dengan Topologi Star.
• Kebutuhan pengguna akan multibahasa dapat dimasukan dalam rencana
Pengembangan.
• Akses di kota menggunakan GSM atau FO. Di remote area menggunakan VSAT.
• Kebutuhan akan tutor dedicated dapat dimasukkan dalam rencana
Pengembangan.
• Penilaian dapat menjadi tolok ukur KPI masing-masing Pengguna.
• Anggaran yang dibutuhkan adalah untuk pengadaan awal perangkat/konten,
pemeliharaan sistem (web dan akses), dan tenaga ahli tutor/admin.
• Kesuksesan LMS dapat dilihat dari kemajuan dan perkembangan pengetahuan
Perangkat Desa dan Lembaga Desa.
Tanya Jawab
Data Pendukung
Ratio Elektrifikasi
Cakupan Jaringan GSM TELKOMSEL

Bitrate maks 100Mbps (4G) dan 10Gbps (5G).


Cakupan Jaringan Fiber Optik Indonesia
PALAPA RING

Pada 2019 diharapkan 71% perkotaan terjangkau bitrate 20Mbps, 49% pedesaan bitrate 10Mbps
Maks bitrate 100Gbps.
Coverage Ext-C/C band & HTS-Ku Satelit
Nusantara-1 PSN

Max Bitrate dapat mencapai 100GBps

Anda mungkin juga menyukai