Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUMBER AJARAN AKHLAK

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Akhlak Tasawuf

Dosen Pengampu :

Iman Wahyudi, S.Pd.I., M.kom.

Disusun oleh :

Subro Molisi (221120136)

Santi Oktaviani (221120128)

Rizky Maulid Saputra (221120113)

HTN. I-D

JURUSAN HUKUM TATA NEGARA

FAKULTAS SYARIAH

UIN SULTAN MAULANA HASANUDDIN BANTEN

2022
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahim,

Assalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga alhamdulillah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Sumber Ajaran Akhlak”.

Kemudian tak lupa pula Shalawat serta salam marilah senantiasa kita tujukan kepada
nabi besar Muhammad SAW sebagai contoh yang baik di dunia pendidikan.

Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
akhlak tasawuf. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi para pembaca.

Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi. Untuk itu kami harapkan kepada semua pembaca
untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga kedepannya
makalah ini dapat lebih baik.

Wassalamu’alaikum Warrohmatullahi Wabarokaatuh

Serang, 26 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

BAB II : PEMBAHASAN

A. Sumber Ajaran Akhlak, Moral dan Etika

1. Akhlak

2. Moral

3. Etika

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, manusia selalu bergaul dengan manusia lainnya.


Dikarenakan menusia memiliki fitrah sebagai makhluk social. Dalam pergaulannya,
sudah sewajarnya manusia untuk saling berinteraksi secara harmonis juga tentunya
segala sesuatunya harus dilandasi menggunakan moral dan etika yang terpuji.
Islam merupakan agama yang di dalamnya terkandung etika yang baik, akhlak
mulia dan sifat-sifat yang terpuji.
Etika dan akhlak islam sudah tercermin dari diri Nabi Muhammad SAW dimana
beliau merupakan manusia terbaik akhlak juga budi pekertinya. Aisyah Ummul
Mukminin ra telah berkata tentang Nabi Muhammad SAW: “Akhlak beliau adalah Al-
Qur’an.”1
Al-qur’an menjadi dasar ilmu akhlak yang pertama, hal ini dinilai karena
konteksnya lebih tinggi dibandingkan menggunakan dasar-dasar yang lain. Al-qur’an
artinya firman Allah, sehingga tidak ada keraguan untuk dijadikan dasar atau asas.
B. Rumusan Masalah
1. Apa sumber ajaran akhlak ?
2. Apa sumber ajaran moral ?
3. Apa sumber ajaran etika ?
C.Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan memahami sumber ajaran akhlak
2. Untuk mengetahui dan memahami sumber ajaran moral
3. Untuk mengetahui dan memahami sumber ajaran etika

1
Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwajiri. Pilar-pilar ajaran islam. Penerbit:pustaka azzam Juli 2000 hal 112
BAB II
PEMBAHASAN

A. SUMBER AJARAN AKHLAK,MORAL DAN ETIKA

1. Akhlak

Dalam ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat
penting. Di dalam al-Qur’an saja ditemui kurang lebih 1.500 ayat yang berbicara tentang
akhlak yang dua setengah kali lebih banyak dari pada ayat-ayat tentang hukum baik yang
teoritis maupun yang praktis. Belum terhitung lagi hadis-hadis nabi baik perkataan
maupun perbuatan yang memberikan pedoman akhlak yang mulia dalam seluruh aspek
kehidupan.2

Sumber ajaran akhlak ialah al-quran dan hadits. Sebagai sumber akhlak, Al-Quran
dan hadits menjelaskan bagaimana cara berbuat baik. Atas dasar itulah keduanya
menjadi landasan dan sumber ajaran Islam secara keseluruhan sebagai pola hidup dan
menetapkan mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik. Al-quran bukanlah hasil
renungan manusia, melainkan firman Allah yang maha pandai dan maha bijaksana.

Dasar akhlak yang dijelaskan dalam Al-Quran adalah sebagai berikut.

‫لَقَ ْد َكانَ لَ ُك ْم فِ ْي َرسُوْ ِل هّٰللا ِ اُ ْس َوةٌ َح َسنَةٌ لِّ َم ْن َكانَ يَرْ جُوا هّٰللا َ َو ْاليَوْ َم ااْل ٰ ِخ َر َو َذ َك َر هّٰللا َ َكثِ ْير ًۗا‬

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah.” (Q.S Al-Ahzab ayat 21)

Akhlak yang benar akan terbentuk ketika sumbernya benar. Sumber akhlak bagi
seorang muslim adalah Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sehingga ukuran baik buruknya, pantas
atau tidaknya secara keseluruhan diukur dengan Al-Qur'an dan As-Sunnah. Sedangkan
tradisi bersifat komplementer selagi itu tidak bertentangan dengan apa yang telah
digariskan oleh Allah dan Rasul-Nya. Menjadikan Al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai
sumber akhlak adalah suatu kewajaran bahkan keniscayaan. Karena keduanya berasal
dari Allah dan oleh-Nya manusia diciptakan. Harus ada kesesuaian antara manusia
sebagai makhluk dengan sistem norma yang bersumber dari Allah SWT. Melalui kedua
2
Dr. H. Muhammad Hasbi. Akhlak Tasawuf. Penerbit : Trust Media Publishing Juli 2020 hal 1
sumber tersebut, kita dapat memahami bahwa kesabaran, amanah, syukur, pemaaf dan
pemurah adalah sifat-sifat yang baik dan mulia. Di sisi lain, kita juga memahami bahwa
sifat-sifat syirik, kufur, nifaq, ujub, kesombongan, dan hasad adalah sifat-sifat yang
tercela. Jika kedua sumber tersebut tidak menegaskan nilai dari sifat-sifat tersebut, akal
manusia mungkin dapat memberikan nilai yang berbeda. Namun, Islam tidak menafikan
adanya standar lain selain Al-Qur'an dan Sunnah untuk menentukan baik buruknya
akhlak manusia.3

2. Moral

Moral secara bahasa berasal dari bahasa latin yaitu mores yang merupakan bentuk
jamak dari kata mos yang mempunyai arti kebiasaan, atau adat kebiasaan. 4 Sedangkan
secara istilah, pengertian moral yaitu (1) prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan
salah, baik dan buruk; (2) kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah; (3)
ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik. Istilah moral biasanya
dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan
perangai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak
patut.

sumber nilai ajaran moral berasal dari tiga hal, yang pertama yaitu agama (dalam
hal ini al-Qur’an), yang kedua yaitu hati nurani dan akal sehat atau pikiran yang jernih,
dan yang ketiga yaitu adat kebiasaan masyarakat. Sebagai contoh, tindakan pencurian.
Menurut agama pencurian adalah satu tindakan tercela yang harus mendapat hukuman.
Sebagaimana dalam q.s al-Maidah ayat 38:

‫هّٰللا هّٰللا‬ ۤ
ِ ‫َّارقَةُ فَا ْقطَع ُْٓوا اَ ْي ِديَهُ َما َج َزا ۢ ًء بِ َما َك َسبَا نَ َكااًل ِّمنَ ِ َۗو ُ ع‬
‫َز ْي ٌز َح ِك ْي ٌم‬ ُ ‫َّار‬
ِ ‫ق َوالس‬ ِ ‫َوالس‬

“ Adapun laki-laki maupun perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya


(sebagai) balasan atas perbuatan yang mereka lakukan dan sebagai siksaan dari Allah.
Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”. (Q.S. al-Maidah; 5: 38).

3
Muh Hikamudin Suyuti. Buku Ajar Ilmu Akhlak Tasawuf. Lakeisha 1 Maret 2021 hal 25-26
4
Kemenag RI, Etika Berkeluarga, bermasyarakat, dan Berpolitik (Tafsir al-Qur’an Tematik), (Seri. 3, Jakarta; Lajnah
Pentasihan Mushaf al-Qur’an,2009) hal 1
Namun dalam waktu yang sama, baik sesudah ataupun sebelum al-Qur’an turun,
hati nurani dan akal budi manusia pun telah mengakui bahwa pencurian adalah tindakan
tercela. 5

3. Etika

Dalam Islam etika mempunyai karakter yang khusus. Islam bukanlah agama
takhayul yang mengajarkan penganutnya untuk mengisolasi diri dari masyarakat umum.
Islam juga bukanlah agama yang mengatur masalah ritual saja. Namun, Islam
mengajarkan penganutnya untuk beretika secara Islami yang mana telah diajarkan oleh
agamanya sendiri, sehingga nilai-nilai etika ditegakkan untuk mengaturnya. Ajaran etika
dalam Islam menyangkut seluruh sisi kehidupan manusia, yaitu beretika dengan sesama
manusia, lingkungan, hewan dan lain sebagainya.

Sumber-sumber etika Islam secara umum berhubungan dengan empat hal yaitu
sebagai berikut:

a. Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan


yang dilakukan oleh manusia.

b. Dari segi sumbernya, etika bersumber dari akal pikiran atau filsafat. Sebagai hasil
pemikiran maka etika tidak bersifat mutlak, absolut dan tidak universal.

c. Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap
terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia yakni apakah perbuatan itu akan
dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina. Etika merupakan konsep atau pemikiran
mengenai nilai-nilai untuk digunakan dalam menentukan posisi atau status perbuatan
yang dilakukan manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilai yang
ada.

5
Sudut Hukum. Ajaran Moral dan Sumber Nilai-Nilainya. 2016. https://suduthukum.com/2016/01/ajaran-moral-dan-
sumber-nilai-nilainya.html
d. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai
tuntunan zaman.

Sedangkan sumber etika dalam Islam yaitu al-Qur'an dan as-Sunnah. Sebagai
sumber etika Islam, al-Qur'an dan as-Sunnah menjelaskan bagaimana cara berbuat baik.
Kedua sumber etika Islam itu berfungsi sebagai pedoman umat untuk mengetahui
bagaimana cara-cara berbuat baik sesuai dengan apa yang telah disampaikan ataupun
dicontohkan langsung dari Rasulullah melalui tingkah laku beliau yang mengacu langsung
dari al-Qur'an. Itulah yang menjadi landasan dan sumber dari ajaran Islam secara
keseluruhan sebagai pola hidup dan menetapkan mana yang baik dan mana yang buruk.6

Etika dalam Islam merupakan misi kenabian yang paling utama setelah pengesaan
Allah SWT (at-tauhid). Dalam hal ini Rasulullah pernah bersabda:

“Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang baik” (HR. Ahmad).

6
Hardiono. (2020). Sumber Etika Dalam Islam. Jurnal Al-Aqidah:Jurnal Ilmu Aqidah Filsafat. Volume 12 hal 29-30
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Akhlak

Dalam ajaran Islam, akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat
penting. Di dalam al-Qur’an saja ditemui kurang lebih 1.500 ayat yang berbicara tentang
akhlak yang dua setengah kali lebih banyak dari pada ayat-ayat tentang hukum baik yang
teoritis maupun yang praktis. Belum terhitung lagi hadis-hadis nabi baik perkataan
maupun perbuatan yang memberikan pedoman akhlak yang mulia dalam seluruh aspek
kehidupan.7

Sumber ajaran akhlak ialah al-quran dan hadits. Sebagai sumber akhlak, Al-Quran
dan hadits menjelaskan bagaimana cara berbuat baik. Atas dasar itulah keduanya
menjadi landasan dan sumber ajaran Islam secara keseluruhan sebagai pola hidup dan
menetapkan mana hal yang baik dan mana hal yang tidak baik. Al-quran bukanlah hasil
renungan manusia, melainkan firman Allah yang maha pandai dan maha bijaksana.

2. Moral

Moral secara bahasa berasal dari bahasa latin yaitu mores yang merupakan bentuk
jamak dari kata mos yang mempunyai arti kebiasaan, atau adat kebiasaan. 8 Sedangkan
secara istilah, pengertian moral yaitu (1) prinsip hidup yang berkenaan dengan benar dan
salah, baik dan buruk; (2) kemampuan untuk memahami perbedaan benar dan salah; (3)
ajaran atau gambaran tentang tingkah laku yang baik. Istilah moral biasanya
dipergunakan untuk menentukan batas-batas suatu perbuatan, kelakuan, sifat dan
perangai dinyatakan benar, salah, baik, buruk, layak atau tidak layak, patut maupun tidak
patut.

sumber nilai ajaran moral berasal dari tiga hal, yang pertama yaitu agama (dalam hal ini al-
Qur’an), yang kedua yaitu hati nurani dan akal sehat atau pikiran yang jernih, dan yang ketiga
7
Dr. H. Muhammad Hasbi. Akhlak Tasawuf. Penerbit : Trust Media Publishing Juli 2020 hal 1
8
Kemenag RI, Etika Berkeluarga, bermasyarakat, dan Berpolitik (Tafsir al-Qur’an Tematik), (Seri. 3, Jakarta; Lajnah
Pentasihan Mushaf al-Qur’an,2009) hal 1
3. Etika

yaitu adat kebiasaan masyarakat. Sebagai contoh, tindakan pencurian. Menurut agama
pencurian adalah satu tindakan tercela yang harus mendapat hukuman.

Sumber-sumber etika Islam secara umum berhubungan dengan empat hal yaitu
sebagai berikut:

a. Dilihat dari segi objek pembahasannya, etika berupaya membahas perbuatan


yang dilakukan oleh manusia.

b. Dari segi sumbernya, etika bersumber dari akal pikiran atau filsafat. Sebagai hasil
pemikiran maka etika tidak bersifat mutlak, absolut dan tidak universal.

c. Dilihat dari segi fungsinya, etika berfungsi sebagai penilai, penentu dan penetap
terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh manusia yakni apakah perbuatan itu akan
dinilai baik, buruk, mulia, terhormat, hina. Etika merupakan konsep atau pemikiran
mengenai nilai-nilai untuk digunakan dalam menentukan posisi atau status perbuatan
yang dilakukan manusia. Etika lebih mengacu kepada pengkajian sistem nilai-nilai yang
ada.

d. Dilihat dari segi sifatnya, etika bersifat relatif yakni dapat berubah-ubah sesuai
tuntunan zaman.

DAFTAR PUSTAKA

Syaikh Muhammad bin Ibrahim At-Tuwajiri. Pilar-pilar ajaran islam. Penerbit:pustaka azzam
Juli 2000.
Dr. H. Muhammad Hasbi. Akhlak Tasawuf. Penerbit : Trust Media Publishing Juli 2020.

Muh Hikamudin Suyuti. Buku Ajar Ilmu Akhlak Tasawuf. Lakeisha 1 Maret 2021.
Kemenag RI, Etika Berkeluarga, bermasyarakat, dan Berpolitik (Tafsir al-Qur’an Tematik),
(Seri. 3, Jakarta; Lajnah Pentasihan Mushaf al-Qur’an,2009).

Sudut Hukum. Ajaran Moral dan Sumber Nilai-Nilainya. 2016.

https://suduthukum.com/2016/01/ajaran-moral-dan-sumber-nilai-nilainya.html.

Hardiono. (2020). Sumber Etika Dalam Islam. Jurnal Al-Aqidah:Jurnal Ilmu Aqidah Filsafat.
Volume 12.

Anda mungkin juga menyukai