RESUME. 115 - 48 - Beny Akhyar Nugroho
RESUME. 115 - 48 - Beny Akhyar Nugroho
5. Kota / Kabupaten
menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di wilayahnya, mengoordinasikan pelaksanaan
tugas perangkat di wilayahnya, membina kecamatan dan kelurahan serta melaksanakan tugas
lain yang diperintahkan Gubernur
Deputi Gubernur
Adalah pejabat yang ditugaskan membantu gubernur karena sebagai kehususan ibukota
Ada 4 deputi di DKI Jakarta:
1. Deputi bidang tata ruang dan lingkungan hidup
2. Deputi bidang pengendalian penduduk dan pemukiman
3. Deputi bidang industry, perdagangan, dan transportasi
4. Deputi bidang budaya dan pariwisata
Jenis-jenis Perangkat Daerah (PP No 18 Th 2016 & Permendagri No 97 Th 2016)
1. Sekretaris daerah (menyusun kebijakan dan pengordinasian administratif)
2. Dinas daerah (mengatur dan mengurus sesuai bidang urusan pemerintahan)
3. Badan/fungsi penunjang (pelaksanaan fungsi inti)
4. Staf pendukung (secretariat DPRD dan inspektorat)
5. Kota/kabupaten administrasi (memiliki kewenangan di wilayahnya sendiri)
Kekhususan DKI Jakarta
(Permendagri No 97 Tahun 2016 tentang Perangkat daerah Provinsi DKI Jakarta)
1. Sekretariat daerah (4 asisten 3 biro, 4 bagian 3 subbagian)
2. Inspektorat (1 sekretariat, 6 inspektur pembantu)
3. Dinas (3 dinas)
4. Suku dinas (1 subbagian TU, 3 seksi)
5. Badan (5 badan)
6. Suku badan
7. Kota administrasi (3 asisten 3 bagian, 3 sub bagian)
8. Kabupaten administrasi (3 asisten 3 bagian, 3 sub bagian)
9. Unit pelaksana teknis (Kepala UPT, subbagian TU, dan kelompok JF)
Deputi Gubernur
Membantu gubernur menyelenggarakan pemerintahan dan memberi saran dan pertimbangan
pada gubernur
(Perpres No 55 Th 2008 & Pergub No 85 Th 2008)
1. Deputi bidang tata ruang dan lingkungan hidup
2. Deputi bidang pengendalian penduduk dan pemukiman
3. Deputi bidang industry, perdagangan, dan trasnportasi
4. Deputi bidang budaya dan pariwisata
Perangkat Daerah Provinsi DKI Jakarta
1. Perangkat daerah lain (sekretariat daerah, sekretariat DPRD, inspektorat, kota
administrasi)
2. Perangkat daerah (badan) (bappeda, BPK daerah, BKD, dll.)
3. Perangkat daerah (dinas) (Dinas pendidikan, dinas kesehatan , dinas bina marga, dll.)
Tujuan Penyederhanaan Birokrasi
1. Birokrasi yang dinamis dan agile
2. Mewujudkan profesionalitas ASN
3. Fokus pada pekerjaan fungsional
4. Percepatan sistem kerja
5. Mendorong efektivitas dan efisiensi kinerja
Manfaat Penyederhanaan Birokrasi
1. Alignment organisasi (bergerak sebagai satu kesatuan)
2. Kejelasan (kecepatan pengambilan keputusan)
3. Produktivitas (efisiensi layer manajemen)
4. Customer oriented (fokus pada kebutuhan publik)
Permasalahan Penyetaraan JA ke JF
1. Terbatasnya ruang lingkup tugas JF
2. Pemahaman pengembangan karir PNS hanya JS
3. Disparitas kesejahteraan JF
4. Penyetaraan jabatan belum selaras
5. Perlu koordinasi kemendagri
Unit Kerja yang disederhanakan
1. Analisis dan penyiapan bahan dan/atau kebijakan
2. Koordinasi, pemantauan, dan evaluasi kebijakan
3. Pelaksanaan tugas yang memiliki kesesuaian dengan jabatan fungsional, dan/atau
4. Pelayanan teknis fungsional
Unit Kerja yang disederhanakan dan dipertahankan
1. Kewenangan otorisasi ersifat atributif
2. Kepala satuan kerja yang memiliki kewenangan berbasis kewilayahan
3. Kepala satuan kerja pelaksana teknis mandiri
4. Kepala unit kerja pengadaan barang/jasa
Tahap pertama (31 Desember 2021) dilantik 606 JS menjadi JF
Tahap kedua (31 Mei 2022) dilantik 35 JS menjadi JF