Syarat Sah Shalat Dan Yang Membatalkan
Syarat Sah Shalat Dan Yang Membatalkan
YANG MEMBATALKAN
Pesantren Ramadhan 1445
ما تتوقف صحة الصالة عليه وليس جزأ منها .وخرج بهذا
القيد الركن ،فإنه جزء من الصالة.
Syarat ini terdiri dari dua bagian, yaitu syarat wajib
sholat dan syarat sah sholat. Menurut Kitab Fathul
Qarib, syarat wajib sholat terdiri atas tiga hal berikut.
Artinya:
Syarat sah sholat sebelum masuk ke dalam sholat ada lima:
sucinya badan dari hadas dan najis, menutup aurat dengan
pakaian yang suci, berada di tempat yang suci, tahu pasti akan
masuknya waktu sholat, dan menghadap kiblat.
1. Suci badan dari hadas dan
najis
Muslim yang menunaikan sholat wajib suci dari hadas dan najis atau hal-
hal yang tidak membuat mereka suci untuk menunaikan ibadah tersebut.
Dalam Islam, ada dua jenis hadas, yaitu kecil dan besar.
Hadas kecil misalnya urine dan kotoran yang tertinggal di dubur. Begitu
juga dengan hilangnya kesadaran akibat pingsan, mabuk, dan lainnya.
Sementara hadas besar adalah keluarnya air mani usai berhubungan
intim, keluar darah baik karena haid maupun nifas, dan lainnya.
Maka dari itu, sebelum sholat pastikan diri telah suci dari
segala bentuk hadas dan najis tersebut. Untuk memastikannya,
muslim dapat melakukan mandi wajib
2. Menutup aurat dengan pakaian
yang suci
2. Gila
Menjadi gila atau hilangnya akal sehat juga menjadi hal yang membatalkan salat.
Lantaran di antara syarat sah salat yakni berakal, maka tidak sah bila salat dilakukan oleh
orang gila atau orang yang kehilangan akalnya.
5. Berhadats Kecil
Tak hanya najis, salat pun mesti suci dari hadats baik besar maupun kecil. Apabila muslim
berhadats kecil disengaja ataupun tidak, maka batal salatnya.
Hadats kecil di sini berupa keluarnya sesuatu melalui kemaluan seperti air kencing, mani,
wadi, madzi, kotoran, hingga kentut. Semua hal yang keluar dari dua lubang (qubul dan
dubur), membuat batal salat seseorang.
6. Berhadats Besar
Terkena atau mengalami hadats besar juga dapat membatalkan salat seseorang. Yag termasuk
hadats besar adalah keluar air mani, persetubuhan, meninggal dunia, haid, nifas dan
melahirkan.
7. Terbukanya Aurat secara Sengaja
Bila aurat terbuka dalam waktu lama, maka membuat salatnya batal. Jika aurat terbuka dalam waktus
sekilas, dan langsung ditutup kembali, Imam Syafi'i dan Hambali katakan tidak menjadikan batal
salat.
Sementara Malikiyah berpendapat, secepat apapu aurat yang terbuka ditutup, maka salanya tetapi
batal.
9. Kehilangan Niat
Orang yang salat, kemudian tiba-tiba niatnya berubah, maka salatnya langsung batal. Yang dimaksud
berubah niat pula, bila terbesit niat untuk menghentikan salat yang sedang dilakukannya di dalam
hati, maka pada saat itu salatnya batal sebab niatnya telah rusak.
10. Tidak Membaca Surat Al Fatihah
Para ulama sepakat bahwa membaca Surat Al Fatihah adalah termasuk dari rukun salat.
Sehingga muslim yang secara sengaja maupun lupa untuk tidak membacanya, maka salatnya
tidak sah.
Jika rukun-rukun ini tertinggal atau tidak dikerjakan, bahkan salah satunya saja, maka salat
seseorang menjadi tidak sah.
12. Tertawa
Jumhur ulama menyepakati, orang yang tertawa dalam salatnya, maka batal salat orang
tersebut.
13. Mengucap Salam dan Menjawabnya
Meski mengucapkan salam adalah sunnah dan menjawabnya yaitu wajib, tetapi tidak boleh dilakukan
ketika sedang salat. Karena dalam salat, salam merupakan berada di akhir sebagai penutup. Sehingga
bila penutup (salam) itu dilakukan, maka selesai salat itu (batal).
Juga yang ucapan yang membatalkan salat yaitu; mendoakan orang bersin saat sedang salat,
mengucapkan lafal 'shadaqallaahul-adzhiim', mengucapkan istirja (innalillahi wa inna ilaihi raajiuun),
hingga mengeluarkan suara tanpa arti.
Lantaran halangan bersuci dengan air sudah tidak ada lagi, sehingga ia harus berwudhu dan mengulangi
salatnya.