Makalah Dasar Dan Tujuan Pendidikan Isla - Ramlah
Makalah Dasar Dan Tujuan Pendidikan Isla - Ramlah
Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pemikiran Pendidikan Islam
Prodi Pascasarjana Konsentrasi Pendidikan Agama Islam
UIN Alauddin Makassar
Oleh:
Ramlah S (NIM: 80200223066)
Dosen Pemandu :
Prof. Dr.H. Muhammad Amri, Lc., M.Ag.
Dr. H. Afifuddin Harisah,Lc., M.Ag
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2024
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah Swt., karena limpahan Rahmat dan kasih
Saw., sebagai teladan bagi umat manusia terkhusus bagi umat Islam di muka
bumi ini.
Tak lupa pula ucapan terima kasih kami haturkan kepada Dosen
yang telah memberikan amanah kepada kami untuk menyusun makalah yang
berjudul “Dasar-Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam”. Kami haturkan pula
ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam
kekeliruan dan kekurangan. Oleh karena itu kami selaku pemakalah sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca untuk
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
1. KESIMPULAN......................................................................... 12
2. SARAN .................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan unsur terpenting bagi manusia untuk
besar mereka akan lebih tahu dan lebih mengerti akan terciptanya seorang hamba
yang beriman. Pendidikan Islam adalah usaha merubah tingkah laku individu di
tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana peserta didik akan dibawa.
Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan hidup
agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak mulia dan
beribadah kepada-Nya.
Dengan landasan yang kokoh dan kuat, tentu pada akhirnya akan dapat
berkualitas yang islami menurut Al-Qur'an, sosok teladan dalam menata kembali
B. RUMUSAN MASALAH
1
BAB II
PEMBAHASAN
س ُك ْم َوأَ ْه ِلي ُك ْم ن
َ ُارة ُ ََ َيا أَيُّ َها الَّذِينَ آَ َمنُوا قُوا أَ ْنف
َ اس َو ْال ِح َج
ُ َّارا َوقُودُهَا الن
ً
Terjemahannya : “Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan
bakarnya adalah manusia dan batu”. (At-Tahrim: 6)
1
Al-Qur’an, Surat An-Nisa’ Ayat 59, Yayasan Penyelenggara Penerjemah Penafsiran
Al-Qur’an, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Departemen Agama RI, 1989, hal. 128.
2
Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa seluruh urusan umat Islam
wajib berpegang teguh pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Dengan demikian dasar
dari pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah. Namun, kedua sumber
pendidikan Islam terbuka terhadap unsur ijtihad dengan tetap berpegang teguh
mengungkapkan landasan pendidikan Islam itu terdiri dari Al-Qur’an dan Sunnah
Nabi yang dapat dikembangkan dengan ijtihad 3 Ijtihad digunakan karena semakin
1. Dasar Pokok
Dasar pokok dari pendidikan Islam adalah Al Qur’an dan Sunnah.
Kedua sumber pendidikan Islam tersebut dapat ditemukan di dalamnya kata-
kata atau istilah-istilah yang pengertiannya terkait dengan pendidikan
a. Al-Qur'an
Al-Quran adalah “Kalam Allah yang diturunkan melalui malaikat
Jibril kepada hati Rasulullah dengan lafadz bahasa arab dan makna hakiki
untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan menjadi
2
A.D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Alma'arif. 1980.
hal. 41
3
Zakiyah Daradjat. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1996, hal. 19.
3
pedoman bagi manusia dengan petunjuknya serta merupakan ibadah bagi
yang membacanya”.
Umat islam sebagai suatu umat yang dianugerahkan Tuhan suatu
kitab suci Al-Quran, yang lengkap dengan segala petunjuk yang meliputi
seluruh aspek kehidupan dan bersifat universal.
Pada masa awal pertumbuhan Islam, Nabi Muhammada Saw
adalah sebagai pendidik pertama, telah menjadikan Al-Quran sebagai
dasar pendidikan Islam disamping Sunnah beliau sendiri. Kedudukan Al-
Quran sebagai sumber pokok pendidikan islam dapat dipahami dari ayat
Al-Quran itu sendiri.
b. As-Sunnah
Sunnah dapat dijadikan dasar pendidikan islam karena sunnah
hakikatnya tak lain adalah penjelasan dan praktek dari ajaran Al-Qurân itu
sendiri, disamping memang sunnah merupakan sumber utama pendidikan
4
islam karena Allah Swt menjadikan Muhammad Saw sebagai teladan bagi
umatnya. Seperti yang dijelaskan dalam firman-Nya dalam surat Al-Ahzab
sebagai berikut:
َم ْن اَ َرادَ الدُّ ْنيَا فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرادَ ْاْل َ ِخ َرةَ فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم َو َم ْن اَ َرادَه ُِما فَ َعلَ ْي ِه ِب ْال ِع ْل ِم
) َارى َو ُم ْس ِل ٌم ِ (ر َواهُ ْالبُخ َ
ُ سنَّةَ َر
س ْو ِل ِه ُ هللا َو
ِ اب َ َضلُّ ْوا اَبَدًا ِكت
ِ َس ْكت ُ ْم ِب ِه َما لَ ْن ت
َ تَ َر ْكتُ فِ ْي ُك ْم اَ ْم َري ِْن َما ا ِْن تَ ْم
) (ر َواهُ َحا ِك ْم
َ
5
Terjemahannya : “Shalatlah kalian sebagaimana kalian
melihat aku shalat” (HR. Al-Bukhari)
2. Dasar Tambahan
Selain Al Qur’an dan Sunnah, ada beberapa dasar yang bisa
dijadikan sebagai dasar tambahan dalam pendidikan Islam, diantaranya:
a. Ijtihad
Ijtihad di bidang pendidikan ternyata semakin diperlukan, sebab
ajaran islam yang terdapat dalam Al-Quran dan Al-Sunnah, hanya berupa
prinsip-prinsip pokok. Sedangkan sejak turunnya ajaran Islam kepada Nabi
Muhammad SAW sampai sekarang Islam telah tumbuh dan berkembang
mengikuti perkembangan zaman. Maka diperlukan usaha-usaha untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang berkembang.
Pendidikan sebagai lembaga sosial akan turut mengalami
perubahan sesuai dengan perubahan yang tejadi di masyarakat. Kita tahu
perubahan-perubahan yang ada di zaman sekarang atau mungkin sepuluh
tahun yang akan datang mestinya tidak dijumpai pada masa Rasulullah saw,
tetapi memerlukan jawaban untuk kepentingan pendidikan di masa sekarang.
Untuk itulah diperlukan ijtihad pada pendidik muslim. Ijtihad pada dasarnya
merupakan usaha sungguh-sungguh orang muslim untuk selalu berperilaku
berdasarkan ajaran Islam, manakala tidak ditemukan petunjuk yang jelas dari
al-Qur`an ataupun Sunnah.
Dengan demikian untuk melengkapi dan lebih mempermudah
terealisasinya ajaran islam itu sangat dibutuhkan ijtihad, sebab globalisasi
dari Al-Quran dan Hadits saja belum menjamin tujuan pendidikan islam akan
tercapai.
Usaha ijtihad para ahli dalam merumuskan teori pendidikan islam
dipandang sebagai hal yang sangat penting bagi pengembangan teori
pendidikan pada masa yang akan datang,
b. Maslahah Mursalah
6
Maslahah Mursalah yaitu “menetapkan peraturan atau ketetapan undang-
undang yang tidak disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah atas pertimbangan
penarikan kebaikan dan menghindarkan kerusakan”.
Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau
kegiatan selesai. Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mencapai suatu
tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan kearah mana peserta didik akan
dibawa. Tujuan pendidikan Islam secara umum adalah untuk mencapai tujuan
hidup muslim, yakni menumbuhkan kesadaran manusia sebagai makhluk Allah
SWT agar mereka tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berakhlak
mulia dan beribadah kepada-Nya.
Menurut Abdul Fatah Jalal, tujuan umum pendidikan Islam ialah
terwujudnya manusia sebagai hamba Allah. Jadi menurut Islam, pendidikan
haruslah menjadikan seluruh manusia yang menghambakan kepada Allah. Yang
dimaksud menghambakan diri ialah beribadah kepada Allah.
Islam menghendaki agar manusia dididik supaya ia mampu
merealisasikan tujuan hidupnya sebagaimana yang telah digariskan oleh Allah.
Tujuan hidup menusia itu menurut Allah ialah beribadah kepada Allah. Seperti
dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 :
7
Menurut al abrasyi, merinci tujuan akhir pendidikan Islam menjadi :
1. Pembinaan akhlak.
2. Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat.
3. Penguasaan ilmu.
4. Keterampilan bekerja dalam masyarakat.
4
Athiya Al – Abrosyi. Dasar –dasar Pokok Pendidikan Islam. Alih bahasa : Bustami A.
Gani Djohar Bahary. Jakarta : Bulan Bintang. 1970. Hal, 1-5.
5
Zakiah Daradjad, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara,
1995), hlm. 172
6
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam : Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2008. hal. 78
8
didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”
a. Berjiwa Tauhid
Tujuan pendidikan Islam yang pertama ini harus ditanamkan pada peserta
didik,sesuai dengan firman Allah:
7
Prof. H. M. Arifin M.Ed. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara. 1991. hal ; 38-39
8
A.D. Marimba. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Alma'arif. 1980. hal : 6
9
b. Takwa Kepada Allah SWT
Mewujudkan manusia yang bertaqwa kepada Allah merupakan tujuan
pendidikan Islam, sebab walaupun ia genius dan gelar akademiknya sangat
banyak,tapi kalau tidak bertaqwa kepada Allah maka ia dianggap belum/tidak
berhasil. Hanya dengan ketaqwaan kepada Allah saja akan terpenuhi
keseimbangan dan kesempurnaan dalam hidup ini. Allah berfirman:
d. Ulil Albab
Tujuan pendidikan Islam berikutnya adalah mewujudkan Ulil albab yaitu
orang-orang yang dapat memikirkan dan meneliti keagungan Allah melalui ayat-
ayat qauliyah yang terdapat di dalam kitab suci Al-Qur'an dan Ayat-ayat kauniyah
(tanda-tanda kekuasaan Allah) yang terdapat di alam semesta, mereka ilmuan dan
10
intelektual, tetapi mereka juga rajin berzikir dan beribadah kepada Allah SWT.
Firman Allah:
e. Berakhlakul Karimah
Pendidikan dalam Islam tidak hanya bertujuan untuk mencetak manusia
yang memiliki kecerdasan saja, tapi juga berusaha mencetak manusia yang
berahklak mulia. Ia tidak akan menepuk dada atau bersifat arogan (congkak)
dengan ilmu yang dimilikinya, sebab ia sangat menyadari bahwa ia tidak pantas
bagi dirinya untuk sombong bila dibandingkan ilmu yang dimiliki Allah, malah
ilmu yang ia miliki pun serta yang membuat ia sampai pandai adalah berasal dari
Allah. Apabila Allah berkehendak Dia bisa mengambil ilmu dan kecerdasan yang
dimiliki mahkluknya (termasuk Manusia) dalam waktu seketika. Allah
mengajarkan manusia untuk bersifat rendah hati dan berakhlak mulia. Allah
berfirman:
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia
(karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi
dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS.Luqman :18)
11
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
2. SARAN-SARAN
12
DAFTAR PUSTAKA
13