Anda di halaman 1dari 30

1

KONTRAK SWAKELOLA

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan

PENINGKATAN KAPASITAS
POTENSI SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL
DI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2023
Nomor : 796/PPK-DINSOS/XI/2023
Nomor : 563/LPP/UPGRIS/XI/2023

KONTRAK SWAKELOLA ini berikut semua lampirannya yang selanjutnya disebut Kontrak,
dibuat dan ditandatangani di Kendal pada hari Kamis tanggal Sembilan bulan November tahun dua
ribu dua puluh tiga antara MUNTOHA, S.KM., M.Kes., selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang
bertindak untuk dan atas nama Dinas Sosial Kabupaten Kendal, yang berkedudukan di Jl. Tentara
Pelajar Kelurahan Tunggulrejo Kendal, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kendal Nomor :
821.2/0353/2023, selanjutnya disebut “PPK” dan

DR. FENNY ROSHAYANTI, M.PD., selaku Ketua Tim Pelaksana Swakelola, bertindak dalam
jabatannya untuk dan atas nama serta sah mewakili Lembaga Pengembangan Profesi Universitas
PGRI Semarang (LPP-UPGRIS), yang berkedudukan di Jl. Lingga Raya No. 8 Semarang -
Indonesia, berdasarkan Keputusan Rektor Universitas PGRI Semarang Nomor :
001/PR/UPGRIS/II/2019 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Rektor Universitas
Semarang Nomor : 007/PR/UPGRIS/III/2023 tentang Organisasi Tata Kelola Universitas PGRI
Semarang (LPP-UPGRIS), yang selanjutnya akan menjadi ”Pelaksana Swakelola”.

MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta Pelaksana Swakelola untuk melaksanakan Peningkatan Kapasitas Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini;
(b) Pelaksana Swakelola sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Pelaksana Swakelola menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Pelaksana Swakelola mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini, masing-masing pihak:
1) senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; dan
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi
yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Pelaksana Swakelola dengan ini bersepakat dan
menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak yang di peroleh berdasarkan Rincian Anggaran Biaya
adalah sebesar Rp. 577.770.000,00 (Lima Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tujuh
Puluh Ribu Rupiah);
2

2. Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang
tercantum dalam lampiran Kontrak ini;

3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. pokok perjanjian;
b. syarat-syarat khusus Kontrak;
c. syarat-syarat umum Kontrak;
d. kerangka acuan kerja(KAK);
e. dokumen – dokumen kelengkapan lainnya.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hirarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Pelaksana Swakelola akan di atur lebih lanjut dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak;

6. Tatacara Pembayaran akan di atur lebih lanjut dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak;

7. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial dilaksanakan dengan


lokasi: di wilayah Yogyakarta dan Purwokerto;

8. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan tanggal mulai
dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum dan
Syarat – Syarat Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Pelaksana Swakelola telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Pelaksana Swakelola
Dinas Sosial Kabupaten Kendal LPP-UPGRIS Semarang
PPK

MUNTOHA, S.KM., M.Kes. DR. FENNY ROSHAYANTI, M.PD.


Kepala Dinas Sosial Ketua Tim Pelaksana
Kabupaten Kendal Pusat Lembaga Pengembangan Profesi
Universitas PGRI Semarang (LPP-UPGRIS)
3

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat


pemegang kewenangan penggunaan anggaran pada Dinas Sosial
Kabupaten Kendal.

1.2 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah


pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Swakelola.

1.3 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada


institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.

1.4 Pelaksana Swakelola adalah Tim yang di tetapkan oleh Pejabat sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki.

1.5 Kontrak Swakelola yang selanjutnya disebut Kontrak adalah


perjanjian tertulis antara PPK dengan Pelaksana Swakelola dan
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian
dari Kontrak.

1.6 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.

1.7 Hari adalah hari kalender.

1.8 Rincian Anggaran Biaya yang selanjutnya disebut RAB adalah Uraian
belanja yang meliputi komponen – komponen personil, material dan
peralatan.

1.9 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan


kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan
dapat dilaksanakan.

1.10 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak terhitung


sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan.

1.11 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK
dan merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban APBN/APBD.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan swakelola tetapi
tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Kontrak.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam bahasa Indonesia.


Hukum
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.
4

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak


Korupsi, Kolusi, dilarang untuk :
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau
(KKN) serta menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan
Penipuan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini; dan
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen
dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan kontrak ini.

4.2 Pelaksana Swakelola menjamin bahwa yang bersangkutan tidak akan


melakukan tindakan yang dilarang diatas.

4.3 Pelaksana Swakelola yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan diatas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administrastif berupa pemutusan kontrak.

4.4 Pengenaan sanksi administratif diatas dilaporkan oleh PPK kepada


Bupati Kendal dan Rektor Universitas Semarang.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Keutuhan 5.1 Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah di
Kontrak setujui oleh para pihak. Para pihak tidak di perbolehkan untuk
mengikatkan diri atau bertanggungjawab atas pernyataan, janji, atau
persetujuan yang tidak tercantum dalam kontrak ini.

5.2 Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam kontrak ini
berdasarkan hukum yang berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku,
atau tidak dapat di laksanakan, maka ketentuan – ketentuan lain tetap
berlaku secara penuh.

6. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak


ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail
dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

7. Wakil sah para Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan,
pihak dan setiap dokumen yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Pelaksana Swakelola hanya dapat
dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

8. Perpajakan Pelaksana Swakelola, dan Personil yang bersangkutan berkewajiban untuk


membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

9. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan
tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak
menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika
menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian
hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan
ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
5

10. Pelaksana Pelaksana Swakelola berdasarkan Kontrak ini bertanggungjawab penuh


Swakelola terhadap personil serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
Mandiri

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

11. Jadwal 11.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para
Pelaksanaan pihak.
Pekerjaan
11.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan
dalam SSKK.

11.3 Pelaksana Swakelola harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal


yang ditentukan dalam SSKK.

11.4 Apabila Pelaksana Swakelola berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan
Pelaksana Swakelola telah melaporkan kejadian tersebut kepada
PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
tugas Pelaksana Swakelola dengan adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan


12. Rapat Persiapan 12.1 PPK bersama dengan Pelaksana Swakelola dapat menyelenggarakan
Pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
Kontrak
12.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim Persiapan
dan/atau Tim Pengawas.

12.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak adalah:
a. Jumlah Peserta Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
b. Calon Peserta Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
c. Materi dan Narasumber Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
d. Lokasi Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
e. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
f. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. Penyusunan rencana untuk pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan; dan
h. Rincian Anggaran Biaya (RAB).

13. Lingkup Ruang Lingkup pekerjaan ini adalah :


pekerjaan Peningkatan Kapasitas Bagi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial sebanyak
60 (enam puluh) orang;

14. Standar Pelaksana Swakelola harus melaksanakan Peningkatan Kapasitas Potensi


Sumber Kesejahteraan Sosial berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor
29 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 16
Tahun 2017 tentang Standar Nasional Sumber Daya Manusia Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial.

15. Pemeriksaan 15.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK
Bersama bersama-sama dengan Pelaksana Swakelola melakukan pemeriksaan
lokasi pekerjaan.
6

15.2 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila


dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak,
maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

16. Waktu 16.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Pelaksana Swakelola
Penyelesaian berkewajiban menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya sesuai
Pekerjaan waktu pelaksanaan Kontrak.

16.2 Jika pekerjaan tidak selesai sampai batas akhir waktu pelaksanaan
Kontrak bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian Pelaksana Swakelola maka Pelaksana
Swakelola dikenakan denda.

16.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa


Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.

16.4 Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika waktu pelaksanaan Kontrak
disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

17. Perpanjangan 17.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan
Waktu akan melampaui waktu pelaksanaan Kontrak maka Pelaksana
Swakelola berhak untuk meminta perpanjangan waktu Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Tim
Pengawas memperpanjang waktu pelaksanaan Kontrak secara tertulis.
Perpanjangan waktu pelaksanaan Kontrak harus dilakukan melalui
adendum Kontrak.

17.2 PPK berdasarkan pertimbangan Tim Pengawas harus telah


menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama,
sekurang - kurangnya 7 (Tujuh) hari setelah Pelaksana Swakelola
meminta perpanjangan. Jika Pelaksana Swakelola lalai untuk
memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah keterlambatan, maka keterlambatan
seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang waktu
pelaksanaan Kontrak.

B.2 Penyelesaian Kontrak


18. Serah Terima 18.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), Pelaksana
Hasil Pekerjaan Swakelola mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan;

18.2 Serah terima pekerjaan dilakukan di tempat sebagaimana ditetapkan


dalam SSKK.

18.3 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Tim


Pengawas.

18.4 Tim Pengawas melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang


telah diselesaikan oleh Pelaksana Swakelola. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Tim
Pengawas menyampaikan kepada PPK untuk meminta Pelaksana
Swakelola memperbaiki/ menyelesaikannya.

18.5 Jika pekerjaan dianggap tidak memenuhi persyaratan Kontrak maka


Tim pengawas berhak untuk menolak Hasil Pekerjaan tersebut.
7

18.6 Atas pelaksanaan serah terima Pekerjaan, Tim Pengawas membuat


berita acara pemeriksaan Hasil Pekerjaan yang ditandatangani oleh
Tim pengawas.

18.7 PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak dan di terima Tim
Pengawas.

B.3. Adendum
19. Perubahan 19.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Kontrak
19.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para
pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan
oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan; dan/atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian
harga.

20. Perubahan 20.1 Perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
Jadwal dapat di berikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar
Pelaksanaan untuk hal – hal sebagai berikut :
Pekerjaan a. keterlambatan yang di sebabkan oleh PPK;
b. masalah yang timbul di luar kendali pelaksana swakelola; dan/atau
c. keadaan kahar.

20.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat di perpanjang sekurang-


kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak.

20.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak


setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang di ajukan
oleh pelaksana swakelola.

20.4 PPK dapat menugaskan Tim pengawas untuk meneliti kelayakan


usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

20.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan di tuangkan dalam


addendum kontrak.

B.4. Keadaan Kahar


21. Pengertian 21.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu
keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

21.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:


a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran; dan/atau
f. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
8

21.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Pelaksana Swakelola


memberitahukan kepada PPK sejak terjadinya Keadaan Kahar,
dengan menyertakan dokumentasi situasi.
21.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat
perbuatan atau kelalaian Para Pihak.

21.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan


kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak
akibat Keadaan Kahar.

21.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir, dengan ketentuan :
a. Pelaksana Swakelola berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai ;
b. Jika selama masa Keadaan Kahar, PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Pelaksana Swakelola untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin, maka Pelaksana Swakelola berhak
untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi
demikian ; dan
c. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

B.5. Penghentian dan Pemutusan kontrak


22. Penghentian 22.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai
Kontrak atau terjadi Keadaan Kahar.

22.2 Dalam hal Kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada
Pelaksana Swakelola sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan tanggal berlakunya penghentian kontrak.

23. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak Pelaksana
kontrak Swakelola.

24. Pemutusan 24.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak melalui
PPK pemberitahuan tertulis kepada Pelaksana Swakelola setelah terjadinya
hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
b. Pelaksana Swakelola lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
c. Pelaksana Swakelola gagal melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan waktu pelaksanaan Kontrak. Pemutusan dapat dilakukan
hanya terhadap bagian tertentu dari pekerjaan yang gagal
diselesaikan. Dalam hal terjadi pemutusan, PPK dengan caranya
sendiri dapat menyelesaikan pekerjaan yang gagal dilaksanakan
atau diselesaikan.
d. Pelaksana Swakelola berada dalam keadaan pailit;
e. Pelaksana Swakelola terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses pekerjaan yang diputuskan
oleh instansi yang berwenang; dan/atau
9

f. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN


dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pekerjaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

24.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan


Pelaksana Swakelola sebagaimana dimaksud angka 24.1 huruf b, c, d,
e, dan f, maka :
a. Pelaksana Swakelola membayar denda keterlambatan (apabila
terdapat pemutusan kontrak terhadap bagian kontrak yang belum
diselesaikan); dan / atau
b. PPK membayar kepada Pelaksana Swakelola sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK
sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan kontrak dikurangi
denda keterlambatan yang harus dibayar Pelaksana Swakelola,
serta Pelaksana Swakelola menyerahkan semua hasil pelaksanaan
kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

25. Pemutusan 25.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, Pelaksana Swakelola dapat memutuskan Kontrak
Pelaksana melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak
Swakelola memenuhi kewajiban;

25.2 Pelaksana Swakelola dapat memutuskan Kontrak sekurang-kurangnya


5 (lima) hari setelah Pelaksana Swakelola menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
PPK.

25.3 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 25.2 adalah :


a. akibat keadaan kahar sehingga Pelaksana Swakelola tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan dokumen kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.

25.4 Dalam hal pemutusan Kontrak, maka PPK membayar kepada


Pelaksana Swakelola sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan
kontrak ditambah ganti rugi yang harus dibayar PPK, serta Pelaksana
Swakelola menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.

26. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak akibat penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
lainnya sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan perundang-undangan.

C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PELAKSANA SWAKELOLA


27. Hak dan Pelaksana Swakelola mempunyai Hak dan Kewajiban:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Pelaksana harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
Swakelola b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
10

diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan


yang dirinci dalam RAB;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Pelaksana Swakelola.

28. Tanggung jawab Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Lingkup pekerjaan dan Jadwal Penyelesaian pekerjaan.

29. Penggunaan Pelaksana Swakelola tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang
Kontrak dan berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak lain, kecuali dengan
Informasi izin tertulis dari PPK.

30. Hak Atas Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melindungi PPK dari segala
Kekayaan tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh Pelaksana Swakelola.

31. Penanggungan 31.1 Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,


Dan Resiko dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
ganti rugi, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK).

31.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan, semua kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini (termasuk Bahan dan Perlengkapan)
merupakan risiko Pelaksana Swakelola, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

31.3 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan selama waktu


pelaksanaan Kontrak harus diganti atau diperbaiki oleh Pelaksana
Swakelola atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan
tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Pelaksana Swakelola.

32. Tindakan Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Pelaksana persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
Swakelola yang a. mensubkontrakkan sebagian pelaksanaan pekerjaan ini; dan/atau
mensyaratkan b. mengubah atau memutakhirkan standar mutu;
Persetujuan
PPK

33. Pembayaran Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk membayar denda sebagai akibat
Denda wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Pelaksana
Swakelola dalam Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan memotong
pembayaran prestasi hasil pekerjaan Pelaksana Swakelola. Pembayaran
Denda tidak mengurangi tanggung jawab Pelaksana Swakelola.

34. Laporan Hasil 34.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak untuk
Pekerjaan menetapkan volume pekerjaan atas kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
11

34.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan, dibuat laporan


realisasi mengenai seluruh aktivitas pekerjaan.

34.3 Laporan pelaksanaan pekerjaan dibuat oleh Pelaksana Swakelola,


apabila diperlukan diperiksa oleh Tim Pengawas dan disetujui oleh PPK.

35. Kepemilikan Semua dokumen yang dipersiapkan oleh Pelaksana Swakelola sepenuhnya
Dokumen merupakan hak milik PPK. Pelaksana Swakelola paling lambat pada waktu
pemutusan atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan
semua Dokumen beserta daftar rinciannya kepada PPK. Pelaksana
Swakelola dapat menyimpan salinan tiap dokumen tersebut di atas yang
diatur dalam SSKK.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK


36. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :
Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
Swakelola;
b. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak
yang telah ditetapkan kepada Pelaksana Swakelola;
c. mengenakan denda keterlambatan;
d. membayar ganti rugi, melindungi dan membela Pelaksana Swakelola
terhadap tuntutan hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul
karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan
PPK.

37. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sebagaimana
yang tercantum dalam SSKK.

38. Peristiwa 38.1 Peristiwa kompensasi dapat diberikan kepada Pelaksana Swakelola
Kompensasi dalam hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Pelaksana Swakelola;
c. PPK tidak memberikan spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. PPK menginstruksikan kepada pihak Pelaksana Swakelola untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan penyimpangan;
e. PPK memerintahkan penundaaan pelaksanaan pekerjaan; dan
f. ketentuan lain dalam SSKK.

38.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan


dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan, maka PPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

38.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang
dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Pelaksana Swakelola
kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Kompensasi.

38.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan


akan melampaui waktu pelaksanaan Kontrak maka Pelaksana
Swakelola berhak untuk meminta perpanjangan waktu pelaksanaan
Kontrak berdasarkan data penunjang. Perpanjangan waktu
pelaksanaan Kontrak harus dilakukan melalui adendum Kontrak.
12

38.5 Pelaksana Swakelola tidak berhak atas ganti rugi dan/ atau
perpanjangan waktu pelaksanaan Kontrak jika Pelaksana Swakelola
gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. PEMBAYARAN KEPADA PELAKSANA SWAKELOLA


39. Harga Kontrak 39.1 PPK membayar kepada Pelaksana Swakelola atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
39.2 Harga kontrak telah memperhitungkan beban pajak.

40. Pembayaran 40.1 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh PPK sesuai ketentuan yang diatur dalam SSKK;
b. Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan setelah
pekerjaan dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah
terima hasil pekerjaan; dan
c. setelah Pelaksana Swakelola mengajukan permintaan
pembayaran, maka selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14
(empat belas) hari PPK sudah harus menyelesaikan pembayaran.

40.2 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
Pelaksana Swakelola karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
PPK karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
c. Besarnya denda yang dikenakan kepada Pelaksana Swakelola atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan;
d. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
e. ganti rugi atau kompensasi kepada pelaksana swakelola
dituangkan dalam adendum kontrak;
f. pembayaran ganti rugi atau kompensasi dilakukan oleh PPK,
apabila Pelaksana Swakelola telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.

41. Penangguhan 41.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran prestasi pekerjaan Pelaksana
Swakelola jika Pelaksana Swakelola gagal atau lalai memenuhi
kewajiban pekerjaannya.

41.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Pelaksana Swakelola


tentang penangguhan hak pembayaran disertai alasan-alasan yang
jelas mengenai penangguhan tersebut. Pelaksana Swakelola diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu sekurang –
kurangnya 7 (tujuh) hari setelah pemberitahuan tertulis dari PPK.

41.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi


kegagalan atau kelalaian Pelaksana Swakelola.

41.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat


keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengenaan denda kepada Pelaksana Swakelola.
13

F. PENGAWASAN MUTU
42. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Swakelola.
Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada Tim pengawas
untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Swakelola.

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
43. Penyelesaian 43.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau
setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

43.2 Cara penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam
Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,
konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

44. Itikad Baik 44.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

44.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

42.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
14

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut :


Satuan Kerja PPK :
Nama : Dinas Sosial Kabupaten Kendal
Alamat : Jl. Tentara Pelajar Kel. Tunggulrejo, Kendal
Telepon : (0294) 381178
Website : www.dinsos.kendalkab.go.id
Faksimili : (0294)381178
Email : dinsos@kendalkab.co.id

Pelaksana Swakelola :
Nama : Lembaga Pengembangan Profesi Universitas PGRI
Semarang
Alamat : Jl. Lingga Raya No. 8 Semarang - Indonesia
Telepon : (024) 8455461
Website : www.upgris.ac.id.
Email : lpp.upgris@gmail.com

B. Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK : MUNTOHA, S.KM., M.Kes.

Untuk Pelaksana Swakelola : EDI PURNOMO, S.E., M.M., Akt.

C. Waktu Pelaksanaan Kontrak mulai berlaku terhitung sejak tanggal 9 November 2023 sampai
Kontrak dengan tanggal 9 Desember 2023.

D. Jadwal Pelaksanaan Terlampir


Pekerjaan

E. Serah Terima Serah terima hasil pekerjaan dilakukan di Dinas Sosial Kabupaten
Kendal, Jl. Tentar Pelajar Kel. Tunggulrejo, Kendal.

F. Kepemilikan Dokumen Pelaksana Swakelola diperbolehkan menggunakan salinan dokumen


yang dihasilkan dari pekerjaan ini dengan pembatasan paling banyak 1
(satu) salinan.

G. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :


1. Regulasi;
2. Data; dan
3. Gedung.

H. Kompensasi Pelaksana Swakelola dapat memperoleh kompensasi jika PPK tidak


memberikan fasilitas yang telah tertuang dalam kontrak.

I. Pembayaran Pembayaran dilakukan dengan ketentuan :


a. Pembayaran atas kontrak dilaksanakan secara sekaligus sebagaimana
dituangkan dalam SSKK;
b. Berkas pengajuan pembayaran dinyatakan lengkap dan benar sesuai
peraturan perundang-undangan.
15
1

KONTRAK SWAKELOLA

untuk melaksanakan
Paket Pekerjaan

PENINGKATAN KAPASITAS
POTENSI SUMBER KESEJAHTERAAN SOSIAL
DI KABUPATEN KENDAL TAHUN 2023
Nomor : 796/PPK-DINSOS/XI/2023
Nomor : 563/LPP/UPGRIS/XI/2023

KONTRAK SWAKELOLA ini berikut semua lampirannya yang selanjutnya disebut Kontrak,
dibuat dan ditandatangani di Kendal pada hari Kamis tanggal Sembilan bulan November tahun dua
ribu dua puluh tiga antara MUNTOHA, S.KM., M.Kes., selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang
bertindak untuk dan atas nama Dinas Sosial Kabupaten Kendal, yang berkedudukan di Jl. Tentara
Pelajar Kelurahan Tunggulrejo Kendal, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kendal Nomor :
821.2/0353/2023, selanjutnya disebut “PPK” dan

DR. FENNY ROSHAYANTI, M.PD., selaku Ketua Tim Pelaksana Swakelola, bertindak dalam
jabatannya untuk dan atas nama serta sah mewakili Lembaga Pengembangan Profesi Universitas
PGRI Semarang (LPP-UPGRIS), yang berkedudukan di Jl. Lingga Raya No. 8 Semarang -
Indonesia, berdasarkan Keputusan Rektor Universitas PGRI Semarang Nomor :
001/PR/UPGRIS/II/2019 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Rektor Universitas
Semarang Nomor : 007/PR/UPGRIS/III/2023 tentang Organisasi Tata Kelola Universitas PGRI
Semarang (LPP-UPGRIS), yang selanjutnya akan menjadi ”Pelaksana Swakelola”.

MENGINGAT BAHWA:

(a) PPK telah meminta Pelaksana Swakelola untuk melaksanakan Peningkatan Kapasitas Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial sebagaimana diterangkan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak
dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak yang terlampir dalam Kontrak ini;
(b) Pelaksana Swakelola sebagaimana dinyatakan kepada PPK, memiliki keahlian profesional,
personil, dan sumber daya teknis, serta telah menyetujui untuk menyediakan Jasa sesuai
dengan persyaratan dan ketentuan dalam Kontrak ini;
(c) PPK dan Pelaksana Swakelola menyatakan memiliki kewenangan untuk menandatangani
Kontrak ini, dan mengikat pihak yang diwakili;
(d) PPK dan Pelaksana Swakelola mengakui dan menyatakan bahwa sehubungan dengan
penandatanganan Kontrak ini, masing-masing pihak:
1) senantiasa diberikan kesempatan untuk didampingi oleh advokat;
2) menandatangani Kontrak ini setelah meneliti secara patut;
3) telah membaca dan memahami secara penuh ketentuan Kontrak ini; dan
4) telah mendapatkan kesempatan yang memadai untuk memeriksa dan
mengkonfirmasikan semua ketentuan dalam Kontrak ini beserta semua fakta dan kondisi
yang terkait.

MAKA OLEH KARENA ITU, PPK dan Pelaksana Swakelola dengan ini bersepakat dan
menyetujui hal-hal sebagai berikut:

1. Total harga Kontrak atau Nilai Kontrak yang di peroleh berdasarkan Rincian Anggaran Biaya
adalah sebesar Rp. 577.770.000,00 (Lima Ratus Tujuh Puluh Tujuh Juta Tujuh Ratus Tujuh
Puluh Ribu Rupiah);
2

2. Peristilahan dan ungkapan dalam Kontrak ini memiliki arti dan makna yang sama seperti yang
tercantum dalam lampiran Kontrak ini;

3. Dokumen-dokumen berikut merupakan satu-kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan dari
Kontrak ini:
a. pokok perjanjian;
b. syarat-syarat khusus Kontrak;
c. syarat-syarat umum Kontrak;
d. kerangka acuan kerja(KAK);
e. dokumen – dokumen kelengkapan lainnya.

4. Dokumen Kontrak dibuat untuk saling menjelaskan satu sama lain, dan jika terjadi
pertentangan antara ketentuan dalam suatu dokumen dengan ketentuan dalam dokumen yang
lain, maka yang berlaku adalah ketentuan dalam dokumen yang lebih tinggi berdasarkan
urutan hirarki pada angka 3 di atas;

5. Hak dan kewajiban timbal-balik PPK dan Pelaksana Swakelola akan di atur lebih lanjut dalam
Syarat-Syarat Umum Kontrak;

6. Tatacara Pembayaran akan di atur lebih lanjut dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak;

7. Kegiatan Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial dilaksanakan dengan


lokasi: di wilayah Yogyakarta dan Purwokerto;

8. Kontrak ini mulai berlaku efektif terhitung sejak tanggal yang ditetapkan dengan tanggal mulai
dan penyelesaian keseluruhan pekerjaan sebagaimana diatur dalam Syarat-Syarat Umum dan
Syarat – Syarat Khusus Kontrak.

DENGAN DEMIKIAN, PPK dan Pelaksana Swakelola telah bersepakat untuk menandatangani
Kontrak ini pada tanggal tersebut di atas dan melaksanakan Kontrak sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan di Republik Indonesia.

Untuk dan atas nama Untuk dan atas nama Pelaksana Swakelola
Dinas Sosial Kabupaten Kendal LPP-UPGRIS Semarang
PPK

MUNTOHA, S.KM., M.Kes. DR. FENNY ROSHAYANTI, M.PD.


Kepala Dinas Sosial Ketua Tim Pelaksana
Kabupaten Kendal Pusat Lembaga Pengembangan Profesi
Universitas PGRI Semarang (LPP-UPGRIS)
3

SYARAT-SYARAT UMUM KONTRAK (SSUK)


A. KETENTUAN UMUM

1. Definisi Istilah-istilah yang digunakan dalam Syarat-Syarat Umum Kontrak ini harus
mempunyai arti atau tafsiran seperti yang dimaksudkan sebagai berikut :

1.1 Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut PA adalah Pejabat


pemegang kewenangan penggunaan anggaran pada Dinas Sosial
Kabupaten Kendal.

1.2 Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah


pejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Swakelola.

1.3 Aparat Pengawas Intern Pemerintah atau pengawas intern pada


institusi lain yang selanjutnya disebut APIP adalah aparat yang
melakukan pengawasan melalui audit, reviu, evaluasi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan
tugas dan fungsi organisasi.

1.4 Pelaksana Swakelola adalah Tim yang di tetapkan oleh Pejabat sesuai
dengan kewenangan yang dimiliki.

1.5 Kontrak Swakelola yang selanjutnya disebut Kontrak adalah


perjanjian tertulis antara PPK dengan Pelaksana Swakelola dan
mencakup Syarat-Syarat Umum Kontrak (SSUK) dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak (SSKK) serta dokumen lain yang merupakan bagian
dari Kontrak.

1.6 Nilai Kontrak adalah total harga yang tercantum dalam Kontrak.

1.7 Hari adalah hari kalender.

1.8 Rincian Anggaran Biaya yang selanjutnya disebut RAB adalah Uraian
belanja yang meliputi komponen – komponen personil, material dan
peralatan.

1.9 Jadwal waktu pelaksanaan adalah jadwal yang menunjukkan


kebutuhan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan,
terdiri atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan
dapat dilaksanakan.

1.10 Masa Kontrak adalah jangka waktu berlakunya Kontrak terhitung


sejak tanggal penandatanganan kontrak sampai dengan serah terima
hasil pekerjaan.

1.11 SPP adalah Surat Perintah Pembayaran yang diterbitkan oleh PPK
dan merupakan salah satu tahapan dalam mekanisme pelaksanaan
pembayaran atas beban APBN/APBD.

2. Penerapan SSUK diterapkan secara luas dalam pelaksanaan pekerjaan swakelola tetapi
tidak dapat bertentangan dengan ketentuan-ketentuan dalam Dokumen
Kontrak lain yang lebih tinggi berdasarkan urutan hierarki dalam Kontrak.

3. Bahasa dan 3.1 Bahasa kontrak harus dalam bahasa Indonesia.


Hukum
3.2 Hukum yang digunakan adalah hukum yang berlaku di Indonesia.
4

4. Larangan 4.1 Berdasarkan etika pengadaan barang/jasa pemerintah, para pihak


Korupsi, Kolusi, dilarang untuk :
dan Nepotisme a. menawarkan, menerima atau menjanjikan untuk memberi atau
(KKN) serta menerima hadiah atau imbalan berupa apa saja atau melakukan
Penipuan tindakan lainnya untuk mempengaruhi siapapun yang diketahui atau
patut dapat diduga berkaitan dengan pengadaan ini; dan
b. membuat dan/atau menyampaikan secara tidak benar dokumen
dan/atau keterangan lain yang disyaratkan untuk penyusunan dan
pelaksanaan kontrak ini.

4.2 Pelaksana Swakelola menjamin bahwa yang bersangkutan tidak akan


melakukan tindakan yang dilarang diatas.

4.3 Pelaksana Swakelola yang menurut penilaian PPK terbukti


melakukan larangan-larangan diatas dapat dikenakan sanksi-sanksi
administrastif berupa pemutusan kontrak.

4.4 Pengenaan sanksi administratif diatas dilaporkan oleh PPK kepada


Bupati Kendal dan Rektor Universitas Semarang.

4.5 PPK yang terlibat dalam KKN dan penipuan dikenakan sanksi
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan.

5. Keutuhan 5.1 Kontrak ini memuat semua ketentuan dan persyaratan yang telah di
Kontrak setujui oleh para pihak. Para pihak tidak di perbolehkan untuk
mengikatkan diri atau bertanggungjawab atas pernyataan, janji, atau
persetujuan yang tidak tercantum dalam kontrak ini.

5.2 Jika salah satu atau beberapa ketentuan dalam kontrak ini
berdasarkan hukum yang berlaku menjadi tidak sah, tidak berlaku,
atau tidak dapat di laksanakan, maka ketentuan – ketentuan lain tetap
berlaku secara penuh.

6. Korespondensi Semua pemberitahuan, permohonan, atau persetujuan berdasarkan Kontrak


ini harus dibuat secara tertulis dalam Bahasa Indonesia, dan dianggap telah
diberitahukan jika telah disampaikan secara langsung kepada wakil sah Para
Pihak dalam SSKK, atau jika disampaikan melalui surat tercatat, e-mail
dan/atau faksimili yang ditujukan ke alamat yang tercantum dalam SSKK.

7. Wakil sah para Setiap tindakan yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dilakukan,
pihak dan setiap dokumen yang dipersyaratkan atau diperbolehkan untuk dibuat
berdasarkan Kontrak ini oleh PPK atau Pelaksana Swakelola hanya dapat
dilakukan atau dibuat oleh pejabat yang disebutkan dalam SSKK.

8. Perpajakan Pelaksana Swakelola, dan Personil yang bersangkutan berkewajiban untuk


membayar semua pajak, bea, retribusi, dan pungutan lain yang sah yang
dibebankan oleh peraturan perpajakan atas pelaksanaan Kontrak ini. Semua
pengeluaran perpajakan ini dianggap telah termasuk dalam Nilai Kontrak.

9. Pengabaian Jika terjadi pengabaian oleh satu Pihak terhadap pelanggaran ketentuan
tertentu Kontrak oleh Pihak yang lain maka pengabaian tersebut tidak
menjadi pengabaian yang terus-menerus selama Masa Kontrak atau seketika
menjadi pengabaian terhadap pelanggaran ketentuan yang lain. Pengabaian
hanya dapat mengikat jika dapat dibuktikan secara tertulis dan
ditandatangani oleh Wakil Sah Pihak yang melakukan pengabaian.
5

10. Pelaksana Pelaksana Swakelola berdasarkan Kontrak ini bertanggungjawab penuh


Swakelola terhadap personil serta pekerjaan yang dilakukan oleh mereka.
Mandiri

B. PELAKSANAAN, PENYELESAIAN, ADENDUM DAN PEMUTUSAN KONTRAK

11. Jadwal 11.1 Kontrak ini berlaku efektif pada tanggal penandatanganan oleh para
Pelaksanaan pihak.
Pekerjaan
11.2 Waktu pelaksanaan kontrak adalah jangka waktu yang ditentukan
dalam SSKK.

11.3 Pelaksana Swakelola harus menyelesaikan pekerjaan sesuai jadwal


yang ditentukan dalam SSKK.

11.4 Apabila Pelaksana Swakelola berpendapat tidak dapat menyelesaikan


pekerjaan sesuai jadwal karena keadaan diluar pengendaliannya dan
Pelaksana Swakelola telah melaporkan kejadian tersebut kepada
PPK, maka PPK dapat melakukan penjadwalan kembali pelaksanaan
tugas Pelaksana Swakelola dengan adendum kontrak.

B.1 Pelaksanaan Pekerjaan


12. Rapat Persiapan 12.1 PPK bersama dengan Pelaksana Swakelola dapat menyelenggarakan
Pelaksanaan rapat persiapan pelaksanaan kontrak.
Kontrak
12.2 Dalam rapat persiapan, PPK dapat mengikutsertakan Tim Persiapan
dan/atau Tim Pengawas.

12.3 Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat persiapan
pelaksanaan kontrak adalah:
a. Jumlah Peserta Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
b. Calon Peserta Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
c. Materi dan Narasumber Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber
Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
d. Lokasi Peningkatan Kapasitas Potensi Sumber Kesejahteraan
Sosial Kabupaten Kendal Tahun 2023;
e. Tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
f. Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
g. Penyusunan rencana untuk pelaksanaan pemeriksaan lokasi
pekerjaan; dan
h. Rincian Anggaran Biaya (RAB).

13. Lingkup Ruang Lingkup pekerjaan ini adalah :


pekerjaan Peningkatan Kapasitas Bagi Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial sebanyak
60 (enam puluh) orang;

14. Standar Pelaksana Swakelola harus melaksanakan Peningkatan Kapasitas Potensi


Sumber Kesejahteraan Sosial berdasarkan Peraturan Menteri Sosial Nomor
29 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Sosial Nomor 16
Tahun 2017 tentang Standar Nasional Sumber Daya Manusia Penyelenggara
Kesejahteraan Sosial.

15. Pemeriksaan 15.1 Apabila diperlukan, pada tahap awal pelaksanaan Kontrak, PPK
Bersama bersama-sama dengan Pelaksana Swakelola melakukan pemeriksaan
lokasi pekerjaan.
6

15.2 Hasil pemeriksaan bersama dituangkan dalam Berita Acara. Apabila


dalam pemeriksaan bersama mengakibatkan perubahan isi Kontrak,
maka harus dituangkan dalam adendum Kontrak.

16. Waktu 16.1 Kecuali Kontrak diputuskan lebih awal, Pelaksana Swakelola
Penyelesaian berkewajiban menyelesaikan pekerjaan selambat-lambatnya sesuai
Pekerjaan waktu pelaksanaan Kontrak.

16.2 Jika pekerjaan tidak selesai sampai batas akhir waktu pelaksanaan
Kontrak bukan akibat Keadaan Kahar atau Peristiwa Kompensasi atau
karena kesalahan atau kelalaian Pelaksana Swakelola maka Pelaksana
Swakelola dikenakan denda.

16.3 Jika keterlambatan tersebut semata-mata disebabkan oleh Peristiwa


Kompensasi maka PPK dikenakan kewajiban pembayaran ganti rugi.

16.4 Denda atau ganti rugi tidak dikenakan jika waktu pelaksanaan Kontrak
disepakati oleh Para Pihak untuk diperpanjang.

17. Perpanjangan 17.1 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan
Waktu akan melampaui waktu pelaksanaan Kontrak maka Pelaksana
Swakelola berhak untuk meminta perpanjangan waktu Penyelesaian
berdasarkan data penunjang. PPK berdasarkan pertimbangan Tim
Pengawas memperpanjang waktu pelaksanaan Kontrak secara tertulis.
Perpanjangan waktu pelaksanaan Kontrak harus dilakukan melalui
adendum Kontrak.

17.2 PPK berdasarkan pertimbangan Tim Pengawas harus telah


menetapkan ada tidaknya perpanjangan dan untuk berapa lama,
sekurang - kurangnya 7 (Tujuh) hari setelah Pelaksana Swakelola
meminta perpanjangan. Jika Pelaksana Swakelola lalai untuk
memberikan peringatan dini atas keterlambatan atau tidak dapat
bekerja sama untuk mencegah keterlambatan, maka keterlambatan
seperti ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memperpanjang waktu
pelaksanaan Kontrak.

B.2 Penyelesaian Kontrak


18. Serah Terima 18.1 Setelah pekerjaan selesai 100% (seratus perseratus), Pelaksana
Hasil Pekerjaan Swakelola mengajukan permintaan secara tertulis kepada PPK untuk
penyerahan pekerjaan;

18.2 Serah terima pekerjaan dilakukan di tempat sebagaimana ditetapkan


dalam SSKK.

18.3 Dalam rangka penilaian hasil pekerjaan, PPK menugaskan Tim


Pengawas.

18.4 Tim Pengawas melakukan penilaian terhadap hasil pekerjaan yang


telah diselesaikan oleh Pelaksana Swakelola. Apabila terdapat
kekurangan-kekurangan dan/atau cacat hasil pekerjaan, Tim
Pengawas menyampaikan kepada PPK untuk meminta Pelaksana
Swakelola memperbaiki/ menyelesaikannya.

18.5 Jika pekerjaan dianggap tidak memenuhi persyaratan Kontrak maka


Tim pengawas berhak untuk menolak Hasil Pekerjaan tersebut.
7

18.6 Atas pelaksanaan serah terima Pekerjaan, Tim Pengawas membuat


berita acara pemeriksaan Hasil Pekerjaan yang ditandatangani oleh
Tim pengawas.

18.7 PPK menerima penyerahan pekerjaan setelah seluruh hasil pekerjaan


dilaksanakan sesuai dengan ketentuan kontrak dan di terima Tim
Pengawas.

B.3. Adendum
19. Perubahan 19.1 Kontrak hanya dapat diubah melalui adendum kontrak.
Kontrak
19.2 Perubahan Kontrak dapat dilaksanakan apabila disetujui oleh para
pihak, meliputi:
a. perubahan pekerjaan disebabkan oleh sesuatu hal yang dilakukan
oleh para pihak dalam kontrak sehingga mengubah lingkup
pekerjaan dalam kontrak;
b. perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan akibat adanya
perubahan pekerjaan; dan/atau
c. perubahan nilai kontrak akibat adanya perubahan pekerjaan,
perubahan jadwal pelaksanaan pekerjaan dan/atau penyesuaian
harga.

20. Perubahan 20.1 Perubahan jadwal dalam hal terjadi perpanjangan waktu pelaksanaan
Jadwal dapat di berikan oleh PPK atas pertimbangan yang layak dan wajar
Pelaksanaan untuk hal – hal sebagai berikut :
Pekerjaan a. keterlambatan yang di sebabkan oleh PPK;
b. masalah yang timbul di luar kendali pelaksana swakelola; dan/atau
c. keadaan kahar.

20.2 Waktu penyelesaian pekerjaan dapat di perpanjang sekurang-


kurangnya sama dengan waktu terhentinya kontrak.

20.3 PPK dapat menyetujui perpanjangan waktu pelaksanaan atas kontrak


setelah melakukan penelitian terhadap usulan tertulis yang di ajukan
oleh pelaksana swakelola.

20.4 PPK dapat menugaskan Tim pengawas untuk meneliti kelayakan


usulan perpanjangan waktu pelaksanaan.

20.5 Persetujuan perpanjangan waktu pelaksanaan di tuangkan dalam


addendum kontrak.

B.4. Keadaan Kahar


21. Pengertian 21.1 Yang dimaksud Keadaan Kahar dalam Kontrak ini adalah suatu
keadaan yang terjadi diluar kehendak para pihak dan tidak dapat
diperkirakan sebelumnya, sehingga kewajiban yang ditentukan dalam
Kontrak menjadi tidak dapat dipenuhi.

21.2 Yang digolongkan Keadaan Kahar meliputi:


a. Bencana alam;
b. Bencana non alam;
c. Bencana sosial;
d. Pemogokan;
e. Kebakaran; dan/atau
f. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui
keputusan bersama Menteri Keuangan dan menteri teknis terkait.
8

21.3 Apabila terjadi Keadaan Kahar, maka Pelaksana Swakelola


memberitahukan kepada PPK sejak terjadinya Keadaan Kahar,
dengan menyertakan dokumentasi situasi.
21.4 Tidak termasuk Keadaan Kahar adalah hal-hal yang merugikan akibat
perbuatan atau kelalaian Para Pihak.

21.5 Jangka waktu yang ditetapkan dalam Kontrak untuk pemenuhan


kewajiban Pihak yang tertimpa Keadaan Kahar harus diperpanjang
sekurang-kurangnya sama dengan jangka waktu terhentinya Kontrak
akibat Keadaan Kahar.

21.6 Pada saat terjadinya Keadaan Kahar, Kontrak ini akan dihentikan
sementara hingga Keadaan Kahar berakhir, dengan ketentuan :
a. Pelaksana Swakelola berhak untuk menerima pembayaran sesuai
dengan prestasi atau kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang telah
dicapai ;
b. Jika selama masa Keadaan Kahar, PPK memerintahkan secara
tertulis kepada Pelaksana Swakelola untuk meneruskan
pekerjaan sedapat mungkin, maka Pelaksana Swakelola berhak
untuk menerima pembayaran sebagaimana ditentukan dalam
Kontrak dan mendapat penggantian biaya yang wajar sesuai
dengan yang telah dikeluarkan untuk bekerja dalam situasi
demikian ; dan
c. Penggantian biaya ini harus diatur dalam suatu adendum Kontrak.

B.5. Penghentian dan Pemutusan kontrak


22. Penghentian 22.1 Penghentian Kontrak dapat dilakukan karena pekerjaan sudah selesai
Kontrak atau terjadi Keadaan Kahar.

22.2 Dalam hal Kontrak dihentikan, maka PPK wajib membayar kepada
Pelaksana Swakelola sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
dicapai sampai dengan tanggal berlakunya penghentian kontrak.

23. Pemutusan Pemutusan kontrak dapat dilakukan oleh pihak PPK atau pihak Pelaksana
kontrak Swakelola.

24. Pemutusan 24.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, PPK dapat memutuskan Kontrak melalui
PPK pemberitahuan tertulis kepada Pelaksana Swakelola setelah terjadinya
hal-hal sebagai berikut:
a. Pelaksanaan pekerjaan tidak dapat ditunda melebihi batas
berakhirnya kontrak;
b. Pelaksana Swakelola lalai/cidera janji dalam melaksanakan
kewajibannya dan tidak memperbaiki kelalaiannya dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan;
c. Pelaksana Swakelola gagal melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan waktu pelaksanaan Kontrak. Pemutusan dapat dilakukan
hanya terhadap bagian tertentu dari pekerjaan yang gagal
diselesaikan. Dalam hal terjadi pemutusan, PPK dengan caranya
sendiri dapat menyelesaikan pekerjaan yang gagal dilaksanakan
atau diselesaikan.
d. Pelaksana Swakelola berada dalam keadaan pailit;
e. Pelaksana Swakelola terbukti melakukan KKN, kecurangan
dan/atau pemalsuan dalam proses pekerjaan yang diputuskan
oleh instansi yang berwenang; dan/atau
9

f. pengaduan tentang penyimpangan prosedur, dugaan KKN


dan/atau pelanggaran persaingan sehat dalam pelaksanaan
pekerjaan dinyatakan benar oleh instansi yang berwenang.

24.2 Dalam hal terjadi pemutusan Kontrak dilakukan karena kesalahan


Pelaksana Swakelola sebagaimana dimaksud angka 24.1 huruf b, c, d,
e, dan f, maka :
a. Pelaksana Swakelola membayar denda keterlambatan (apabila
terdapat pemutusan kontrak terhadap bagian kontrak yang belum
diselesaikan); dan / atau
b. PPK membayar kepada Pelaksana Swakelola sesuai dengan
pencapaian prestasi pekerjaan yang telah diterima oleh PPK
sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan kontrak dikurangi
denda keterlambatan yang harus dibayar Pelaksana Swakelola,
serta Pelaksana Swakelola menyerahkan semua hasil pelaksanaan
kepada PPK dan selanjutnya menjadi hak milik PPK.

25. Pemutusan 25.1 Menyimpang dari Pasal 1266 dan 1267 Kitab Undang-Undang
Kontrak oleh Hukum Perdata, Pelaksana Swakelola dapat memutuskan Kontrak
Pelaksana melalui pemberitahuan tertulis kepada PPK apabila PPK tidak
Swakelola memenuhi kewajiban;

25.2 Pelaksana Swakelola dapat memutuskan Kontrak sekurang-kurangnya


5 (lima) hari setelah Pelaksana Swakelola menyampaikan
pemberitahuan rencana Pemutusan Kontrak secara tertulis kepada
PPK.

25.3 Kejadian sebagaimana dimaksud angka 25.2 adalah :


a. akibat keadaan kahar sehingga Pelaksana Swakelola tidak dapat
melaksanakan pekerjaan sesuai ketentuan dokumen kontrak;
b. PPK gagal mematuhi keputusan akhir penyelesaian perselisihan.

25.4 Dalam hal pemutusan Kontrak, maka PPK membayar kepada


Pelaksana Swakelola sesuai dengan prestasi pekerjaan yang telah
diterima oleh PPK sampai dengan tanggal berlakunya pemutusan
kontrak ditambah ganti rugi yang harus dibayar PPK, serta Pelaksana
Swakelola menyerahkan semua hasil pelaksanaan kepada PPK dan
selanjutnya menjadi hak milik PPK.

26. Pemutusan Dalam hal pemutusan Kontrak dilakukan karena PPK terlibat
Kontrak akibat penyimpangan prosedur, dugaan KKN dan/atau pelanggaran persaingan
lainnya sehat dalam pelaksanaan pengadaan, maka PPK dikenakan sanksi
berdasarkan perundang-undangan.

C. HAK DAN KEWAJIBAN KEWAJIBAN PELAKSANA SWAKELOLA


27. Hak dan Pelaksana Swakelola mempunyai Hak dan Kewajiban:
Kewajiban a. menerima pembayaran untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan
Pelaksana harga yang telah ditentukan dalam kontrak;
Swakelola b. berhak meminta fasilitas-fasilitas dalam bentuk sarana dan prasarana
dari PPK untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sesuai ketentuan
kontrak;
c. melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara periodik kepada PPK;
d. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal
pelaksanaan pekerjaan;
e. melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan
penuh tanggung jawab dengan menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan segala pekerjaan permanen maupun sementara yang
10

diperlukan untuk pelaksanaan, penyelesaian dan perbaikan pekerjaan


yang dirinci dalam RAB;
f. memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk
pemeriksaan pelaksanaan yang dilakukan PPK;
g. menyerahkan hasil pekerjaan sesuai dengan jadwal penyerahan
pekerjaan; dan
h. mengambil langkah-langkah yang cukup memadai untuk melindungi
lingkungan tempat kerja dan membatasi perusakan dan gangguan
kepada masyarakat maupun miliknya akibat kegiatan Pelaksana Swakelola.

28. Tanggung jawab Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan Lingkup pekerjaan dan Jadwal Penyelesaian pekerjaan.

29. Penggunaan Pelaksana Swakelola tidak diperkenankan menggunakan dan


Dokumen menginformasikan dokumen kontrak atau dokumen lainnya yang
Kontrak dan berhubungan dengan kontrak untuk kepentingan pihak lain, kecuali dengan
Informasi izin tertulis dari PPK.

30. Hak Atas Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melindungi PPK dari segala
Kekayaan tuntutan atau klaim dari pihak ketiga atas pelanggaran Hak Atas Kekayaan
Intelektual Intelektual (HAKI) oleh Pelaksana Swakelola.

31. Penanggungan 31.1 Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk melindungi, membebaskan,


Dan Resiko dan menanggung tanpa batas PPK beserta instansinya terhadap semua
bentuk tuntutan, tanggung jawab, kewajiban, kehilangan, kerugian,
ganti rugi, gugatan atau tuntutan hukum, proses pemeriksaan hukum,
dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya (kecuali
kerugian yang mendasari tuntutan tersebut disebabkan kesalahan atau
kelalaian berat PPK).

31.2 Terhitung sejak Tanggal Mulai Kerja sampai dengan tanggal


penandatanganan berita acara penyerahan, semua kehilangan atau
kerusakan Hasil Pekerjaan ini (termasuk Bahan dan Perlengkapan)
merupakan risiko Pelaksana Swakelola, kecuali kerugian atau
kerusakan tersebut diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian PPK.

31.3 Kehilangan atau kerusakan terhadap Hasil Pekerjaan selama waktu


pelaksanaan Kontrak harus diganti atau diperbaiki oleh Pelaksana
Swakelola atas tanggungannya sendiri jika kehilangan atau kerusakan
tersebut terjadi akibat tindakan atau kelalaian Pelaksana Swakelola.

32. Tindakan Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk mendapatkan lebih dahulu


Pelaksana persetujuan tertulis PPK sebelum melakukan tindakan-tindakan berikut:
Swakelola yang a. mensubkontrakkan sebagian pelaksanaan pekerjaan ini; dan/atau
mensyaratkan b. mengubah atau memutakhirkan standar mutu;
Persetujuan
PPK

33. Pembayaran Pelaksana Swakelola berkewajiban untuk membayar denda sebagai akibat
Denda wanprestasi atau cidera janji terhadap kewajiban-kewajiban Pelaksana
Swakelola dalam Kontrak ini. PPK mengenakan denda dengan memotong
pembayaran prestasi hasil pekerjaan Pelaksana Swakelola. Pembayaran
Denda tidak mengurangi tanggung jawab Pelaksana Swakelola.

34. Laporan Hasil 34.1 Pemeriksaan pekerjaan dilakukan selama pelaksanaan Kontrak untuk
Pekerjaan menetapkan volume pekerjaan atas kegiatan yang telah dilaksanakan
guna pembayaran hasil pekerjaan. Hasil pemeriksaan pekerjaan
dituangkan dalam laporan kemajuan hasil pekerjaan.
11

34.2 Untuk kepentingan pengendalian dan pengawasan, dibuat laporan


realisasi mengenai seluruh aktivitas pekerjaan.

34.3 Laporan pelaksanaan pekerjaan dibuat oleh Pelaksana Swakelola,


apabila diperlukan diperiksa oleh Tim Pengawas dan disetujui oleh PPK.

35. Kepemilikan Semua dokumen yang dipersiapkan oleh Pelaksana Swakelola sepenuhnya
Dokumen merupakan hak milik PPK. Pelaksana Swakelola paling lambat pada waktu
pemutusan atau akhir Masa Kontrak berkewajiban untuk menyerahkan
semua Dokumen beserta daftar rinciannya kepada PPK. Pelaksana
Swakelola dapat menyimpan salinan tiap dokumen tersebut di atas yang
diatur dalam SSKK.

D. HAK DAN KEWAJIBAN PPK


36. Hak dan PPK memiliki hak dan kewajiban :
Kewajiban PPK a. mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana
Swakelola;
b. membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam kontrak
yang telah ditetapkan kepada Pelaksana Swakelola;
c. mengenakan denda keterlambatan;
d. membayar ganti rugi, melindungi dan membela Pelaksana Swakelola
terhadap tuntutan hukum, tuntutan lainnya dan tanggungan yang timbul
karena kesalahan, kecerobohan dan pelanggaran kontrak yang dilakukan
PPK.

37. Fasilitas PPK dapat memberikan fasilitas berupa sarana dan prasarana atau
kemudahan lainnya untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan sebagaimana
yang tercantum dalam SSKK.

38. Peristiwa 38.1 Peristiwa kompensasi dapat diberikan kepada Pelaksana Swakelola
Kompensasi dalam hal sebagai berikut:
a. PPK mengubah jadwal yang dapat mempengaruhi pelaksanaan
pekerjaan;
b. keterlambatan pembayaran kepada Pelaksana Swakelola;
c. PPK tidak memberikan spesifikasi dan/atau instruksi sesuai jadwal
yang dibutuhkan;
d. PPK menginstruksikan kepada pihak Pelaksana Swakelola untuk
melakukan pengujian tambahan yang setelah dilaksanakan
pengujian ternyata tidak ditemukan penyimpangan;
e. PPK memerintahkan penundaaan pelaksanaan pekerjaan; dan
f. ketentuan lain dalam SSKK.

38.2 Jika Peristiwa Kompensasi mengakibatkan pengeluaran tambahan


dan/atau keterlambatan penyelesaian pekerjaan, maka PPK
berkewajiban untuk membayar ganti rugi dan/atau memberikan
perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan.

38.3 Ganti rugi hanya dapat dibayarkan jika berdasarkan data penunjang
dan perhitungan kompensasi yang diajukan oleh Pelaksana Swakelola
kepada PPK, dapat dibuktikan kerugian nyata akibat Kompensasi.

38.4 Jika terjadi Peristiwa Kompensasi sehingga penyelesaian pekerjaan


akan melampaui waktu pelaksanaan Kontrak maka Pelaksana
Swakelola berhak untuk meminta perpanjangan waktu pelaksanaan
Kontrak berdasarkan data penunjang. Perpanjangan waktu
pelaksanaan Kontrak harus dilakukan melalui adendum Kontrak.
12

38.5 Pelaksana Swakelola tidak berhak atas ganti rugi dan/ atau
perpanjangan waktu pelaksanaan Kontrak jika Pelaksana Swakelola
gagal atau lalai untuk memberikan peringatan dini dalam
mengantisipasi atau mengatasi dampak Peristiwa Kompensasi.

E. PEMBAYARAN KEPADA PELAKSANA SWAKELOLA


39. Harga Kontrak 39.1 PPK membayar kepada Pelaksana Swakelola atas pelaksanaan
pekerjaan dalam kontrak sebesar harga kontrak.
39.2 Harga kontrak telah memperhitungkan beban pajak.

40. Pembayaran 40.1 Prestasi pekerjaan


a. pembayaran prestasi hasil pekerjaan yang disepakati dilakukan
oleh PPK sesuai ketentuan yang diatur dalam SSKK;
b. Penyelesaian pembayaran hanya dapat dilaksanakan setelah
pekerjaan dinyatakan diterima sesuai dengan berita acara serah
terima hasil pekerjaan; dan
c. setelah Pelaksana Swakelola mengajukan permintaan
pembayaran, maka selambat-lambatnya dalam kurun waktu 14
(empat belas) hari PPK sudah harus menyelesaikan pembayaran.

40.2 Denda dan ganti rugi


a. denda merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
Pelaksana Swakelola karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
b. Ganti rugi merupakan sanksi finansial yang dikenakan kepada
PPK karena terjadinya cidera janji/wanprestasi;
c. Besarnya denda yang dikenakan kepada Pelaksana Swakelola atas
keterlambatan penyelesaian pekerjaan untuk setiap hari
keterlambatan adalah 1/1000 (satu perseribu) dari sisa harga
bagian kontrak yang belum dikerjakan;
d. Besarnya ganti rugi yang dibayar oleh PPK atas keterlambatan
pembayaran adalah sebesar bunga dari nilai tagihan yang
terlambat dibayar, berdasarkan tingkat suku bunga yang berlaku
pada saat itu menurut ketetapan Bank Indonesia, atau dapat
diberikan kompensasi;
e. ganti rugi atau kompensasi kepada pelaksana swakelola
dituangkan dalam adendum kontrak;
f. pembayaran ganti rugi atau kompensasi dilakukan oleh PPK,
apabila Pelaksana Swakelola telah mengajukan tagihan disertai
perhitungan dan data-data.

41. Penangguhan 41.1 PPK dapat menangguhkan pembayaran prestasi pekerjaan Pelaksana
Swakelola jika Pelaksana Swakelola gagal atau lalai memenuhi
kewajiban pekerjaannya.

41.2 PPK secara tertulis memberitahukan kepada Pelaksana Swakelola


tentang penangguhan hak pembayaran disertai alasan-alasan yang
jelas mengenai penangguhan tersebut. Pelaksana Swakelola diberi
kesempatan untuk memperbaiki dalam jangka waktu sekurang –
kurangnya 7 (tujuh) hari setelah pemberitahuan tertulis dari PPK.

41.3 Pembayaran yang ditangguhkan harus disesuaikan dengan proporsi


kegagalan atau kelalaian Pelaksana Swakelola.

41.4 Jika dipandang perlu oleh PPK, penangguhan pembayaran akibat


keterlambatan penyerahan pekerjaan dapat dilakukan bersamaan
dengan pengenaan denda kepada Pelaksana Swakelola.
13

F. PENGAWASAN MUTU
42. Pengawasan dan PPK berwenang melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap
Pemeriksaan pelaksanaan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Swakelola.
Apabila diperlukan, PPK dapat memerintahkan kepada Tim pengawas
untuk melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas semua pelaksanaan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pelaksana Swakelola.

G. PENYELESAIAN PERSELISIHAN
43. Penyelesaian 43.1 Para Pihak berkewajiban untuk berupaya sungguh-sungguh
Perselisihan menyelesaikan secara damai semua perselisihan yang timbul dari atau
berhubungan dengan Kontrak ini atau interpretasinya selama atau
setelah pelaksanaan pekerjaan ini.

43.2 Cara penyelesaian perselisihan atau sengketa antara para pihak dalam
Kontrak dapat dilakukan melalui musyawarah, arbitrase, mediasi,
konsiliasi atau pengadilan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.

44. Itikad Baik 44.1 Para pihak bertindak berdasarkan asas saling percaya yang
disesuaikan dengan hak-hak yang terdapat dalam kontrak.

44.2 Para pihak setuju untuk melaksanakan perjanjian dengan jujur tanpa
menonjolkan kepentingan masing-masing pihak.

42.3 Apabila selama kontrak, salah satu pihak merasa dirugikan, maka
diupayakan tindakan yang terbaik untuk mengatasi keadaan tersebut.
14

SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

A. Korespondensi Alamat Para Pihak sebagai berikut :


Satuan Kerja PPK :
Nama : Dinas Sosial Kabupaten Kendal
Alamat : Jl. Tentara Pelajar Kel. Tunggulrejo, Kendal
Telepon : (0294) 381178
Website : www.dinsos.kendalkab.go.id
Faksimili : (0294)381178
Email : dinsos@kendalkab.co.id

Pelaksana Swakelola :
Nama : Lembaga Pengembangan Profesi Universitas PGRI
Semarang
Alamat : Jl. Lingga Raya No. 8 Semarang - Indonesia
Telepon : (024) 8455461
Website : www.upgris.ac.id.
Email : lpp.upgris@gmail.com

B. Wakil Sah Para Pihak Wakil Sah Para Pihak sebagai berikut:

Untuk PPK : MUNTOHA, S.KM., M.Kes.

Untuk Pelaksana Swakelola : EDI PURNOMO, S.E., M.M., Akt.

C. Waktu Pelaksanaan Kontrak mulai berlaku terhitung sejak tanggal 9 November 2023 sampai
Kontrak dengan tanggal 9 Desember 2023.

D. Jadwal Pelaksanaan Terlampir


Pekerjaan

E. Serah Terima Serah terima hasil pekerjaan dilakukan di Dinas Sosial Kabupaten
Kendal, Jl. Tentar Pelajar Kel. Tunggulrejo, Kendal.

F. Kepemilikan Dokumen Pelaksana Swakelola diperbolehkan menggunakan salinan dokumen


yang dihasilkan dari pekerjaan ini dengan pembatasan paling banyak 1
(satu) salinan.

G. Fasilitas PPK akan memberikan fasilitas berupa :


1. Regulasi;
2. Data; dan
3. Gedung.

H. Kompensasi Pelaksana Swakelola dapat memperoleh kompensasi jika PPK tidak


memberikan fasilitas yang telah tertuang dalam kontrak.

I. Pembayaran Pembayaran dilakukan dengan ketentuan :


a. Pembayaran atas kontrak dilaksanakan secara sekaligus sebagaimana
dituangkan dalam SSKK;
b. Berkas pengajuan pembayaran dinyatakan lengkap dan benar sesuai
peraturan perundang-undangan.
15

Anda mungkin juga menyukai