Anda di halaman 1dari 4

NAMA : Bayu Widodo

KELAS : GKSD A PPG Prajabatan 2023


NIM : 952023113

"FESTIVAL LITERASI SEBAGAI WADAH EKSPRESI DAN


PENGHARGAAN LITERASI BAGI SISWA SEKOLAH DASAR"

Salah satu aspek krusial dalam upaya meningkatkan kemajuan


suatu bangsa adalah peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Meskipun sumber daya alam yang melimpah penting, tanpa SDM yang
berkualitas, pengelolaan sumber daya alam tersebut akan menjadi
terbatas. Oleh karena itu, diperlukan kemampuan literasi yang handal oleh
setiap individu, karena kemampuan literasi yang tinggi berdampak positif
pada penguasaan informasi dan, akhirnya, pada kualitas SDM. Literasi
mencakup kegiatan membaca, berpikir, dan menulis dengan tujuan
meningkatkan pemahaman informasi secara kritis, kreatif, dan reflektif, dan
literasi dapat dijadikan sebagai dasar pembelajaran di sekolah.
Seiring berjalannya waktu, masalah literasi menjadi fokus penting
bagi bangsa Indonesia. Kurangnya kemampuan literasi dapat
mengakibatkan rendahnya daya saing Indonesia dengan negara-negara
lain. Penelitian internasional menunjukkan bahwa kemampuan literasi
peserta didik Indonesia masih rendah secara umum. Di Indonesia, kegiatan
membaca dan menulis belum menjadi bagian integral dari rutinitas harian
peserta didik, berbeda dengan masyarakat Barat yang telah
mengintegrasikan kebiasaan membaca dan menulis dalam kehidupan
sehari-hari. Tingginya tingkat aliterasi di Indonesia disebabkan oleh
kurangnya minat masyarakat untuk menjadikan membaca sebagai kegiatan
sehari-hari (Nurdiyanti, 2010). Oleh karena itu, peningkatan kualitas SDM
di Indonesia dapat dicapai melalui kegiatan literasi di semua tingkatan
pendidikan, terutama di tingkat sekolah dasar, untuk menanamkan kegiatan
literasi sejak dini.
Secara harfiah, literasi berasal dari kata 'literacy,' yang mengacu
pada melek huruf (Echols & Shadily, 2003). Literasi mencakup seluruh
proses pembelajaran membaca dan menulis yang dikuasai oleh seseorang,
melibatkan empat keterampilan berbahasa, yakni mendengar, berbicara,
membaca, dan menulis (Kharizmi, 2015). Clay & Ferguson (2001)
menjelaskan bahwa terdapat beberapa komponen literasi, antara lain:
1. Literasi Dini (Early Literacy): Kemampuan dasar untuk menyimak atau
memahami bahasa lisan yang diperoleh dari pengalaman anak melalui
interaksi di lingkungan sekitar.
2. Literasi Dasar (Basic Literacy): Kemampuan menarik informasi dari
tuturan, membaca rangkaian kata, menulis beberapa kosa kata, dan
menghitung angka untuk pemahaman dan kesimpulan pribadi.
3. Literasi Perpustakaan (Library Literacy): Kemampuan memanfaatkan
koleksi referensi untuk memahami informasi dalam menyelesaikan
karya tulis, penelitian, atau penyelesaian masalah.
4. Literasi Media (Media Literacy): Kemampuan memahami penggunaan
media, tujuan penggunaannya, termasuk media cetak, media
elektronik, dan media digital (internet).
5. Literasi Teknologi (Technology Literacy): Kemampuan memahami
perkembangan teknologi, termasuk perangkat keras dan perangkat
lunak.
6. Literasi Visual (Visual Literacy): Pemahaman tingkat lanjut yang
menggabungkan literasi media dan literasi teknologi dengan
memanfaatkan materi visual dan audiovisual untuk kebutuhan
pembelajaran.
Dari komponen-komponen tersebut, dapat disimpulkan bahwa
kemampuan literasi setiap individu memiliki komponen-komponennya
sendiri, khususnya pada peserta didik tingkat sekolah dasar. Tingkat
pendidikan ini menjadi fase awal untuk menanamkan kemampuan literasi
agar dimiliki sejak dini hingga dewasa nanti, dengan guru memiliki peran
penting dalam proses tersebut.
Festival Literasi berperan sebagai wadah untuk mengembangkan
bakat dalam literasi dan diarahkan sebagai proses pembentukan karakter.
Festival Literasi tidak hanya bertujuan agar peserta didik menjadi mahir
dalam literasi, melainkan juga melatih mereka untuk memiliki kepekaan
afektif dan estetis, memperkuat rasa percaya diri melalui seni sebagai
bentuk ekspresi. Media literasi menjadi sarana bagi peserta didik untuk
mengekspresikan intuisi, estetika, serta mengembangkan gagasan dan
imajinasi estetis sambil tetap menjunjung tinggi nilai budi pekerti dan etika.
Festival literasi merupakan program untuk memberikan apresiasi kepada
peserta didik yang telah aktif dan berkembang dalam literasi selama satu
semester.
Apresiasi, berasal dari bahasa Latin "appreciatio," dapat diartikan
sebagai bentuk penghargaan. Dalam konteks ini, apresiasi mencakup
kesadaran terhadap nilai seni dan budaya, dan merupakan bagian dari
penilaian serta penghargaan terhadap pencapaian seseorang. Menurut
Alfred North Whitehead, seorang matematikawan dan filsuf Inggris,
apresiasi adalah proses penghargaan terhadap sebuah hal yang dilakukan
oleh seseorang dalam sebuah kegiatan, dengan memberikan penilaian
secara keseluruhan. Apresiasi terhadap pencapaian peserta didik, baik
yang telah mencapai prestasi maupun yang sedang berusaha, bertujuan
untuk memotivasi mereka dan memberikan penghargaan terhadap usaha
yang telah dilakukan. Apresiasi juga berperan dalam mendorong peserta
didik lain yang belum meraih prestasi untuk berusaha mencapainya. Selain
itu, apresiasi memberikan pengakuan kepada individu yang berhasil meraih
prestasi, memperkuat rasa dihargai atas pencapaian yang telah dicapainya.
Festival Literasi tidak hanya menjadi ajang perkembangan
keterampilan literasi peserta didik di era abad ke-21, melainkan juga tempat
apresiasi terhadap kegiatan literasi yang telah dijalankan oleh peserta didik
selama satu semester penuh. Dukungan dan penyediaan ruang literasi
menjadi bagian terpenting dalam membantu menumbuhkan dan
memelihara kemampuan literasi peserta didik.
Daftar Pustaka

Clay & Ferguson. (2001). Gerakan Literasi Sekolah Dasar.


Jakarta: Online
http://pgsd.umk.ac.id/files/prosiding/2017/3%20Mulyo%20Teguh
.pdf

Echol, J.M & Hassan, S. (2003). Kamus Inggris Indonesia:An English-


Indonesian Dicrionary. Jakarta: Gramedia.

Kharizmi, M. (2015). Kesulitan Siswa Sekolah Dasar dalam Meningkatkan


Kemampuan Literasi. Jurnal Pendidkan Dasar (Jupendas), 2(2),
11-21.

Nurdiyanti, E. (2010). Pembelajaran Literasi Mata Pelajarna Bahasa


Indonesia pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar. Prodi Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Online
(http://ejournal.upi.edu/index.php/edulib/article/view/13490)

Anda mungkin juga menyukai