Anda di halaman 1dari 21

SYARAT SAH SHALAT DAN

YANG MEMBATALKAN
Pesantren Ramadhan 1445
‫ما تتوقف صحة الصالة عليه وليس جزأ منها‪ .‬وخرج بهذا‬
‫القيد الركن‪ ،‬فإنه جزء من الصالة‪.‬‬
Syarat ini terdiri dari dua bagian, yaitu syarat wajib
sholat dan syarat sah sholat. Menurut Kitab Fathul
Qarib, syarat wajib sholat terdiri atas tiga hal berikut.

‫ وشرائط وجوب الصالة ثالثة أشياء اإلسالم والبلوغ‬- ‫فصل‬


‫والعقل وهو حد التكليف‬

Artinya: Pasal syarat wajib sholat ada tiga: Islam,


baligh, dan berakal. Demikian ini adalah batasan taklif
(ketertuntutan syariat).
SYARAT
WAJIB
SHALAT
1. Islam
Sholat merupakan ibadah yang wajib bagi
muslim atau pemeluk Islam. Maka dari itu,
sholat merupakan rukun Islam kedua setelah
membaca syahadat.

Mereka yang bukan muslim tidak wajib


mengerjakan sholat. Begitu pula bagi mereka
yang ingkar atau keluar dari Islam.
2. Balig
Balig artinya telah sampai pada batas
kedewasaan.

Anak-anak yang belum balig belum diwajibkan


untuk menunaikan sholat karena juga masih
mempelajarinya.

Namun, mereka yang sudah balig wajib


menunaikan sholat sesuai rukun dan
syaratnya.
3. Berakal
Berakal maksudnya mengerti tata cara sholat.
Maka dari itu, sholat belum wajib untuk anak
kecil yang belum mengerti apa-apa.

Begitu juga tidak wajib bagi mereka yang


kehilangan akal atau memiliki gangguan jiwa
karena tidak berakal.
Syarat Sah Sholat
• Sholat tak sekadar melakukan gerakan-gerakan dan
melafalkan bacaan tanpa sesuai dengan
persyaratannya.
• Ada lima syarat sah sebelum melakukan ibadah sholat.
• Syarat sah sholat adalah hal-hal yang menyebabkan
sah-tidaknya sholat.
• Jika tidak memenuhi, maka sholatnya menjadi tidak sah.
‫ وشرائط الصالة قبل الدخول فيها خمسة‬- ‫فصل‬
‫أشياء طهارة األعضاء من الحدث والنجس‬
‫وسترالعورة بلباس طاهر والوقوف على مكان‬
‫طاهر والعلم بدخول الوقت واستقبال القبلة‬

Artinya:
Syarat sah sholat sebelum masuk ke dalam sholat ada lima:
sucinya badan dari hadas dan najis, menutup aurat dengan
pakaian yang suci, berada di tempat yang suci, tahu pasti akan
masuknya waktu sholat, dan menghadap kiblat.
1. Suci badan dari hadas dan
najis
Muslim yang menunaikan sholat wajib suci dari hadas dan najis atau hal-
hal yang tidak membuat mereka suci untuk menunaikan ibadah tersebut.
Dalam Islam, ada dua jenis hadas, yaitu kecil dan besar.
Hadas kecil misalnya urine dan kotoran yang tertinggal di dubur. Begitu
juga dengan hilangnya kesadaran akibat pingsan, mabuk, dan lainnya.
Sementara hadas besar adalah keluarnya air mani usai berhubungan
intim, keluar darah baik karena haid maupun nifas, dan lainnya.
Maka dari itu, sebelum sholat pastikan diri telah suci dari
segala bentuk hadas dan najis tersebut. Untuk memastikannya,
muslim dapat melakukan mandi wajib
2. Menutup aurat dengan pakaian
yang suci

Muslim juga perlu menutup aurat ketika


hendak sholat.
Aurat perempuan adalah seluruh bagian
tubuh kecuali telapak tangan dan wajah.
Sementara aurat laki-laki dari pusar sampai
lutut.
3. Berada di tempat yang suci

Muslim juga perlu memastikan berada di


tempat yang suci ketika hendak menunaikan
sholat.

Jangan sampai berada di tempat yang kotor


dan penuh kemaksiatan.
4. Telah masuk waktu sholat
Sholat lima waktu memiliki waktu-waktunya yang khusus yang
telah ditetapkan oleh Allah, sehingga sholat tidak diterima
apabila dilakukan sebelum waktunya.
Penetapan waktu ini terkait dengan masuknya waktu dan
rentang waktu sholat. Masuknya waktu sholat ditandai dengan
berkumandangnya azan sesuai waktu sholat yang berlaku.
Allah berfirman dalam QS An Nisa: 103,

"Sesungguhnya sholat itu adalah kewajiban yang


ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman."
5. Menghadap kiblat
Sholat harus dikerjakan dengan menghadap ke arah
kiblat. Perintah ini termaktub dalam Al-Quran.
Tujuannya agar muslim melakukan sholat sesuai
keimanannya.
Selain itu, sholat menghadap kiblat dapat membuat
anggota badan fokus dan khusyu pada satu arah.
Begitu pula dengan hati agar khusyu tertuju hanya
kepada Allah SWT.
Dalam Islam, kiblat sholat adalah Ka'bah yang
merupakan simbol persatuan dan tempat
menghadap yang diperintahkan oleh Allah.
HAL HAL YANG MEMBATALKAN
SHALAT
Sebagai berikut :
1. Murtad
Murtad atau keluar dari Islam, menjadi pembatal salat karena sebagaimana yang kita
ketahui bahwa salah satu syarat sahnya salat adalah beragama Islam. Demikian orang
yang status keislamannya lepas, maka otomatis salatnya batal.

2. Gila
Menjadi gila atau hilangnya akal sehat juga menjadi hal yang membatalkan salat.
Lantaran di antara syarat sah salat yakni berakal, maka tidak sah bila salat dilakukan oleh
orang gila atau orang yang kehilangan akalnya.

3. Belum Masuk Waktu Salat


Salat tidak sah jika dilakukan sebelum waktunya. Maka jika seseorang sedang salat tanpa
mengetahui waktunya, dan di tengah salat baru masuk waktu, maka salatnya itu langsung
batal.
4.Terkena Najis
Suci dari najis menjadi salah satu syarat sah salat. Sehingga tak sah salat seseorang, apabila di
bajunya, di badannya, atau pada tempat salatnya terkena najis.

5. Berhadats Kecil
Tak hanya najis, salat pun mesti suci dari hadats baik besar maupun kecil. Apabila muslim
berhadats kecil disengaja ataupun tidak, maka batal salatnya.

Hadats kecil di sini berupa keluarnya sesuatu melalui kemaluan seperti air kencing, mani,
wadi, madzi, kotoran, hingga kentut. Semua hal yang keluar dari dua lubang (qubul dan
dubur), membuat batal salat seseorang.

6. Berhadats Besar
Terkena atau mengalami hadats besar juga dapat membatalkan salat seseorang. Yag termasuk
hadats besar adalah keluar air mani, persetubuhan, meninggal dunia, haid, nifas dan
melahirkan.
7. Terbukanya Aurat secara Sengaja
Bila aurat terbuka dalam waktu lama, maka membuat salatnya batal. Jika aurat terbuka dalam waktus
sekilas, dan langsung ditutup kembali, Imam Syafi'i dan Hambali katakan tidak menjadikan batal
salat.

Sementara Malikiyah berpendapat, secepat apapu aurat yang terbuka ditutup, maka salanya tetapi
batal.

8. Bergeser dari Arah Kiblat


Muslim yang salat serta melakukan gerakan badan yang membuat arah salatnya begeser hingga
membelakangi kiblat, maka salatnya batal dengan sendirinya.

9. Kehilangan Niat
Orang yang salat, kemudian tiba-tiba niatnya berubah, maka salatnya langsung batal. Yang dimaksud
berubah niat pula, bila terbesit niat untuk menghentikan salat yang sedang dilakukannya di dalam
hati, maka pada saat itu salatnya batal sebab niatnya telah rusak.
10. Tidak Membaca Surat Al Fatihah
Para ulama sepakat bahwa membaca Surat Al Fatihah adalah termasuk dari rukun salat.
Sehingga muslim yang secara sengaja maupun lupa untuk tidak membacanya, maka salatnya
tidak sah.

11. Meninggalkan Rukun Salat Lainnya


Berikut yang termasuk rukun salat: berdiri, rukuk, itidal, sujud, duduk di antara dua sujud,
duduk tasyahud akhir, membaca lafal tasyahud akhir, membaca shalawat pada tasyahud akhir,
mengucapkan salam pertama, tertib, dan tuma'ninah.

Jika rukun-rukun ini tertinggal atau tidak dikerjakan, bahkan salah satunya saja, maka salat
seseorang menjadi tidak sah.

12. Tertawa
Jumhur ulama menyepakati, orang yang tertawa dalam salatnya, maka batal salat orang
tersebut.
13. Mengucap Salam dan Menjawabnya
Meski mengucapkan salam adalah sunnah dan menjawabnya yaitu wajib, tetapi tidak boleh dilakukan
ketika sedang salat. Karena dalam salat, salam merupakan berada di akhir sebagai penutup. Sehingga
bila penutup (salam) itu dilakukan, maka selesai salat itu (batal).

14. Membaca Shalawat


Membaca shalawat ketika mendengar nama Nabi SAW memang sunnah, tetapi jika dalam salat,
shalawat itu diucapkan padahal bukan bagian ari ayat Al-Qur'an dan bacaan tasyahud, maka
membatalkan salat seseorang.

Juga yang ucapan yang membatalkan salat yaitu; mendoakan orang bersin saat sedang salat,
mengucapkan lafal 'shadaqallaahul-adzhiim', mengucapkan istirja (innalillahi wa inna ilaihi raajiuun),
hingga mengeluarkan suara tanpa arti.

15. Bergerak di Luar Gerakan Salat


Ulama menyepakati bahwa gerakan salat yang dilakukan berulang mampu membatalkan salat. Para
ulama berbeda pendapat terkait batasan gerakan yang membatalkan salat ini.
16.Makan dan Minum
Ditetapkan oleh ulama, bahwa makan dan minum selagi salat mampu membatalkan salat seseorang.
Meskipun, orang itu menelan makanan dan minuman dalam jumlah yang sedikit atau kecil, tetap membuat
salat tidak sah.

17. Mendahului Imam dalam Salat Berjamaah


Seorang makmun melakukan gerakan salat yang mendahului imam, maka membuat salatnya batal. Seperti
bangun dari sujud lebih dahulu dari imam.

18. Tersedianya Air bagi Orang yang Tayamum


Tayamum menjadi alternatif atau rukhsah (keringanan) apabila tidak mendapatkan air untuk berwudhu.
Namun jika seseorang telah bertayamum untuk salat, kemudian ai tersedia di tengah pelaksanaan salatnya,
maka saat itu salatnya batal.

Lantaran halangan bersuci dengan air sudah tidak ada lagi, sehingga ia harus berwudhu dan mengulangi
salatnya.

Anda mungkin juga menyukai