Anda di halaman 1dari 7

RENCANA STRATEGIS BUSSINES CENTER

SMK NEGERI 3 PROBOLINGGO


I. RASIONAL

Banyak cara dalam penyusunan rencana strategik sebuah lembaga sesuai dengan konsep yang
dikembangkan para ahli manajemen, akan tetapi bila sebuah lembaga telah memiliki acuan
yang telah ditetapkan sebaiknya acuan tersebut sebagai rujukan utama. Teori dan konsep
rencana strategi sebagian besar lahir dari konsep bisnis, misalnya: IE (Internal-Eksternal) matrik,
SPACE (Strategic Position and Action Evaluation) matrik, Grand Strategy matrik, TOWS matrik
dan BCG, dan sebagai penetapan alternative strategi dapat menggunakan QSPM (Quantitative
Strategies Planning Matriks) .

II. KONSEP RENCANA STRATEGIS

1. Pengertian.

Rencana strategis dalam teori manajemen dikenal dengan istilah “manajemen strategis”.
Konsep manajemen strategis sering digunakan dalam dunia bisnis. Dan dalam sistem
manajemen modern mengimplementasikan konsep tersebut dalam sebuah organisasi lebih
sering disebut dengan istilah “Rencana Strategis” atau merupakan Strategi yang direncanakan
atau didesain sesuai dengan kondisi lingkungan yang ada. Berikut beberapa ahli manajemen
mendiskripsikan pengertian strategi:

a. Strategi merupakan respon secara terus menerus maupun adaftif terhadap peluang dan
ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat mempengaruhi
organisasi (Argyris : 1985 , Mintzberg : 1979 , Steiner dan Miner : 1977 ).

b. Strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing (Porter :
1985).

c. Strategi adalah kekuatan motivasi untuk stakeholders, seperti debtholders, manajer,


karyawan, konsumen, komunitas, pemerintah dan lain-lain, baik secara langsung maupun tidak
langsung menerima keuntungan atau biaya yang ditimbulkan oleh semua tindakan yang
dilakukan oleh perusahaan (Andrews : 1980 , Chaffe : 1985).

d. Strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus
menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para
pelanggan di masa depan (Hamel dan Prahalad : 1995).
e. Strategic management can be defined as the art and science of formulating, implementing,
and evaluating cross-functionals that enable an organization to achieve its objective (Fred R.
David ; 2003)

Dari beberapa pengertian yang diutarakan para ahli manajemen tersebut pada dasarnya
menjelaskan bahwa strategi mengandung pengertian-penertian sebagai berikut:

a. Merupakan tujuan jangka panjang untuk mencapai keunggulan bersaing.


b. Merupakan respon jang adaftif terhadap kondisi yang akan datang.
c. Merupakan kegiatan terus menerus yang senantiasa meningkat.
d. Yang selalu berorientasi pada pelanggan/ kastemer.
e. Merupakan kekuatan motivasi bagi penyelenggara dan masyarakat
f. Selalu bertitik tolak dari peluang dan ancaman, kekuatan dan kelemahan
g. Selalu berangkat dari apa yang dapat terjadi dan bukan apa yang terjadi
h. Merupakan paduan konsep dan seni dalam merumuskan, melaksanakan dan mengevaluasi
untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Fungsi Perencanaan.

a. Penerjemah kebijakan Umum: kebijakan umum ditetapkan oleh pimpinan, perlu


diterjemahkan secara konkrit, jelas, komprehensi dan bertahap.
b. Perkiraan yang bersifat ramalan: perkiraan masa depan yang dianalisis secara ilmiah
berdasarkan fakta dan data masa lalu dan sekarang
c. Berfungsi ekonomi: sumber daya yang terbatas, maka pemanfaatannya perlu
perencanaan yang matang sesuai dengan kebutuhan
d. Memastikan suatu kegiatan: rencana yang mengatur hak dan kewajiban, tugas dan
tanggung jawab serta wewenang mereka, sehingga staf akan bekerja dengan penuh
kepastian.
e. Alat koordinasi: koordinasi merupakan kegiatan penting dalam pelaksanaan fungsi
manajemen dalam mencapai tujuan, kaitan pekerjaan satu dgn yang lain, kapan dan
bagaimana pelaksanaan, sehingga menjadi terpadu dan harmonis
f. Alat/sarana pengawasan: manajer untuk mengetahui apakah suatu kegiatan telah
dilakukan dengan hasil memuaskan, realisasi sesuai/tidak.

3. Macam Perencanaan.

a. Dilihat dari sisi waktu :


1) Perencanaan Jangka Panjang: perencanaan masih berbentuk garis-garis besar yang
bersifat sangat strategis dan umum, rencana menjangkau waktu 20 – 30 tahun ke
depan.
2) Perencanaan Jangka Menengah: perencanaan jangka panjang dipecah menjadi
beberapa tahapan pelaksanaan jangka menengah, setiap tahapan disesuaikan
dengan prioritas, dengan rentang waktu 3 – 5 tahun.
3) Perencanaan Jangka Pendek: kurun waktu paling lama satu tahun, mungkin satu
bulan, kwartal, atau tengah tahun. Perencanaan ini lebih konkret, rinci, terukur dan
sasaran jelas, penjadwalan, metode dan sumber daya.

b. Dilihat dari sisi tingkatan manajemen :


1) Perencanaan Strategis: seni dan ilmu untuk pembuatan, penerapan, dan evaluasi
keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan.
2) Perencanaan Operasional: merupakan bagian dari rencana strategis, lebih mengarah
pada bidang fungsional, sifatnya spesifik dan jangka pendek.

4. Pendekatan

Pendekatan dalam membuat perencanaan sebuah organisasi menurut (Husein Umar: 2001) ada
beberapa pendekatan, yaitu:

a. Pendekatan Atas – Bawah (Top – Down Approach): Perencanaan dibuat pimpinan,


unit dibawahnya tinggal melaksanakan.
b. Pendekatan Bawah – Atas (Bottom – Up Approach): Pimpinan memberikan gambaran
situasi dan kondisi (visi, misi, tujuan sasaran dan sumber daya), memberi
kewenangan kepada unit di bawah.
c. Pendekatan Campuran (Combination Approach): Pimpinan memberikan petunjuk
perencanaan secara garis besar, rencana detail diserahkan kpd kreativitas unit di
bawahnya.
d. Pendekatan Kelompok (Group Approach): Perencanaan dibuat oleh sekelompok
tenaga ahli, biasanya Biro Perencanaan.

5. Tahapan Strategi

Menurut (David: 2003) “The strategic management process consists of three stages: strategy
formulation, strategy implementation, and strategy evaluation. Pada dasarnya proses
manajemen strategis mengikuti 3 tahapan tersebut, yaitu: rumusan kebijakaan strategi, strategi
pelaksanaan dan strategi evaluasi. Dokumen rencana strategi akan berisi kebijakan strategi dan
rancangan strategi pelaksanaan, sedangkan pelaksanaan dan strategi evaluasi dalam bentuk
laporan akuntabilitas kinerja.

The strategic formulation includes developing a vision and mission, identifying an organization’s
external opportunities and threats, determining internal strengths and weaknesses,
establishing long-term objectives, generating alternative strategies, and choosing particular
strategies to pursue. Sebagian besar dokumen rencana strategis merupakan uraian tentang
“strategic formulation” secara garis-garis besar dari sebuah lembaga atau organisasi.

Strategy implementation requires a firm to establish annual objectives, devise policies,


motivate employees, and allocate resources so that formulated strategies can be executed.
Strategi implemetasi dapat digunakan sebagai lampiran dokumen rencana strategis dalam
bentuk matrik atau format, hal tersebut akan mempermudah dalam penyusunan laporan
akuntabilitas.

Strategy evaluation is the final stage in strategic management,


… and three fundamental strategy evaluation activities are:
a. Reviewing external and internal factors that are the bases for current strategies
b. Measuring performance, and
c. Taking corrective actions.
Strategi evaluation akan menjadi bagian penting dari laporan akuntabilitas kinerja sebuah
lembaga atau organisasi.

IV. SISTEMATIKA DAN KOMPONEN RENSTRA

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Analisis Lingkungan Strategis
B. Dasar Hukum
C. Tujuan.
D. Sasaran.
BAB II : ORGANISASI DAN TATA KERJA.
A. Organisasi
B. Tugas Pokok dan Fungsi
C. Mekanisme Kerja.
BAB III : RENCANA STRATEGIS.
A. Visi, Misi.
B. Tujuan, Sasaran dan Aktivitas Organisasi.
C. Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa Lingkungan Eksternal
(ALE).
D. Strategi pendekatan kebijakan.
E. Program dan Kegiatan.
BAB IV : PENUTUP
LAMPIRAN.
1. Matrik Rencana strategis model PS
2. Matrik Jadwal Pentahapan.
3. Matrik Diskripsi Program.

1. Visi : diambil dari visi lembaga (kalau sudah ada), kalau belum ada maka perlu disusun
terlebih dahulu.

2. Misi : diambil dari misi lembaga (kalau sudah ada)

3. Nilai-nilai : berisi tentang nilai-nilai dasar atau falsafah yang dijunjung tinggi oleh seluruh staf
untuk dijadikan landasan operasional dalam mencapai visi dan misi lembaga.

C. Tujuan, Sasaran dan Aktivitas Organisasi.

1. Tujuan : menjelaskan tujuan dari setiap misi lembaga, yang dapat diuraikan dalam satu atau
beberapa tujuan

2. Sasaran : menguraikan tentang sasaran setiap tujuan, sebaiknya penulisan sasaran dengan
pernyataan kuantitatif yang hendak dicapai dalam jangka panjang.

3. Aktivitas Organisasi : menguraikan daftar kegiatan manajemen mulai dari penyusunan


renstra, koordinasi, memfasilitasi, konsolidasi, pengendalian melalui monitor dan evaluasi,
tindak lanjut hasil ME dan penulisan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)

D. Analisa Lingkungan Internal (ALI) dan Analisa Lingkungan Eksternal (ALE).


1. Analis Lingkungan Internal (ALI)

Menguraikan analisa lingkungan internal terbagi dalam 2 kondisi yaitu :

a. Kekuatan : menguraikan tentang potensi yang dimiliki lembaga yang diperkirakan akan
mampu memberikan dukungan yang kuat untuk mencapai visi dan misi lembaga.

b. Kelemahan : menguraikan tentang kelemahan lembaga yang diperkirakan akan menghambat


tetapi dibutuhkan dalam mencapai visi dan misi lembaga.

2. Analisa Lingkungan Eksternal (ALE)

Menguraikan hasil analisa lingkungan eksternal yang terbagi dalam 2 kondisi :

a. Peluang : menguraikan kondisi peluang yang ada di luar lembaga, yang memungkinkan dapat
mendukung tercapainya visi dan misi lembaga.

b. Ancaman : menguraikan kondisi di luar lembaga yang merupakan ancaman lembaga atau
minimal akan menghambat lembaga dalam mencapai visi dan misi lembaga.

E. Strategi pendekatan kebijakan.

Menguraikan strategi pendekatan yang perlu di tempuh dengan cara anallisa strategi TOWS,
menjadi strategi: S – O; S – T; W – O; dan W – T dan rumusan strategi tersebut dapat juga
dijadikan kebijakan sekolah.

1. Strategi S–O: Optimalkan S dan O sehingga menjadi strategi yang produktif dan efektif.

2. Strategi S–T: Optimalkan S dan menekan T sehingga menjadi strategi yang produktif.

3. Strategi W–O: Minimalkan W dan optimalkan O sehingga menjadi strategi yang dapat
memanfaatkan peluang dalam mencapai visi dan misi.

4. Strategi W–T: Minimalkan W dan T atau pertahankan kondisi W dan T kalau bisa di minimize
dengan strategi ini.

Dalam merumuskan strategi pendekatan matrik TOWS diperlukan kemampuan dan wawasan
yang cukup luas khususnya tentang kebijakan lembaga yang bersangkutan, tupoksi lembaga,
arah visi dan misi. Strategi yang dihasilkan merupakan kebijakan makro dari sekolah tersebut,
oleh karena itu dalam penulisannya memiliki cakupan yang luas. Rumusan kebijakan ini akan
menjadi rujukan dalam penetapan program-program lembaga, selanjutnya diuraikan menjadi
kegiatan yang lebih terinci, realistis dan terukur.

F. Program dan Kegiatan.


Pada dasarnya menguraikan program jangka panjang dalam bentuk kegiatan – kegiatan yang
harus dilakukan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Program dinyatakan dalam
kata benda dan merupakan program dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
sebelumnya. Program dan kegiatan ini disarankan mengacu pada program dan kegiatan setiap
unit kerja atau sub unit kerja, seperti kebijakan yang disebutkan sebelumnya. Dalam dokumen
Renstra cukup sampai program-program lembaga..

Program : merupakan pernyataan kumpulan kegiatan yang mengacu pada tujuan dan tupoksi
Unit Kerja tersebut (biasanya dalam bentuk kalimat yang dibendakan)

Kegiatan : merupakan uraian dari program dalam bentuk kegiatan-kegiatan untuk mencapai
sasaran, sesuai dengan kebijakan lembaga. Penulisan kegiatan dalam bentuk kalimat kerja dan
terukur secara kuantitas yang akan dicapai dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

Penulisan kegiatan bila diuraikan dalam matrik PS-1/2/3/4/5 maka kegiatan tersebut
pernyataannya harus sudah terukur.

Anda mungkin juga menyukai