Anda di halaman 1dari 7
Selain itu, akblak yang baik akan mendapatkan balasan pahala dan akhlak yang buruk akan mendapatkan dosa. Adanya pahala dan dosa menunjukkan bahwa keuntungan berakhlak baik akan dirasakan ma- a baik ketika hidup di dunia maupun i akhirat; demikian pula sebalikaya. Janji pahala dan ancaman dosa merupakan faktor penting yang dapat menimbulkan motivasi yang sangat kuat kepada man untuk secara (erus-menerus mempertahankan akblak yang baik. Ada pun karakter tidak memiliki hal tersebut sehingga motivasi untuk tetap konsist n karakter yang baik tidak sekuat mempertahankan akhlak yang baik. Pendidikan akhlak dan pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai yang sama-sama menekankan pentingnya proses. Oleh karena itu, keduanya sangat mementingkan latihan dan pembiassan yang panjang, Dalam proses latihan yang panjang dan berkesinambungan itu, peserta didik diberikan kebebasan dan kesempatan untuk dapat memab merasakan, dan mengamalkan perbuatan perbuatan baik. Dengan cara ini, peserta didik akan dapat mengetahul, menciniai, dan mengerjakan perbuatan baik, sehingga perbuatan perbuatan balk yang dilaksanakan buah kesadaran bahwa kebaikan itt memang baik dan bermanfaat untuk dilaksanakan. Dengan demikian, peserta didik akan Tahir dari dapat merasakan kelegaan dan kebahagiaan manakala ia mat baik. Dal buat baik, pendidikan akhlak menjelaskan bah pu me- laksanakan perbu an ber nal kelegaan dan kebahi akelegaan dan kebaha- sgiaan tersebut akan diterima tidak saja ketika hidup di dunia tapi akan diperoleh juga di akhirat kelak. Ajaran ini, akan semakin memperkuat peserta didik untuk secara sungguh sungguh memahami, merasakan dan melaksanakan kebaikan, Hal ini, tidakditemukan dalam pendidikan karakter Pendidikan karakter dan pendidikan khlak sama-sama mene. karena itu, dalam Kankan pentingnya keteladan atau modeling. Ole pendidikan akhlak para pendidik dan penganjur kebaikan diharuskan untuk dapat dan harus tampil seb: panutan peserta didik, Bahkan, Al-Qur’an memberikan ancam: i tokoh te an yang menjadi yang sangat serius yang sangat mengerikan kepada pendidik atau penganjur kebaikan yang tidak mampu memberikan keteladan, Adapun dalam pendidikan karakter meskipun ada keharusan bagi pendidik atau p: penganjur untuk tampil sebagai tok adanya aneaman bagi mercka bila mereka tidak tampil sebagai (okoh hteladan; namun, tidak ditemukan teladan, = a Selain itu, akblak yang baik akan mendapatkan balasan pahala dan akhlak yang buruk akan mendapatkan dosa. Adanya pahala dan dosa menunjukkan bahwa keuntungan berakhlak baik akan dirasakan ma- a baik ketika hidup di dunia maupun i akhirat; demikian pula sebalikaya. Janji pahala dan ancaman dosa merupakan faktor penting yang dapat menimbulkan motivasi yang sangat kuat kepada man untuk secara (erus-menerus mempertahankan akblak yang baik. Ada pun karakter tidak memiliki hal tersebut sehingga motivasi untuk tetap konsist n karakter yang baik tidak sekuat mempertahankan akhlak yang baik. Pendidikan akhlak dan pendidikan karakter merupakan pendidikan nilai yang sama-sama menekankan pentingnya proses. Oleh karena itu, keduanya sangat mementingkan latihan dan pembiassan yang panjang, Dalam proses latihan yang panjang dan berkesinambungan itu, peserta didik diberikan kebebasan dan kesempatan untuk dapat memab merasakan, dan mengamalkan perbuatan perbuatan baik. Dengan cara ini, peserta didik akan dapat mengetahul, menciniai, dan mengerjakan perbuatan baik, sehingga perbuatan perbuatan balk yang dilaksanakan buah kesadaran bahwa kebaikan itt memang baik dan bermanfaat untuk dilaksanakan. Dengan demikian, peserta didik akan Tahir dari dapat merasakan kelegaan dan kebahagiaan manakala ia mat baik. Dal buat baik, pendidikan akhlak menjelaskan bah pu me- laksanakan perbu an ber nal kelegaan dan kebahi akelegaan dan kebaha- sgiaan tersebut akan diterima tidak saja ketika hidup di dunia tapi akan diperoleh juga di akhirat kelak. Ajaran ini, akan semakin memperkuat peserta didik untuk secara sungguh sungguh memahami, merasakan dan melaksanakan kebaikan, Hal ini, tidakditemukan dalam pendidikan karakter Pendidikan karakter dan pendidikan khlak sama-sama mene. karena itu, dalam Kankan pentingnya keteladan atau modeling. Ole pendidikan akhlak para pendidik dan penganjur kebaikan diharuskan untuk dapat dan harus tampil seb: panutan peserta didik, Bahkan, Al-Qur’an memberikan ancam: i tokoh te an yang menjadi yang sangat serius yang sangat mengerikan kepada pendidik atau penganjur kebaikan yang tidak mampu memberikan keteladan, Adapun dalam pendidikan karakter meskipun ada keharusan bagi pendidik atau p: penganjur untuk tampil sebagai tok adanya aneaman bagi mercka bila mereka tidak tampil sebagai (okoh hteladan; namun, tidak ditemukan teladan, = a in yang positif kepada lingkungan sekitarnya Be pendapat para ahli di atas, dap pendidikan jatlah dikatakan hahwa n yang dilakukan secara sadar tu peserta didik untuk megetahi hal-hal yang baik dan Iuhur, mencintainya, memiliki kom. petensi intelektual, berpenampilan menarik, dan memiliki kemauan yang keras untuk memperjuangkan kebaikan dan keluhuran seria ¢ mengambil keputusan secara bijak, sehingga ia mampu memberikan Kontribusi positif dalam kehidupan berbangs ara. Dengan demikian, hakikat pendidikan karakter adalah pendidikan nilai yang ‘membantu dan memfasilitasi peserta didikuntuk tumbuh dan kembang ‘menjadi manusia paripuma Ginsan karnil. ter merupakan ki dan terencana dalam memfasilitasi dan mem pat berne B. TUJUAN DAN FUNGSI PENDIDIKAN KARAKTER Secara prinsipiel, pendidikan karakter bertujuan membentuk sa yang tangguh, kompetiif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientast ilmu pengetahuan, dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh Jan takwa kepada Tuhan Yang Maba Esa berdasarkan Pancasila. Direktorat Pendidikan Tingai menyatakan bahwa Pendidikan karakter dilakukan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mull sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab, Secara operasional, pendidikan karakter bertujuan untuk mening: katkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan yang mengarah pada peneapaian pembentukan karakter atau akiilak mulia peserta di- dik seeara utuh, terpadu, dan seimbang, sesuai standar kompetens! lu- \didikan karakter diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, lai ka- i-hari lusan, Melalui p mengkaji dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai rakierdanakhlak mulia, sebin ud dalam perilaku sels Pendidikan karaktermembet .erdasanintelektual,emosional, Taina Megewang), Pendidikan Karakter Solua yang Tapa untuk Membangun Bangs, (Cot Jakarta Indonesia Heritage Foundation, 2007), h 93, tatp/faryfor techuml 2106 funget-dan-tujunn-pendidikan-bavak 1 blogspotcor @ & 2 TINJAUAN TEORETIS PENDIDIKAN KARAKTER A, PENGERTIAN DAN HAKIKAT PENDIDIKAN KARAKTER Pendidikan dalam bahasa Latin disebut educare; sccara konotatif ‘bermakna melatih. Dalam dunia pertanian dikenal istilah educere yang berarti menyuburkan; mengolah tanah menjadi subue agar tanaman dapat tumbub dengan baik dan menghasilkan sesual dengan yang diha- rapkan, Dengan demikian, pendidikan dapat dipahami sebagai usaha ‘mempersiapkan peserta didik agar dapat tumbuh kembang secara baik dan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondist yang di- hhadapi dalam menjalani kehidupannya, Dalam dunia pendigikan, terdapat dua istlah yang berdekatan dan aitu paeda k, Pacdago hampir sama bentuknya, ¥ ygie dan paedag asa berarti pendidikan, sementara itu paedagogiek berarti anak-anak. Pae gieseca ilmu pendidikan. Pas sberasal dati b iaberarti pergaulan den ast Yunani: diserap ke bahasa Indonesia men- ilmu pendidikan ialah dages jadi p mendidik Dalam Undang-Undang No, 20 Tahun 2008 tentang Sistem Pen- didikan Nasional dalam Pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar anak didik seca aktif mengemba al ket Nn potenst dirinya untuk memiliki kekuatan spir amaan, pe- ngendalian diti, kepribadian, kecerdasan, akblak mu TM Neal Parwanto, mu Pendidikan Te Rosdakarya Ost, 2007), 3. ts dan Prakti, (Bandung: PT Romaja dividu." Citi khas tersebut adalah asli, dalam artian tabiat atau watak asli yang mengakar pada kepribadian benda atau individu tersebut, dan merupakan mesin pendorong bagaimana seseorang bertindak, bersi kap, berujar, serta merespons sesuatu. Berdasarkan uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa karakter ‘merupakan sekumpulan tata nilai yang tertanam atau terinternalisasi dalam jiwa seseorang yang membedakannya dengan orang lain serta ‘menjacii dasar dan panduan bagi pemikiran, sikap, dan perilakunya. De- ingan demikian cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang ditampilkan, oleh seseorang merupakan gambaran karakter seseorang yang dapat di- Tacak dari proses internalisasi nial yang dialaminya. Lickona mendefinisikan pendidikan karakter set sungguh-sunggub untuk m bertindak dengan landasa rut Lickona mengandung tiga unsur pokok, yaitu mengetahui ke (knowing the good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan mela- kuikan kebaikan (doing the good). Senada dengan itu, Alb takan bahwa pendidikan karakter adalah diberikannya tempat bagi ke bebasan individu dalam menghayati nilal-nilal yang dianggap sebagai baik, luhur, dan layak diperjuangkan sebagai pedoman bertingkah la: ku bagi kehidupan pribadi bechadapan dengan diri ai upay ami, ped yang Jan nbantu seseorang men nilai-nilai ctis, Pendidikan karakter menu Tuan. Adapun Khan mendefer Kegiatan yan dan terenca isikan pendidikan karakter sebagai proses dilakukan dengan segala daya dan untuk mengarahkan anak didik. Pendidikan karakter juga merupakan proses kegiatan yang mengarah pada peningkstan kualitas pendidikan dan pengembangan budi harmoni yang selalu me- ngajarkan, membimbing, dan membina setiap manusia untuk memi- liki kompetensi intelektual, karakter, dan keterampilan menarik.” Se- mentara itu, Ratna Megawangi menyatakan bahwa pendidikan karakter paya secara sadar adalah sebuah usaha nuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil kepurusan dengan bijak dan mengaplikasikan hal tersebut dalam kehi- n sehari-hariny mereka dapat memberikan sumbang. TSAbdul Majd & Dian Andayani, Lg. Ci eri Gunawn, Pendidia Karater Konaep dan Inpworentai Barlungs Alfa, Thomas Lickona, Kducating For Character: Hove Que Schoo Response Tinta Rooks, 192) ‘Hon Koekoema A.Op cit 5, Yala Khan, Pididihan Kanakter Berbasis Potensi Dir, (Vogyakarta: Pelang) Publi shung, 2010). 34 “an Teach Respect and 2 a anata Lak Penerbie (iv dat PRENADIMEDIA Gow ‘ma pnospraasarcsa com Konsep dan Implementasinya a 2 Dra. Hj. Aisyah M. Ali, M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai