Soal Minikuis Blok 4.4.

Kesehatan Masyarakat Skenario 3 Kembali

Soal No 1. 

Seorang dokter puskesmas ketika akan melakukan intervensi perubahan perilaku kebiasaan merokok pada pelajar sekolah, puskesmas tidak memiliki sarana dan
prasarana yang cukup memadai sehingga intervensi tersebut tertunda. Apakah faktor perilaku yang dimaksud?

A. Predisposing factors
B. Enabling factors
C. Reinforcing factors
D. Functional factors
E. Educational factors

Soal No 2. 

Seorang dokter puskesmas ketika melakukan penyuluhan berhenti merokok di desa mendapatkan informasi bahwa perilaku merokok di kalangan orang tua
merupakan suatu keyakinan bahwa dengan merokok pikiran menjadi tenang dan dapat melakukan pekerjaan dengan lebih bersemangat. Apakah faktor perilaku
yang dimaksud?

A. Pengetahuan
B. Lingkungan
C. Sikap
D. Behaviour
E. Praktek

Soal No 3. 

Seorang dokter muda ingin mencari tahu sumber masalah dari kasus DBD di suatu desa. Sebelumnya dokter tersebut telah melakukan survei mawas diri (SMD)
terhadap masyarakat desa terkait kasus DBD itu. Berdasarkan hasil SMD, dokter menemukan sebuah informasi yang akhirnya ia negosiasikan dengan aparat desa
agar kasus DBD di desa dapat dieradikasi.
Apakah strategi kesehatan yang dilakukan dokter tersebut?

A. Restriksi
B. Survei
C. Represi
D. Advokasi
E. Mediasi

Soal No 4. 

Seorang dokter muda ingin menanggulangi Kesehatan lingkungan berkaitan dengan sampah. Dokter tersebut menyarankan untuk dibentuk Kader Juru Pemantau
Jentik agar bisa melakukan proses edukasi dan memantau pelaksanaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3 M Plus. Apakah sasaran advokasi kegiatan promosi
kesehatan tersebut?

A. Kepala desa
B. Kepala puskesmas
C. Tokoh masyarakat
D. Kader kesehatan
E. Warga yang terkonfirmasi DBD

Soal No 5. 

Salah satu universitas di Yogyakarta membuat suatu kebijakan terkait sanksi yang tepat terhadap mahasiswa yang merokok di wilayah kampus. Apakah metode
promosi kesehatan yang diaplikasikan oleh universitas tersebut?

A. Reward & Punishment

B. Group counseling
C. Modelling
D. Peer education
E. Insentif

Soal No 6. 

Salah satu universitas di Yogyakarta mendatangkan seorang Menteri kesehatan untuk menjadi juru bicara dalam sebuah seminar nasional dengan judul “Rokok dan
Masa Depan Generasi Muda” agar para mahasiswa memiliki literasi yang baik terhadap rokok, dan mahasiswa akhirnya menjadi peer educator bagi temannya,
dosennya dan juga orangtuanya di rumahnya. Apakah strategi promosi kesehatan yang sesuai dengan uraian di atas?

A. Partnership
B. Dukungan sosial
C. Health equity
D. Pemberdayaan
E. Doktrinisasi

Soal No 7. 

Pada tahun 2020, di Desa Sinduadi di wilayah kerja Puskesmas Mlati 1, terdapat peningkatan kasus COVID-19. Kepala puskesmas mengusulkan kebijakan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) wilayah desa untuk menurunkan kasus terkonfirmasi COVID-19. Tetapi, terdapat beberapa warga desa
yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut dikarenakan dapat menghambat pekerjaan sehari-hari, sehingga dapat berimplikasi terhadap pendapatan mereka. Hal
ini membuat kepala desa mengadakan pertemuan antara kepala puskesmas dengan tokoh masyakarat sekitar untuk mengatasi masalah tersebut. Apakah prinsip
promosi kesehatan yang dilakukan oleh kepala desa tersebut?

A. Bina suasana
B. Mediasi
C. Dukungan Sosial
D. Advokasi
E. Pemberdayaan Masyarakat

Soal No 8. 

Pada tahun 2022, di Desa Gendikan di wilayah kerja Puskesmas Ngablak kabupaten Magelang, terdapat peningkatan kasus Stunting. Kepala puskesmas
mengusulkan kebijakan melakukan intervensi spesifik maupun intervensi spesifik.
Dengan intervensi spesifik dengan pemberian telur selama 40 hari pada anak anak stunting, namun setiap hari keluarga anak stunting harus mengirimkan video
pada waktu anak stunting memakan telurnya . dengan persyaratan tersebut beberapa warga desa yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut dikarenakan dapat
mengganggu kegiatan orangtua untuk memvideo dan ada beberapa warga yang tidak memiliki HP.
Hal ini membuat kepala desa mengadakan pertemuan antara kepala puskesmas dengan tokoh masyakarat sekitar untuk mengatasi masalah tersebut
Berdasarkan paparan uraian di atas apa peran yang dilakukan kepala desa?

A. Manajer
B. Influencer
C. Leader
D. Moderator
E. Mediator

Soal No 9. 

Dokter Puskesmas di wilayah Magelang melakukan survei di daerah lokalisasi prostitusi. Pada wilayah tersebut, banyak pekerja seks komersil (PSK) yang memiliki
risiko terkena penyakit menular seksual (PMS). Para PSK tersebut berencana mengikuti skirining PMS yang diselenggarakan oleh para dokter puskesmas tersebut,
dengan tujuan agar mereka tahu apakah mereka terjangkit PMS. Apakah poin yang sesuai dengan Teori Health Belief Model ?

A. Perceived bariers
B. Cues to Action
C. Perceived Severity
D. Perceived Susceptibility
E. Perceived Benefit
 Soal No 10. 

Mahasiswa KKN FK UII menyelenggarakan penyuluhan kepada para ibu di Kecamatan Karangsari, Kulon Progo, terkait asupan gizi yang baik untuk mencegah
kejadian stunting. Para ibu tersebut diberikan informasi agar menambah masakan kaya protein pada menu sehari-hari anaknya, beserta pendampingan dengan
para kader. Berdasarkan hasil evaluasi program penyuluhan, ternyata ibu tersebut belum ada peningkatan dalam pemberian konsumsi protein pada anak mereka.
Apakah tahapan pengetahuan yang dimiliki para ibu tersebut?

A. Application
B. Sintesa
C. Comprehension
D. Evaluation
E. Implementation

Copyright © 2019 FK UII Version 3.0.1