Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kecemasan adalah ketakutan yang tidak nyata, suatu perasaan
terancam sebagai tanggapan terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak
mengancam, menurut teori psiko dinamika kecemasan muncul saat
keinginan diri menuntut pelepasan dari ego (Suraningsih et al., 2020)
Kecemasan merupakan hal yang normal dalam hidup karena rasa
takut dibutuhkan sebagai tanda bahaya yang akan segera terjadi.
Namun, ketika rasa takut itu terus-menerus, tidak rasional, dan
intensitasnya meningkat, rasa takut tersebut dapat mengganggu
aktivitas sehari-hari dan dikenal sebagai gangguan kecemasan (Dewi
& Fauziah, 2018).
Rasa cemas dibagi menjadi Lima tingkatan,yaitu tidak cemas,
cemas ringan, cemas sedang, cemas berat, dan cemas berat sekali.
Tingkat kecemasan yang dirasakan setiap individu berbeda beda,
dipengaruhi oleh bagaimana individu tersebut menyesuaikan diri dan
mengatasi situasi yang memicu kecemasan (Anissa et al., 2018).
Salah satu masalah yang dialami seseorang ketika sakit adalah
kecemasan, terutama ketika orang tersebut harus menjalani prosedur
medis, yaitu pemeriksaan radiologi Pasien atau keluarga memiliki
pertimbangan yang berbeda saat menjalani pemeriksaan radiologi
akibat paparan radiasi. Terlepas dari potensi risiko pemeriksaan
radiologi, tidak dapat dipungkiri bahwa pemeriksaan radiologi sangat
membantu dokter dan pasien. Dokter terlebih dahulu menganalisis
penyakit Berdasarkan riwayat kesehatan pasien dan pemeriksaan fisik.
Prosedur ini cukup jika penyakit pasien dapat dikenali langsung oleh
panca indera dokter (Nugraha, 2019).
Sebelum melakukan pemeriksaan radiologi, Radiografer sebagai
petugas dalam melakukan pemeriksaan di Instalasi radiologi dituntut
harus mampu berkomunikasi secara efektif sebagai salah satu upaya
dalam pelayanan radiologi. Komunikasi efektif juga dapat mengurangi
rasa takut atau cemas pasien pada saat pemeriksaan (Salim & Amelia,
2021).
Radiografer harus meminta izin kepada pasien untuk diperiksa.
Radiografer harus menjelaskan secara detail pemeriksaan yang akan
dilakukan dan prosedurnya. Selain itu,radiografer juga harus
menjelaskan risiko yang mungkin timbul dari pemeriksaan radiologi
ini.Untuk meyakinkan pasien, radiografer dapat menjelaskan
perbandingan potensi manfaat dan risikonya. Dan dapat dikatakan
bahwa manfaat pemeriksaan radiologi lebih besar dari pada resikonya.
Namun, jika pasien menolak pemeriksaan radiologi, radiografer tidak
boleh memaksa dan harus menghormati Keputusan pasien (Nugraha,
2019).
CT Scan merupakan suatu pemeriksaan yang menggunakan sinar-
X yang berputar mengelilingi tubuh pasien. Pemeriksaan ini akan
menghasilkan gambaran traktus urinarius yang ditampilkan dalam
potongan axial, sagittal¸dan coronal (Vetrano, 2020).
Radiologi merupakan ilmu kedokteran yang digunakan untuk
melihat bagian tubuh manusia yang menggunakan pancaran atau
radiasi gelombang elektromagnetik maupun gelombang mekanik.
Modalitas pencitraan (modality) merupakan istilah dari alat-alat yang
digunakan dalam bidang radiologi untuk melakukan diagnosa terhadap
penyakit. Pemeriksaan radiologi memungkinan suatu penyakit
terdeteksi pada tahap awal sehingga akan meningkatkan keberhasilan
pengobatan yang dilakukan (Kartawiguna & Georgiana, 2015).
pemeriksaan radiologi adalah cara-cara pemeriksaan yang
menghasilkan gambar bagian dalam tubuh manusia untuk tujuan
diagnostik yang dinamakan pencitraan diagnostik (Patel, 2015).
Secara umum, media kontras dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
media kontras positif dan media kontras negatif. Tujuan media kontras
yang digunakan dalam pencitraan sinar-X adalah untuk meningkatkan
daya atenuasi sinar-X atau bahan kontras positif yakni media kontras
yang memberikan efek gambaran opaque (putih) dalam citra radiografi,
sedangkan media kontras yang digunakan untuk menurunkan daya
atenuasi sinar-X (bahan kontras negatif dengan bahan dasar udara atau
gas) adalah media kontras yang digunakan untuk memberikan efek
gambaran lucen (hitam) dalam citra radiografi (Jauhari, 2015).
Sebelum melakukan pemeriksaan radiologi dengan menggunakan
media kontras memerlukan komunikasi yang efektif untuk
mengedukasi pasien tentang berbagai persiapan pemeriksaan, seperti
Menjelaskan persiapan pemeriksaan dan menegaskan kembali
persiapan pasien sebelum pemeriksaan dimulai. memastikan bahwa
persiapan pemeriksaan merupakan prasyarat untuk pemeriksaan di
mana pasien telah dirawat dengan media kontras dan komunikasi yang
efektif juga diperlukan saat menjelaskan prosedur pemeriksaan (Salim
& Amelia, 2021).
Berdasarkan pengamatan penulis terhadap kecemasan pasien di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bayukarta Karawang, terdapat
beberapa pasien yang mengalami kecemasan dan perlu dilakukan
tindak lanjut yang tepat oleh petugas radiologi dalam menangani
pasien tersebut. Pada dasarnya kecemasan pasien dapat mempengaruhi
kelancaran dan keberhasilan. Kelancaran dan keberhasilan
pemeriksaan secara tidak langsung akan berimbas ke ketepatan
diagnosis. Dengan latar Belakang tersebut, penulis tertarik untuk
mengkaji lebih lanjut dan menjadikannya sebagai Karya Tulis Ilmiah
yang berjudul “Perbandingan Antara Tingkat Kecemasan Pasien
Sebelum dan Sesudah Dilakukan Pemasukan Media Kontras Pada
Pemeriksaan CT Scan Kepala Kontras Di Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Bayukarta Karawang.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar Belakang tersebut, maka penyusun merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana hubungan perbandingan antara tingkat kecemasan
pasien sebelum dan sesudah dilakukan pemasukan media kontras
di instalasi Radiologi Rumah Sakit Bayukarta Karawang?
2. Faktor apa saja yang dapat terjadi pada kecemasan pasien
sebelum dan sesudah dilakukan pemasukan media kontras di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bayukarta Karawang ?
C. Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka penyusun memiliki
tujuan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengetahui hubungan perbandingan antara tingkat kecemasan
pasien sebelum dan sesudah dilakukan pemasukan media kontras
di instalasi Radiologi Rumah Sakit Bayukarta Karawang?
2. Mengetahui Faktor apa saja yang dapat terjadi pada kecemasan
pasien sebelum dan sesudah dilakukan pemasukan media kontras
di Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bayukarta Karawang ?
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat yang baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai
berikut :
1. Teoritis
Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk perkembangan
ilmu Radiologi khususnya dalam bidang Radiologi. Hasil
penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau bahan
referensi penelitian Selanjutnya yang sifatnya lebih besar dan
bermanfaat bagi kemajuan pelayanan Radiologi di rumah sakit di
Indonesia.
2. Praktis
a. Bagi Profesi Radiografer
Menambah ilmu pengetahuan seorang radiografer
pentingnya ilmu pendidikan dan pemahaman sehingga
kiranya dapat meningkatkan pelayanan khususnya di Instalasi
Radiologi.

b. Bagi Penulis
Dengan penelitian ini maka penulis dapat menambah
wawasan dan pengetahuan khususnya tentang perbandingan
tingkat kecemasan pasien sebelum dan sesudah dilakukan
pemasukan media kontras pada Instalasi Radiologi Rumah
Sakit Bayukarta Karawang.
c. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan masukan untuk menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan yang didapat oleh mahasiswa dan
dosen di perpustakaan program studi Diploma IV Sarjana
Terapan Radiologi Poltekes Bhakti Pertiwi Husada Cirebon
yang ingin mencari referensi tentang topik terkait ataupun
ingin meneliti lebih lanjut.
d. Bagi Institusi Radiologi Rumah Sakit Bayukarta Karawang
Sebagai bahan masukan yang digunakan untuk
penerapan pendidikan pelayanan radiologi kepada pasien
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan radiologi.
E. Keaslian Penelitian
Penelitian yang berjudul “Perbandingan Antara Tingkat
Kecemasan Pasien Sebelum Dan Sesudah Dilakukan Pemasukan
Media Kontras Pada Pemeriksaan CT Scan Kepala Kontras Di
Instalasi Radiologi Rumah Sakit Bayukarta Karawang” belum pernah
diteliti sebelumnya. Namun terdapat penelitian sejenis yang terkait
dengan penelitian ini yaitu :
1. Septiana Wulandari Haniba, 2018 dengan judul “Analisa Faktor-
Faktor Terhadap Tingkat Kecemasan Pasien Yang Akan Menjalani
Operasi (Di Ruang Rawat Inap Melati RSUD Bangil) pada
penelitian ini membahas mengenai faktor yang mempengaruhi
kecemasan pasien yang akan menjalani operasi. Perbedaannya
adalah peneliti membahas mengenai Tingkat Kecemasan Pasien
Sebelum Pemeriksaan Radiografi Konvensional Menggunakan
Media Kontras Pada Instalasi Radiologi RSUD Temanggung.

Anda mungkin juga menyukai