Rencana Strategis
Rencana Strategis
Banyak cara dalam penyusunan rencana strategik sebuah lembaga sesuai dengan konsep yang
dikembangkan para ahli manajemen, akan tetapi bila sebuah lembaga telah memiliki acuan
yang telah ditetapkan sebaiknya acuan tersebut sebagai rujukan utama. Teori dan konsep
rencana strategi sebagian besar lahir dari konsep bisnis, misalnya: IE (Internal-Eksternal) matrik,
SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) matrik, Grand Strategy matrik, TOWS matrik
dan BCG, dan sebagai penetapan alternative strategi dapat menggunakan QSPM (Quantitative
Strategies Planning Matriks) .
1. Pengertian.
Rencana strategis dalam teori manajemen dikenal dengan istilah “manajemen strategis”.
Konsep manajemen strategis sering digunakan dalam dunia bisnis. Dan dalam sistem
manajemen modern mengimplementasikan konsep tersebut dalam sebuah organisasi lebih
sering disebut dengan istilah “Rencana Strategis” atau merupakan Strategi yang direncanakan
atau didesain sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada. Berikut beberapa ahli manajemen
mendiskripsikan pengertian strategi:
a. Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaftif terhadap peluang dan
ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi
organisasi (Argyris : 1985 , Mintzberg : 1979 , Steiner dan Miner : 1977 ).
b. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Porter :
1985).
d. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan (Hamel dan Prahalad : 1995).
e. Strategic management can be defined as the art and science of formulating, implementing,
and evaluating cross-functionals that enable an organization to achieve its objective (Fred R.
David ; 2003)
Dari beberapa pengertian yang diutarakan para ahli manajemen tersebut pada dasarnya
menjelaskan bahwa strategi mengandung pengertian-penertian sebagai berikut:
2. Fungsi Perencanaan.
3. Macam Perencanaan.
4. Pendekatan
Pendekatan dalam membuat perencanaan sebuah organisasi menurut (Husein Umar: 2001) ada
beberapa pendekatan, yaitu:
5. Tahapan Strategi
Menurut (David: 2003) “The strategic management process consists of three stages: strategy
formulation, strategy implementation, and strategy evaluation. Pada dasarnya proses
manajemen strategis mengikuti 3 tahapan tersebut, yaitu: rumusan kebijakaan strategi, strategi
pelaksanaan dan strategi evaluasi. Dokumen rencana strategi akan berisi kebijakan strategi dan
rancangan strategi pelaksanaan, sedangkan pelaksanaan dan strategi evaluasi dalam bentuk
laporan akuntabilitas kinerja.
The strategic formulation includes developing a vision and mission, identifying an organization’s
external opportunities and threats, determining internal strengths and weaknesses,
establishing long-term objectives, generating alternative strategies, and choosing particular
strategies to pursue. Sebagian besar dokumen rencana strategis merupakan uraian tentang
“strategic formulation” secara garis-garis besar dari sebuah lembaga atau organisasi.
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Analisis Lingkungan Strategis
B. Dasar Hukum
C. Tujuan.
D. Sasaran.
BAB II : ORGANISASI DAN TATA KERJA.
A. Organisasi
B. Tugas Pokok dan Fungsi
C. Mekanisme Kerja.
BAB III : RENCANA STRATEGIS.
A. Visi, Misi.
B. Tujuan, Sasaran dan Aktivitas Organisasi.
C. Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa Lingkungan Eksternal
(ALE).
D. Strategi pendekatan kebijakan.
E. Program dan Kegiatan.
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN.
1. Matrik Rencana strategis model PS
2. Matrik Jadwal Pentahapan.
3. Matrik Diskripsi Program.
1. Visi : diambil dari visi lembaga (kalau sudah ada), kalau belum ada maka perlu disusun
terlebih dahulu.
3. Nilai-nilai : berisi tentang nilai-nilai dasar atau falsafah yang dijunjung tinggi oleh seluruh staf
untuk dijadikan landasan operasional dalam mencapai visi dan misi lembaga.
1. Tujuan : menjelaskan tujuan dari setiap misi lembaga, yang dapat diuraikan dalam satu atau
beberapa tujuan
2. Sasaran : menguraikan tentang sasaran setiap tujuan, sebaiknya penulisan sasaran dengan
pernyataan kuantitatif yang hendak dicapai dalam jangka panjang.
a. Kekuatan : menguraikan tentang potensi yang dimiliki lembaga yang diperkirakan akan
mampu memberikan dukungan yang kuat untuk mencapai visi dan misi lembaga.
a. Peluang : menguraikan kondisi peluang yang ada di luar lembaga, yang memungkinkan dapat
mendukung tercapainya visi dan misi lembaga.
b. Ancaman : menguraikan kondisi di luar lembaga yang merupakan ancaman lembaga atau
minimal akan menghambat lembaga dalam mencapai visi dan misi lembaga.
Menguraikan strategi pendekatan yang perlu di tempuh dengan cara anallisa strategi TOWS,
menjadi strategi: S – O; S – T; W – O; dan W – T dan rumusan strategi tersebut dapat juga
dijadikan kebijakan sekolah.
1. Strategi S–O: Optimalkan S dan O sehingga menjadi strategi yang produktif dan efektif.
2. Strategi S–T: Optimalkan S dan menekan T sehingga menjadi strategi yang produktif.
3. Strategi W–O: Minimalkan W dan optimalkan O sehingga menjadi strategi yang dapat
memanfaatkan peluang dalam mencapai visi dan misi.
4. Strategi W–T: Minimalkan W dan T atau pertahankan kondisi W dan T kalau bisa di minimize
dengan strategi ini.
Dalam merumuskan strategi pendekatan matrik TOWS diperlukan kemampuan dan wawasan
yang cukup luas khususnya tentang kebijakan lembaga yang bersangkutan, tupoksi lembaga,
arah visi dan misi. Strategi yang dihasilkan merupakan kebijakan makro dari sekolah tersebut,
oleh karena itu dalam penulisannya memiliki cakupan yang luas. Rumusan kebijakan ini akan
menjadi rujukan dalam penetapan program-program lembaga, selanjutnya diuraikan menjadi
kegiatan yang lebih terinci, realistis dan terukur.
Program : merupakan pernyataan kumpulan kegiatan yang mengacu pada tujuan dan tupoksi
Unit Kerja tersebut (biasanya dalam bentuk kalimat yang dibendakan)
Kegiatan : merupakan uraian dari program dalam bentuk kegiatan-kegiatan untuk mencapai
sasaran, sesuai dengan kebijakan lembaga. Penulisan kegiatan dalam bentuk kalimat kerja dan
terukur secara kuantitas yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Penulisan kegiatan bila diuraikan dalam matrik PS-1/2/3/4/5 maka kegiatan tersebut
pernyataannya harus sudah terukur.