Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

Pendidikan Perawat Hari Ini 97 (2021) 104707

Daftar isi tersedia diSainsLangsung

Pendidikan Perawat Hari Ini

beranda jurnal:www.elsevier.com/locate/nedt

Apa yang mungkin diajarkan COVID-19 kepada kita tentang penyampaian

Pendidikan Perawat, di dunia pasca-COVID-19?

Michael B. Haslam
School of Nursing, University of Central Lancashire, Preston PR1 2HE, United Kingdom of Great Britain and Northern Ireland

ABSTRAK

Untuk Pendidikan Perawat di Inggris, tantangan yang sudah ada sebelumnya mencakup kebutuhan untuk mengembangkan kurikulum agar selaras dengan standar
pendidikan Dewan Keperawatan dan Kebidanan (NMC) yang baru; dan peningkatan jumlah memasuki program Pendidikan Perawat pra-pendaftaran untuk mengatasi
defisit tenaga kerja. Gangguan lebih lanjut karena COVID-19, memaksa Pendidik Perawat dalam semalam untuk dengan cepat mengadopsi dan secara inovatif
menggunakan teknologi saat ini dan yang muncul untuk mempertahankan keterlibatan dengan, dan untuk terus memberikan pendidikan kepada, siswa selama pandemi.
Meskipun tingkat penuh dari perubahan yang dipaksakan ini tidak diketahui saat ini, makalah ini berpendapat bahwa pengiriman online adalah transisi yang diperlukan
dan tak terhindarkan, mengatasi beberapa tantangan yang sudah ada sebelumnya, dan bahwa pandemi telah mempercepatnya.

1. Perkenalan
Tujuan dari makalah komentar ini adalah untuk mempertimbangkan
bagaimana Pendidikan Perawat akan terlihat setelah resolusi pandemi
COVID-19. Perpindahan ke pengiriman online Pendidikan Perawat,
khususnya di Inggris mungkin tidak dapat dihindari untuk menghadapi
beberapa tantangan yang ada sebelum COVID-19. Namun, pandemi telah
mempercepat transisi ini, memaksakan perubahan cara Pendidikan Perawat
disampaikan, hampir dalam semalam. Makalah ini membahas adopsi
teknologi yang cepat dan gerakan online yang dipaksakan, sebagai metode
untuk mendukung kelanjutan Pendidikan Perawat selama pandemi, dan
implikasi potensialnya untuk penyampaian program Pendidikan Perawat di
masa depan, tidak hanya di Inggris, tetapi di seluruh dunia. .
2. Tantangan yang sudah ada sebelum pandemi COVID-19
Keperawatan di seluruh dunia ditempatkan dengan baik untuk memberikan
kontribusi penting terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
yang diusulkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB, 2015). Ini adalah tindakan
strategis yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat secara global,
khususnya tujuan ketiga yang berfokus pada pencegahan dan penanggulangan krisis
kesehatan, pada gilirannya, mengurangi tingkat kematian. Pendidikan Perawat berperan
penting dalam agenda ini dan harus beradaptasi untuk mencerminkan pergeseran
lanskap perawatan kesehatan dan meningkatnya kompleksitas kasus. Di Inggris,
regulator profesional Perawat, Dewan Keperawatan dan Kebidanan (NMC), telah
mengembangkan standar baru untuk pendidikan dan praktik profesional (NMC, 2018),
yang menuntut perubahan kurikulum, menempatkan nilai pada pembelajar mandiri,
terampil dalam refleksi dan pemikiran kritis, sementara mahir dalam keterampilan klinis
dan pengambilan keputusan di berbagai pengaturan perawatan kesehatan.
Sementara itu, di Inggris, pengenalan juga titik masuk dan jalur karir
baru dan beragam ke dalam keperawatan (Pendidikan Kesehatan Inggris
[HEE], 2015), mendukung agenda partisipasi yang lebih luas sambil
memastikan bahwa tenaga kerja keperawatan Inggris mencerminkan
populasi yang dilayaninya. Perubahan lain yang dibuat termasuk keputusan
untuk mencabut pembatasan jumlah tempat Pendidikan Tinggi yang
tersedia, dengan tujuan agar Pendidikan Perawat 'berkelanjutan' dan
mengatasi kekurangan tenaga kerja (Komisi Willis, 2012;HE, 2015),
mengakibatkan peningkatan jumlah siswa. Pra-COVID-19, ketegangan
karena itu sudah ada di sekitar peningkatan tuntutan dan harapan Program
baru dan jumlah yang lebih tinggi dari Siswa memasuki Pendidikan Perawat
dari pendidikan yang beragam dan latar belakang sosial ekonomi.
3. Dampak COVID-19 pada Pendidikan Perawat
Merebaknya virus corona baru, COVID-19, telah menyebabkan keadaan
darurat kesehatan global yang luar biasa; skala luas dan efek yang
menghancurkan, masih belum diketahui. Upaya untuk mengendalikan virus
termasuk langkah-langkah isolasi sosial dan menghindari pertemuan sosial, yang
telah menyebabkan perubahan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada cara
orang tinggal dan bekerja di Inggris dan sekitarnya. Perawat dan tenaga
kesehatan lainnya telah berada di garis depan, menangani virus ini, di berbagai
layanan kesehatan dan tempat tinggal. Tragisnya, banyak dari mereka yang
menangani penyakit di garis depan telah meninggal.
Pandemi COVID-19 telah menyebabkan gangguan yang meluas terhadap

@mbhaslam

https://doi.org/10.1016/j.nedt.2020.104707
Diterima 29 Juni 2020; Diterima dalam bentuk revisi 3 November 2020; Diterima 30 November 2020
Tersedia online 5 Desember 2020 0260-6917/© 2020 Elsevier Ltd.
Hak cipta dilindungi undang-undang.
MB Haslam
Pendidikan Perawat (Swift dkk., 2020). Di Inggris, penguncian dan langkah-
langkah lanjutan untuk memastikan jarak sosial telah mengakibatkan
penghentian pengajaran berbasis kampus dan pekerjaan berbasis rumah yang
dipaksakan untuk Pendidik Perawat dan Mahasiswa Keperawatan. Kehadiran fisik
di lokakarya keterampilan dan simulasi telah dihentikan. Gangguan lebih lanjut
termasuk pemindahan beberapa Mahasiswa Keperawatan dan Pendidik Perawat
ke praktik klinis untuk berkontribusi terhadap respons nasional.
4. Di mana kita sekarang?: tanggapan terhadap pandemi COVID-19
Di Inggris, Mahasiswa Keperawatan, diberi kesempatan pada awal pandemi,
untuk 'memilih' pada Extended Clinical Placements (ECPs) yang memungkinkan
Mahasiswa Keperawatan untuk bergabung dengan daftar sementara (NMC, 2020)
dan untuk berkontribusi pada upaya Nasional melawan virus. Dalam kebanyakan
kasus, pekerjaan berbayar ini dilakukan oleh NHS Trust setempat, mendukung
tenaga kesehatan pada saat NHS berada di bawah tekanan yang meningkat
karena pandemi, sebagai pengganti jam penempatan dan pengalaman praktik.
Keputusan apakah akan 'memilih ikut' atau keluar dari ECP sangat rumit;
seringkali bergantung pada sejumlah faktor individu, sosial dan pendidikan;
manfaat dan tantangan yang dibahas secara luas di tempat lain (Swift dkk., 2020).
Tantangan tambahan bagi Pendidik Perawat pada waktu itu
termasuk penyediaan rute 'hanya teori' untuk memastikan bahwa bagi
mereka yang tidak dapat melakukan ECP dapat melanjutkan studi
mereka dari rumah (NMC, 2020). Perawat Pendidik merespons dengan
adopsi dan adaptasi yang cepat dari berbagai teknologi baru dan yang
sudah dikenal; meningkatkan penyediaan konten dan pelatihan online.
Kuliah kelompok besar dan sesi kelompok kecil telah digantikan oleh
kegiatan pengajaran online. Alat dan platform online telah digunakan
untuk mendukung pengembangan pengetahuan dan keterampilan inti,
mulai dari situs web dan forum online hingga aplikasi komunikasi. Alat
tersebut mudah diakses untuk beragam kebutuhan Pembelajar dan
banyak yang memberikan ruang untuk umpan balik dan refleksi waktu
nyata. Perawat Pendidik telah sibuk, membuat dan mengkurasi bahan
ajar asinkron seperti podcast, video, dan papan diskusi. Pengajaran
sinkron, sementara itu, seperti 'webinar' langsung,
Sementara sesi simulasi dan berbasis keterampilan praktis, yang
memungkinkan latihan keterampilan komunikasi klinis dan interpersonal
dalam lingkungan yang interaktif dan aman, sulit untuk ditiru secara online,
teknologi yang muncul seperti simulasi virtual menggunakan Augmented
Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) adalah sedang dieksplorasi dan memiliki
potensi untuk mengubah penyediaan.
5. Pembelajaran online: manfaat dan tantangan
Untuk Pendidikan Perawat di Inggris, langkah untuk mengadopsi
pembelajaran online mungkin selalu tak terelakkan meskipun pandemi telah
mempercepat ini. Manfaat pembelajaran online mengatasi beberapa tantangan
sebelumnya yang dibahas dalam makalah ini, menawarkan peluang untuk
mendidik peningkatan jumlah Mahasiswa Keperawatan melintasi batas waktu dan
geografis. Jika berhasil, aksesibilitas dan partisipasi dalam program sarjana
Keperawatan berpotensi meningkat karena berbagai strategi pembelajaran yang
beragam dan inklusif yang disediakan oleh pembelajaran online, sehingga
berkontribusi pada Agenda Partisipasi yang Lebih Luas dan perekrutan tenaga
kerja keperawatan di masa depan.
Saat ini, di tengah pandemi COVID-19, ada pemahaman bersama
tentang pentingnya belajar mengajar daring. Untuk memastikan
keberhasilan Siswa selama periode ini, bagaimanapun, harus ada komitmen
kolektif yang berkelanjutan untuk mengevaluasi metode, dan sumber daya
untuk, penyampaian dan jika mungkin, untuk menargetkan Siswa yang
gagal. Keberhasilan pembelajaran online tergantung pada 'kesepakatan'
dari Pendidik dan Siswa Perawat dan pertimbangan metode dan platform
pilihan Siswa, untuk memastikan bahwa pendidikan mereka
2
Pendidikan Perawat Hari Ini 97 (2021) 104707
pengalaman menjadi bermakna. Pelajar Keperawatan mungkin berisiko
mengalami atrisi ketika merasa tersingkir dari, atau cemas tentang, studi mereka
dan tidak memiliki dukungan pastoral dan akademis yang sesuai. Pelajar telah
melaporkan selama pandemi COVID-19, mengalami kesehatan mental yang buruk
karena perasaan terisolasi (Cao dkk., 2020) dan telah menyatakan ketidakpastian
seputar perkembangan dan penilaian mereka (Moawad, 2020). Bagi Siswa dengan
strategi pembelajaran yang tidak efektif, motivasi yang buruk, dan keterampilan
komunikasi yang berkurang, masalah ini dapat diperkuat dengan pembelajaran
berbasis rumah.
Untuk beberapa Mahasiswa Keperawatan, aktivitas pembelajaran online
asinkron mungkin sesuai dengan gaya hidup dan komitmen mereka saat bekerja
shift atau di sekitar keluarga mereka di rumah. Ada risiko bagi orang lain Namun,
bahwa pengurangan interaksi antara Perawat Pendidik dan Siswa dapat
mempengaruhi keterlibatan dan kepuasan Siswa. Oleh karena itu, untuk
memberikan pengalaman belajar online terbaik, upaya harus dilakukan untuk
mendorong dan mempertahankan keterlibatan melalui kehadiran instruktur.
Selanjutnya, metode pembelajaran kolaboratif dengan teman sebaya mendorong
dialog dan memfasilitasi pemahaman yang “lebih dalam”, pengembangan
keterampilan, dan konstruksi serta penerapan pengetahuan.
Perawat Pendidik mungkin juga mempertimbangkan pentingnya komunitas
virtual di samping penyampaian konten teoretis. Komunitas virtual
mempromosikan kolegialitas sambil menawarkan kesempatan untuk refleksi diri
melalui umpan balik 'real time'; penting untuk pengembangan identitas
profesional dan sosialisasi Mahasiswa Keperawatan ke dalam peran profesional.
Dari perspektif akademis, kurasi dan pemeriksaan sumber daya online oleh siswa
dapat berkontribusi pada penulisan singkat dan keterampilan berpikir kritis
sementara keterlibatan aktif dengan anggota komunitas lainnya berpotensi untuk
mengembangkan Pembelajar yang memiliki motivasi diri dan mandiri yang
selaras dengan standar pendidikan NMC (NMC, 2018). Komunitas online memiliki
potensi untuk mendukung peralihan Pelajar dari penerima informasi pasif,
menjadi peserta aktif, mendorong perubahan wacana seputar masalah
keperawatan saat ini.
Isu lain untuk dipertimbangkan dari perspektif Siswa termasuk
'kesenjangan digital' antara Siswa termiskin dan paling makmur, terutama
ketika membahas perluasan partisipasi. Masalah termasuk kendala
teknologi, seperti kualitas konektivitas internet untuk memungkinkan akses
ke sumber daya online dan kendala keuangan. Selain itu, penting bahwa
teknologi yang digunakan meningkatkan, bukan mengurangi, dari
pembelajaran, pengajaran dan penilaian dan bahwa metode teknologi
sepenuhnya selaras dengan tujuan dan konten pembelajaran kursus.
6. Pembelajaran online pasca pandemi COVID-19: transisi
permanen?
Selama masa-masa yang tidak pasti ini,Bridges' (2017)model transisi
psikologis menyediakan kerangka kerja yang berguna di mana efek
negatif dari perubahan dapat dipahami. Bagi siapa pun yang
mengalami perubahan, Bridges berpendapat bahwa ada tiga tahap
transisi; 1) Berakhir dan melepaskan; 2) Zona netral, di mana realitas
dan cara kerja lama telah hilang, tetapi cara-cara baru belum
sepenuhnya terbentuk dan; 3) Awal yang baru. Ada kemungkinan
bahwa COVID-19 adalah 'zona netral', di mana banyak yang telah
mengadopsi peran baru dan perubahan tanggung jawab, meskipun
belum memahami apa arti perubahan ini. Ini adalah 'psikologis no-
mans-land' antara cara kerja lama dan baru, yang belum terasa
nyaman. Selama tahap ini, tingkat kecemasan meningkat, sementara
motivasi dan produktivitas turun. Dengan lintasan pandemi yang masih
belum jelas,
Sejauh mana penyampaian Pendidikan Perawat diubah setelah COVID-19, bagi
banyak Institusi Pendidikan Tinggi, diragukan bahwa akan ada pengembalian
segera ke pendekatan sebelumnya, seperti yang ada sebelum pandemi. Akselerasi
baru-baru ini untuk mengadopsi teknologi untuk pembelajaran online, berarti
bahwa pekerjaan sekarang telah dilakukan untuk mengadaptasi sumber daya dan
konten untuk pengiriman online dan oleh karena itu kemungkinan besar
penyediaan akan tetap seperti ini, setidaknya sampai
MB Haslam
pandemi teratasi. Namun, ketidakpastian seputar COVID-19 membuat sulit untuk
memprediksi berapa lama perubahan apa pun yang disebabkan oleh gangguan tersebut
kemungkinan akan bertahan. Sementara langkah-langkah tentatif sekarang sedang
diambil untuk mengeluarkan Inggris dari penguncian, risiko 'lonjakan lebih lanjut' dari
virus, mungkin masih melihat kembalinya ke pembatasan yang lebih parah.
Setidaknya untuk masa mendatang, skenario yang mungkin adalah
bahwa Pendidikan Perawat akan memilih untuk mengadopsi
pendekatan 'pembelajaran campuran' yang terintegrasi, kembali ke
kampus untuk sesi tatap muka kelompok kecil, ketika aman untuk
melakukannya untuk sesi praktik. seperti pelatihan dan simulasi
berbasis keterampilan, sambil melanjutkan sesi online untuk
pengajaran kelompok yang lebih besar. Sejauh mana pengajaran dan
pembelajaran online menjadi tertanam jangka panjang ke dalam
kurikulum Pendidikan Perawat, bagaimanapun, akan tergantung pada
sejumlah faktor seperti pelatihan untuk Pendidik dalam adopsi dan
penggunaan teknologi saat ini dan yang muncul; ketersediaan sumber
daya pendidikan yang terbuka; serta tanggapan dan suara kolektif
Mahasiswa sebagai konsumen yang membayar. Penting bahwa
Pendidikan Perawat juga mendukung pengembangan komunitas
online,
Meskipun tingkat penuh dari perubahan yang dipaksakan ini tidak diketahui
saat ini, sangat penting bahwa Pendidik Perawat memimpin dalam menavigasi
periode ketidakpastian ini; kemudi menuju tahap ketigaJembatan (2017) model
dengan mempertimbangkan bagaimana pengajaran dan pembelajaran online
dapat terus bermanfaat bagi Pendidikan Perawat di dunia pasca-COVID-19.
Transisi permanen ke pengiriman online beberapa aspek Pendidikan Perawat
dapat mengatasi tantangan yang diangkat di awal makalah ini seperti pencabutan
batas jumlah siswa untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja; sambil
menawarkan strategi pengajaran dan pembelajaran yang beragam, mendukung
pelajar yang direkrut dari latar belakang sosial ekonomi yang lebih luas. Oleh
karena itu, penyedia Pendidikan Tinggi dan Pendidik Perawat di seluruh dunia
harus memandang pandemi COVID-19 sebagaipeluang daripada ancaman
terhadap penyampaian kurikulum; perencanaan masa depan dengan
Pendidikan Perawat Hari Ini 97 (2021) 104707
merefleksikan kekuatan, kebutuhan dan kesenjangan dalam pendekatan saat ini
dan mengurangi efek negatif masa depan dari pembelajaran online.
Deklarasi kepentingan bersaing
Tidak ada konflik kepentingan, keuangan atau lainnya.
Pengakuan
Tidak ada.
Referensi
Bridges, W., 2017. Managing Transitions, edisi ke-4. Penerbitan Nicholas Brealey, Boston,
kita.
Cao, W., Fang, Z., Hou, G., Han, M., Xu, X., Dong, J., 2020. Dampak psikologis dari
wabah COVID-19 pada mahasiswa di Tiongkok. Psikiatri Res. 287, 112934. https://
doi.org/10.1016/j.psychres.2020.112934.
Pendidikan Kesehatan Inggris, 2015. Meningkatkan Standar: Bentuk Kepedulian: Tinjauan tentang
Pendidikan dan Pelatihan Perawat Terdaftar dan Asisten Perawatan di Masa Depan.
Pendidikan Kesehatan Inggris, London. Tersedia di.http://hee.nhs.uk/wp-content/blogs.di
r/321/files/2015/03/2348-Shape-of-caring-review-FINAL.pdf.
Moawad, RA, 2020. Pembelajaran online selama pandemi COVID-19 dan akademik
stres pada mahasiswa. Revista Romaneasca pentru Educatie
Multidimensionala. 12 (1Sup2), 100–107.https://doi.org/10.18662/rrem/
12.1sup1/252.
Konsil Keperawatan dan Kebidanan, 2018. Perawat Masa Depan: Standar Kecakapan untuk
Perawat Terdaftar. NMC, London.
Konsil Keperawatan dan Kebidanan, 2020. Standar Kegawatdaruratan Keperawatan dan Kebidanan
Pendidikan. NMC.
Swift, A., Bank, L., Baleswaran, A., Cooke, N., Little, C., McGrath, L., Meechan-
Rogers, R., Neve, A., Rees, H., Williams, G., 2020. COVID-19 dan perawat mahasiswa:
pemandangan dari Inggris. J.klin. perawathttps://doi.org/10.1111/jocn.15298. Perserikatan
Bangsa-Bangsa, 2015. Resolusi diadopsi oleh Majelis Umum pada 25 September
2015. Dalam: Transforming Our World: Agenda 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan (A/
RES/70/1).
Komisi Willis, 2012. Kualitas dengan kasih sayang: masa depan pendidikan keperawatan.
Tersedia di:http://www.williscommission.org.uk/__data/assets/pdf_file/000
7/495115/Willis_commission_report_Jan_2013.pdfAmy_Tomlinson.