Anda di halaman 1dari 13

NILAI-NILAI PENDIDIKAN AHLAK DALAM SIRAH NABAWIYYAH KARYA

SYEKH SHAFIYYURRAHMAN AL MUBARAK URI


(TERJEMAH KITAB AR-RAHIQ AL-MAHTUM)

Hafit, Abdul Majid1, Faisal Kamal2


Prodi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan,
Universitas Sains Al-Qur’an (UNSIQ) Jawa Tengah
hafittok99@gmail.com

INFO ARTIKEL Abstrak


Kata Kunci : Artikel ini bertujuan untuk: 1)Untuk mengetahui apa
Pendidikan Akhlak, Sirah yang dimaksud dengan nilai-nilai pendidikan akhlak. 2) Untuk
Nabawiyyah mengetahui isi dari kandungan kitab sirah nabawiyah karya
Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri. 3) Untuk mengetahui nilai-
nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab sirah
nabawiyah karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri.
Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif bersifat
liberary research.Teknik pengumpulan data menggunakan
metode dokumenter. Kemudian menggunakan teknik analisis
isi dan penyimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Nilai-nilai
pendidikan akhlak sebagai makna, atau pesan mulia yang
dapat menjadi dasar atau patokan dalam membiasakan
seseorang agar melakukan perbuatan-perbuatan atau tabiat
baik sesuai nilai-nilai yang ada dalam Sirah Nabi Muhammad
SAW. 2)Nilai-nilai pendidikan akhlak yang terkandung dalam
Sirah karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri yaitu beberapa
bentuk pendidikan akhlak diantaranya pendidikan akhlak
dalam hubungannya dengan Allah swt, pendidikan akhlak
dalam hubungannya dengan diri sendiri, dan pendidikan
akhlak dalam hubungannya dengan sesama manusia dan
metode pendidikan akhlak yang meliputi metode keteladanan,
pembiasaan, nasihat, cerita, motivasi dan hukuman. 3) Nilai-
nilai pendidikan akhlak yang terdapat dalam kitab sirah
nabawiyah karya Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri yaitu nilai-
nilai pendidikan Akhlaq terhadap Allah, nilai-nilai pendidikan
Akhlak terhadap diri sendiri dan nilai-nilai pendidikan Akhlak
terhadap sesama.
Pendidikan Akhlak, Sirah Nabawiyyah

1
ARTICLE INFO ABSTRACT
Keywords : This article aims to: 1) To find out what is meant by
Moral Education, Sirah the values of moral education. 2) To find out the contents of
Nabawiyyah the Sirah Nabawiyah book by Shafiyyurrahman al-
Mubarakfuri. 3) To find out the values of moral education
contained in the Sirah Nabawiyah book by Shafiyyurrahman
al-Mubarakfuri.
This article uses a qualitative approach that is
liberary research. Data collection techniques use the
documentary method. Then using content analysis
techniques and conclusions.
The results of the research show that: 1) The values
of moral education as a meaning, or a noble message that can
be the basis or benchmark in accustoming someone to do
good deeds or character according to the values contained in
the Sirah of the Prophet Muhammad SAW. 2) The values of
moral education contained in the Sirah by Shafiyyurrahman
al-Mubarakfuri, namely several forms of moral education
including moral education in relation to Allah SWT, moral
education in relation to oneself, and moral education in
relation to fellow human beings and methods of moral
education which includes exemplary methods, habituation,
advice, stories, motivation and punishment. 3) The values of
moral education contained in the book of sirah nabawiyah by
Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri are the values of moral
education towards Allah, the values of moral education
towards oneself and the values of moral education towards
others.

2
A. Pendahuluan Dapat kita ketahui bahwa kehidupan
Az-Zarnuji menjelaskan remaja sekarang ini bersamaan dengan
pendidikan akhlak merupakan proses terjadinya pergeseran nilai di tengah-tengah
menumbuhkan akhlak mulia serta masyarakat sebagai dampak globalisasi dan
meninggalkan akhlak tercela dan wajib era informasi, dan seiring dengan pesatnya
mengetahui perilaku hati yang perkembangan ilmu pengetahuan dan
dibutuhkan dalam setiap keadaan, seperti teknologi, banyak sekali hal-hal negatif
tawakal, al-inabah, takwa, ridha, daln yang secara sadar maupun tidak sadar ikut
lainnya. mempengaruhi pola hidup masyarakat. Hal
Pada intinya pendidikan akhlak ini dapat diketahui dari berbagai peristiwa
dalam Islam dapat di artikan sebagai yang terjadi, yang menunjukkan
latihan mental dan fisik. Latihan tersebut penyimpangan terhadap nilai-nilai yang
dapat mencetak manusia yang berbudaya terdapat di dalam alQur’an. Kemudian
tinggi untuk melaksanakan minimnya pengetahuan masyarakat
kewajibannya dan mempunyai rasa terhadap kisah teladan Nabi Muhammad
tanggung jawab sebagai hamba Allah. SAW yang termaktub dalam al-Qur’an.
Pendidikan akhlak dapat menjadi sarana Banyak anak-anak bangsa yang
untuk membentuk karakter akhlakul kurang mengenal Nabinya (sebagai
karimah. Sehingga pribadi yang teladan), sebagian besar dari mereka lebih
berakhlak baik nantinya akan menjadi memilih sosok lain sebagai idola seperti
bagian dari masyarakat yang baik pula. artis Kpop, tokoh-tokoh pahlawan fantasi,
Nabi Muhammad SAW sebagai sinetron, dan lain sebagainya, padahal
pembawa risalah Islam telah belum tentu orang-orang yang diidolakan
mengabarkan bahwa salah satu tujuan tersebut akan memberikan dan membentuk
Beliau SAW diutus adalah untuk dirinya menjadi muslimang sebenarnya.
menyempurnakan akhlak yang mulia. Rendahnya akhlakul karimah sering
kali tidak hanya terjadi pada kalangan
Beliau SAW merupakan teladan bagi
muda, tetapi terjadi juga di kalangan orang
umat manusia sekaligus sebagai manusia
dewasa. Seperti yang kita ketahui
terbaik yang pernah ada di bumi. Keluasan
merebaknya kasus Korupsi, Kehamilan
suri tauladan Rasulullah SAW mencakup
pranikah, Aborsi, meningkatnya
semua aspek kehidupan.

3
kriminalisme, pelanggaran hak asasi al-Mubarakfuri dalam Sirah Nabawiyahnya
manusia, kerusakan lingkungan yang terjadi (Ar Rahiq Al-Makhtum Perjalanan Hidup
diberbagai pelosok negri, tawuran yang Rasul yang Agung Muhammad SAW dari
terjadi dikalangan remaja, kekerasan dan Kelahiran Hingga Detik-detik Terakhir),
kerusuhan, itu semua merupakan dampak yaitu ungkapan tentang Risalah Rosulullah
dari gaya hidup bebas. SAW kepada manusia. Karya ini
Untuk memurnikan kembali kondisi merupakan salah satu buku yang istimewa
yang sudah tidak sesuai dengan ajaran dari sisi pengupasan sejarah, manhajnya, ini
Islam, upaya yang dapat dilakukan adalah berisi bukan sekedar untuk mengetahui
dengan kembali kepada nilai-nilai yang peristiwa-peristiwa historis, dan kasus-
terkandung di dalam al-Qur’an dan sunnah kasus menarik semata seperti halnya dalam
Nabi SAW yaitu berupa pendidikan akhlak buku tokoh-tokoh serta bukan dongeng
yang baik berdasarkan ketentuan Allah semata, akan tetapi lebih jauh mengkaji
SWT dan Nabi SAW serta menanamkan kitab ini untuk mendapatkan gambaran
nilai-nilai tersebut secara intensif. tentang hakikat Islam yang tercermin dalam
Banyak sekali rujukan untuk diri pembawanya yakni Nabi Muhammad
dijadikan pedoman bagi umat muslim Saw, buku tersebut juga telah mendapat
dalam rangka pembelajaran, pembentukan, sertifikasi Internasional sebagai buku Sirah
serta pembinaan akhlak yang mulia selain Nabi terbaik di dunia. Berdasarkan
al-Qur’an dan hadits Nabi SAW, karya- pernyataan di atas penulis tertarik untuk
karya para ulama muslim merupakan menggali, membahas, dan mendalami lebih
sumber yang dapat dijadikan rujukan jauh tentang karya Syeh Shafiyyurrahman
mengingat ulama dalam karyanya menukil al-Mubarakfuri yang merupakan tokoh dan
nash-nash yang terdapat dalam al-Qur’an ulama’ besar dari India.
dan hadits Nabi SAW seperti buku atau Biografi singkat penulis sirah
kitab sejarah karya-karya yang di dalamnya nabawiyah adalah Shafiyyurrahman bin
memuat kisah-kisah biografi dan kehidupan Abdullah bin Muhammad Ali bin Abdul
Nabi Muhammad SAW. Mu'min bin Faqirullah Al Mubarakfuri.
Penulis melihat bahwa dalam sejarah Beliau lahir pada 6 Januari 1943 M di
dan biografi kehidupan Rasulullah SAW Mubarakpur, India. Gelar Al-Mubarakfuri
khususnya dalam karya Shafiyyurrahman

4
diperolehnya karena beliau lahir di kota mudah dipahami oleh orang awam sekali
Mubarakfur, India. pun. beliau wafat pada hari jum’at, 1
Beliau sudah mempeljari Al Qur’an Desember 2006 / 10 Dzulqa’dah 1427 H.
sejak masih kanak-kanak, dilanjutkan Sirah Nabawiyah karangan Syaikh
menimba ilmu ke Madrasah Darut Ta'lim di Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri telah
Mubarakpur (1948). Setelah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa.
menyelesaikan pendidikan formal, beliau Di Indonesia sendiri, buku ini juga telah
banyak menghabiskan waktu untuk diterjemahkan oleh beberapa penerbit agar
mengajar, berkhotbah, dan menyampaikan buku ini mudah di dipahami oleh
kajian umum serta berdakwah di daerah masyarakat indonesia.
Allahabad. B. Metode
Berikut beberapa karya-karya beliau Artikel ini menggunakan
yang hingga kini masih terasa manfaatnya pendekatan kualitatif dimana jenis
kaum muslimin diseluruh dunia yaitu penelitianya bersifat liberary research.
Syarah singkat dari kitab hadis ternama; Teknik pengumpulan data menggunakan
Bulughul Maram karangan Ibnu Hajar Al- metode dokumenter. Kemudian sumber
Asqalani. Raudhah Al-Anwar fi Sirah An- data diperoleh dari data primer Kitab
Nabi Al-Mukhtar Shallallahu „alaihi wa Sirah Nabawiyah karya Syaikh
Sallam, sebuah kitab ringkas mengenai Shafiyurrahman al-Mubarakfury dan
perjalanan hidup Rasulullah Saw. Ketika data sekunder (buku-buku yang relevan
Bulan Terbelah, Sejarah Mekkah Al- dengan pendidikan akhlak). Adapun
Mukarramah, Sejarah Madinah Al- teknik analisis yang digunakan adalah
Munawwarah dan Ar-Rahiq Al-Makhtum. teknik berfikir indukatif yaitu melakukan
Kitab Ar-Rahiq Al Makhtum interprestasi data dan menarik
merupakan salah satu karyanya yang kesimpulan akhir, berdasarkan hasil
fenomenal, pernah menjadi juara 1 di ajang penelitian dalam bentuk. Kemudian
Lomba Penulisan Sirah pada tahunn 1396 menggunakan teknis analisis isi (Content
H. Selain berbobot ilmiah, Sirah analysis) dengan mencari isi kandungan
Nabawiyah yang ditulisnya begitu dari buku yaitu nilai-nilai pendidikan
sistematis, lengkap, kalimatnya indah, dan akhlak yang terdapat pada buku sirah
gaya penulisannya pun ringan sehingga

5
nabawiyah karya syekh Safiyyurrahman dalam kehidupan kita sehari-hari. Di
Al mubarakfuri. dalam buku ini juga terdapat kupasan
C. Pembahasan menarik mengenai sejarah kehidupan
1. Karakteristik kitab Sirah Nabawiyah bangsa Arab; kehidupan agama,
karya syeh Saffiyyurahman Al sosial, budaya, politik, ekonomi, letak
Mubarakfuri georafisnya, suku-sukunya dan
Dengan buku Sirah Karangan beberapa kerajaan yang ada saat itu.
Syehk Saffiyurahman Al Mubarakfuri Dipaparkan pula sisi kehidupan
kita dapat menggali informasi secara Rasulullah SAW secara lengkap dan
rinci dan gamblang mengenai riwayat terperinci kemudian ditutup dengan
hidup Rasulullah SAW. Sirah beliau pemaparan detik-detik terakhir
dipaparkan sejak dari menjelang kehidupan beliau.
kelahirannya, lingkungannya, Nilai tambah buku ini: Analisis
kehidupannya sebelum menjadi sejarah yang tajam dengan
Rasul, bagaimana diutus, argumentasi yang akurat Konversi
kehidupannya di tengah masyarakat, semua kejadian dalam tahun Hijriah
hingga kepada hal yang sekecil- ke dalam tahun Masehi Diedit secara
kecilnya. Tidak sampai situ saja, ketat oleh tim muraja‟ah dan editor
bahkan sirah beliau mencangkup Penguasaan penulis di bidang hadits,
semua hal- hal yang bersifat ukhrawi membuat beliau sangat jeli di dalam
dan duniawi, seperti : persoalan memilah dan memilih hadits serta
Ibadah, Muamalah, Sosial dan masih mengkritisinya. Menjaga dengan
banyak lainya, hal tersebut sangat amanah ilmiah di dalam
menunjukan bahwa sirah Beliau penerjemahan Diterjemahkan dari
sangat lengkap. Sebagai seorang buku asli yang telah direvisi sendiri
muslim pastinya sangat oleh pengarangnya sehingga otomatis
mengutamakan membaca buku sirah banyak tambahan yang bermanfaat
Rosulullah SAW, supaya bisa dan penghapusan hal-hal yang tidak
meneladani sifat dan kehidupan diperlukan Dilengkapi dengan peta
beliau dalam segala hal, mengambil lokasi yang sudah direvisi Dengan
pelajaran (ibrah), dan menerapkan demikian, buku ini amat layak untuk

6
dimiliki dan dijadikan sebagai salah diutus pada saat manusia berada
satu rujukan penting dalam literatur dalam kondisi kehidupan yang paling
perpustakaan Islam. buruk.
2. Nilai -nilai Pendidikan Akhlak yang Dengan belajar dan membaca
terkandung dalam Sirah nabawiah. sirah nabawiyah kita dapat
Sebagai seorang muslim kita mengetahui bagaimana Rasulullah
wajib memahami dan mendalami isi memulai dakwah, bagaimana
yang ada di dalam Al – Qur’an, berpindah dari satu fase ke fase
termasuk kisah Nabi dan Rasul-Nya. berikutnya. Hingga Allah
Di dalamnya terdapat petunjuk, sempurnakan agama Islam dan Allah
pelajaran dan peringatan bagi orang- sempurnakan nikmat-Nya kepada
orang yang meneladani dan mengikuti kaum muslimin. Kitab Ar-Rahiq Al-
jejak yang telah beliau ajarkan. Makhtum sebagai salah satu kitab
Rasulullah Saw adalah teladan yang sirah nabawiyah yang berkenaan
baik. tentang kehidupan Rasulullah Saw
Beliau memiliki akhlak yang yang dapat ditemukan kejadian demi
agung dan berbudi pekerti yang luhur, kejadian peristiwa yang dialami
beberapa sifatnya antara lain : bersifat Rasulullah.
keras kepada orang kafir, lemah a. Kisah Teladan Rosulullah SAW
lembut kepada orang beriman, Dari cerita yang teurai dalam
pemaaf, suka bermusyawarah dan kitab tersebut dapat kita temukan
tawakal kepada Allah. Sudah keluhuran akhlak Rasulullah yang
sepantasnya kita sebagai umatnya dapat kita jadikan teladan.
untuk senantiasa meneladani Rasulullah saw diistimewakan
keluhuran akhlak Rasulullah Saw. dengan kefasihan lisannya,
Sirah nabawiyah merupakan salah keindahan retorikanya, hal ini
satu tanda kenabian Muhammad merupakan letak keutamaannya
Rasulullah Saw. dengan sirah juga akhlaknya yang mulia
nabawiyah dapat diketahui jalan ideal berperangai luwes, jelas lafazhnya,
dalam menjayakan Islam seperti yang ringkas bicaranya, benar
ditempuh oleh Rasulullah Saw. beliau maknanya, tanpa dibuat-buat.

7
Rasulullah saw menguasai manusia yang paling rendah hati
berbagai macam Bahasa dan dan paling jauh dari kesombongan,
logatnya orang-orang Arab. beliau melarang para sahabatnya
Beliau adalah orang yang berdiri untuk menghormatinya.
paling jauh dari kemarahan dan Beliau mengunjungi orang-orang
orang yang paling cepat ridha. miskin dan duduk bersama orang-
Sifat kedermawanan dan orang fakir, menghadiri undangan
kemurahan hati beliau benar-benar hamba sahaya, duduk di antara
tidak ada tandingannya; seperti sahabatnya seakan-akan beliau
pemberian orang yang tidak takut salah satu dari mereka.
miskin. Ibnu Abbas berkata, Beliau adalah orang yang
”Nabi adalah orang yang paling paling menepati janji, suka
dermawan dan lebih dermwan lagi menyambung tali silaturahim,
ketika di bulan Ramadhan ketika orang yang pengasih dan
Jibril menemuinya. Kemurahan penyayang terhadap orang lain.
hati Rasulullah Saw dalam Orang yang paling baik dalam
memberikan suatu kebaikan lebih bergaul dan berprilaku, tidak
cepat daripada angin yang bertiup berkata buruk, tidak suka mencela,
kencang. Jabir berkata,”Rasulullah tidak bersuara keras saat di pasar.
saw tidak pernah dimintai sesuatu Beliau tidak membiarkan
kemudian dia berkata,‟Tidak‟.” seseorang berjalan di belakangnya,
Rasulullah adalah orang beliau suka membantu orang yang
yang paling adil, orang yang paling membantunya.
menjaga kehormatan, paling tepat Beliau selalu mensyukuri
perkataannya, paling dapat nikmat walaupun sedikit. Tidak
menjaga amanah. Sebelum mencela sesuatu, tidak ada yang
diangkat menjadi Nabi, Beliau bisa meredakan kemarahannya
dikenal sebagai al-Amin (yang apabila kebenaran di hujat
terpercaya), dan dijadikan sebagai sehingga beliau memenangkannya,
pemutus perkara pada masa apabila menunjuk pada sesuatu,
jahiliyah. Nabi saw adalah beliau menunjuk dengan seluruh

8
jarinya, apabila kagum terhadap baiknya. Allah Swt berfirman
sesuatu beliau membalikkan kepadanya didalam Q.S Al
tangannya, apabila marah beliau Qalam : 4 sebagai pujian
menghindar dan berpaling, dan terhadapnya :
apabila bahagia beliau ٍ ُ‫ك لَ َع ٰلى ُخل‬
‫ق َع ِظي ٍْم‬ َ َّ‫َواِن‬
menundukkan pandangannya. Artinya : “Dan sesungguhnya
Beliau selalu menahan kamu benar-benar berbudi
lisannya kecuali hal-hal yang pekerti yang agung.” (QS. Al-
bermanfaat baginya, Qalam:4)
mempersatukan para sahabatnya b. Nilai-nilai Pendidikan Akhlak
dan tidak memecah belah Nilai-nilai pendidikan akhlak
persatuan mereka, menghormati yang dapat ditemukan pada
orang yang terhormat pada setiap pembahasan dalam kitab tersebut
kaumnya, dan memberi wewenang diantaranya adalah: nilai takwa,
kepadanya untuk mengatur kejujuran, adil, amanah, berpikir
kaumnya. Memberi peringatan positif, bekerja keras, saling
kepada orang-orang dan menjaga menyayangi, peduli sosial,
diri. Beliau selalu menanyakan menjaga persaudaraan, berani
sahabat-sahabatnya tentang membela kebenaran, tolong
permasalahan mereka, memuji menolong, toleransi, dan
kebaikan dan membenarkannya, musyawarah yang kesemua nilai
mencela kejelekan dan tersebut adalah yang sudah
menghinakannya, sederhana, tidak melekat pada Nabi Muhammad
suka menyelisih, tidak kikir dalam Saw.
menyampaikan kebenaran dan Risalah Rasulullah pertama
tidak pula melampaui batas. adalah bertakwa kepada Allah.
Secara global Nabi Karena, tanpa adanya rasa takwa
Muhammad Saw memiliki sifat- kepada Allah, hidup manusia tidak
sifat yang sempurna yang tak ada berarti dan tidak ada artinya.
bandingnya. Allah Swt telah Apapun harta yang dipunya,
mendidiknya dengan sebaik- apapun kedudukan yang dicapai,

9
semua itu hanyalah main-main kepada peserta didik. Pendidik
ketika tidak bersama dengan rasa tidak boleh dengan mudah
ketakwaan dan pengabdian kepada menduga kepada peserta didik
Allah. Dengan demikian, Allah yang tidak paham akan
Swt senantiasa mengajak kita pembelajaran disebabkan karena
untuk selalu bertakwa dan kebodohan. Bisa jadi peserta didik
beribadah kepada-Nya agar tidak memahami dikarenakan cara
kehidupan manusia penuh berkah pendidik yang tidak dipahami oleh
dan manfaat khususnya bagi peserta didik secara keseluruhan.
dirinya dan orang lain. Berpikir Sikap adil adalah akhlak
positif dengan senantiasa yang mulia, sifat yang agung,
berhusnudzon adalah akhlak dicintai semua orang, dan
Rasulullah yang dicontohkan memberikan harapan bagi orang-
kepada kita. orang yang disakiti. Allah
Ketika senantiasa berpikir menyuruh kita untuk senantiasa
positif hal tersebut akan membuat bersikap adil dalam kehidupan
keadaan yang tidak menyenangkan sehari-hari. Sifat adil bisa kita
pun dilihat sebagai bagian kecil contoh dari Rasulullah yang
belaka. Dimana dan kemana pun senantiasa memberi perhatian
kita berada, kita akan selalu besar dalam mengajarkan nilai
senantiasa ceria dan bersyukur keadilan kepada para sahabatnya.
kepada Allah. Berpikir positif atau Rasulullah tidak pernah kompromi
husnudzon harus kita terapkan terhadap penegakkan hukum
kepada Allah, diri sendiri, maupun sekalipun ada permohonan untuk
kepada sesama. Berpikir positif pengampunan bagi yang
akan menjauhkan kita dari rasa bersangkutan.
dengki atau curiga terhadap Rasulullah senantiasa
apapun. Seorang pendidik haruslah menegakkan hukum dan keadilan
senantiasa mengedepankan bagi siapapun. Maka dari itu,
prasangka yang baik dalam keadilan Rasulullah menjadi
melaksanakan pembelajaran contoh ideal dan teladan untuk

10
setiap orang yang diberi tanggung terciptanya pembelajaran yang
jawab mengurusi perkara orang dilandasi kejujuran dan rasa adil.
banyak sebagai pemimpin maupun Dalam Islam manusia adalah
seorang guru. Perlakuan yang makhluk sosial yang
berbeda dan tidak adil terhadap membutuhkan orang lain sehingga
peserta didik, menyebabkan tidak akan bisa hidup seorang diri
terjadinya saling memusuhi di tanpa adanya bantuan dari
antara mereka, dan akan tercipta saudaranya sendiri. Manusia harus
jurang pemisah antara guru dan menjalin hubungan bermasyarakat
peserta didik lainnya yang dengan baik bersama manusia
terzalimi. Oleh sebab itu, seorang lainnya. Saling membantu dan
pendidik harus konsisten gotong royong jika salah satu
menerapkan sikap adil di antara diantaranya mengalami kesulitan.
peserta didiknya supaya rasa Selain itu, sebagai makhluk sosial
persaudaraan dan saling cinta kita juga harus memperdulikan
membudaya di antara mereka. orang-orang yang kurang mampu
Selain itu, perwujudan sikap adil dalam urusan dunia. Hal yang bisa
seorang guru hendaknya tidak dilakukan adalah dengan
terbatas ketika mengajar di ruang- mengeluarkan sedekah untuk
ruang kelas saja, tapi yang paling mereka dengan rasa ikhlas tanpa
penting adalah ketika memberi mengharap imbalan dan ingin
nilai dan peringkat kelas pada dipuji merupakan perbuatan baik
siswa pun hendaknya seorang sebagai dasar kepedulian. Seperti
pendidik memberi nilai dengan halnya Nabi Muhammad Saw yang
adil dan tidak subyektif karena berhasil menyatukan orang-orang
faktor kedekatan maupun yang berbeda dalam suku dan latar
hubungan kekeluargaan. Dengan belakang sosial, yakni kaum
demikian, nilai keadilan dapat Muhajirin dan kaum Ansorin yang
senantiasa diterapkan kepada menjadikannya sebagai kekuatan
peserta didik oleh guru agar untuk membangun Madinah. Spirit
itulah, yang perlu diteladani umat

11
Islam di Indonesia khususnya agar mengandung semua makna hidup
tidak mudah tercerai berai karena yang sebenanrnya. Dengan
berbagai konflik kepentingan. demikian, hal ini dimaksudkan
Dengan demikian, kita harus agar seorang mukmin memiliki
saling menyayangi dan berbuat rasa kepercayaan pada diri sendiri
baik. Dengan begitu kita bisa jika ingin belajar,berpikir, dan
mendapatkan manisnya iman bekerja keras dengan terus
dengan syarat kita melakukan meneladani akhlak dan
sesuatu hanya karena Allah Swt. kepribadian Nabi Muhammad Saw
Nabi Muhammad Saw dikenal Untuk itu nilai-nilai pendidikan
sebutan Al-Amin, yang artinya akhlak pada Nabi Muhammad Saw
terpercaya. Bahkan gelar ini beliau harus senantiasa kita
peroleh ketika usianya masih implementasikan, baik di
sangat belia. Dalam kesehariannya lingkungan keluarga, masyarakat,
Nabi Muhammad belum pernah maupun sekolah agar terciptanya
berbohong dan merugikan orang- kehidupan yang baik yang dihiasi
orang disekitarnya. dengan akhlaqul karimah.
Rasulullah adalah suri D. Penutup
tauladan yang telah ditunjuk Allah Kesimpulan
untuk diikuti dan ditaati. Oleh Dari pembahasan pada bab dan
karena itu sudah sepantasnya sub bab sebelumnya, dapatlah ditarik
seorang mukmin mencintai dan kesimpulan, bahwa dalam Sirah
mentaatinya. Karena dengan Nabawiyah (ar-Rahīq al-Makhtūm)
kecintaan dan ketaatan kepada karya Syeikh Shafiyyurrahman al-
Rasulullah akan membuahkan Mubarakfuri terkandung empat
kehidupan yang baik, kehidupan macam nilai pendidikan akhlak.
yang sesuai dengam fitrah Pertama, nilai pendidikan
manusia, karena apa-apa yang akhlak terhadap Allah yang meliputi
dibawa oleh Rasulullah Saw aspek keimanan Tauhid, cinta kepada
adalah yang terbaik untuk Allah Swt, Takut Kepada Allah,
kemashlahatan manusia yang

12
ibadah, Sabar, Raja', Tawadhu, dan akhirat hendaknya kita
Syukur, dan Tawakal. mengambil nilai-nilai pendidikan
Kedua, nilai pendidikan akhlak akhlak yang terdapat dalam sirah
terhadap diri sendiri yang meliputi Nabi Muhammad SAW sebagai
Jujur, Kreatif, Mandiri, Disiplin, contoh dalam berkehidupan sehari-
Tanggung jawab, Pantang menyerah, hari
dan Gemar membaca. DAFTAR PUSTAKA
Ketiga, nilai pendidikan ahklak
Rachmat, Syafe’i. Al-Hadis Aqidah,
terhadap sesama yang meliputi aspek
Akhlaq, Sosial, dan Hukum.
Ta’awun, kasih sayang dan tegas, Bandung: CV Pustaka Setia.
tasamuh, dermawan, rendah hati, Ramayulis. 2010. Ilmu Pendidikan
pemaaf, menjaga persaudaraan, Islam. Jakarta: Kalam Mulia..
peduli sesama, kerjasama, Sa’aduddin, Imam Abdul mukmin. 2006.
musyawarah, dan amar ma'ruf nahi Meneladani Ahlak Nabi.
Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
munkar.
Shafiyyurrahman, Al-Mubarakfuri.
Keempat, nilai pendidikan
2018. Ar-Rahiq Al Makhtum-Sirah
akhlak terhadap lingkungan yang Nabawiyyah, Penerjemah: Kathur
meliputi Akhlak terhadap lingkungan Suhardi. Cet. L; Jakarta: Pustaka
Al Kautsar
keluarga, lingkungan sekolah, dan
Abinya Nailah, Sirah Nabawiyah
lingkungan masyarakat atau
Ringkasan Sejarah Nabi
lingkungan sekitar. Saw/diakses tgl 1 Juni 2023.

Saran Syukmadinata, Nana, Syaodiah. 2005.


Metode Penelitian Pendidikan.
Untuk menjadi manusia yang
Bandung: Remaja Rosda Karya.
sempurna dan membina akhlak
Syukur, Amin. 1987. Pengantar Studi
menuju kepada kebahagiaan dunia Akhlaq. Semarang: Duta Grafika.

13

Anda mungkin juga menyukai